Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS KESESUAIAN LAHAN TAMBAK TERHADAP PRODUKTIVITAS BUDIDAYA UDANG MENGGUNAKAN SIG (STUDI KASUS : KABUPATEN KENDAL) Setiaji, Krisna; Nugraha, Arief Laila; Firdaus, Hana Sugiastu
Jurnal Geodesi Undip Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018
Publisher : Jurusan Teknik Geodesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1002.951 KB)

Abstract

Budidaya udang merupakan salah satu faktor terpenting dalam usaha peningkatan produktivitas dari perikanan tambak di daerah pesisir Kabupaten Kendal, hal ini karena daerah tersebut memiliki potensi yang baik dari segi kualitas airnya dan kondisi geogafis di sekitarnya. Untuk mempertahankan tingkat produksi dan memastikan pengembangan usaha budidaya tambak yang lebih baik, maka data informasi tentang kesesuaian lahan tambak sangatlah diperlukan. Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat digunakan untuk memetakan zona kesesuaian lahan tambak dan menganalisis tingkat produktivitas udang dari beberapa parameter spasial yang dikaji dalam penelitian ini. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi parameter non fisik dan fisik. Parameter non fisik menggunakan metode survei secara langsung untuk mendapatkan data kualitas air, seperti suhu, salinitas, keasaman/pH. Parameter fisik berupa data geografis, seperti jarak ke pantai,  jarak ke sungai, kelerengan, dan jenis tanah tidak dilakukan survei secara langsung dalam pengambilan data. Metode pembobotan yang digunakan berdasarkan analisis kesesuaian lahan, masing-masing parameter diberikan bobot dan skor yang nantinya dibagi menjadi beberapa kelas, hal ini agar lahan tambak yang akan dibangun sesuai dengan kriteria yang ditentukan sehingga dapat meningkatkan produktivitas budidaya udang. Hasil peta kesesuaian lahan tambak udang di Kabupaten Kendal didominasi dengan kategori cukup sesuai (S2) yang memiliki luas sebesar 108,622 ha atau 93,48% dari keseluruhan tambak udang yang ada. Tambak udang yang berada pada kategori sesuai bersyarat (S3) memiliki luas sebesar 7,573  ha atau 6,52%. Sedangkan untuk kategori sangat sesuai (S1) dan tidak sesuai (N) tidak ada. Berdasarkan survei kuisioner tingkat produktivitas udang hasil budidaya lahan tambak di Kabupaten Kendal dalam waktu 3 tahun, dapat ditarik kesimpulan bahwa kesesuaian lahan tambak udang terhadap produktivitas di Kabupaten Kendal 71,43% berada pada kategori sesuai dan 28,57% berada pada kategori tidak sesuai. Wilayah yang sesuai yaitu pada Kecamatan Rowosari, Kecamatan Cepiring, Kecamatan Patebon, Kecamatan Brangsong dan Kecamatan Kaliwungu. Wilayah yang tidak sesuai yaitu Kecamatan Kangkung dan Kecamatan Kendal.
Analisis Yuridis Keabsahan Penggunaan Digital Signature Pada Naskah Dinasu untuk Kegiatan Operasional Polres Bogor Setiaji, Krisna; Nurwati; Aminulloh, Muhamad
Karimah Tauhid Vol. 4 No. 3 (2025): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v4i3.18091

Abstract

Perkembangan teknologi informasi telah mendorong transformasi dalam administrasi pemerintahan, termasuk di lingkungan kepolisian. Salah satu inovasi yang diterapkan adalah penggunaan digital signature (tanda tangan digital) dalam naskah dinas untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan dokumen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keabsahan penggunaan digital signature pada naskah dinas dalam kegiatan operasional Polres Bogor. Kajian ini dilakukan dengan metode normatif yuridis. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tanda tangan digital memiliki kekuatan dan akibat hukum yang setara dengan tanda tangan konvensional, asalkan memenuhi syarat keabsahan, yaitu menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh Penyelenggara Sertifikasi Elektronik (PSrE) yang diakui oleh pemerintah. Dalam konteks operasional Polres Bogor, implementasi digital signature telah membantu mempercepat proses administrasi, mengurangi risiko pemalsuan dokumen, serta meningkatkan efektivitas pelayanan kepolisian. Namun, terdapat beberapa tantangan, seperti kurangnya pemahaman personel mengenai prosedur penggunaan digital signature, keterbatasan infrastruktur digital, serta aspek keamanan siber yang perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, diperlukan penguatan regulasi internal, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, serta optimalisasi sistem keamanan elektronik untuk memastikan penerapan digital signature yang lebih efektif dan terpercaya dalam administrasi kepolisian.