Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KARAKTERISASI ANTOSIANIN BUAH MURBEI SPESIES MORUS ALBA DAN MORUS CATHAYANA DI INDONESIA Sitepu, Rehmadanta; Heryanto, Heryanto; Brotosudarmo, Tatas H.P.; Limantara, Leenawaty
Natural Science: Journal of Science and Technology Vol 5, No 2 (2016): Volume 5 Number 2 (August 2016)
Publisher : Univ. Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (626.355 KB)

Abstract

Buah murbei kaya antioksidan karena kandungan antosianin yang banyak. Sayangnya,  pemanfaatannya sebagai sumber antioksidan di Indonesia masih  minim. Pemanfaatan tanaman murbei hanya sebatas daun yang dijadikan pakan ternak dan teh. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan karakterisasi antosianin buah murbei spesies Morus alba dan Morus cathayana. Karakterisasi antosianin ekstrak buah murbei Morus cathayana dan Morus alba dilakukan menggunakan pelarut 0,1% asam klorida (HCl)  dalam metanol dan dianalisis menggunakan spektrofotometer UV-tampak dan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Hasil serapan spektra UV-tampak yang diperoleh dari ekstrak kasar menunjukkan spektra serapan ekstrak buah M. cathayana memberikan nilai yang lebih tinggi ± 1,3 a.u dibandingkan serapan yang diperoleh dari ekstrak kasar buah M. alba dengan serapan ± 0,4 a.u. Nilai total antosianin yang diperoleh dari M. cathayana sebanding dengan serapan ekstrak segarnya, yaitu 40,39 ± 7,64 mg/g berat kering dibandingkan  M. alba yang memiliki nilai total antosianin 11,57 ± 3,02 mg/g berat kering. Hasil kromatogram dari KCKT menggunakan kolom XR-ODS dengan pengelusi A adalah 0,1% asam formiat dalam asetonitril dan pengelusi B adalah 0,1% asam formiat dalam air menunjukkan baik M. cathayana maupun M. alba memiliki dua pigmen antosianin dominan. Walaupun bergitu, intensitas kromatogram M. cathayana lebih tinggi dibandingkan intesitas pada M. alba. Nilai intensitas M. cathayana adalah 50 mAU untuk waktu tambat 7,86 menit dan 15 mAU untuk waktu tambat 8,38 menit. Nilai intensitas M. alba adalah 10 mAU untuk waktu tambat 7,35 menit dan 3 mAU untuk waktu tambat 7,76 menit. Dua antosianin dominan pada M. alba dan M. cathayana  diprediksi  merupakan sianidin-3-O-glukosida dan sianidin-3-O-rutinosida.
Efek Antibakteri dari Kombinasi Minyak Atsiri Masoyi dan Kayu Manis Rollando, Rollando; Sitepu, Rehmadanta
Jurnal Kefarmasian Indonesia VOLUME 8, NOMOR 1, FEBRUARI 2018
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jki.v8i1.3721

Abstract

Essential oils had been used as antibacterial, antifungal, antiviral, antioxidant and insecticidal in medicine and industry. Increasing the usage of essential oils as an alternative medication also lead more research of essential oils in vivo and in vitro. Cinnamon with cynamaldehide as a main active substance and masoyi with massoia lacton as a main active substance have antibacterial activity.This study aimed to determine the activity of masoyi and cinnamon essentials oils combinationin E.coli, S.aureus, and P.aeruginosabacteria. The research encompasses antibacterial activity screening and antibacterial evaluation. The aims of essential oil activity screening using Kirby-Bauer method is to find the optimum concentration of masoyi and cinnamon essentials oils combination. Determination of MIC50, MIC90, and MBC concentration is using microdilution method. Kirby-Bauer test results showed the highest inhibitory concentration that had bactericidal effect to E.coli, S.aureus, and P.aeruginosa were the combination of
Kajian Heat Shock Protein 90 (HSP90) dalam Pencarian Kandidat Penghambatnya melalui Ekplorasi Bahan Alam Indonesia: Review On Heat Shock Protein 90 (HSP90) for Exploration of Its Inhibitor Candidates through Indonesian Natural Resources Sitepu, Rehmadanta
Jurnal Farmasi Galenika (Galenika Journal of Pharmacy) (e-Journal) Vol. 5 No. 1 (2019): (March 2019)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (676.837 KB) | DOI: 10.22487/j24428744.2019.v5.i1.12012

Abstract

Exploration on anticancer candidates on inhibition of Heat Shock Protein (HSP) activity are increasing in the past ten years. Some of HSP90 inhibitor candidates were in third phase of clinical trials. However, this issue is not followed by the emergency of HSP90 inhibitor research in Indonesia, not only study on natural source but also on synthetic candidates. This study aims to look the development of tracking HSP90 inhibitor candidates globally so that it can initiate the related research in Indonesia. Study of HSP90 and its inhibitors were taken from scientific articles in the range from 2009 to 2018. HSP90 and its inhibitors have important values in the dynamics of functions and stability of proteins to maintain survival of cells. This also include the oncogene proteins that involve in cell proliferation such as tyrosine kinases, transcription factors, and regulatory proteins that expression and interaction depend on HSP90. Expression of the transcription factor p53, Alk gene, Wnt gene, glucocorticoid receptors have also links with HSP90 protein activity. Some candidates for inhibitor of HSP90 have been entering clinical trials such as geldanamycin analogues, resorcinol derivatives, and purines analog. Candidates from natural sources that are also being developed such as luteolin, licochalcone A, oleochantal, novobiocin, epigallocathecin gallat, silybin, deguelin, and celastrol from terpenoid class, Apigenin from flavon class, Curcumin, and Gambogat Acid. HSP90 inhibitors which are entering the third phase of clinical trial are ganetespib from the resorcinol derivative and retaspimycin from geldanamisin analog group. Exploration of HSP90 inhibitors from Indonesia natural resources still have great potential to be developed because they have high impact values as anticancer candidates.
IDENTIFIKASI GENETIK LACTOBACILLUS DALAM FERMENTASI AIR CUCIAN BERAS DENGAN PCR (POLYMERASE CHAIN REACTION Sitepu, Rehmadanta; Wahyu Timur, Sophia Yusnita; Rollando, Rollando
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol. 18 No. 2: September 2021
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/mf.v18i2.20419

Abstract

Bakteri asam laktat (BAL) sangat baik digunakan dalam pencegahan efek samping bakteri patogen. Bakteri ini termasuk dalam golongan bakteri baik dan menguntungkan yang memiliki peranan besar untuk mencegah dan mengurangi pertumbuhan bakteri patogen. Sisa air cucian beras terkandung kikisan dari karbohidrat sehingga dapat digunakan BAL untuk berkembangbiak. Fermentasi air cucian beras diidentifikasi untuk mengetahui kandungan BAL spesifik yang terdapat didalamnya menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR). Identifikasi ini dilakukan menggunakan tahapan-tahapan metode yang dimulai dari pencarian isolat murni, uji aktivitas antimikroba, uji katalase, ekstraksi DNA, siklus PCR dan elektroforesis gel agarosa. Hasil penelitian terbentuk pita pada kisaran 300 bp yang artinya kedua primer terdeteksi dikarenakan Lactobacillus casei berada pada 254 bp sedangkan Lactobacillus rhamnosus berada pada 159 bp pada fermentasi air cucian beras.