Pendahuluan : Demam berdarah dengue merupakan salah satu masalah kesehatan di Kabupaten Sumba Barat. Angka kejadian Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Sumba Barat terus meningkat dari tahun ke tahun. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor resiko kejadian demam berdarah dengue di wilayah kerja Puskesmas Puu Weri. Metodologi : Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan case control. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 68 orang yang terdiri dari 34 kasus dan 34 kontrol. Hasil penelitian : Faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian demam berdarah dengue di wilayah kerja Puskesmas Puu Weri yaitu kebiasaan menguras tempat penampungan air dengan nilai p = 0,0001 (p < 0,05), kebiasaan menutup tempat penampungan air dengan nilai p = 0,0001 (p < 0,05), kebiasaan menggunakan obat nyamuk dengan nilai p = 0,0001 (p < 0,05), kebiasaan menggunakan kelambu dengue dengan nilai p = 0,0001 (p < 0,05), pemasangan kawat kasa pada ventilasi rumah dengan nilai p = 0,0001 (p < 0,05), kebiasaan menggantung pakaian di rumah dengan nilai p = 0,0001 (p < 0,05), kebiasaan di luar rumah dengan nilai p = 0,0001 (p < 0,05), kebiasaan melakukan mobilisasi 2 minggu sebelum sakit dengan nilai p = 0,002 (p < 0,05), kebiasaan membersihkan saluran air dengan nilai p = 0,0001 (p < 0,05). Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa ada 3 variabel bebas yang layak untuk dipertahankan secara statistik yang berpengaruh terhadap kejadian demam berdarah dengue yaitu kebiasaan menggantung pakaian (OR = 0,030, 95%CI = 0,003-0,332), kebiasaan di luar rumah (OR = 0,063, 95%CI = 0,10-0,406), kebiasaan membersihkan saluran air hujan (OR = 43,065, 95%CI = 4,354-425,987). Saran : Melakukan promosi kesehatan untuk menyampaikan informasi tentang penyakit demam berdarah dengue kepada masyarakat, sehingga masyarakat lebih mengerti tentang penyaki demam berdarah dengue, sehingga dapat melakukan upaya pencegahan terutama menjelang musim penghujan.