Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KAJIAN PENGARUH PASANG SURUT SUNGAI JAWI TERHADAP ALIRAN DRAINASE DI PARIT AMPERA Nazarudin, Muhammad; Kartini, -; Umar, -
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 6, No 1 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.094 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v6i1.32264

Abstract

Saluran drainase merupakan pekerjaan yang rumit dan kompleks, serta memerlukan biaya, waktu dan tenaga khusus. Kawasan di sekitar Parit Ampera (muara parit Sungai Jawi) dipengaruhi oleh pasang surut dan intensitas curah hujan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pasang surut Sungai Jawi tehadap aliran drainase Parit Ampera. Analisa data dilakukan dengan software HEC-RAS sebagai alat bantu pemodelan aliran drainase yang ada, untuk menampilkan tampang lintang dan memanajang, kurva ukur debit, gambar perspektif alur, atau hidrograf. Penelitian dilakukan pada saat kondisi tanpa hujan, serta saat hujan maksimum periode ulang 2 Tahun dan 5 Tahun. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa, analisa hidrologi distribusi frekuensi curah hujan harian maksimum yang dipakai, nilainya relatif sama untuk satu kawasan. Hasil analisa model, diperoleh elevasi muka air maksimum saat kondisi hujan maksimum dan pasang tertinggi terjadi di satu waktu. Secara keseluruhan kinerja Parit Ampera masih dapat berfungsi dengan baik. Hal ini dapat dilihat pada saat kondisi tanpa hujan dan saat hujan periode ulang 2 Tahun, Parit Ampera tidak mengalami genangan yang mencapai jalan raya.Kata kunci: drainase, pasang surut, hujan, HEC-RAS, banjir
ANALISIS KEBUTUHAN AIR TANAMAN UNTUK KEBUN CAMPURAN PADA DAERAH TANGKAPAN AIR PARI PATI DI DAERAH RAWA PUNGGUR BESAR Maigiska, Naomi; Nurhayati, -; Umar, -
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 5, No 3 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2018
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daerah tangkapan air Parit Pati terletak di Punggur Besar Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat. Daerah ini merupakan suatu daerah rawa pasang surut yang pemanfaatannya kebun campuran. Penelitian bertujuan mengkaji kualitas air, mengkaji besarnya ketersediaan air Parit Pati,dan  mengkaji besar kebutuhan air tanaman pada daerah tangkapan air Parit Pati. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer meliputi dimensi saluran Parit Pati. Data sekunder berupa data curah hujan dan data iklim (suhu udara maksimum dan minimum, kelembaban relatif, lama penyinaran matahari, dan kecepatan angin. Ketersediaan air dianalisa menggunakan metode Mock. Kebutuhan air tanaman dianalisa menggunakan software Cropwat 8.0. Debit andalan rata-rata probabilitas 80% sebesar 73,852 liter/detik. Debit minimum terdapat pada bulan Maret sebesar 48,622 liter/detik, sedangkan debit maksimum terdapat pada bulan November sebesar 130,470 liter/detik. Kebutuhan air paling maksimum terdapat pada bulan Agustus sebesar 60,970 liter/detik. Secara keseluruhan ketersediaan air Parit Pati mencukupi kebutuhan air tanaman di daerah tangkapan air Parit Pati. Kata kunci: Parit Pati, metode Mock, Cropwat
PENERAPAN METODE RESIPROCAL UNTUK PENGISIAN DATA HUJAN HILANG DI SUB DAS DELTA KAPUAS Apon, Hari Nur; Nurhayati, -; Umar, -
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 7, No 2 (2020): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2020
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v7i2.42215

Abstract

Kelengkapan data curah hujan merupakan salah satu faktor yang umumnya biasa ditemukan dalam penggunaan data curah hujan seperti kosong atau hilangnya data curah hujan. Hal ini biasa disebabkan oleh kerusakan pada alat pengukur hujan atau tidak mencatat data hujan saat hujan terjadi oleh pencatat hujan, sehingga data tersebut dianggap hilang. Untuk itu perlu dilakukan pengisian data curah hujan sebelum data digunakan. Kajian ini bertujuan untuk mengkaji data curah hujan dari enam Stasiun hujan, yaitu Stasiun Pontianak (PTK 11), Stasiun Sungai Kakap (PTK 12), Stasiun tikar Padang (PTK 16), Stasiun Ambawang (PTK 22), Stasiun Teluk batang (KTP 03) dan Stasiun Supadio BMKG. Dari hasil pengumpulan data masih terdapat data yang kosong atau hilang. Metode yang digunakan dalam mengisi data curah hujan adalah metode reciprocal data yang digunakan adalah data curah hujan harian maksimum disetiap bulannya. Dari hasil pengisian data curah hujan yang hilang data telah terlengkap dan dapat dipergunakan. Sehingga dalam menyelesaikan data curah hujan dapat digunakan metode reciprocal.Keywords: rainfall data, filling of lost rain data, reciprocal method
PEMANFAATAN DAN PENGELOLAAN LAHAN DAS SEKADAU BERBASIS RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SEKADAU . Hartono, R; Nurhayati, -; Umar, -
Jurnal Teknik Sipil No 1 (2015): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 15 EDISI JUNI 2015
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtst.v15i1.17851

Abstract

Meningkatnya pembangunan wilayah dan lajunya pertumbuhan penduduk   di DAS Sekadau menyebabkan alih fungsi lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pemanfaatan lahan eksisting dan mengevaluasi kesesuaian lahan terhadap rencana tata ruang wilayah Kabupaten Sekadau tahun 2011-2031 serta merekomendasikan pengelolaan lahan berbasis rencana tata ruang khususnya di DAS Sekadau. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dengan melakukan pendekatan keruangan melalui analisa spasial menggunakan program ArcGIS 10.1. Dari hasil analisa spasial, kemudian dijelaskan secara deskriptif terhadap perencanaan, pemanfaatkan dan pengelolaan ruang DAS Sekadau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan lahan DAS Sekadau didominasi oleh kawasan budidaya yaitu sekitar 173.053,66 Ha (67,21%) yang terdiri dari persawahan, kebun campuran, ladang dan perkebunan kelapa sawit. Sekitar 82.363,31 Ha (31,99%) masih berupa semak belukar, hutan produksi biasa, hutan produksi terbatas dan hutan lebat. Selebihnya berupa kawasan terbangun (permukiman, fasilitas perdagangan dan jasa komersial, pemerintahan dan pelayanan umum) seluas 1.461,61  Ha (0,57%)   dan sisanya 614,56 Ha (0,24%) berupa danau/ atau sungai. Tingkat kesesuaian penggunaan lahan eksisting tahun 2015 terhadap alokasi ruang DAS Sekadau berdasarkan RTRW Kabupaten Sekadau tahun 2011-2031 menunjukan 11,75% (33.471,97 Ha) penggunaan lahan yang tidak sesuai dan 88,25% (224.021,18 Ha) untuk penggunaan lahan yang sesuai. Upaya pengelolaan lahan DAS Sekadau berbasis rencana tata ruang wilayah dilakukan dengan membagi lahan ke dalam berbagai kawasan yang sesuai kemampuan sumberdaya lahan serta menerapkan strategi pengelolaan lahan yang tepat dengan pemilihan komoditas pertanian yang sesuai, penerapan sistem usaha tani yang tepat, peningkatan produktifitas lahan serta upaya konservasi tanah dan air. Kata-kata kunci: pemanfaatan lahan, evaluasi, rencana tata ruang wilayah, DAS
PENGATURAN PINTU AIR (UNDERFLOW) UNTUK PENGATURAN MUKA AIR DI LAHAN PERTANIAN DAERAH IRIGASI RAWA (D.I.R) SEMELAGI KOMPLEK Kurniawan, Ade; Umar, -; Gunarto, Danang
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 9, No 1 (2022): JeLAST EDIS FEBRUARI 2022
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v9i1.58135

Abstract

Daerah rawa di Kalimantan Barat khususnya di Kabupaten Sambas yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut telah cukup lama direklamasi/diusahakan oleh sebagian penduduk setempat untuk lahan pertanian. Permasalahan yang terjadi adalah kebutuhan air yang semakin meningkat,   untuk itu dilakukan pengoperasian pintu air Semelagi Komplek yang saat ini mengalami masalah dalam hal volume air yang tidak merata. Penelitian ini bertujuan mencari besar kebutuhan air yang dibutuhkan dan dilakukannya Pengaturan pintu air pada Daerah Irigasi Rawa (D.I.R) Semelagi Komplek pada blok tanaman padi-padi, penelitian dilakukan dengan   mengolah   data curah hujan dan iklim untuk menentukan berapa besar kebutuhan air irigasi   dan lakukan perhitungan pengaturan pintu air. Dari hasil   pengolahan data   didapatkan hasil   Kebutuhan Drainase di daerah irigasi rawa (DIR) Semelagi Komplek didapat modulus drainase Q2 sebesar 7,30 l/s/ha, Q5 sebesar 10,18 l/s/ha, Q10 sebesar 11,69 l/s/ha, Q20 sebesar 12,92 l/s/ha, Q50 sebesar 14,33 l/s/ha, dan Q100 sebesar 15,29 l/s/ha. Dan pengaturan pintu air pada Daerah Irigasi Rawa (D.I.R) Semelagi Komplek, sebagai contoh pada pengoperasian pintu air 1 dapat untuk muka air dibagian hulu setinggi 1,60 m dilakukan bukaan pintu setinggi 0,03 m, sedangkan untuk muka air di bagian hulu setinggi 0,20 m dilakukan bukaan pintu setinggi 0,25 m yang berarti pada saat muka air di hulu tinggi maka di lakukan bukaan pintu air yang rendah agar air dari hulu tidak banyak terbuang sehingga dapat mencukupi kebutuhan air pada lahan pertanian dan perkebunan.Kata Kunci:, Daerah irigasi rawa ,Kebutuhan air irigasi, Pintu air.