Saleh, Nur Alam
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA KOMUNITAS NELAYAN PESISIR: DARI NELAYAN KE PETANI RUMPUT LAUT (Studi Kasus Budi Daya Rumput Laut di Kelurahan Pakbiringa, Kabupaten Jeneponto) Saleh, Nur Alam
Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya Vol 10, No 2 (2019)
Publisher : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.395 KB) | DOI: 10.36869/wjsb.v10i2.17

Abstract

Penelitian ini membahas tentang peningkatan kesejahteraan sosial petani rumput laut di Kelurahan Tonrokassi sehingga melahirkan perubahan pola hidup, perilaku ekonomi, sosial dan budaya, serta adanya kecenderungan pergeseran nilai dan norma dalam tatanan hidup komunitas petani rumput laut terutama dalam nilai ritual, nilai ekonomi, nilai kegotong royongan dan norma yang berlaku di komunitas petani rumput laut. Penelitian ini  dilaksanakan di Kelurahan Pakbiringa Kecamatan Binamu Kabupaten Jeneponto. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan tipe deskriptif. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan penelitian lapangan yang mencakup observasi, dokumentasi dan wawancara, Adapun teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
EKSISTENSI RITUAL NELAYAN BAJO PADA ACARA PENURUNAN PERAHU BARU DI PETOAHA, KENDARI Saleh, Nur Alam
Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya Vol 9, No 2 (2018)
Publisher : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.698 KB) | DOI: 10.36869/wjsb.v9i2.52

Abstract

Tulisan ini merupakan hasil penelitian yang bertujuan untuk mengetahui keberadaan upacara ritual dalam menurunkan perahu baru pada masyarakat nelayan Bajo yang berdiam di Kelurahan Petoaha, Kecamatan Abeli, Kota Kendari. Bagi orang Bajo, laut dan perahu merupakan dua sisi yang tidak bisa dipisahkan karena keduanya telah menjadi satu pada saat orang Bajo mencari nafkah di laut. Oleh karena itu, upacara ritual tersebut dilakukan dalam upaya menjaga keselamatan perahu dengan baik dalam mengakses sumber daya laut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui pengamatan (observasi), wawancara, dan studi pustaka (data sekunder). Hasil penilitian menunjukkan bahwa sampai saat ini, orang Bajo masih melakukan aktivitas ritual upacara selamatan dalam rangka penurunan perahu baru sebagai bentuk penghormatan kepada penguasa di laut (Mbombongana Lao) agar mereka mendapatkan rezeki yang banyak, ketenangan, kedamaian, dan perlindungannya. Bahan-bahan yang disajikan dalam upacara tersebut mempunyai makna tersendiri. Seiring dengan berjalannya waktu, upacara ritual menurunkan perahu sudah mengalami pergeseran dalam tata cara pelaksanaannya, sejumlah perlengkapan upacara yang harus disiapkan sebelumnya telah mengalami perubahan sekarang ini.
DINAMIKA PERAN SANDO MEANAQ DALAM UPACARA KELAHIRAN BAYI PADA MASYARAKAT MANDAR Saleh, Nur Alam
Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya Vol 8, No 2 (2017)
Publisher : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36869/wjsb.v8i2.125

Abstract

Tulisan yang disajikan ini merupakan hasil penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan peran dan dinamika sando meanaq dalam upacara tradisional, pada tahap (a) masa kehamilan, (b) kelahiran, dan (c) pascamelahirkan, pada masyarakat Mandar di Kabupaten Majene. Informasi yang tersaji ini terjaring melalui metode pengamatan (observasi) dan wawancara mendalam (depth interview), serta dokumentasi tertulis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran seorang sando meanaq dalam sistem upacara masa hamil, melahirkan, dan pasca kelahiran seorang bayi masih tetap diselenggarakan. Meskipun sedikit mengalami pergeseran dengan keterlibatan bidan desa, tidak terlalu signifikan dalam proses pelaksanaannya. Fungsi dan makna dari sebuah upacara itu masih tetap dipegang teguh oleh masyarakat pendukungnya.
ANRONG BUNTING: NILAI ESTETIKA DAN MANTRA PADA PESTA PERKAWINAN ADAT ORANG MAKASSAR Saleh, Nur Alam
Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya Vol 7, No 2 (2016)
Publisher : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36869/wjsb.v7i2.135

Abstract

Tulisan ini merupakan hasil penelitian lapangan yang mengungkapkan peran dan fungsi keberadaan Anrong Bunting dalam pesta perkawinan adat orang Makassar. Informasi yang disajikan menggunakan penelitian kualitatif dengan tipe deskriptif. Data diperoleh melalui metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan Anrong Bunting pada pesta perkawinan orang Makassar di Kabupaten Gowa sarat dengan nilai-nilai estetika dan mantra. Nilai estetika berupa nilai simbolik yang mengandung makna sosial, makna budaya, makna keindahan dan makna religius. Sementara itu, mantra yang mengandung doa yang diyakini memiliki pengaruh kekuatan gaib, seperti nilai perintah, nilai otonom (hak utuh oleh Anrong Bunting), nilai komunikatif, dan nilai religius. Anrong bunting tidak mengubah struktu yang terkandung di dalam upacara ritual pesta perkawinan adat orang Makassar, meskipun telah mengalami perubahan dan pergeseran.