Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Pendapatan dan Kontribusi Usahatani Padi Sawah Tadah Hujan terhadap Pendapatan Rumahtangga di Kabupaten Bogor Suprabowo, Rizky Lutfi; Fadila, Ila; Ramadwika, Risman
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 18, No 1 (2025): Jurnal Agribisnis Terpadu
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/jat.v18i1.32062

Abstract

Program pemerintah di sektor pertanian dibuat untuk menjaga ketahanan pangan nasional agar meminimalisir dampak fenomena El Nino yang terjadi di Indonesia. Program pertanian seperti optimalisasi lahan dan pompanisasi sawah tadah hujan diharapkan mampu memberikan dampak signifikan terhadap produktivitas pertanian dan meningkatkan indeks pertanaman sawah tadah hujan, sehingga dapat berdampak kepada pendapatan petani secara tidak langsung. Tujuan penelitian ini yaitu 1. Mengetahui Pendapatan petani padi sawah tadah hujan di Kabupaten Bogor; 2. Mengetahui kontribusi pendapatan usahatani padi sawah tadah hujan bagi pendapatan rumahtangga petani. Desain : Penelitian iniĀ  adalah penelitian Mix Methods. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Lokasi penelitian adalah di Kecamatan Cariu Kabupaten Bogor. Metode analisis yang digunakan menggunakan analisis pendapatan usahatani meliputi total biaya, total pendapatan dan penerimaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani pada MT 1 mendapatkan rasio B/C sebesar 1,62 dan pada MT 2 dengan rasio B/C sebesar 1,32. Pendapatan petani dari usahatani sawah tadah hujan di Kabupaten Bogor selama satu tahun sebesar Rp 31.949.099/ha. Kontribusi pendapatan rumah tangga petani berasal dari usahatani padi sawah tadah hujan sebesar 42,16 persen, usahatani tanaman hortikultura sebesar 4,29 persen, peternakan sebesar 10,54 persen dan luar pertanian sebesar 43,01 persen.
POTENSI PENINGKATAN LAJU ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN DALAM UNDANG-UNDANG CIPTA KERJA Ramadwika, Risman; Suprabowo, Rizky Lutfi; Khotimah, Nurul
SUPREMASI: Jurnal Pemikiran, Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum dan Pengajarannya Volume 20, Nomor 2 (Oktober 2025)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/supremasi.v20i2.76717

Abstract

Eksistensi lahan pertanian pangan di Indonesia berperan dalamĀ  menjamin keberlanjutan produksi pangan nasional sekaligus sebagai sumber pendapatan utama jutaan petani. Pemanfaatan lahan pertanian pangan secara optimal juga dapat dijadikan sebagai indikator keberhasilan pembangunan pertanian, karena dinilai berkontribusi dalam ketahanan dan kedaulatan pangan nasional, serta ekologi lingkungan. Perubahan regulasi terkait perlindungan lahan pertanian pangan melalui Undang-Undang Cipta Kerja (UUCK) menimbulkan potensi peningkatan laju alih fungsi lahan pertanian pangan yang signifikan. Aturan yang sebelumnya diatur secara ketat dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (UU PLP2B) dan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2019 tentang Sistem Budi Daya Pertanian Berkelanjutan (UU SBDPB) mengalami pergeseran substansi melalui UUCK. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis secara mendalam perubahan aturan mengenai alih fungsi lahan pertanian pangan dalam UUCK. Penelitian ini menggunakan metode hukum normatif dengan pendekatan perundang-undangan dan konseptual. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian difokuskan pada Pasal 31 UUCK yang merevisi sejumlah pasal pada UU SBDPB dan Pasal 124 UUCK yang merevisi sejumlah pasal pada UU PLP2B. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi peningkatan alih fungsi lahan pertanian pangan dalam UUCK dapat ditinjau dari tiga aspek utama, yaitu: (1) perluasan objek pengadaan tanah untuk Proyek Strategis Nasional (PSN), (2) problematika penyediaan lahan pengganti sebagai syarat alih fungsi lahan pertanian pangan, dan (3) alih fungsi lahan pertanian pangan yang terintegrasi dengan sistem irigasi. Temuan ini mengindikasikan adanya kecenderungan inkonsistensi antara tujuan perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan dengan orientasi pembangunan infrastruktur, sehingga menimbulkan tantangan serius bagi keberlanjutan ketahanan pangan nasional.