Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

THE DIFFERENCE ON COMPRESSIVE STRENGTH AND DIMENSIONAL CHANGE OF COMMERCIALLY TYPE III GYPSUM COMPARED TO RECYCLE GYPSUM TYPE III TO PRODUCE WORKING CAST: PERBEDAAN KEKUATAN KOMPRESI DAN PERUBAHAN DIMENSI GIPSUM TIPE III KOMERSIAL DENGAN GIPSUM TIPE III DAUR ULANG UNTUK MODEL KERJA GIGI TIRUAN Wahyuni, Siti; Tamin, Haslinda Z; Agusnar, Harry
Dentika: Dental Journal Vol. 19 No. 2 (2016): Dentika Dental Journal
Publisher : TALENTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.682 KB) | DOI: 10.32734/dentika.v19i2.414

Abstract

Gypsum is derived from pure calcium sulfate dehydrate which is a common material that is commonly used in denture manufacturing process. This study aimed to know the difference on compressive strength and dimensional change of commercially type III gypsum compared to recycle type III gypsum to produce working cast. The type of research is laboratory experiment. A total of 40 samples for each test is divided into five groups which consists of commercial type III gypsum, pure recycled type III gypsum, pure recycled type III gypsum with 10%, 20%, 30% type III commercial gypsum. The difference on compressive strength and dimensional change between the groups was analyzed using one way ANOVA and is them tested with LSD test. The result showed that there was a significant difference (p<0,05) between compressive strength and dimensional change of commercial type III gypsum compared to pure recycled type III gypsum and pure recycled type III gypsum with 10%, 20% and 30% type III commercial gypsum. In conclusion, addition of 30% commercial gypsum in recycled gypsum the compressive strength was higher than other recycled gypsum types.
Pengaruh perendaman basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas dalam ekstrak daun sungkai (Peronema canescens Jack) terhadap kekasaran permukaan dan kekuatan impak Belinda, Evelyn; Tamin, Haslinda Z
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students Vol 8, No 3 (2024): October 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pjdrs.v8i3.59040

Abstract

ABSTRAKPendahuluan: Dalam pemakaian gigi tiruan, disinfeksi perlu diperhatikan dalam menjaga kebersihan gigi tiruan. Sekarang ini telah banyak dikembangkan bahan alami sebagai pembersih gigi tiruan, di antaranya yaitu ekstrak daun sungkai (Peronema canescens Jack). Daun sungkai memiliki kandungan senyawa tanin dan flavonoid yang mampu bekerja sebagai antijamur, namun tanin dan flavonoid juga termasuk turunan senyawa fenol yang dapat memengaruhi kekasaran permukaan dan kekuatan impak resin akrilik polimerisasi panas (RAPP). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan efek perendaman basis gigi tiruan RAPP dalam ekstrak daun sungkai 30%, 40%, dan 50% terhadap kekasaran permukaan dan kekuatan impak. Metode: Rancangan penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Sampel pada penelitian ini berjumlah 32 sampel (65 x 10 x 2,5 mm), yang dibagi menjadi 4 kelompok terdiri dari kelompok yang direndam dengan ekstrak daun sungkai 30%, 40%, 50%, dan kelompok kontrol (aquadest) yang direndam selama 2 hari 12 jam 50 menit (simulasi perendaman 10 menit/hari dalam 1 tahun). Sampel diuji menggunakan surface roughness tester untuk kekasaran permukaan dan charpy impact tester untuk kekuatan impak. Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji univarian, One-way ANOVA, dan LSD (Least Significant Difference). Hasil: Hasil uji One-way ANOVA diperoleh nilai signifikansi p=0,0001 (p<0,05) yang menunjukkan terdapat pengaruh perendaman basis gigi tiruan RAPP dalam ekstrak daun sungkai 30%, 40%, dan 50% terhadap kekasaran permukaan dan kekuatan impak. Simpulan: Terdapat perbedaan efek perendaman basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas dalam ekstrak daun sungkai (Peronema canescens Jack) berupa peningkatan kekasaran permukaan dan penurunan kekuatan impak yang dihasilkan pada konsentrasi 30% lebih kecil dibandingkan dengan konsentrasi 40% dan 50%, sehingga ekstrak daun sungkai dengan konsentrasi 30% dapat dijadikan sebagai alternatif bahan pembersih gigi tiruan yang alami.KATA KUNCI: Bahan pembersih gigi tiruan, ekstrak daun sungkai, resin akrilik polimerisasi panas, kekasaran permukaan, kekuatan impakThe effect of immersion heat-polymerized PMMA denture base resin in sungkai leaf extract (Peronema canescens Jack) on surface roughness and impact strength: experimental studyABSTRACTIntroduction: Denture disinfection is essential for maintaining hygiene when using dentures. In recent years, various natural denture cleansers have been developed, including sungkai leaf extract (Peronema canescens Jack). Sungkai leaves contain tannins and flavonoids with antifungal properties; however, they also contain phenolic derivatives that can influence the surface roughness and impact strength of polymethyl methacrylate (PMMA). This study aims to analyze the effects of immersing PMMA denture bases in 30%, 40%, and 50% sungkai leaf extract on surface roughness and impact strength. Methods: The design of this research is laboratory experimental. Surface roughness measurements and impact tests were conducted on 32 samples (65 x 10 x 2.5 mm). The samples were divided into four groups with sungkai leaf extract concentrations of 30%, 40%, 50%, and aquadest as a control group. The samples were immersed for 2 days 12 hours and 50 minutes to simulate the daily soaking duration of 10 minutes/day over 1 year. The samples were measured using surface roughness tester for surface roughness measurements and Charpy impact tester for impact tests. The data were analyzed using univariate tests, One-way ANOVA, and LSD (Least Significant Difference). Results: One-way ANOVA test results showed a significance value of p=0.0001 (p<0.05), indicating that immersion of PMMA denture base in sungkai leaf extract 30%, 40%, and 50% significantly affected surface roughness and impact strength. Conclusion: The immersion of heat-polymerized PMMA denture base resin in sungkai leaf extract (Peronema canescens Jack) resulted in increased surface roughness and decreased impact strength. However, the changes produced at 30% concentration were lower compared to concentrations of 40% and 50%. Therefore, sungkai leaf extract at 30% concentration may serve as a viable natural alternative to dental cleaning agents.KEY WORDS: denture cleansers, sungkai leaf extract, polymethyl methacrylate, surface roughness, impact strength
Perbedaaan efek perendaman basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas dalam ekstrak daun sungkai (Peronema canescens Jack) terhadap porositas dan stabilitas dimensi: studi Eksperimental Laboratoris Orinasari, Rizka Ayu; Tamin, Haslinda Z
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Vol 36, No 3 (2024): Desember 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkg.v36i3.56481

Abstract

Pendahuluan: Resin akrilik polimerisasi panas adalah bahan basis gigi tiruan yang memiliki kekurangan yaitu porositas dan menyerap air sehingga stabilitas dimensi terganggu. Selain itu, penggunaan desinfektan pada gigi tiruan diperlukan dalam perawatan karena gigi tiruan sering mengalami porositas dan menyerap air. Bahan alternatif yang dapat digunakan adalah ekstrak daun sungkai karena mengandung tanin dan flavonoid. Tujuan penelitian untuk menganalisis perbedaan efek perendaman basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas setelah direndam dalam ekstrak daun sungkai 30, 35, dan 40% terhadap porositas dan stabilitas dimensi. Metode: Rancangan penelitian adalah eksperimental laboratoris dengan 40 sampel berukuran 65x10x2,5mm. Sampel dibagi menjadi kelompok kontrol dan kelompok ekstrak daun sungkai 30, 35, dan 40%, yang direndam 2 hari 12 jam 50 menit. Hasil perhitungan dianalisis menggunakan uji Anava satu jalur dan Least Significant Difference. Hasil: Rerata porositas basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas setelah direndam dalam kelompok kontrol dan ekstrak daun sungkai 30, 35, dan 40% adalah 0,3249±0,0223%; 0,4767±0,05358%; 0,6222±0,0358%; 0,7830±0,0432, sedangkan rerata stabilitas dimensi adalah 0,1002±0,0205; 0,3748±0,0181 mg/cm2; 0,5213±0,0379 mg/cm2; 0,6736±0,0398 mg/cm2. Hasil uji Anava satu jalur diperoleh nilai signifikansi p=0,0001 (p<0,05) menunjukkan pengaruh setelah direndam dalam ekstrak daun sungkai 30, 35, dan 40% berefek terhadap porositas dan stabilitas dimensi, didukung hasil uji LSD menunjukkan perbedaan bermakna yang signifikan karena nilai p<0,05. Simpulan: Terdapat perbedaan efek perendaman ekstrak daun sungkai terhadap peningkatan porositas dan penurunan stabilitas dimensi terutama pada konsentrasi 30% karena menunjukkan nilai lebih kecil daripada 35% dan 40% dibandingkan kelompok kontrol. The effect of immersion of heat cured acrylic resin denture base in sungkai leaf extract (peronema canescens Jack) towards porosity and dimensional stability: a laboratory experimental studyIntroduction: Heat cured acrylic resin is one of the commonly used denture base materials; however, it has disadvantages such as porosity and water absorption, which may affect its dimensional stability. The use of denture disinfectants is necessary during treatment. An alternative disinfectant that can be used is sungkai leaf extract, as it contains tannins and flavonoids. The aim of this study was to analyze the differences in effect of immersing heat-cured acrylic resin denture bases in sungkai leaf extract at concentrations of 30%, 35%, and 40% on denture porosity and dimensional stability. Methods: The design of this study was laboratory experimental with 40 samples, each measuring 65x10x2.5 mm. The samples were divided into four groups: a control group and three groups immersed in sungkai leaf extract at concentrations of 30%, 35%, and 40%. The immersion period lasted for 2 days 12 hours 50 minutes. Data were analyzed using a one-way ANOVA and Least Significant Difference (LSD) tests. Results: The mean porosity of the heat-cured acrylic resin denture base after immersion in sungkai leaf extract at 30%, 35%, and 40% concentrations were 0.4767±0.05358%; 0.6222±0.0358%; 0.7830±0.0432%. Similarly, the mean dimensional stability of the denture base after immersion in sungkai leaf extract at the same concentrations were 0.3748 ± 0.0181 mg/cm2; 0.5213±0.0379 mg/cm2; 0.6736±0.0398 mg/cm2, respectively. The one-way ANOVA test yielded a significance value of p=0.0001 (p<0.05), indicating that immersion in sungkai leaf extract at these concentrations significantly affected the porosity and dimensional stability of the heat-cured acrylic resin denture base.  Conclusion: There was a significant difference in the effect of sungkai leaf extract immersion on increased porosity and decreased dimensional stability. The concentration of 30% showed lower changes compared to 35% and 40%, and the control group. 
Pengaruh Penambahan Silika Dari Abu Cangkang Kelapa Sawit Pada Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Terhadap Kekasaran Permukaan Nainggolan, Rahel Stevani; Tamin, Haslinda Z
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 5 No. 10 (2025): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/cerdika.v5i10.2865

Abstract

Resin akrilik polimerisasi panas (RAPP) merupakan bahan basis gigi tiruan yang paling banyak digunakan karena memiliki sifat estetis, mudah dimanipulasi, serta biokompatibel. Namun, RAPP memiliki kelemahan berupa kekuatan mekanis yang rendah dan kekasaran permukaan yang dapat memengaruhi retensi plak serta kenyamanan pasien. Penambahan bahan penguat seperti silika (SiO?) dari abu cangkang kelapa sawit berpotensi meningkatkan sifat fisis bahan ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan silika dengan konsentrasi 2% dan 5% terhadap kekasaran permukaan basis gigi tiruan RAPP. Penelitian eksperimental laboratoris dilakukan dengan membagi sampel menjadi tiga kelompok: tanpa penambahan silika, dengan silika 2%, dan dengan silika 5%. Kekasaran permukaan diukur menggunakan Profilometer dan dianalisis dengan uji ANOVA serta uji LSD. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata nilai kekasaran permukaan pada kelompok kontrol sebesar 0,0405 µm, pada penambahan silika 2% sebesar 0,0643 µm, dan pada penambahan silika 5% sebesar 0,0972 µm. Uji statistik menunjukkan adanya pengaruh signifikan penambahan silika terhadap kekasaran permukaan (p=0,001; p<0,05). Terdapat pula perbedaan bermakna antar ketiga kelompok. Meskipun terjadi peningkatan kekasaran seiring penambahan silika, nilai tersebut masih berada di bawah ambang batas klinis ISO (0,2 µm). Dengan demikian, silika dari abu cangkang kelapa sawit berpotensi digunakan sebagai bahan penguat RAPP tanpa menimbulkan kekasaran permukaan yang melebihi standar klinis.