Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Magnetoteluric Modelling in High Noise of Low Frequency Signal LAESANPURA, AGUS; Larasati, Nindia E.; Sugianto, Asep; Yunian, Wahyu Eko
Indonesian Journal of Physics Vol 34 No 2 (2023): vol 34 no 2 2023
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/itb.ijp.2023.34.2.6

Abstract

Magnetoteluric(MT) modelling geophysics in high noise areas is a challenging task. One part is the precious data for subsurface reconstruction, the other, the noise will a priori annoy the outcome. Through simulation and an example fact in the field, these two phenomena will be discussed. The simulation will propose the ideal model without and with noise, running on the Bostick inversion. Noise varies several schemas in two types of curves. Occam and Bostick algorithms will be used to run the inversion scheme. The trade of the advantages and disadvantages is then compared to a prior model in the field where MT data and geologic cross section are available. Two scenarios are available, one is to use data with treatment using available schema, and the other is to use data by cutting off the noise contaminant segment, and finally to see the resulted through 2D modelling process. The resultant shows the model use the ideal signal without noise through inversion resulting is a better than the other with a noisy signal experiencing treatment, notably in level shallow part. The geologic cross section and gravity model is available to support these results.
SURVEI MAGNETOTELURIK DAERAH PANAS BUMI MARANDA, KABUPATEN POSO, PROVINSI SULAWESI TENGAH Awaludin, Winarno; Hutabarat, Johanes; Syafri, Ildrem; Sugianto, Asep
Bulletin of Scientific Contribution Vol 15, No 3 (2017): Bulletin of Scientific Contribution:GEOLOGY
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1984.924 KB) | DOI: 10.24198/bsc.v15i3.15098

Abstract

ABSTRAKSurvei Magnetotelurik (MT) telah dilakukan di daerah panas bumi Maranda yang terletak di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Pola struktur geologi di daerah Maranda didominasi oleh arah utara-selatan yang berasosiasi dengan arah sesar naik Poso yang berada di bagian baratnya dan pola struktur berarah relatif barat-timur sebagai antitetiknya. Hasil perhitungan dengan geotermometer silika baik pada kondisi conductive cooling maupun adiabatic cooling menunjukkan nilai yang hampir sama dimana suhu reservoir berdasarkan geotermometer kelompok mata air panas Maranda berkisar antara 125-184°C. Tujuan survei ini adalah untuk mengetahui struktur tahanan jenis bawah permukaan yang berkorelasi dengan sistem panas bumi. Pengukuran MT di daerah panas bumi Maranda telah dilakukan pada 42 titik ukur yang tersebar membentuk 8 buah lintasan berarah baratdaya-timurlaut dengan jarak antar titik ukur sekitar 1000 m. Peta tahanan jenis (MT) memperlihatkan adanya pola kelurusan berarah baratlaut-tenggara dengan sebaran tahanan jenis tinggi di sebelah baratdaya dan sebaran tahanan jenis rendah di sebelah timurlaut. Batuan penudung yang dicirikan dengan nilai tahanan jenis rendah berada di sebelah timurlaut di antara mata air panas Maranda dan mata air panas Kawende dengan pola yang membuka ke arah timurlaut. Batuan penudung ini diperkirakan berada di dekat permukaan hingga kedalaman 750 meter dengan ketebalan 500-750 meter. Kata kunci: magnetotelurik, panas bumi, Maranda, Sulawesi Tengah ABSTRACTMagnetotelluric (MT) surveys have been conducted in the Maranda geothermal area located in Poso District, Central Sulawesi. The geological structure pattern in the Maranda region is dominated by the north-south direction associated with the Poso thrust fault in the west and the structures pattern of relative east-west trending as their antithetes. The results of calculations with silica geotherm meter in both conductive cooling and adiabatic cooling conditions show almost the same value that the reservoir temperature based on the geothermometric of the Maranda hot springs ranges from 125-184 ° C. The purpose of this survey is to knowing the structure of the subsurface resistivity that correlates with the geothermal system. Measurements of MT in geothermal Maranda have been done on 42 scattered points forming 8 trajectory direction southwest-northeast with the distance between the measuring point about 1000 m. The type resistance maps (MTs) show an alignment pattern in northwest-southeast direction with high resistance range in the south-west and low-end resistance range to the northeast. The cap rocks that are characterized by low-end resistance values are northeast of Maranda's hot springs and Kawende's hot springs with a pattern that opens to the northeast. The cap rocks are estimated to be near the surface to a depth of 750 meters with a thickness of 500-750 meters. Keywords: magnetotelluric, geothermal, Maranda, Central Sulawesi
IDENTIFIKASI STRUKTUR SISTEM PANAS BUMI PANTAR BERDASARKAN ANALISIS GRADIEN HORIZONTAL DAN PEMODELAN 3D DATA GAYA BERAT Sugianto, Asep
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 12 No 2 (2017): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47599/bsdg.v12i2.33

Abstract

Reservoir panas bumi umumnya berasosiasi dengan struktur sesar (zona permeabel), sehingga identifikasi struktur sesar untuk merekonstruksi sistem panas bumi menjadi sangat penting. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi struktur tersebut adalah dengan melakukan analisis gradient horizontal dan pemodelan 3D data gaya berat. Kedua metode tersebut telah diaplikasikan untuk mengidentifikasi struktur sesar di daerah panas bumi Pantar yang terletak di Pulau Pantar, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. Daerah tersebut berasosiasi dengan Gunung Api Sirung yang membentuk kaldera berdiameter 3 km dan secara umum tersusun atas batuan vulkanik berupa lava dan piroklastik serta batuan sedimen. Hasil analisis gradien horizontal data gaya berat memperlihatkan adanya magnitudo maksimum di sekitar daerah Puriali, Tubbe, Beang, dan di bagian timurlaut daerah survei. Hasil pemodelan gaya berat 3D memperlihatkan kontras densitas batuan di sekitar magnitudo maksimum yang mengindikasikan pada zona tersebut terdapat struktur sesar. Struktur sesar tersebut juga diduga menjadi pengontrol kemunculan beberapa manifestasi panas bumi di permukaan. Pola magnitudo maksimum yang landai mengindikasikan banyaknya sesar minor di sekitar sesar utama yang berarah baratdaya-timurlaut di sekitar mata air dingin Sirung dan tanah panas Puriali. Kondisi tersebut menyebabkan zona di sekitar struktur sesar memiliki permeabilitas tinggi dan sangat baik untuk menyimpan fluida panas sebagai suatu reservoir panas bumi.
PEMODELAN GAYA BERAT 3D DAERAH PANAS BUMI DOLOK MARAWA KABUPATEN SIMALUNGUN, SUMATERA UTARA 3D GRAVITY MODELING OF DOLOK MARAWA GEOTHERMAL FIELD IN SIMALUNGUN REGENCY, NORTH SUMATERA Sugianto, Asep; Rahardinata, Tony
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 10 No 2 (2015): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47599/bsdg.v10i2.140

Abstract

Daerah panas bumi Dolok Marawa merupakan salah satu daerah prospek panas bumi di Sumatera bagian utara. Daerah panas bumi tersebut berada pada zona patahan Sumatera dengan manifestasi permukaan berupa sekelompok mata air panas yang memiliki temperatur antara 37o C hingga 65 o C. Serangkaian survei gaya berat telah dilakukan di daerah ini pada tahun 2006 dan 2015. Sebanyak 257 data gaya berat telah diukur dari daerah ini, dengan cakupan luas pengukuran sekitar 16 km x 13 km. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi densitas batuan melalui pemodelan 3D pada data gaya berat dengan menggunakan perangkat lunak Grablox. Hasil pemodelan memperlihatkan suatu blok berdensitas rendah yang bentuknya berarah baratlaut-tenggara dan berimpit dengan zona patahan. Densitas batuan rendah tersebut bernilai sekitar 2,4 g/cm 3 dan dianggap sebagai batuan rekahan yang mengisi zona patahan. Hasil pemodelan juga memperlihatkan suatu blok berdensitas tinggi di bawah bukit Dolok Bahtopu. Blok densitas tinggi ini diinterpretasikan sebagai suatu tubuh intrusi andesitik dan mungkin bertindaksebagai sumber panas bagi sistem panas bumi Dolok Marawa. 
STRUKTUR TAHANAN JENIS SISTEM PANAS BUMI DOLOK MARAWA-SUMATERA UTARA BERDASARKAN DATA AUDIO MAGNETOTELLURIK Sugianto, Asep; Rahardinata, Tony
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 10 No 3 (2015): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47599/bsdg.v10i3.144

Abstract

Tahanan jenis batuan merupakan salah satu sifat fisika batuan yang dapat digunakan untuk menganalisis suatu sistem panas bumi. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menentukan nilai tahanan jenis batuan adalah metode audio magnetotellurik (AMT). Metode tersebut telah diaplikasikan di daerah panas bumi Dolok Marawa, Sumatera Utara untuk mendelineasi strukturtahanan jenis bawah permukaan yang berkorelasi dengan sistem panas bumi. Pengukuran AMT dilakukan pada 61 titik ukur yang membentuk 6 lintasan berarah baratdaya-timurlaut dengan jarak antar titik ukur sekitar 500 m hingga 1000 m. Hasil pemodelan AMT 2D memperlihatkan struktur tahanan jenis bawah permukaan yang membentuk suatu graben di sekitar mata air panas Tinggi Raja. Di bagian atas terdapat kelompok nilai tahanan jenis rendah <20 Ohm.m dengan ketebalan sekitar 500 m yang diinterpretasikan sebagai batuan ubahan (batuan penudung). Di bagian bawahnya terdapat kelompok nilai tahanan jenis lebih tinggi sekitar 30-100 Ohm.m yang diinterpretasikansebagai zona dengan temperatur tinggi (zona prospek). Secara lateral, zona tersebut dibatasi oleh kontras nilai tahanan jenis rendah dan tinggi di sebelah baratdaya, baratlaut, timurlaut, dan tenggara.
PENENTUAN STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN MENGGUNAKAN APLIKASI GAYABERAT PADA DAERAH PANAS BUMI SOLOK Mayasari, Verna; Syafri, Ildrem; Haryanto, Agus Didit; Sugianto, Asep
Bulletin of Scientific Contribution Vol 16, No 1 (2018): Bulletin of Scientific Contribution GEOLOGY
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.009 KB)

Abstract

Metode gayaberat dapat menggambarkan kondisi struktur bawah permukaan berdasarkanvariasi medan gravitasi bumi yang disebabkan oleh perbedaan densitas antar batuan di bawahpermukaan pada daerah panas bumi Solok. Hasil metode gayaberat berupa peta anomalibouguer, peta anomali bouguer regional, peta anomali bouguer residual beserta penampangyang akan memberikan gambaran keadaan batuan bawah permukaan. Hasil pemodelangayaberat menunjukkan liniasi kontur yang mengindikasikan struktur geologi berupa sesardengan arah baratdaya-timurlaut dengan nilai densitas batuan2.85 gr/cc yang berada padalapisan batuan vulkanik tersier. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahamanterhadap karakteristik anomali gayaberat dan membantu tahapan eksplorasi lebih lanjut. Kata kunci : anomali, bouguer, densitas, gayaberat, regional, struktur bawah permukaan,panas bumi.
Integrative Analysis of the Geothermal Structure in Kepahiang: Insights from Magnetotelluric, Gravity, and Remote Sensing Techniques Larasati, Nindia E.; Laesanpura, Agus; Sugianto, Asep
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 8 (2023): August
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i8.4576

Abstract

This research was conducted to determine the structure and depth of the reservoir using remote sensing as an initial survey to assess the geological alignment direction, employing ALOS PALSAR radar imagery. Subsequently, further surveys were conducted using the magnetotelluric and gravity methods to analyze the structure and depth of the geothermal reservoir. The magnetotelluric data were processed using Phoenix software, where the data was transformed from the time domain to the frequency domain using Fourier transformation, and processed to obtain apparent resistivity and phase. The MT data was integrated with gravity data, and the gravity data underwent standard correction procedures to obtain the Complete Bouguer Anomaly (CBA) map. Two-dimensional (2D) inversion using the NLCG algorithm and 2D forward modeling of the gravity data were performed. The dominant alignment pattern obtained was northwest-southeast, with an orientation of 320° NW or 140° SE. Based on the results of geological alignment, a profile is produced that is perpendicular to the straightness. The results from the 2D inversion and gravity forward modeling indicated that the geothermal reservoir is likely located beneath the caprock at an estimated depth of approximately 1800 m, with resistivity values ranging from 32 to 256 Ohm-m and a density value is 2.6 gr/cc.