Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

ORIENTASI INTI BATUAN HASIL PEMBORAN PADA RANCANGAN LERENG TAMBANG EMAS TERBUKA ARAREN DI PT. TAMBANG TONDANO NUSAJAYA, SULAWESI UTARA Seru, Imanuel; Zakaria, Zufialdi; Muslim, Dicky
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 10, No 3 (2015): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Buletin Sumber Daya Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1447.091 KB)

Abstract

Makalah ini mempresentasikan pendekatan penyelidikan geoteknik untuk mengetahui sebaran orientasi bidang diskontinuitas di bawah permukaan melalui pemboran geoteknik dengan orientasi inti batuan (rock core orientation) sebagai tahap awal pada rancangan lereng tambang emas terbuka Araren. Tiga lubang bor ditempatkan pada bagian timur, selatan, dan barat pada rancangan lereng akhir tambang terbuka. Metoda pemboran inti dimulai dari permukaan untuk mengumpulkan informasi massa batuan dan bidang diskontinuitas. Orientasi bidang diskontinuitas pada inti batuan hasil pemboran (oriented core) digunakan untuk mengamati potensi masalah kestabilan jenjang pada lereng batuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi longsoran bidang, baji, dan rebah berpeluang terjadi dan tersebar pada lereng tambang di lokasi pengamatan. 
ANALISIS STABILITAS LERENG AREA TIMBUNAN MENGGUNAKAN METODA KESETIMBANGAN BATAS PADA TAMBANG TERBUKA BATUBARA DAERAH PURWAJAYA, KECAMATAN LOA JANAN, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Andriani, Tati; Zakaria, Zufialdi; Muslim, Dicky; Oscar, Agus Wiramsya
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 12, No 3 (2017): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Buletin Sumber Daya Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1188.625 KB)

Abstract

Salah satu prinsip pada penambangan terbuka (open pit mine) batubara adalah menggali tanah atau batuan penutup (overburden) untuk mendapatkan batubara, sehingga dibutuhkan tempat penimbunan untuk menampung overburden, yang disebut sebagai disposal area. Salah satu permasalahan pada disposal area adalah kondisi lereng yang tidak stabil sehingga terjadinya longsoran-longsoran yang dapat mengganggu jalannya operasi tambang seperti terhambatnya alat berat pengangkut material tambang. Agar disposal area tetap berada dalam kondisi stabil maka perlu adanya kajian geoteknik yang membahas mengenai kestabilan lereng, sehingga operasi tambang dapat berjalan dengan baik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kestabilan lereng disposal area pada tambang batubara di Purwajaya, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara. Penelitian dilakukan dengan pengambilan data lapangan berupa geometri lereng serta karakteristik material pada disposal area. Kemudian dilakukan simulasi lereng untuk mendapat nilai FS (Safety-Factor) yang diperkirakan masih aman menggunakan metode kesetimbangan batas dengan bantuan aplikasi Slide Versi 6. Ketebalan timbunan saat ini sudah mencapai 20 meter, dengan sudut lereng keseluruhan adalah 9°.Hasil perhitungan nilai FS dari tiga sayatan menunjukkan, bahwa disposal area berada dalam kondisi belum aman dengan nilai FS pada setiap sayatan adalah 1,108; 1,21 dan 1,756. Parameter nilai FS yang dianggap aman adalah lebih besar dari 1,25. Untuk mendapatkan nilai FS optimum hasil dari simulasi untuk lereng keseluruhan, maka geometri lereng yang disarankan adalah tebal timbunan maksimum 20 meter dan sudut lereng optimal 9°, dengan dibuat undakan-undakan tinggi 7 meter dan sudut 30° pada lereng. Hasil simulasi ini memiliki nilai FS 1,301 pada kondisi jenuh. 
Koreksi Smr Pada Desain Lereng Tambangterbuka Batubara Pada Formasi Balikpapan & Formasi Kampungbaru, Sangasanga,Kalimantan Timur Zakaria, Zufialdi; Muslim, Dicky
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 7, No 3 (2012): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Buletin Sumber Daya Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6892.971 KB)

Abstract

Kajian desain lereng stabil dibutuhkan dalam eksploitasi tambang batubara, khususnya dalam sistem tambang terbuka. Penambangan memerlukan desain lereng dengan berbagai cara. Untuk menemukan lereng stabil secara cepat, digunakan pembobotan massa lereng (SMR, Slope Mass Rating) yang berdasarkan kepada pembobotan massa batuan (RMR, Rock Mass Rating). Pada titik lokasi yang longsor maupun rawan longsor, diperlukan kajian khusus mengenai kestabilan lereng dengan metode lain dan menggunakan perangkat lain. Pada formasi batuan yang mengandung lapisan material urai (loose) seperti pasir kuarsa pada Formasi Balikpapan maupun Formasi Kampungbaru di Sangasanga, Kalimantan Timur, penentuan pembobotan massa lereng perlu dikoreksi untuk menemukan sudut lereng yang paling aman. Meskipun pada akhirnya, pilihan penentuan sudut lereng yang aman, akan bergantung pula kepada aspek ekonomis dalam penambangan. Hasil koreksi SMR yang melibatkan nilai SMR berdasarkan peneliti terdahulu (Laubscher, Romana, Orr dan Hall) didapatkan rumus-persamaan, yaitu: 1) SMR = 68,22 ln(RMR) - 225,5 (untuk persamaan logaritmik); 2) SMR = 1,262RMR - 22,30 (untuk persamaan linier); 3) 0,082 RMR 1,580 (untuk persamaan power); dan 4) SMR = 9,191e0,029RMR (untuk persamaan eksponensial).
MODIFIKASI KONSEP PARTICIPATORY RURAL APRAISAL UNTUK PEMBEKALAN KULIAH KERJA NYATA MAHASISWA DI JAWA BARAT, INDONESIA Zakaria, Zufialdi
Dharmakarya Vol 7, No 1 (2018): Maret
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (762.03 KB) | DOI: 10.24198/dharmakarya.v7i1.14592

Abstract

Modifikasi konsep PRA (Participatory Rural Appraisal) diperlukan bagi mahasiswa pada kegiatan KKN di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Konsep modifikasi PRA  dapat digunakan sebagai alat komunikasi mahasiswa dengan penduduk desa lokal. Berbagai jenis gerakan tanah (longsor) terjadi di wilayah Jawa Barat. Jawa Barat menjadi wilayah yang paling rawan di dunia. Mahasiswa peserta KKN perlu dilengkapi dengan pengetahuan tentang kondisi wilayah Jawa Barat berdasarkan aspek geologi umum, juga mengenali informasi risiko dan bencana gerakan tanah, memahami penggunaan aplikasi Android yang berkaitan dengan bencana geologi, mahir menggunakan smartphone, mengetahui. beberapa metode penyampaian informasi dengan mudah dan komunikatif. Komunikasi yang baik dengan masyarakat lokal merupakan bagian dari tugas siswa sebagai salah satu agen pentahelix dalam Model Starlet (Stabilisasi dan Rancangbangun Lereng Terpadu). Hasil Pre-Test 58 mahasiswa menunjukkan bahwa 98% belum mengetahui konsep PRA, 91% belum mengetahui konsep pentaheliks dalam model Starlet, 82% tidak mengetahui bahwa Jawa Barat sangat rawan gerakan tanah, 88% belum mengenal konsep Sistem Informasi Geografis Aplikasi Penanganan Bencana Gerakan Tanah (SIGAP Bencana Gerakan Tanah), 83% belum mengenal model Starlet (Stabilisasi dan Rancangbangun Lereng Terpadu). Sebanyak 98% mahasiswa dapat membedakan resiko dan bencana, 72% dapat membedakan kerentanan dan bahaya, dan 100% mereka memerlukan suatu metode penyuluhan agar masyarakat pedesaan mudah menerima informasi dan mengetahui penanganannya.
Aktifitas Tektonik di Sulawesi dan Sekitarnya Sejak Mesozoikum Hingga Kini Sebagai Akibat Interaksi Aktifitas Tektonik Lempeng Tektonik Utama di Sekitarnya Zakaria, Zufialdi; Sidarto, Sidarto
Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral Vol 16, No 3 (2015): Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral
Publisher : Pusat Survei Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.76 KB)

Abstract

Aktifitas tektonik Lempeng Indo-Australia, Lempeng Pasifik dan Lempeng Eurasia di sekitar Pulau Sulawesi telah berperan besar terhadap perkembangan tektonik di Sulawesi dan sekitarnya. Pengaruh tersebut diawali sejak zaman Mesozoikum, saat terjadinya pemekaran di paparan baratlaut Australia yang diikuti pecahnya tepian Benua Australia yang membentuk beberapa mikrokontinen. Mikrokontinen – mikrokontinen tersebut bergerak ke arah Sulawesi melalui mekanisme sesar transform hingga bertabrakan dengan Busur Sulawesi dan diikuti terbentuknya berbagai struktur geologi seperti tunjaman, sesar naik dan sesar mendatar berskala besar. Dari arah timur bagian utara, sebagai pengaruh gerakan Lempeng Australia ke utara dan Lempeng Pasifik ke barat, maka terbentuk sesar transform mengiri yang membawa mikrokontinen ke arah Sulawesi hingga bertabrakan dengan Sulawesi dan membentuk sesar naik Batui. Sementara dari arah utara, rotasi yang terjadi pada dasar Laut Sulawesi ikut berperan terhadap perkembangan tektonik lengan utara Sulawesi. Di lain pihak, pada Eosen Tengah terjadi pemekaran tepian Benua Eurasia di sebelah barat Sulawesi yang menghasilkan fase bukaan Selat Makassar. Namun diduga mulai pasca Miosen hingga kini daerah ini mengalami fase kompresi yang antara lain menghasilkan 2 lajur lipatan – sesar naik di Sulawesi Barat.Kata kunci - Tektonik, Sulawesi, Lempeng Indo-Australia, Lempeng Pasifik, Lempeng Eurasia, mikrokontinen, sesar transform.
POLA KELURUSAN TOPOGRAFI DI WILAYAH MAJALENGKA, JAWA BARAT Zakaria, Zufialdi
Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral Vol 15, No 2 (2014): Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral
Publisher : Pusat Survei Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.852 KB)

Abstract

Penelitian ini mencakup wilayah Kabupaten Majalengka, Sumedang, dan Kuningan, Jawa Barat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui peran tektonik serta menguji pengaruh tektonik aktif terhadap kelurusan morfologi di wilayah tersebut. Hasil uji beda dengan T-test pada semua pola kelurusan topografi di batuan Tersier dan batuan Kuarter menunjukkan tidak terdapatnya perbedaan yang signifikan dengan thit= - 0,301, dan ttabel =1,971 (a=0.05). Tektonik aktif ditunjukkan oleh kesamaan pola kelurusan pada dua batuan yang berbeda umur, yaitu pada batuan berumur Kuarter dan Tersier. Kedua batuan sama-sama terkena proses deformasi, dan sama-sama mengalami pengangkatan. Jika pola kelurusan dibagi secara khusus menjadi empat pola, yaitu Pola Meratus, Pola Jawa, Pola Sumatera dan Pola Sunda, maka hasil uji beda kelurusan topografi pada batuan Tersier dan Kuarter (T-test, dengan a=5%) adalah sebagai berikut: Kelurusan topografi dari pola Meratus menunjukkan perbedaan nyata, dengan thit=-3,117, dan ttabel =2,011 (a =0,05). Kelurusan topografi berpola Jawa, menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan dengan thit=-0,980, dan ttabel =2,024 (a=0.05). Kelurusan topografi berpola Sumatera menunjukkan perbedaan nyata, dengan thit=2,567, dan ttabel =1,983 (a=0.05). Kelurusan topografi berpola Sunda tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan, dengan thit=0,473, dan ttabel =1,998 (a=0.05). Tektonik yang menyebabkan perbedaan pada Pola Meratus dan Pola Sumatera adalah tektonik masakini (neotektonik) yang diperlihatkan melalui reaktivasi sesar-sesar yang ada, terutama melalui keberadaan sesar aktif misalnya Sesar Baribis.Kata kunci: kelurusan topografi, neotektonik.
Ketersediaan Air Embung untuk Memenuhi Kebutuhan Air di Kawasan Kampus Jatinangor Universitas Padjadjaran Bustomi, Zhafran Muhammad Asyam; Hendarmawan, Hendarmawan; Zakaria, Zufialdi
Dinamika Rekayasa Vol 17, No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Dinamika Rekayasa - Agustus 2021
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.dr.2021.17.2.391

Abstract

Pengaruh dari pemanasan global salah satunya adalah perubahan pola cuaca. Perubahan tersebut menyebabkan debit sungai pada musim penghujan sangat tinggi sedangkan musim kemarau sangat rendah. Hal tersebut berdampak terhadap kebutuhan air baku dan konsumtif di sekitar kampus tidak terpenuhi sepanjang tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mensimulasikan ketersediaan air dalam memenuhi kebutuhan air di sekitar kampus Jatinangor Universitas Padjadjaran. Metode yang digunakan adalah model debit F. J Mock dengan 80% nilai probabilitas debit andalan serta pola perhitungan 15 hari. Hasil menunjukan debit yang masuk ke dalam tampungan tinggi dengan debit terbesar pada fase kedua bulan Februari sebesar 54,68 liter/detik sehingga air yang dikeluarkan di outlet cukup tinggi. Namun sangat rendah ketika masuk pada bulan Juni. Tetapi dengan jumlah cadangan air yang ada dalam tampungan tetap bisa memenuhi kebutuhan air walaupun pada fase kedua bulan september selisih antara volume air didalam tampungan dengan air yang dipakai sangat tipis yaitu selisih 4.500 m3. Dengan demikian, dengan adanya embung ini air yang ditampung pada saat musim hujan bisa memenuhi kebutuhan air di sekitar kampus pada saat musim kemarau dan efektif pula dalam mengurangi resiko banjir di bagian hilir
SOSIALISASI PENGELOLAAN SAMPAH DI RANCAEKEK KULON, KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT Sulaksana, Nana; Zakaria, Zufialdi; Raditya Rendra, Pradnya Paramarta; Sulastri, Murni
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 2 (2024): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v7i2.45957

Abstract

Rancaekek Kulon merupakan salah satu desa di Kecamatan Rancaekek yang memiliki permasalahan sampah. Permasalahan sampah yang terjadi disebabkan oleh rendahnya kesadaran masyarakat dan terbatasnya Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di wilayah setempat. Hal tersebut mengakibatkan di sebagian pingir jalan desa dapat ditemukan tumpukan sampah yang tidak dikelola dengan baik. Selain itu, terbatasnya TPS juga menyebabkan masyarakat memilih untuk membakar sampah rumah tangga secara mandiri. Oleh karena itu, kegiatan sosialisasi terkait pengelolaan sampah perlu dilakukan untuk mendorong dan memotivasi masyarakat lebih peduli terhadap kondisi lingkungan serta mendorong pemerintah daerah setempat untuk membantu dalam penyediaan TPS yang memadai. Sosialisasi dilakukan untuk menghimbau masyarakat hidup bersih serta menjaga lingkungan setempat dengan tidak membuang sampah sembarangan serta melakukan pengelolaan sampah secara baik melalui proses pemilahan dan pemilihan sebelum sampah diangkut 302 Kumawula : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2024 menuju TPS. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pada dasarnya masyarakat ingin hidup bersih dan sehat. Namun demikian, kurangnya kesadaran serta keterbatasan TPS menjadi kendala yang perlu diselesaikan. Oleh karena itu, sosialisasi ini bermanfaat sebagai salah satu upaya untuk mendorong masyarakat dan pemerintah setempat untuk bersama-sama saling membantu menjaga lingkungan agar tercipta lingkungan yang bersih dan sehat.
SLOPE STABILITY ANALYSIS USING FINITE ELEMENT METHOD (FEM) IN WARA OPEN PIT COAL MINE, PT ADARO INDONESIA, TABALONG, SOUTH KALIMANTAN Sihotang, Josua Washington; Bakhtiar, Taufiq; Khoirullah, Nur; Sophian, Raden Irvan; Zakaria, Zufialdi
Journal of Geological Sciences and Applied Geology Vol 3, No 3 (2019): Journal of Geological Sciences and Applied Geology
Publisher : Faculty of Geological Engineering, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/gsag.v3i3.25667

Abstract

The stability of slope is impacted by Rock Mass Rating, material properties, and slope geometry. Furthermore, the slope stability analysis was needed to know the slope stability condition. This research aims to know the Strength Reduction Factor (SRF) value by using Finite Element Method (FEM) using Hu=1 and Hu=Auto. The geotechnical mapping that is Rock Mass Rating (RMR) and Measured Section were done to get the Geological Strength Index (GSI) and profile of layer rocks in highwall slope SCT_J1 and SCT_J2. From the FEM analysis, actual slope SCT_J1 has the SRF=1.25 with Hu=1 and SRF=1.4 with Hu=Auto. SCT_J2 has SRF=1.21 with Hu=1 and SRF=1.3 with Hu=Auto. From the slope stability analysis, SCT_J1 and SCT_J2 were classified into stable slope due to the SRF value higher than 1.2.
Analysis of Physical and Mechanical Properties of Andesite Lava Geulis Mountain Area, Jatinangor, West Java Abdullah, Fajar; Sophian, Raden Irvan; Khoirullah, Nur; Zakaria, Zufialdi; Asykarulloh, Abdul Wahid; Taufiq, Mochamad Muslim; Shafira, Nisa; Putri, Revena Denia
Journal of Geological Sciences and Applied Geology Vol 5, No 1 (2021): Journal of Geological Science and Applied Geology
Publisher : Faculty of Geological Engineering, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/gsag.v5i1.34851

Abstract

Jatinangor is an area composed of material from volcanic activity, one of the results of volcanic activity is andesite rock. The purpose of this research is to provide information related to the physical and mechanical properties of the lava rock in the Gunung Geulis area so that if there is construction work or rock utilization there is already information about the characteristics of the rock. The method used in this study is a laboratory experiment by conducting tests on 9 selected rock samples. The results of laboratory testing can be concluded the rock in the research area is andesite rocks and have rock physical properties namely Natural density (1.5 – 1.6 gr/cc), Saturated density (1.6 – 1.7 g/cc), Dry Density (1.5 – 1.6 g/cc), Bulk Saturated Surface Dry (SSD) Specific Gravity (2.3 – 2.4), Apparent Specific Gravity (2.5 – 2.7), absorption (3 – 5.9%), Natural moisture content (0.6 – 2.3%),  Porosity (4.9 – 9.4%) and the mechanical properties of the rock, namely the compressive strength of the rock, ranged from 33,099 – 85,096 Mpa. Based on the results and analysis, the mechanical properties of rocks, namely the compressive strength of rocks in the study area, have varying values and varied physical properties of rocks. Physical and mechanical properties of rocks that are correlated based on linear correlation are the compressive strength of rocks with absorption, Natural moisture content, and porosity. These parameters will show the relationship that can affect the compressive strength of rocks. So that when using rock in construction work, mining, the use of rock needs to pay attention to the compressive strength or mechanical properties and physical properties of the rock.
Co-Authors abdullah, Fajar Abu Abdillah Ali, Abu Abdillah Adiwijaya, Annisa Ayungingtyas Pratiwi Adriansyah, Yan Agung Mulyo Alam, Boy Yoseph Cahya Sunan Sakti Syah Alpionisa, Salsabila Nur Andriani, Tati APRILIAN, YOGA Arie Afriadi Asykarulloh, Abdul Wahid Aton Patonah, Aton Bakhtiar, Taufiq Basuki, Jodi Prakoso Bustomi, Zhafran Muhammad Asyam Chaniago, Aulia Eka P S Chen, Reynara Davin Dicky Muslim Emi Sukiyah Ersyari, Jodistriawan Firmansyah, M. Nizar Hendarmawan Hendarmawan, Hendarmawan Heriwaseso, Anjar Irvan Sophian Irvan Sophian, Irvan Ismawan Ismawan, Ismawan Iyan Haryanto, Iyan Johanes Hutabarat Khoirullah, Nur Kristiawan, Yohandi Luthfan H. Jihadi, Luthfan H. Luthfan Harisan Jihadi, Luthfan Harisan MANIK, VITO ARISTO Mubarak, Aziez Muhammad Bey Anural, Muhammad Bey Muhammad Kurniawan Alfadli Nana Sulaksana NINGRUM, WIWIN JUNITA Oscar, Agus Wiramsya Pajrin, Ulfia Sari Pradnya Paramarta Raditya Rendra Putra, Rafino Kurnia Putri, Revena Denia Raden Irvan Sophian, Raden Irvan Rahmi, Nisa Shafira Muthia Ramsof, Rani Amalia Retnoningtyas, Widya Ika Rizky Narendra Utomo, Rizky Narendra Rukmana, Yanwar Yusup Sabila, Zahra Syahida Seraphine, Nadhirah Seru, Imanuel Shafira, Nisa Siahaan, Yakub Sidarto Sidarto Sihotang, Josua Washington Sulastri, Murni Sumaryono Sumaryono Taufiq, Mochamad Muslim Ulhaque, Thaha Rizal Wicaksana, Kintan Adelia Arum Wicaksono, Danny Wiguna, Purwa Yogi Prianda, Yogi Yohanes Tan, Yohanes Yuda, Himmes Fitra Yusi Firmansyah, Yusi Yusuf, Muhammad Farhan