Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH VARIASI SUHU PEMANASAN TERHADAP KADAR AKRILAMIDA PADA UBI JALAR CILEMBU SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV - VIS Kristanti, Kristanti; Iswandi, Iswandi; Nilawati, Anita
Jurnal Analis Farmasi Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v8i2.10187

Abstract

Akrilamida merupakan senyawa karsinogenik yang dapat dari   reaksi antara protein (asam amino) dengan karbohidrat (gula pereduksi) yang tinggi melalui proses pemanasan suhu tinggi. Ubi jalar cilembu  mengandung protein dan karbohidrat yang tinggi, jika diolah dengan pemanasan suhu tinggi akan berpotensi terbentuknya akrilamida. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi suhu terhadap kadar akrilamida yang terbentuk pada ubi jalar cilembu. Sampel ubi jalar cilembu dioven pada variasi suhu 100°C, 120°C, 140°C dan 160°C selama 3 jam serta ubi jalar cilembu mentah. Akrilamida pada sampel dianalisis secara kualitatif dengan metode KLT dan kuantitatif dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Ubi jalar cilembu melalui beberapa variasi suhu yang diekstraksi dengan pelarut dikloromethana p.a dan dilarutkan dengan aquadest. Sampel di baca pada panjang gelombang 206 nm.Hasil data dianalisis dengan menggunakan metode one-way anova. Hasil analisis kadar akrilamida pada ubi jalar cilembu mentah sebesar 5,44 mg/Kg; pada ubi jalar cilembu melalui pemanasan suhu 100°C memperoleh kadar akrilamida sebesar 8,43 mg/Kg; suhu 120°C sebesar 20,09 mg/Kg; suhu 140°C sebesar 38,44 mg/Kg; dan suhu 160°C sebesar 43,38 mg/Kg. Perbedaan kadar akrilamida signifikan pada semua variasi suhu pemanasan. Berdasarkan hasil penelitian variasi suhu pemanasan mempengaruhi kadar akrilamida yang terbentuk, semakin tinggi suhu pemanasan semakin tinggi kadar akrilamida
PENGARUH VARIASI SUHU PEMANASAN TERHADAP KADAR AKRILAMIDA PADA UBI JALAR CILEMBU SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV - VIS Kristanti, Kristanti; Iswandi, Iswandi; Nilawati, Anita
Jurnal Analis Farmasi Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v8i2.10187

Abstract

Akrilamida merupakan senyawa karsinogenik yang dapat dari   reaksi antara protein (asam amino) dengan karbohidrat (gula pereduksi) yang tinggi melalui proses pemanasan suhu tinggi. Ubi jalar cilembu  mengandung protein dan karbohidrat yang tinggi, jika diolah dengan pemanasan suhu tinggi akan berpotensi terbentuknya akrilamida. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi suhu terhadap kadar akrilamida yang terbentuk pada ubi jalar cilembu. Sampel ubi jalar cilembu dioven pada variasi suhu 100°C, 120°C, 140°C dan 160°C selama 3 jam serta ubi jalar cilembu mentah. Akrilamida pada sampel dianalisis secara kualitatif dengan metode KLT dan kuantitatif dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Ubi jalar cilembu melalui beberapa variasi suhu yang diekstraksi dengan pelarut dikloromethana p.a dan dilarutkan dengan aquadest. Sampel di baca pada panjang gelombang 206 nm.Hasil data dianalisis dengan menggunakan metode one-way anova. Hasil analisis kadar akrilamida pada ubi jalar cilembu mentah sebesar 5,44 mg/Kg; pada ubi jalar cilembu melalui pemanasan suhu 100°C memperoleh kadar akrilamida sebesar 8,43 mg/Kg; suhu 120°C sebesar 20,09 mg/Kg; suhu 140°C sebesar 38,44 mg/Kg; dan suhu 160°C sebesar 43,38 mg/Kg. Perbedaan kadar akrilamida signifikan pada semua variasi suhu pemanasan. Berdasarkan hasil penelitian variasi suhu pemanasan mempengaruhi kadar akrilamida yang terbentuk, semakin tinggi suhu pemanasan semakin tinggi kadar akrilamida
Pengaruh Variasi Konsentrasi Trietanolamin terhadap Aktivitas Tabir Surya Lotion Ekstrak Kulit Buah Nanas (Ananas comosus (L.) Merr.) Harjanti, Reslely; Ayu Wikandita, Kharisma; Nilawati, Anita
Media Farmasi Indonesia Vol. 17 No. 2 (2022): Media Farmasi Indonesia
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53359/mfi.v17i2.208

Abstract

Tabir surya merupakan jenis sediaan kosmetik yang berperan sebagai pelindung kulit terhadap dampak negatif sinar UV. Kulit buah nanas (Ananas comosus (L.) Merr.) mengandung flavonoid dan tanin yang berpotensi sebagai bahan aktif dalam tabir surya. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi, mengevaluasi mutu fisik dan stabilitas, serta mengetahui pengaruh variasi konsentrasi trietanolamin terhadap potensi tabir surya sediaan lotion. Kulit buah nanas dimaserasi menggunakan pelarut etanol 96% kemudian diformulasi menjadi sediaan lotion dengan konsentrasi ekstrak 20% dengan variasi konsentrasi trietanolamin pada formula 1 (2,5%), formula 2 (3%), formula 3 (3,5%). Lotion yang dibuat kemudian diuji mutu fisik sediaan meliputi organoleptis, homogenitas, daya sebar, daya lekat, viskositas, pH, tipe emulsi, dan stabilitas (cycling test) serta pengujian aktivitas tabir surya melalui nilai SPF. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah nanas mengandung senyawa flavonoid, tanin, dan alkaloid. Lotion ekstrak kulit buah nanas dengan variasi konsentrasi trietanolamin sebagai emulgator memenuhi mutu fisik dan stabilitas yang baik. Semakin tinggi konsentrasi trietanolamin sebagai emulgator maka semakin rendah nilai SPF yang dihasilkan. Nilai SPF yang diperoleh pada formula 1 memiliki nilai SPF yang paling tinggi yaitu 22,23 diikuti formula 2 dan 3 masing-masing sebesar 19,52 dan 16,30.
A FORMULATION OF MANALAGI (Pyrus malus var. sylventris. Mill) APPLE EXTRACT TOOTHPASTE GEL PREPARATION WITH VARIATIONS OF CMC NA CONCENTRATION AS ANTIBACTERIAL AGAINST Streptococcus mutans ATCC 25175 Nilawati, Anita; Estara Suyit, Zhicizha; Supriyadi
Intan Husada : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol. 10 No. 02 (2022): Vol. 10 No. 2, Juli 2022
Publisher : Politeknik Insan Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52236/ih.v10i2.246

Abstract

Pendahuluan. Karies gigi dapat dialami berbagai usia yang ditandai munculnya bercak putih pada permukaan gigi oleh bakteri S. mutans. Buah apel manalagi mengandung senyawa yang efektif sebagai antibakteri yaitu polifenol, saponin, alkaloid, tanin dan flavonoid. Formula pasta gigi gel dengan variasi CMC-Na sebesar F1(1,5%), F2 (2%), dan F3 (2,5%). Tujuan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi CMC-Na terhadap mutu fisik dan aktivitas antibakteri S. mutans pada sediaan pasta gigi gel ekstrak buah apel manalagi Metode. Simplisia buah apel manalagi diekstraksi dengan menggunakan etanol 70%. Ekstrak apel manalagi 15% diformulasikan menjadi 3 formula F1, F2, dan F3 dengan konsentrasi CMC-Na masing-masing yaitu 1,5, 2, dan 2,5%. Sediaan pasta gigi gel dilakukan uji mutu fisik selama 21 hari, uji stabilitas 3 siklus dan uji aktivitas antibakteri terhadap S. mutans dengan metode difusi cakram. Data diolah dengan statistik Shapiro-wilk, ANOVA dan Krustal Wallis, dilanjutkan dengan uji Paired t test dan Wilcoxon Hasil. Penelitian menunjukkan bahwa F1, F2, F3 berpengaruh terhadap mutu fisik antara lain menyebabkan penurunan luas daya sebar tetapi meningkatkan viskositas, pH dan sebaliknya, serta pada sediaan pasta gigi gel ekstrak apel manalagi dengan variasi konsentrasi memiliki aktivitas antibakteri dengan zona hambat berturut-turut 39,8; 39,6 dan 37,3 mm, serta didapatkan formula terbaik F1. Kesimpulan. Ekstrak apel manalagi mempunyai aktivitas dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. Mutans dengan kategori kuat hingga sangat kuat, secara statistic terdapat perbedaan bermakna antar variasi konsentrasi CMC-Na.
Formulation and Evaluation of Spirulina-Based Gel with Varying Carbopol Concentrations for Anti-Acne Activity against Staphylococcus epidermidis Yunitha, Emmellia; Nilawati, Anita; Novita, Mega; Marlina, Dian
Biology, Medicine, & Natural Product Chemistry Vol 14, No 2 (2025)
Publisher : Sunan Kalijaga State Islamic University & Society for Indonesian Biodiversity

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/biomedich.2025.142.699-705

Abstract

Spirulina platensis is a blue-green microalga known for its antibacterial properties, offering potential as a natural alternative in acne treatment. Acne vulgaris, often caused by Staphylococcus epidermidis, requires effective topical solutions. Gels are favored for their non-greasy texture, ease of application, and good skin absorption. This study aimed to formulate and evaluate anti-acne gels containing 25% Spirulina extract with varying Carbopol concentrations (0.5%, 1%, 1.5%). Each formulation was assessed for physical properties, stability over 21 days, and antibacterial activity against S. epidermidis. All gel formulations met quality standards for pH, homogeneity, viscosity, spreadability, and adhesiveness. The gel with 0.5% Carbopol (FI) showed the best spreadability, ideal viscosity, and good adhesiveness, along with the highest antibacterial activity, exhibiting an inhibition zone of 16.5 mm—comparable to tetracycline. In conclusion, Spirulina-based gel with 0.5% Carbopol offers an effective, stable, and natural anti-acne option. These findings highlight the potential of Spirulina as a bioactive agent in topical formulations and encourage further research for clinical applications in acne management.
FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI Staphylococcus aureus PAPERSOAP EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) DENGAN VARIASI GLISERIN SEBAGAI PLASTICIZER Samsudin, Din; Nopiyanti, Vivin; Nilawati, Anita
Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy) Vol. 11 No. 2 (2022): Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy), October 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional & Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Sukoharjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.373013/xrkc0m26

Abstract

Papersoap is a thin printed solid soap product as a unique innovation because it resembles paper. Soursop leaves contain flavonoid compounds, tannins, alkaloids and saponins that are useful as antibacterial. preparations papersoap with soursop leaf extract require glycerin as a plasticizer is believed to produce good physicochemical properties. This study aims to determine the physical quality of papersoap from the effect of soursop leaf extract and variations of glycerin and to test the antibacterial activity of the Papersoap against Staphylococcus aureus ATCC 25923. Soursop leaf extract was obtained by maceration method with 96% ethanol as solvent. The concentration of soursop leaf extract 5% was formulated into papersoap with three variations of glycerin formula, namely 10%, 15%, and 20%.preparation papersoap includes organoleptic, pH, homogeneity, foam stability, water content, and free alkali tests which have passed the curing for two weeks as the preparation evaluation stage. Antibacterial activity test against Staphylococcus aureus ATCC 25923 using well diffusion method. The data obtained were processed using Shapiro-wilk, one way ANOVA/Kruskal. The results showed that the formula of the papersoap preparation of soursop leaf ethanol extract (Annona muricata L.) with glycerin variations can provide differences in the physical quality of papersoap preparations and have an inhibitory diameter against Staphylococcus aureus bacteria ATCC 25923 successively 25.26; 24,67; 23.47 mm.