Claim Missing Document
Check
Articles

EFEK PERBEDAAN HASIL STYLING TERHADAP JENIS RAMBUT QOYYUM BELANTIKA TAFIFASARI, ERIAN; SINTA MEGASARI, DINDY
Jurnal Tata Rias Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Rambut merupakan salah satu dari bagian tubuh manusia yang sangat penting sebagai penunjang penampilan wanita maupun pria. Perkembangan dalam dunia kecantikan, banyak wanita berambut keriting mulai percaya diri dengan gaya rambut mereka dan merawatnya dengan baik. Pengeritingan adalah potongan rambut yang diputar secara spiral untuk menghasilkan berbagai bentuk dan efek. Hair Styling adalah proses menata rambut yang dilakukan untuk menghasilkan gaya rambut tertentu. Perkembangan tidak hanya pada gaya rambutnya saja, tetapi juga memberi efek yang besar terhadap teknik?teknik dan alat yang digunakan dalam pengeritingan. Salah satu teknologi yang berkembang yaitu pengeritingan menggunakan alat listrik. Alat tersebut biasa disebut dengan Culry Iron. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan jenis rambut pada styling rambut terhadap ketahanan bentuk ikal menggunakan Curly Iron. Jenis penelitian yang digunakan Pre-Experimental (One-Shot Case Study). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah obsever, melibatkan 20 observer yang terdiri dari 1 dosen tata rias dan 19 mahasiswa tata rias yang telah lulus mata kuliah pengeritingan. Berdasarkan hasil analisis dari 3 aspek yang diamati maka hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ketiga jenis rambut, jenis rambut kering memiliki efek paling baik terhadap ketahanan bentuk ikal pada styling rambut dengan mendapat nilai rata-rata tertinggi 3,53. Sedangkan pada jenis rambut normal mendapat nilai rata-rata 3,17 dan jenis rambut berminyak 2,97. Kata Kunci: styling rambut, ketahanan bentuk ikal rambut. Abstrack Hair is one of the most important parts of the human body to support the appearance of women and men. Developments in the world of beauty, many curly-haired women have begun to believe in their hairstyles and take good care of them. Curling is a piece of hair that is rotated in a spiral to produce various shapes and effects. Hair Styling is the process of styling your hair to produce a certain hair style. The development not only in the hair style, but also gives a great effect on the techniques and tools used in curling. One technology that is developing is curling using an electric tool. The tool is usually called the Culry Iron. This study aims to determine the effect of different types of hair on hair styling on curl resistance using Curly Iron. The type of research used is Pre-Experimental (One-Shot Case Study). The data collection method used was an obsever, involving 20 observers consisting of 1 cosmetology lecturer and 19 cosmetology students who had passed the curling course. Based on the analysis of the 3 aspects observed, the results showed that of the three hair types, dry hair type has the best effect on curl shape resistance in hair styling with the highest average value of 3.53. Whereas the normal hair type gets an average value of 3.17 and 2.97 oily hair types. Keywords: hair styling, endurance curls shape.
EFEK PERBEDAAN HASIL STYLING TERHADAP JENIS RAMBUT QOYYUM BELANTIKA TAFIFASARI, ERIAN; SINTA MEGASARI, DINDY
Jurnal Tata Rias Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Rambut merupakan salah satu dari bagian tubuh manusia yang sangat penting sebagai penunjang penampilan wanita maupun pria. Perkembangan dalam dunia kecantikan, banyak wanita berambut keriting mulai percaya diri dengan gaya rambut mereka dan merawatnya dengan baik. Pengeritingan adalah potongan rambut yang diputar secara spiral untuk menghasilkan berbagai bentuk dan efek. Hair Styling adalah proses menata rambut yang dilakukan untuk menghasilkan gaya rambut tertentu. Perkembangan tidak hanya pada gaya rambutnya saja, tetapi juga memberi efek yang besar terhadap teknik?teknik dan alat yang digunakan dalam pengeritingan. Salah satu teknologi yang berkembang yaitu pengeritingan menggunakan alat listrik. Alat tersebut biasa disebut dengan Culry Iron. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan jenis rambut pada styling rambut terhadap ketahanan bentuk ikal menggunakan Curly Iron. Jenis penelitian yang digunakan Pre-Experimental (One-Shot Case Study). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah obsever, melibatkan 20 observer yang terdiri dari 1 dosen tata rias dan 19 mahasiswa tata rias yang telah lulus mata kuliah pengeritingan. Berdasarkan hasil analisis dari 3 aspek yang diamati maka hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ketiga jenis rambut, jenis rambut kering memiliki efek paling baik terhadap ketahanan bentuk ikal pada styling rambut dengan mendapat nilai rata-rata tertinggi 3,53. Sedangkan pada jenis rambut normal mendapat nilai rata-rata 3,17 dan jenis rambut berminyak 2,97. Kata Kunci: styling rambut, ketahanan bentuk ikal rambut. Abstrack Hair is one of the most important parts of the human body to support the appearance of women and men. Developments in the world of beauty, many curly-haired women have begun to believe in their hairstyles and take good care of them. Curling is a piece of hair that is rotated in a spiral to produce various shapes and effects. Hair Styling is the process of styling your hair to produce a certain hair style. The development not only in the hair style, but also gives a great effect on the techniques and tools used in curling. One technology that is developing is curling using an electric tool. The tool is usually called the Culry Iron. This study aims to determine the effect of different types of hair on hair styling on curl resistance using Curly Iron. The type of research used is Pre-Experimental (One-Shot Case Study). The data collection method used was an obsever, involving 20 observers consisting of 1 cosmetology lecturer and 19 cosmetology students who had passed the curling course. Based on the analysis of the 3 aspects observed, the results showed that of the three hair types, dry hair type has the best effect on curl shape resistance in hair styling with the highest average value of 3.53. Whereas the normal hair type gets an average value of 3.17 and 2.97 oily hair types. Keywords: hair styling, endurance curls shape.
HASIL TATA RIAS WAJAH PESTA MENGGUNAKAN HIGLIGHTER POWDER DAN HIGLIGHTER AIRBRUSH AZIZAH, NUR; SINTA MEGASARI, DINDY
Jurnal Tata Rias Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Highlighter powder memiliki tekstur padat sehingga mudah hilang saat tergeser dan terkena air mata atau keringat, dibanding highlighter airbrush yang mempunyai tekstur cair dan disemprotkan dengan alat kompresor sehingga partikelnya lebih kecil dan lebih tahan lama karena meresap kedalam pori -pori wajah. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan ada atau tidaknya perbedaan hasil antara tata rias wajah pesta menggunakan highlighter powder dengan highlighter airbrush. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Metode pengumpulan data menggunakan angket online yang disebarkan melalui google form. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis uji beda dengan terlebih dahulu menguji validitas dan reliabilitas data serta melakukan uji asumsi normalitas dan homogenitas. Hasil penelitian hasil tata rias wajah pesta menggunakan highlighter powder dan highlighter airbrush menunjukkan nilai sig. 0,000 < 0,05, dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima bahwa hasil tata rias wajah pesta menggunakan highlighter airbrush berbeda dengan highlighter powder. Kesimpulan dalam penelitian ini hasil tata rias wajah pesta menggunakan highlighter airbrush lebih baik digunakan dibanding menggunakan highlighter powder.Hal tersebut dapat diketahui dari skor rata-rata hasil angket observasi dari pengamat yang menunjukkan skor rata-rata highlighter airbrush lebih tinggi dibandingkan skor rata highlighter airbrush. Highlighter airbrush mendapatkan skor rata-rata sebesar 18,11 sedangkan skor rata-rata highlighter powder sebesar 11,00. Sehingga berdasarkan aspek kilauan, kehalusan, hasil tata rias wajah, ketahanan, dan tingkat kesukaan, Hasil Tata Rias Wajah Pesta Menggunakan Highlighter Airbrush lebih baik daripada dengan Highlighter Powder. Kata Kunci: Tata Rias Wajah Pesta, Highlighter Powder, Highlighter Airbrush Abstract Highlighter powder has a dense texture so it is easily lost when displaced and exposed to tears or sweat, compared to highlighter airbrush which has a liquid texture and is sprayed with an airbrush so that the particles are smaller and more durable because it seeps into the pores of the face. The purpose of this study is to prove whether or not there are differences in results between Party Face Makeup using Highlighter Powder and Highlighter Airbrush. This type of research is experimental. Data collection uses an online questionnaire distributed via Google form. The data analysis technique was performed by analyzing different tests by first testing the validity and reliability of the data and testing the assumptions of normality and homogeneity. The results of the party makeup results using a highlighter powder and highlighter airbrush showed sig values. 0,000 <0.05, thus Ho was rejected and Ha accepted that the results of the party makeup using the airbrush highlighter were different from the highlighter powder. The conclusion in this study about party facial makeup using a highlighter airbrush is better used than using a highlighter powder. This can be learned from the average score of the Highlighter airbrush questionnaire getting an average score of 18.11. Based on the aspects of luster, smoothness, makeup make-up, durability, and liking. The results of Party Face Makeup Using a Highlighter Airbrush is better than with Highlighter Powder and Highlighter Airbrush Keywords: Party Face Makeup, Highlighter Powder, Highlighter Airbrush
KAJIAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARARAN KOOPERATIF TIPE TRUE OR FALSE PADA KOMPETENSI DASAR KELAINAN DAN PENYAKIT KULIT Adhisa, Serra; SINTA MEGASARI, DINDY
Jurnal Tata Rias Vol 9, No 3 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran kooperatif tipe True Or False adalah salah satu tipe pembelajaran yang pembelajarannya dengan cara membagikan kartu yang berisi pernyataan benar dan salah yang diberikan kepada masing-masing siswa untuk dijawabnya. . Tujuan kajian ini untuk mengetahui: 1) keterlaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe True Or False pada kompetensi dasar kelainan dan penyakit kulit 2) keaktifan siswa selama proses pembelajaran,3) peningkatan hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran tipe True Or False pada pengetauan kelainan dan penyakit kulit, 4) respon siswa setelah pelaksanaan proses pembelajaran. Kajian ini adalah untuk mengkaji literatur tentang model pembelajaran kooperatif tipe True Or False pada kompetensi dasar kelainan dan penyakit kulit. Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan buku ? buku dan jurnal ? jurnal terkait untuk kemudian dibaca dan dikaji. Setelah data terkumpul, dilakukan pengujian dan perbandingan data yang ditemukan. Teknik analisis data dilakukan secara kualitatif dengan pengutipan pendapat ? pendapat yang sesuai. Hasil kajian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe True or False merupakan model yang sangat baik digunakan dalam kompetensi dasar kelainan dan penyakit kulit merupakan model yang sangat baik digunakan. Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif tipe True Or False, Kompetensi Dasar Kelainan dan Penyakit Kulit Abstract Cooperative learning model type True Or False is one type of cooperative learning that learning by using cards that contain true and false statements given to each student to be answered. . The study of this is to find out: 1) the implementation of the True Or False cooperative learning model on the basic competencies of disorders and skin diseases 2) the activeness of students during the learning process, 3) the improvement of student learning outcomes after participating in True Or False type learning in identifying abnormalities and skin diseases , 4) student responses after the implementation of the learning process. This study result is to examine the literature on True Or False cooperative learning models on the basic competencies of disorders and skin diseases. Data collection is done by collecting books and related journals for later reading and review. After the data has been collected, testing and comparison of the data found. The data analysis technique was carried out qualitatively by citing appropriate opinions. The results showed that the application of the True or False type of cooperative learning model is an excellent model used in the basic competencies of disorders and skin diseases is a very good model to use. Keywords: True or False type Cooperative Learning Model, Basic Competencies of Disorders and Skin Diseases
PENINGKATAN KETERAMPILAN MERIAS WAJAH PANGGUNG MELALUI PELATIHAN BAGI ANGGOTA UKAWANGI ITB ROFIQOH, ILMA; SINTA MEGASARI, DINDY
Jurnal Tata Rias Vol. 8 No. 1 (2019)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jtr.v8n1.27026

Abstract

Abstrak Unit Kebudayaan Banyuwangi setiap tahunnya memiliki sebuah acara tahunan yaitu sebuah pementasan seni budaya yang didalamnya menampilkan sebuah pertunjukan seni tradisional yang mengangkat cerita-cerita sejarahmBanyuwangi. Sejauh ini anggota Ukawangi belum menguasai keterampilan merias wajah panggung dengan benar. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui: (1) pengelolaan pelatihan merias wajahmpanggung, (2) aktifitas peserta pelatihan, (3) hasil merias wajah panggung, (4) respon peserta pelatihan. Jenis penelitian yang digunakan adalah pre-eksperimental design, desain rancangan yang digunakan dalam penelitian adalah pretest design dan posttest design. Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi, metode tes kinerjamdan metode angket. Analisis data penelitian menggunakan rerata berupa pengelolaan pelatihan dengan hasil yang diperoleh yaitu 3,8 dengan kriteria sangat baik, aktifitas peserta memperoleh rerata nilai 3,8 dengan kriteria sangat baik, hasil merias wajah panggung pada pretest menunjukkan rerata 41,95 dan pada posttest menunjukkan hasil 86,65. Kemudian uji t berpasangan dengan hasil yang diperoleh 25.851 denganmsignifikasi 0,000 maka terdapat peningkatan keterampilan merias wajah panggung. Dan respon peserta dalam sebuah presentase diperoleh hasil dengan kriteria sangat baik. Dari hasil penelitian yang didapat oleh peneliti dapat disimpulkanmbahwa terdapat peningkatan keterampilan merias wajah panggung bagimmahasiswa anggota Ukawangi ITB setelah dilakukan pelatihan. Kata Kunci: pelatihan, tata rias wajahmpanggung. Abstractt Ukawangi is a student activity unit in ITB, it has an annual event which is a culturalmarts performance it is features a traditional art performance that promote Banyuwangis historical stories. However the Ukawangi members have not mastered the skills of stage makeup properly. The objectives of this study was to find out: (1) management of stage makeup makeup training, (2) training participant activities, (3) results of stage makeup, (4) training participants responsesmtowards the stage makeup training. This research using pre- experimental design, in this research was using the pretest design and posttest design. The research method used observation method, skill test method and questionnaire method. The data collection technique of this study was using mean in the form of themimplementation of training. The result was 3.8 with very good criteria, the activities of the participants obtained an average score of 3.8 withmvery good criteria, the results of makeup onmthe pretest showed an average of 41.95 and the posttest showed results 86.65. Then the paired t test with the results obtained 25,851 with amsignificance of 0,000, there is an increase in stage makeup makeup skills. And the response of participants in a percentage obtained results with very good criteria. From the results of the research obtained by researchers it can be concluded that there is an increasemin stage makeup skills formUkawangi ITB member students after training.
PENINGKATAN KETERAMPILAN TATA RIAS WAJAH PANGGUNG UNTUK PERFORMA SINDEN DI KOTA MALANG MELALUI PELATIHAN IRIANI PUTRI PRATIWI, PUSPITA; SINTA MEGASARI, DINDY
Jurnal Tata Rias Vol. 8 No. 2 (2019)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jtr.v8n2.28117

Abstract

PENGARUH PROPORSI WORTEL (DAUCUS CAROTA) DAN BUNGA MELATI (JASMINE) TERHADAP MASA SIMPAN LULUR TRADISIONAL MUNIFAH, SITI; SINTA MEGASARI, DINDY
Jurnal Tata Rias Vol. 8 No. 3 (2019)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jtr.v8n3.28938

Abstract

Abstrak Lulur tradisional merupakan lulur yang terbuat dari bahan rempah-rempah dan tepung yang teksturnya kasar, digunakan dengan cara dioleskan atau digosok perlahan-lahan keseluruh tubuh untuk membersihkan badan dari kotoran serta mengangkat sel kulit mati sehingga tampak bersih dan halus.Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi yang dilakukan oleh 30 orang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 1) produk tepung X2, dengan proporsi (10gram tepung wortel, 5gram tepung bunga melati dan 10gram tepung beras) merupakan produk lulur tradisional terbaik dengan kriteria warna cream muda, cukup beraroma khas bunga melati, tekstur cukup kasar, dan cukup lekat apabila di aplikasikan pada kulit tubuh. Terdapat pengaruh interaksi proporsi tepung wortel dan tepung bunga melati pada sifat organoleptik lulur tradisional yang meliputi warna, aroma, tekstur dan daya lekat. Berdasarkan hasil uji mikrobiologi lulur wortel dan bunga melati memiliki jumlah perkembangan bakteri dan jamur di bawah 105, sehingga lulur wortel dan bunga melati sampai hari ke-10 masih dapat digunakan dan masih dibawah syarat berdasarkan batas standar yang telah ditetapkan oleh Direktur Jendral Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Republik Indonesia Nomor. HK.00.06.4.02894 dengan angka lempeng total maksimal 105.Kata kunci : lulur tradisional, masa simpan AbstractTraditional lulur is a scrub made from spices and flour which is coarse texture, used by means of being applied or rubbed slowly throughout the body to cleanse the body of dirt and lift dead skin cells so that they look clean and smooth. This type of research is experimental. The technique of collecting data uses an observation sheet conducted by 30 people. The results of this study show that 1) flour X2 products, with proportions (10grams of carrot flour, 5grams of jasmine flour and 10gram of rice flour) are the best traditional scrub products with the criteria of young cream color, quite flavorful typical of jasmine flowers, quite rough and sufficient texture sticky when applied to the skin of the body. There is an interaction effect on the proportion of carrot flour and jasmine flour on the organoleptic properties of traditional scrubs which include color, aroma, texture and stickiness. Based on the results of microbiological test carrot scrubs and jasmine flowers have a number of bacterial and fungal growth below 105, so that carrot scrubs and jasmine flowers until the 10th day can still be used and are still under the requirements based on the standard limits set by the Director General of Drug and Food Control Department of the Republic of Indonesia Number. HK.00.06.4.02894 with a maximum plate number of maximum 105. Keywords: Traditional Scrub, Shelf life
Keterlaksanaan Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dengan Strategi Mind Mapping di SMK Negeri 2 Lumajang YUNITA SARI, WULAN; SINTA MEGASARI, DINDY
Jurnal Tata Rias Vol. 8 No. 3 (2019)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jtr.v8n3.30986

Abstract

Pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan strategi mind mapping merupakan pembelajaran yang menekankan kesuksesan kelompok dalam bentuk penguasaan dan pemahaman materi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan sintaks dan aktivitas siswa. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Instrumen penelitian yang digunakan antara lain lembar observasi dan lembar angket. Teknik analisis data menggunakan rumus rata-rata dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan 1) Pada siklus I keterlaksanaan sintaks diperoleh rata-rata 3,14 (sangat baik), pada siklus II sebesar 3,32 (sangat baik), 2) Respon siswa mencapai persentase sebesar 95,3% (sangat baik). Kata kunci : think pair share, strategi mind mapping
PENGARUH PROPORSI EKSTRAK BUNGA KAMBOJA PUTIH (Plumeria alba) DAN TEPUNG KEDELAI TERHADAP HASIL JADI KOSMETIK LULUR KOCOK TRADISIONAL ROSA DEWI, KUNTHI; SINTA MEGASARI, DINDY
Jurnal Tata Rias Vol. 8 No. 3 (2019)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jtr.v8n3.31282

Abstract

Perawatan kulit tubuh seperti lulur digunakan untuk tujuan memelihara dan merawat kehalusan kulit seperti mencerahan kulit agar tidak kusam. Manfaat lulur kocok tradisional ini untuk mengencangkan kulit tubuh, sebagai aromaterapi untuk merileksasi tubuh. Terdapat kandungan fulvoplumierin pada bunga kamboja putih (plumeria alba) yang berfungsi sebagai anti bakteri dan kedelai yang kaya sekali akan vitamin E yang sangat baik untuk merangsang regenerasi kulit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh proporsi ekstrak bunga kamboja putih (plumeria alba) dan tepung kedelai terhadap 1) Hasil jadi lulur kocok tradisional yang meliputi aroma, warna ,terkstur, dan daya lekat dan kesukaan panelis. 2) masa simpan lulur kocok tradisional dengan uji mikrobiologi. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah jumlah proporsi ekstrak bunga kamboja putih dan tepung kedelai yaitu X1 (5:5), X2 (6:4), dan X3 (7:3). Variabel terikat adalah hasil jadi yang meliputi aroma, warna, tekstur, daya lekat, dan kesukaan panelis serta masa simpan. Pengumpulan data dengan metode observasi yang dilakukan oleh 30 panelis dan uji mikrobiologi untuk mengetahui masa simpan. Data dianalisis dengan menggunakan anava tunggal dan dilanjutkan dengan uji Duncan menggunakan program spss versi 16. Hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh proporsi ekstrak bunga kamboja putih (plumeria alba) dan tepung kedelai terhadap hasil jadi lulur kocok tradisional. Proporsi X3(7:3) menghasilkan aroma, warna, tekstur, daya lekat paling baik dibandingkan proporsi lainnya, beraroma kamboja tajam, berwarna hijau, bertekstur halus dan lekat. Proporsi X3 (7:3) paling disukai panelis dibandingkan dengan proporsi lainnya dan hasil perhitungan jumlah mikroba pada uji mikrobiologi, sediaan lulur kocok tradisional terdapat mikroba dengan jumlah dalam batas yang ditentukan SNI yaitu <105, sehingga lulur kocok tradisional masih layak digunakan.Kata kunci: lulur kocok tradisional, ekstrak bunga kamboja putih, tepung kedelai, hasil jadi dan masa simpan lulur kocok.
Pengaruh Pengaplikasian Teknik Eyeliner Terhadap Hasil Riasan Koreksi Mata Prominent Eyes Untuk Pengantin Muslim Modifiasi TRI YUNIARTI, INTAN; SINTA MEGASARI, DINDY
Jurnal Tata Rias Vol. 9 No. 1 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jtr.v9n1.31550

Abstract