Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Cegah Stunting: Indonesia Tumbuh Sehat dan Hebat Desa Jogoyitnan, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo Nugroho, Adhi Wahyu; Puji Hartono, Febrian Rizki; Perwitosari, Warih; Widhianingrum, Wahyu Astri
Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 3 (2024): Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Introduction: Thematic KKN is an academic activity with a clear theme and program. This activity partner aligns research and community service programs with internal and external funds. KKN activities were carried out in Jogoyitnan Village, Wonosobo District, Wonosobo Regency with the theme "Prevent Stunting, Healthy My Country, Grow Great My Indonesia" from October 27 - November 11, 2023.. Objective: The purpose of this service was raising awareness of the importance of knowledge about stunting in the target community. Method: This public service was conducted by Awareness campaign on stunting in the community, Nutrition and health counseling for pregnant women and nursing mothers, Supplementary feeding program for children under five with stunting risk, Training on making nutritious food menus and pharmaceutical products for pregnant women and children under five. Result: The results of this community service are increased awareness and knowledge of the target community regarding the importance of stunting prevention, the target community is able to make food and pharmaceutical products that can support nutritional needs from an early age, increased knowledge of the target community regarding the importance of using, storing and destroying pharmaceutical products. Conclusion: The importance of knowledge about stunting by the community can reduce the incidence of stunting, nutritious food for toddlers can reduce the risk of children becoming stunted and the need for people to know Get-Use-Save-Waste medicine (DAGUSIBU) to maintain family health.
Uji Aktivitas Sediaan Krim Ekstrak Etanol Kulit Salak Pondoh (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss) Secara In Vitro dan In Vivo Sebagai Tabir Surya Widhianingrum, Wahyu Astri; Nuur Rochmah, Nikmah; Swandari, Mika Tri Kumala
Pharmaqueous: Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol. 6 No. 1 (2024): Volume 6, Nomor 1, Mei 2024
Publisher : Universitas Al-Irsyad Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36760/jp.v6i1.218

Abstract

Indonesia terletak di garis khatulistiwa sehingga menyebabkan terpapar sinar matahari dengan intensitas tinggi. Salah satu cara untuk meningkatkan perlindungan kulit dari efek berbahaya sinar matahari adalah dengan menggunakan tabir surya. Kulit salak pondoh (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss) merupakan salah satu tanaman yang memiliki aktivitas antioksidan dan berpotensi sebagai tabir surya karena memiliki kandungan flavonoid. Flavonoid mampu menyerap sinar UV, baik UVA maupun UVB sehingga mengurangi intensitasnya pada kulit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat fisik dan aktivitas tabir surya sediaan krim ekstrak etanol kulit salak pondoh (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss). Metodologi penelitian yang digunakan yaitu eksperimental murni di laboratorium. Krim ekstrak etanol kulit salak pondoh memiliki sifat fisik sediaan krim yang cukup baik dan memiliki potensi sebagai tabir surya dengan nilai SPF dari konsentrasi ekstrak 5%, 10% dan 15% adalah 37,536; 38,075; dan 38,521. Ketiga formula termasuk ke dalam kategori proteksi ultra dengan nilai SPF > 15 dimana formula dengan konsentrasi ekstrak 15% merupakan krim terbaik yang memiliki nilai SPF tertinggi. Hasil analisis data uji in vivo menggunakan uji Kruskal-Wallis pada hari ke-1 nilai signifikansi diperoleh 0.073 > 0.05 yang artinya tidak ada perbedaan yang nyata atau signifikan pada masing-masing kelompok uji terhadap diameter eritema yang terbentuk, sedangkan pada hari ke-2 dan ke-3 menunjukkan nilai signifikansi 0.014 < 0.05 dan 0.046 < 0.05 yang artinya terdapat perbedaan yang nyata atau signifikan pada masing- masing kelompok uji terhadap diameter eritema yang terbentuk.