Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KAJIAN KEBIASAAN MAKAN LAUK HEWANI SISWA SD CEMANDI. DAERAH PESISIR PANTAI, KABUPATEN SIDOARJO Mundiastuti, Luki; Hayudanti, Dewinta; Ethasari, Rossa Kurnia; Laili, Rizky Dzariyani; Alristina, Arie Dwi; Estuningsih, Yayuk; Yemima, Reviana Angelica; Kristiani, Kharisnisa Almasiane; Buanawati, Septi Tri
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.22722

Abstract

Anak Sekolah Dasar merupakan kelompok rawan mengalami stunting yang akan berdampak pada perkembangan kognitif, produktivitas yang rendah dan berperawakan pendek pada masa dewasa. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan mengkaji kebiasaan makan lauk hewani di SD Cemandi, Desa Gisik Cemandi, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo baru pertama kali dilakukan sehingga diharapkan hasil dari kegiatan ini para murid dan guru paham akan pentingnya kebiasaan makan lauk hewani untuk pertumbuhan anak. Stikes Hang Tuah Surabaya melaksanakan kegiatan ini pada tanggal 9 dan 14 November 2022 di SD Negeri Gisik Cemandi.. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa edukasi gizi ini dilakukan dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab pada siswa kelas 5 dan 6 serta guru. Selain itu juga dilakukan pengkajian terhadap kebiasaan makan lauk hewani dengan wawancara menggunakan metode Food Frequency (FFQ) dan pengukuran status gizi pada siswa. Hasil pengukuran antropometri menunjukkan bahwa dari 27 siswa terdapat 5 anak stunting (18,5%). Hasil FFQ menunjukkan frekuensi makan makanan lauk hewani pada anak belum memadai. padahal mereka tinggal di daerah pesisir pantai yang relative mudah mendapatkan lauk hewani di lingkungannya.. Hal ini menjadi dasar bahwa diperlukan kegiatan pendidikan gizi bagi anak SD untuk mencegah terjadinya masalah gizi kurang utamanya stunting. Dengan demikian, melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk pendidikan gizi ini, diharapkan masyarakat secara mandiri mencukupi kebutuhan gizinya terutama kebiasaan makan lauk hewani sehingga dapat terhindar dari fenomena stunting.
Effect of Self-Regulated Learning for Improving Dietary Management and Quality of Life in Patients with Type-2 Diabetes Mellitus at Dr. Ramelan Naval Hospital, Surabaya, Indonesia Estuningsih, Yayuk; Rochmah, Thinni Nurul; Andriani, Merryana; Mahmudiono, Trias
Kesmas Vol. 14, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Self-regulated learning is a process of learning how to manage and regulate oneself to obtain skills and knowledge without depending on others. It is expected that diabetes patients can manage their diabetes by themselves. This study aimed to analyze the effect of self-regulated learning-based educational intervention on quality of life for patients with type-2 diabetes mellitus (DM) at Dr. Ramelan Naval Hospital, Surabaya. This was a quasi-experimental study in the form of pretest and posttest with a control group design. A total of 20 patients with DM were randomly divided into intervention and control groups to undergo a 4-week intervention. The intervention group received dietary education with self-regulated learning, while the control group received standard education. The results revealed differences in variables such as dietary obedience, food intake at home, fasting blood sugar, diastolic blood pressure, and quality of life. The intervention group experienced a positive impact on the quality of life and resulted in better dietary obedience than that of the control group. In conclusion, the implementation of self-regulated learning-based dietary education can improve dietary obedience, knowledge, intention, family support, social support, physical activity, and quality of life for patients with type 2 diabetes.