Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Strategi Komunikasi Dakwah dalam Meningkatkan Kesadaran Berzakat pada Penggunaan Website Lazpersis.or.id (Studi Kasus Lembaga Amil Zakat Persatuan Islam) Rofiqurrohman; Ma'arif, Bambang Saiful; Suhendi, Hendi
Bandung Conference Series: Islamic Broadcast Communication Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Islamic Broadcast Communication
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsibc.v4i1.11750

Abstract

Abstract. The Islamic Association Amil Zakat Institution can collect ZIS funds worth 10 billion, but only 2% is collected through the digital channel of the website lazpersis.or.id. The aim of this research is to determine the da'wah communication strategy carried out by LAZ Persis in increasing awareness of zakat for muzakki through the website. The research method carried out by the author is a descriptive qualitative method, namely describing a research method that utilizes qualitative data and is described descriptively. This type of qualitative descriptive data analysis is used to analyze social events, phenomena or situations. The type of data collection is of course through observation, interviews and document study. The results of the research state that awareness of giving zakat to muzakki and Persis jihad congregations is very high, it's just that some of them prefer to deposit their zakat conventionally rather than via the website. Abstrak. Lembaga Amil Zakat Persatuan Islam dapat menghimpun dana ZIS senilai 10 milyar, tetapi hanya 2% yang terhimpun melalui kanal digital website lazpersis.or.id. Tujuan penelitian ini guna mengetahui strategi komunikasi dakwah yang dilakukan oleh LAZ Persis dalam meningkatkan kesadaran berzakat bagi para muzakki melalui website. Metode penelitian yang dilakukan oleh penyusun adalah metode kualitatif deskriptif, yakni menjabarkan metode penelitian yang memanfaatkan data kualitatif dan dijabarkan secara deskriptif. Jenis analisis data deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis kejadian, fenomena, atau keadaan secara sosial. Jenis pengumpulan data tentunya melalui observasi, wawancara, dan studi dokumen. Hasil penelitian menyatakan bahwa kesadaran berzakat muzakki dan jama’ah jihad Persis sangatlah tinggi, hanya saja Sebagian dari mereka lebih memilih menitipkan zakatnya secara konvensional ketimbang melalui website.
Kiai dan Komunikasi Politik Praktis di Pondok Buntet Pesantren Cirebon Fikri, Syarhabil Ali; Muhtadi, Asep Saeful; Ma'arif, Bambang Saiful
Jurnal Perspektif Vol 8, No 2 (2024): Jurnal Perspektif: Volume 8 Nomor 2 Tahun 2024
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jp.v8i2.297

Abstract

Komunikasi politik memainkan peran penting di hampir semua kelompok masyarakat, termasuk pesantren. Sebagai pesantren protagonis, kiai memainkan peran sentral dalam komunikasi politik pesantren. Kharisma Kiai menjadi tokoh banyak politisi. Hal ini terjadi karena adanya simbiosis mutualisme yang mengarah kebudaya pragmatis antara dunia pesantren dengan kepentingan politik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji proses persamaan pesan politik oleh kiai dalam politik praktis, khususnya yang terjadi di pondok pesantren Buntet Cirebon. Keefektifan Kiai sebagai komunikator politik di pesantren dapat diterjemahkan dalam proses mobilisasi santri oleh kiai untuk memasuki dunia politik. Menggambarkan reaksi masyarakat terhadap keterlibatannya dalam politik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus instrumen tunggal. Penelitian ini menggunakan teori komunikasi one-step flow dan teori patron-klien. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan berbagai data yang tersedia di berbagai jurnal. Penelitian menunjukkan, kiai dengan statusnya sebagai patron politik berperan penting dalam proses politik. Kiai muncul sebagai elit pesantren yang diharapkan mempunyai sikap politiknya setiap pemilu. Dalam praktiknya, kiai menggunakan mimbar atau pengajian sebagai sarana politik. Dengan berkembangnya teknologi saat ini, tidak dapat dihindari bahwa kiai akan menggunakan berbagai produk informasi teknologi dalam berbagai cara dan pilihan. Kiai sebagai tokoh agama berperan sebagai agen sosialisasi politik, sehingga tidak dapat lepas dari kepentingan politik .
Kiai dan Komunikasi Politik Praktis di Pondok Buntet Pesantren Cirebon Fikri, Syarhabil Ali; Muhtadi, Asep Saeful; Ma'arif, Bambang Saiful
Jurnal Perspektif Vol 8 No 2 (2024): Jurnal Perspektif: Volume 8 Nomor 2 Tahun 2024
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jp.v8i2.297

Abstract

Komunikasi politik memainkan peran penting di hampir semua kelompok masyarakat, termasuk pesantren. Sebagai pesantren protagonis, kiai memainkan peran sentral dalam komunikasi politik pesantren. Kharisma Kiai menjadi tokoh banyak politisi. Hal ini terjadi karena adanya simbiosis mutualisme yang mengarah kebudaya pragmatis antara dunia pesantren dengan kepentingan politik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji proses persamaan pesan politik oleh kiai dalam politik praktis, khususnya yang terjadi di pondok pesantren Buntet Cirebon. Keefektifan Kiai sebagai komunikator politik di pesantren dapat diterjemahkan dalam proses mobilisasi santri oleh kiai untuk memasuki dunia politik. Menggambarkan reaksi masyarakat terhadap keterlibatannya dalam politik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus instrumen tunggal. Penelitian ini menggunakan teori komunikasi one-step flow dan teori patron-klien. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan berbagai data yang tersedia di berbagai jurnal. Penelitian menunjukkan, kiai dengan statusnya sebagai patron politik berperan penting dalam proses politik. Kiai muncul sebagai elit pesantren yang diharapkan mempunyai sikap politiknya setiap pemilu. Dalam praktiknya, kiai menggunakan mimbar atau pengajian sebagai sarana politik. Dengan berkembangnya teknologi saat ini, tidak dapat dihindari bahwa kiai akan menggunakan berbagai produk informasi teknologi dalam berbagai cara dan pilihan. Kiai sebagai tokoh agama berperan sebagai agen sosialisasi politik, sehingga tidak dapat lepas dari kepentingan politik .