Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Induksi Produksi Asiatikosida Pegagan (Centella asiatica [L] Urban) Menggunakan Stimulan Biologi Pada Kondisi Ternaungi Roswanjaya, Yuda Purwana
Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia Vol. 15 No. 3 (2013)
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.27 KB) | DOI: 10.29122/jsti.v15i3.3393

Abstract

This research studied the effect of Rhizobacteria on increasing the biomass and quality (asiaticoside content and production) of Indian Pennywort (Centella asiatica [L] Urban) under shaded condition. The experiment was arranged in split plot design. The main plot was shading condition (30% shading of Flemingia macrophylla and 30% shading of Coffee (Coffea arabica) trees) and the sub plot was Rhizobacteria inoculation (0 and 106 CFU/mL) with three replications. The result showed that vegetative growth and biomass of Indian Pennywort were not affected by Rhizobacteria inoculation and shading. However, Rhizobacteria inoculation increased asiaticoside content and production in Indian Pennywort.Studi ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh Rhizobacteria sebagai stimulan biologi dalam meningkatkan biomasa dan kualitas (kadar dan produksi asiatikosida) pegagan (Centella asiatica [L] Urban) dalam kondisi ternaungi. Percobaan dirancang dalam Rancangan Petak Terbagi. Petak utama adalah naungan (Naungan Flemingia 30% dan naungan kopi 30%) dan anak petak adalah inokulasi Rhizobacteria (0 dan 106 CFU/mL) dengan tiga ulangan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pertumbuhan vegetatif dan biomasa pegagan tidak dipengaruhi oleh inokulasi Rhizobacteria dan naungan. Namun, inokulasi Rhizobacteria dapat meningkatkan kadar dan produksi asiatikosida pegagan.Keywords: Rhizobacteria, triterpenoid, cekaman naungan
Formulasi Biopestisida Trichoderma asperellum Samuels, Liecfk & Nirenberg Devy, Lukita; Roswanjaya, Yuda Purwana; Saryanah, Nur Alfi; Suhendra, Ahmad; Putri, Ade Lia
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 2 No 2 (2020): December
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v2i2.569

Abstract

Biopestisida dengan efektifitas dan efisiensi tinggi akan mendukung keberhasilan praktek proteksi tanaman di lapangan.  Tahapan yang cukup penting dalam produksi biopestisida berkualitas adalah formulasi.  Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari formulasi biopestisida berbahan dasarTrichoderma asperellum yang diisolasi dari tanah di PTPN XII Kediri, Jawa Timur.  Proses formulasi dilakukandengan seleksi substrat padat untuk produksi konidia, uji konsistensi substrat, uji scaling up produksi substrat dan uji daya simpan biopestisida.  Seleksi substrat dilakukan terhadap lima kombinasi substrat padat yaitu beras 100%; beras:jagung (50%:50%); beras:jagung (75%:25%); beras:jagung (25%:75%) dan jagung 100%.  Hasil menunjukkan bahwa beras 100% merupakan substrat terbaik untuk produksi konidia T. asperellum (3 x 109 konidiag-1).  Uji konsistensi beras 100% sebagai substrat dilakukan dalam dua tahap yaitu dalam volume sama dengan uji seleksi dan dalam volume lebih besar sebagai uji scaling up.  Hasil menunjukan terdapat konsistensi antara kedua uji tersebut dengan uji seleksi (7,88 x 109 dan 7,95 x 109 konidiag-1).  Uji daya simpan T. asprellum pada beras 100% menunjukkan stabilitas jumlah konidia (≥ 105 konidia g-1) sampai 105 hari setelah simpan pada suhu ruang.  Oleh karena itu, formulasi T. asprellum sebagai biopestisida dapat menggunakan beras 100% sebagai substrat.
Penggunaan Zat Pengatur Tumbuh dalam Sambung Pucuk Kakao Roswanjaya, Yuda Purwana; Maretta, Delvi; Pinardi, Djatmiko
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 2 No 2 (2020): December
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v2i2.571

Abstract

Teknik sambung pucuk banyak dilakukan oleh petani kakao  karena dinilai  mudah, murah dan tidak membutuhkan sarana dan peralatan khusus. Hasil kajian peran hormon dalam interaksi batang bawah (rootstock) dan batang atas (scion) pada proses penyambungan dapat  dimanfatkan untuk penyempurnaan teknik penyambungan tanaman kakao. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh zat pengatur tumbuh tanaman (ZPT) golongan sitokinin, auksin dan giberelin terhadap pembentukan tunas pada batang atas tanaman sambung pucuk kakao. Penelitian terdiri dari dua percobaan menggunakan rancangan acak kelompok. Sebagai perlakuan pada percobaan pertama adalah 12 taraf kombinasi ZPT golongan sitokinin dan auksin sedangkan pada percobaan kedua adalah 12 taraf kombinasi ZPT golongan sitokinin dan giberelin. Teknik sambung konvensional tanpa penggunaan ZPT digunakan sebagai kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zat pengatur tumbuh yang diaplikasikan pada entres sehari sebelum penyambungan berpengaruh nyata terhadap persentase pembentukan tunas. Persentase pembentukan tunas  pada batang atas tanaman hasil sambung lebih tinggi pada perlakuan aplikasi sitokinin tanpa penambahan auksin maupun giberelin. Perlakuan aplikasi ZPT belum berpengaruh terhadap jumlah daun, jumlah cabang dan panjang tunas baru pada batang atas. Kata kunci: ZPT, batang bawah,  tunas trubus, sitokinin, sambung pucuk