Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

IDENTIFIKASI TEKNOLOGI PENCEGAHAN PEMBENTUKAN BIOFILM DI PERMUKAAN SENSOR YANG DIGUNAKAN PADA TEKNOLOGI ONLIMO Robbani, Muhammad Haqqiyuddin; Wahjono, Heru Dwi
Jurnal Air Indonesia Vol. 10 No. 1 (2018): Jurnal Air Indonesia
Publisher : Center for Environmental Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.21 KB) | DOI: 10.29122/jai.v10i1.3774

Abstract

Salah satu permasalahan yang timbul selama proses penerapan teknologi online monitoring (Onlimo) adalah munculnya biofilm pada permukaan sensor multiprobe yang digunakan. Kehadiran biofilm ini dapat mengganggu performa sensor dalam melakukan pembacaan. Oleh karena itu diperlukan suatu kajian mendalam terkait metode dan teknologi yang dapat digunakan untuk mencegah munculnya biofilm pada permukaan sensor. Tulisan ini disusun berdasarkan kajian literatur dan hasil riset yang dilakukan oleh berbagai universitas dan lembaga penelitian baik diluar maupun dalam negeri, baik dalam skala laboratorium, bench, ataupun pilot-plant. Penggalian literatur meliputi proses pembentukan biofilm, identifikasi teknologi pencegahan pembentukan biofilm secara konvensional, serta identifikasi teknologi pencegahan pembentukan biofilm terkini. Tulisan ini diharapkan dapat menjadi informasi dan bahan rujukan dalam memilih teknologi yang tepat untuk diaplikasikan.Kata kunci: biofilm, pemantauan online, sensor, teknologi pencegahan
OPTIMALISASI KINERJA PERANGKAT PENINGKAT PH BERBASIS RESIN MAGNESIUM OKSIDA UNTUK PRODUKSI AIR SIAP MINUM Robbani, Muhammad Haqqiyuddin; Setiadi, Imam
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 12, No 2 (2019): JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.3 KB)

Abstract

Rendahnya nilai pH air yang dihasilkan oleh teknologi pengolahan air siap minum (Arsinum) berbasis membran reverse osmosis (RO) masih menjadi salah satu permasalahan yang kerap terjadi. Remineralisasi atau penambahan kembali ion mineral merupakan salah-satu alternatif teknologi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi operasi (waktu tinggal) terbaik dalam proses peningkatan pH air siap minum menggunakan resin magnesium oksida dengan tetap memperhatikan nilai TDS yang masih aman untuk dikonsumsi. Penelitian dilakukan dengan memvariasikan laju alir serta jumlah cartridge yang nantinya akan berkaitan dengan lamanya waktu tinggal atau waktu kontak antara air umpan dengan resin magnesium oksida. Penambahan resin magnesium oksida nyatanya mampu meningkatkan nilai pH larutan umpan hingga mencapai nilai pH 9 (sembilan). Adapun kadar TDS air produk yang terukur untuk semua waktu tinggal yang diatur dalam variabel penelitian ini masih dalam batas aman untuk dikonsumsi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan teknis untuk kemudian dapat diaplikasikan dalam proses produksi air siap minum. kata kunci: pH, air siap minum, reverse osmosis, remineralisasi, magnesium oksida 
ANALISIS TEKNO-EKONOMI PROSES PRETREATMENT AIR SUMUR DALAM DI WILAYAH TEMPAT PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU BANTARGEBANG UNTUK PENGOLAHAN AIR UMPAN MEMBRAN REVERSE OSMOSIS Robbani, Muhammad Haqqiyuddin
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 13 No. 2 (2020): JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jrl.v13i2.4679

Abstract

Kinerja membran Reverse Osmosis (RO) sangat dipengaruhi salah satunya oleh karakteristik umpan yang digunakan. Namun belum ditemukan adanya data maupun publikasi terkait penyediaan air bersih dan air minum layak menggunakan teknologi membran RO dengan bahan baku air sumur dalam di wilayah Tempat PengelolaanSampah Terpadu (TPST) di Indonesia. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kelayakan proses pretreatment air sumur dalam di wilayah TPST Bantargebang untuk air umpan membran RO dari aspek teknis dan ekonomis. Proses pretreatment yang dirancang berdasarkan hasil karakterisasi air sumur dalam dievaluasikinerjanya dengan menggunakan software simulasi dan dihitung konsumsi energi spesifiknya. Evaluasi ekonomi dilakukan untuk mengetahui kelayakan desain prosespretreatment dari sisi pembiayaan. Setelah dilakukan simulasi, proses pretreatment menggunakan membran ultrafiltrasi dan resin kation asam kuat terbukti mampumenghilangkan kandungan zat terlarut yang tidak diinginkan hingga mencapai angka diatas 98%. Konsumsi energi spesifik yang dibutuhkan proses pretreatment masih beradadalam rentang yang dapat diterima. Dengan kapasitas produksi minimal 300 m/hari biaya produksi yang dibutuhkan lebih rendah dari tarif air bersih Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bhagasasi. Sehingga, baik secara teknis maupun ekonomis, proses pretreatment air sumur dalam di wilayah TPST Bantargebang sangat layak untuk iimplementasikan kedepannya.
Evaluasi Produksi Refuse-Derived Fuel (RDF) dari Sampah Perkotaan (Studi Kasus: RDF Plant di Kabupaten Cilacap) Maulidayanti, Esti Mega; Yuliani, Manis; Robbani, Muhammad Haqqiyuddin; Wiharja, Wiharja; Hambali, Erliza; Setyaningsih, Dwi
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 25 No. 2 (2024)
Publisher : BRIN Publishing (Penerbit BRIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55981/jtl.2024.1008

Abstract

Indonesia’s prevailing waste management paradigm, which still employs a collect-transport-dispose system, results in waste accumulation and adverse effects on health and the environment. In contrast, the cement sector’s necessity for renewable and environmentally benign energy is increasing. Refused-derived fuel (RDF) technology is one of the potential ways to solve both concerns. This study aimed to assess the viability of RDF manufacturing processes and products for the cement industry and to offer recommendations for a national standard. This research procedure included identifying waste composition and characteristics, observing RDF production, and evaluating RDF product quality, such as testing water content, ash content, and heating value. The results demonstrated that the Cilacap RDF Plant successfully produced RDF from municipal solid waste using the mechanical-biological treatment (MBT) method. The biodrying process could reduce waste’s moisture content from 55.44% to 23.63% and increase the heating value to approximately 15 MJ/kg. Nevertheless, the quality of RDF products must be enhanced to align with the biomass standards for the industry (SNI 8675: 2018). The Cilacap Plant RDF products were feasible for application in the cement industry, with further product quality improvement and production process optimization. The findings could be a reference for developing national standards in manufacturing RDF as an alternative fuel in the cement industry.   Abstrak Pengelolaan sampah di Indonesia masih menggunakan sistem kumpul-angkut-buang, menyebabkan penumpukan sampah dan dampak negatif terhadap kesehatan dan lingkungan. Di sisi lain, kebutuhan energi terbarukan dan ramah lingkungan di sektor industri semen terus meningkat. Teknologi bahan bakar jumputan padat atau refuse-derived fuel (RDF) dianggap mampu menyelesaikan kedua permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kelayakan proses pembuatan dan produk RDF untuk industri semen serta memberikan rekomendasi untuk pembuatan standar nasional. Prosedur penelitian ini mencakup identifikasi komposisi dan karakteristik sampah, observasi tahapan proses produksi RDF, dan evaluasi kualitas produk RDF seperti kadar air, kadar abu, dan nilai kalor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa RDF Plant Cilacap berhasil memproduksi RDF dari sampah kota menggunakan metode mechanical-biological treatment (MBT). Proses biodrying mampu menurunkan kadar air sampah dari 55,44% menjadi 23,63% dan meningkatkan nilai kalor menjadi sekitar 15 MJ/kg. Namun, kualitas produk RDF masih perlu ditingkatkan untuk memenuhi standar biomassa untuk industri (SNI 8675:2018). Produk RDF Plant Cilacap dinilai cukup layak untuk industri semen, dengan beberapa rekomendasi untuk peningkatan kualitas produk dan optimalisasi proses produksi. Temuan ini diharapkan dapat menjadi rujukan dalam pembuatan standar nasional dalam produksi RDF sebagai bahan bakar alternatif di industri semen.