Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ESTIMASI KONDISI GEOTEKNIK MELALUI METODE GEOLOGICAL STRENGTH INDEX (GSI) DI WEST EXTRACTION LEVEL TAMBANG DEEP ORE ZONE (DOZ) PT. FREEPORT INDONESIA Wicaksono, Danny; Zakaria, Zufialdi; Haryanto, Iyan; Wiguna, Purwa
Bulletin of Scientific Contribution Vol 16, No 1 (2018): Bulletin of Scientific Contribution GEOLOGY
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1476.157 KB)

Abstract

Tambang bawah tanah Deep Ore Zone (DOZ) merupakan salah satu tambang seri ambrukanyang terletak di distrik Ertsberg. DOZ berada pada area dataran tinggi Jayawijaya padakedalaman 1.45 kilometer dari permukaan tanah. Tambang DOZ memiliki variasi dankompleksitan Geologi yang tinggi sehingga menjadikan kondisi Geoteknik yang heterogen.Pendekatan geoteknik yang efektif menjadi faktor penting dalam perencanaan terowonganbawah tanah. Pendekatan perhitungan empiris berupa Geology Strength Index (GSI) dipiliholeh peneliti karena lebih banyak menggunakan sifat-sifat batuan yang lebih mudah dilihatdalam contoh inti batuan pengeboran. Modifikasi kuantitatif GSI dilakukan agar parameterparameteryang digunakan dapat dengan tepat dilihat dari inti batuan pengeboran. Hasil studidata pada daerah West Extraction DOZ memperlihatkan hubungan nilai modifikasi kualitatifGSI terhadap batuan dan alterasi dari selatan ke utara, dimana di bagian selatan nilai GSIpada umumnya bagus-sangat bagus (60-100) tetapi beberapa area yang memiliki strukturgeologi stockwork dengan alterasi serisit mengakibatkan penurunan nilai GSI hingga buruksedang(20-60). Batuan skarn memiliki kondisi yang bervariasi mengakibatkan sebaran nilaiGSI dengan range yang tinggi, Nilai GSI yang buruk tersebar pada bagian kontak batuan danalterasi skarn yang didominasi oleh mineral-mineral lempung. Bagian utara daerah telitianyaitu pada batuan sedimen didapatkan nilai GSI yang buruk menyebar dengan arah barattimur,area ini sangat dipengaruhi oleh struktur patahan dan kontak batuan sedimen denganbatuan intrusi maupun ubahan skarn. Blok model sebaran GSI memberikan masukan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam merencanakan arah terowongan, biaya pembangunanterowongan dan penanggulangan bahaya dalam pembangunan terowongan.Kata kunci: Deep Ore Zone, Alterasi skarn, Geology Strength Index, Rock QualityDesignation.
PENGEMBANGAN METODE PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN UNJUK KERJA MAHASISWA DALAM MEMBUAT PRODUK DI PRODI TEKNIK PRODUKSI DAN PROSES MANUFAKTUR - POLITEKNIK ASTRA: indonesia Setiawan, Rohmat; Sudarmaji, Heri; Wicaksono, Danny; Ego Guarsa, Nicholas; Nur Andi W, Muhamad; Dewi Audensi, Faratiti
Technologic Vol 13 No 1 (2022): Thirteenth Volume of the Technology Series
Publisher : LPPM Politeknik Astra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52453/t.v13i1.392

Abstract

Salah satu keterampilan khusus dari capaian pembelajaran lulusan yang dimiliki oleh program studi Teknik Produksi dan Proses Manufaktur sesuai KKNI level 5 diantaranya mampu merancang dan memproduksi komponen, alat bantu produksi (jig and fixture), dan peralatan mekanik sederhana, yang sudah terdefinisi dengan jelas, yang memenuhi kebutuhan spesifik dengan pertimbangan yang tepat terhadap masalah keamanan, kesehatan kerja, dan lingkungan. Makalah ini bertujuan untuk memperkenalkan metode project based learning (PBL) yang diterapkan di program studi Teknik Produksi dan Proses Manufaktur melalui uji coba pembelajaran berbasis proyek secara integrasi antara beberapa mata kuliah untuk membuat produk yang dapat dikomersialkan. Salah satu produk yang sedang dikembangkan adalah kotak perkakas bertingkat, dimana proses pembuatannya melibatkan beberapa praktikum, antara lain: gambar teknik, CAD, proses fabrikasi pelat logam, pengelasan, pengecatan, perakitan mekanik, dan kewirausahaan. Tujuan dari proses pembelajaran ini adalah agar setiap mahasiswa dapat membuat produk secara terintegrasi dengan waktu yang ditentukan dan produk yang memenuhi kualitas dapat dikomersialkan, sehingga unjuk kerja dan kesadaran kualitas setiap mahasiswa dalam membuat produk dapat meningkat. Hal ini terlihat pada evaluasi penilaian kompetensi mahasiswa/i dari mata kuliah terkait rata-rata naik dari level 1,7 menjadi level 3 setelah menerapkan metode PBL ini.