Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang banyak diderita masyarakat dunia dengan adanya peran dari angiotensin converting enzyme (ACE). Daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) merupakan tumbuhan yang banyak mengandung golongan metabolit sekunder yang memiliki aktivitas sebagai antihipertensi. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui senyawa aktif pada daun salam yang memiliki aktivitas sebagai antihipertensi. Metode yang dilakukan adalah teknik in silico yang terdiri dari pemodelan farmakofor, skrining virtual, dan penambatan molekular terhadap metabolit sekunder dalam daun salam. Parameter yang digunakan dalam penelitian berupa pharmacophore fit score, % hit rate, % yield, nilai Area Under Curve (AUC), nilai Lipinski’s Rule of Five, energi Gibbs, dan nilai Root Mean Square Deviation (RMSD). Hasil validasi model farmakofor menunjukkan nilai pharmacophore fit score sebesar 48,49; hit rate sebesar 88,80% ; AUC100% sebesar 0,82; dan nilai EF1% sebesar 1,1. Hasil pemodelan farmakofor dari gugus aktif menunjukkan bahwa terdapat tiga gugus akseptor hidrogen. Hasil skrining virtual dengan asam galat menunjukkan hit rate 100%, nilai pharmacophore fit score sebesar 48,03%, dan memenuhi semua kriteria Lipinski’s Rule of Five. Hasil penambatan molekul ligan asam galat dengan reseptor ACE diperoleh afinitas terbaik pada ?G = -6,1 kkal/mol dan RMSD 0,00. Hal ini menunjukkan bahwa asam galat memiliki afinitas yang kurang baik terhadap reseptor ACE dibandingkan dengan enalaprilat dengan ?G = -9,1 kkal/mol.