Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PETA PENGARUH FAKTOR DETERMINAN TERHADAP ANEMIA IBU HAMIL BERDASARKAN PENGUKURAN KADAR HB Fadila, Ila; Suhardi, Deddy A.
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2015: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2015
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan laporan pencapaian MDGs (2010) salah satu target di Indonesia yang masih memerlukan upaya keras untuk pencapaiannya dalam kemiskinan, gizi, air bersih dan kesehatan ibu melahirkan. Salah satu status kesehatan ibu yang mempengaruhi angka kematian ibu adalah kejadian anemia pada ibu hamil. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan gambaran struktur pengaruh faktor-faktor determinan yang diteliti terhadap status anemia pada ibu hamil di Kabupaten Serang. Desain penelitian bersifat causal analysis untuk menguji hipotesishipotesis pengaruh antar variabel. Perancangan kerangka model berdasarkan pengetahuan teori untuk dibandingkan terhadap penerapannya dalam kondisi tertentu. Misalnya, dalam penelitian ini, kondisi karakteristik ibu hamil, kondisi kandungan/kesehatan tubuh ibu hamil, dan status gizi diuji interelasinya terhadap kadar Hb ibu hamil melalui suatu model analisis jalur. Pengumpulan data dilakukan melalui pengambilan data primer dan sekunder. Primer dari hasil wawancara yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner terstruktur, dan pengukuran lingkar lengan atas serta pemeriksaan kadar Hb ibu hamil. Data sekunder berisi tentang kondisi Kabupaten Serang yang tertuang pada Serang dalam Angka. Adapun jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 120 orang ibu hamil. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah Kabupaten Serang berdasarkan data pada 3 Puskesmas yang diteliti secara umum adalah 72.5 % dengan rata-rata kadar Hb adalah 9.7 gr/dL. Bila dirinci berdasarkan usia kehamilan diperoleh hasil prevalensi anemia pada ibu hamil secara berurut adalah: pada usia kehamilan trimester I (63.0%), trimester II (60.5 %) dan trimester III (85.5 %). Faktor kondisi kandungan /kesehatan tubuh dan status gizi berpengaruh kepada kadar Hb, sehingga apabila terjadi perubahan pada satu atau kedua faktor ini akan menyebabkan perubahan kondisi kadar Hb. Kedua faktor tersebut dipengaruhi oleh faktor- faktor sosial ekonomi, maka perubahan yang terjadi pada satu atau lebih faktor sosial ekonomi akan mendorong perubahan kondisi kandungan/kesehatan tubuh dan status gizi, yang selanjutnya mendorong perubahan pada kondisi kadar Hb.Kata kunci : Analisis Jalur, Anemia, Ibu Hamil, Kabupaten Serang
Analisis Pendapatan dan Kontribusi Usahatani Padi Sawah Tadah Hujan terhadap Pendapatan Rumahtangga di Kabupaten Bogor Suprabowo, Rizky Lutfi; Fadila, Ila; Ramadwika, Risman
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 18, No 1 (2025): Jurnal Agribisnis Terpadu
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/jat.v18i1.32062

Abstract

Program pemerintah di sektor pertanian dibuat untuk menjaga ketahanan pangan nasional agar meminimalisir dampak fenomena El Nino yang terjadi di Indonesia. Program pertanian seperti optimalisasi lahan dan pompanisasi sawah tadah hujan diharapkan mampu memberikan dampak signifikan terhadap produktivitas pertanian dan meningkatkan indeks pertanaman sawah tadah hujan, sehingga dapat berdampak kepada pendapatan petani secara tidak langsung. Tujuan penelitian ini yaitu 1. Mengetahui Pendapatan petani padi sawah tadah hujan di Kabupaten Bogor; 2. Mengetahui kontribusi pendapatan usahatani padi sawah tadah hujan bagi pendapatan rumahtangga petani. Desain : Penelitian ini  adalah penelitian Mix Methods. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Lokasi penelitian adalah di Kecamatan Cariu Kabupaten Bogor. Metode analisis yang digunakan menggunakan analisis pendapatan usahatani meliputi total biaya, total pendapatan dan penerimaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani pada MT 1 mendapatkan rasio B/C sebesar 1,62 dan pada MT 2 dengan rasio B/C sebesar 1,32. Pendapatan petani dari usahatani sawah tadah hujan di Kabupaten Bogor selama satu tahun sebesar Rp 31.949.099/ha. Kontribusi pendapatan rumah tangga petani berasal dari usahatani padi sawah tadah hujan sebesar 42,16 persen, usahatani tanaman hortikultura sebesar 4,29 persen, peternakan sebesar 10,54 persen dan luar pertanian sebesar 43,01 persen.
AGRIBUSINESS RISK OF DAIRY FARMER COOPERATIVE (CASE STUDY: BOGOR DAIRY PRODUCTION AND LIVESTOCK BUSINESS COOPERATIVE) Nurunisa, Venty Fitriany; Fadila, Ila
Jurnal AGRISEP JURNAL AGRISEP VOL 21 NO 01 2022 (MARCH)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.691 KB) | DOI: 10.31186/jagrisep.21.1.117-130

Abstract

KPS-Bogor is one of the largest dairy cooperatives in Indonesia. The cooperativeconsists of 127 active farmers, produces an average of 78.8 liters of milk/person/day. However, the quantity and quality of milk produced is very volatile which causes fluctuations in the income of dairy farmers. Considered the role of cooperative to agricultural development, and its unique nature, risk analysis research is an interesting yet rarely conducted. Therefore, the objectives of this study are to analyze the agribusiness risks faced by the KPS-Bogor, and to analyze risk priorities faced by the KPS-Bogor. This research is a qualitative research, using Failure Mode Effect Analysis (FMEA) and Fishbone Diagram. The study results show that the cooperative faces 6 sources of risk that have the potential to cause losses , namely production risk (bacteria and the absence of SOPs for farming method), market risk (Dairy Processing Industry’s (DPI) market structure), financial risk (delayed payment of its member’s debt), legal risk (GMP standardization is not yet implemented), and human resource risk (low commitment of the workers). FMEA and Fishbone Diagram show that the low commitment of the workers, the absence of farming SOP, and the DPI market structure are the most risky sources which have highest level of severity, occurrence and detection that can cause losses to KPS-Bogor. Unussualy, this research found human resource risk valued higher than the production risk factor, which mainly become the main risk source in agricultural business.