Diabetes Melitus tipe II disebut diabetes yangtidak bergantung dengan insulin, disebabkan penggunaan insulin yang kurang efektif oleh tubuh yang dapat menimbulkan komplikasi jika tidak ditangani dengan baik. Kondisi ini yang memicu timbulnya stressor psikologis dan psikososial terhadap pemeliharaan status kesehatan. Terdapat lima komponen dalam penatalaksanaan DM tipe II adalah diet, latihan, pemantauan, terapi dan pendidikan.Kepatuhan menjalani diet berkaitan dengan faktor internal pasien yaitu penerimaan diri pada status DM tipe II dan faktor eksternal yaitu dukungan sosial dari lingkungan sekitar pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dukungan sosial dan penerimaan diri pada status DM tipe II terhadap kepatuhan menjalani diet pada pasien DM tipe II berusia dewasa madya di RSUD Wangaya kota Denpasar.Subjek dalam penelitian ini adalah 82 orang pasien DM tipe IIberusia dewasa madya di RSUD Wangaya kota Denpasar. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik simple random sampling. Metode analisis yang digunakan adalah teknik analisis regresi berganda. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan R=0,286 dan adjusted R square sebesar 0,268. Hal ini menunjukkan bahwa variabel dukungan sosial dan penerimaan diri pada status DM tipe II memberikan peran terhadap kepatuhan menjalani diet sebesar 26,8%. Nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05) sehingga dapat disimpulkan dukungan sosial dan penerimaan diri pada status DM tipe II secara bersama-sama berperan terhadap kepatuhan menjalani diet. Kata kunci: kepatuhan menjalani diet, dukungan sosial, penerimaan diri pada status diabetes melitus tipe II, diabetes melitus tipe II