Claim Missing Document
Check
Articles

Tata Laksana Upacara Pernikahan Adat Suku Osing Di Desa Kemiren Banyuwangi RATNA SARI, LINDA; SINTA MEGASARI, DINDY
Jurnal Tata Rias Vol. 9 No. 1 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jtr.v9n1.33294

Abstract

Abstrak Suku Osing di Desa Kemiren mempunyai tradisi sendiri dalam melaksanakan upacara pernikahan adat yang merupakan warisan budaya lokal. Penulisan artikel ilmiah ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) tradisi pra pernikahan dan tahapan tata laksana upacara pernikahan adat suku Osing di Desa Kemiren Banyuwangi serta maknanya, dan (2) menggali lebih dalam bagaimana upaya masyarakat suku Osing di Desa Kemiren Banyuwangi dalam melestarikan upacara pernikahan adat. Hasil penulisan artikel menunjukkan bahwa tradisi pra pernikahan pada suku Osing di Banyuwangi terbagi menjadi tiga macam yaitu: angkat-angkatan atau lamaran, kawin colong, dan ngleboni. Tata laksana upacara pernikahan adat suku Osing di Desa Kemiren memiliki beberapa prosesi antara lain: ngirim doa, mbuka terop, mocoan lontar Yusuf, akad nikah, sedekahan, arak-arakan atau surup (memiliki beberapa persayaratan yang harus dipenuhi yaitu, godong kolang-kaling, bokor kinangan, peras suhun, bokor kendi, picis punjen, petek ngerem, cingkek, dan bantal kloso), petekan, ngosek ponjen, hiburan, dan yang terakhir mbuang kuro. Upaya melestarikan tradisi adat istilah kawin upek-upekan merupakan tradisi pernikahan yang hanya dilakukan dengan sesama masyarakat suku Osing Desa Kemiren, serta tidak meninggalkan beberapa prosesi upacara adat desa tersebut. Kata Kunci: Pernikahan, Upacara Adat, Suku Osing Abstract The Osing tribe in Kemiren Village has their own traditions in carrying out traditional wedding ceremonies which are local cultural heritage. The writing of this scientific article aims to describe (1) the pre-wedding traditions and rules of conduct of the Osing tribal wedding ceremony in Kemiren Banyuwangi Village and their meaning, and (2) further help about the Osing tribe community in the Kemiren Banyuwangi Village in preserving traditional wedding ceremonies. Articles about Osing in Banyuwangi are divided into three types, namely: lift-up or application, mating funnel, and ngleboni. The Osing traditional wedding ceremonies in Kemiren Village have several processions including: sending prayers, mbuka terop, mocan lontar Yusuf, marriage covenant, almsgiving, procession or fading of kinangan bowl, squeezing suhun, bokor kendi, picis punjen, petek ngerem brakes, cingkek, and kloso pillows), petekan, gossiping, entertainment, and finally throw away the kuro. The effort to preserve traditional traditions by marriage of upek-upekan is a marriage tradition that is only carried out with fellow Osing tribe community in Kemiren Village, and does not participate in some processions of the villages traditional ceremonies. Keywords: Marriage, Traditional Ceremony, Osing Tribe
Tata Laksana Upacara Pernikahan Adat Suku Osing Di Desa Kemiren Banyuwangi RATNA SARI, LINDA; SINTA MEGASARI, DINDY
Jurnal Tata Rias Vol. 9 No. 1 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jtr.v9n1.33295

Abstract

Abstrak Suku Osing di Desa Kemiren mempunyai tradisi sendiri dalam melaksanakan upacara pernikahan adat yang merupakan warisan budaya lokal. Penulisan artikel ilmiah ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) tradisi pra pernikahan dan tahapan tata laksana upacara pernikahan adat suku Osing di Desa Kemiren Banyuwangi serta maknanya, dan (2) menggali lebih dalam bagaimana upaya masyarakat suku Osing di Desa Kemiren Banyuwangi dalam melestarikan upacara pernikahan adat. Hasil penulisan artikel menunjukkan bahwa tradisi pra pernikahan pada suku Osing di Banyuwangi terbagi menjadi tiga macam yaitu: angkat-angkatan atau lamaran, kawin colong, dan ngleboni. Tata laksana upacara pernikahan adat suku Osing di Desa Kemiren memiliki beberapa prosesi antara lain: ngirim doa, mbuka terop, mocoan lontar Yusuf, akad nikah, sedekahan, arak-arakan atau surup (memiliki beberapa persayaratan yang harus dipenuhi yaitu, godong kolang-kaling, bokor kinangan, peras suhun, bokor kendi, picis punjen, petek ngerem, cingkek, dan bantal kloso), petekan, ngosek ponjen, hiburan, dan yang terakhir mbuang kuro. Upaya melestarikan tradisi adat istilah kawin upek-upekan merupakan tradisi pernikahan yang hanya dilakukan dengan sesama masyarakat suku Osing Desa Kemiren, serta tidak meninggalkan beberapa prosesi upacara adat desa tersebut. Kata Kunci: Pernikahan, Upacara Adat, Suku Osing Abstract The Osing tribe in Kemiren Village has their own traditions in carrying out traditional wedding ceremonies which are local cultural heritage. The writing of this scientific article aims to describe (1) the pre-wedding traditions and rules of conduct of the Osing tribal wedding ceremony in Kemiren Banyuwangi Village and their meaning, and (2) further help about the Osing tribe community in the Kemiren Banyuwangi Village in preserving traditional wedding ceremonies. Articles about Osing in Banyuwangi are divided into three types, namely: lift-up or application, mating funnel, and ngleboni. The Osing traditional wedding ceremonies in Kemiren Village have several processions including: sending prayers, mbuka terop, mocan lontar Yusuf, marriage covenant, almsgiving, procession or fading of kinangan bowl, squeezing suhun, bokor kendi, picis punjen, petek ngerem brakes, cingkek, and kloso pillows), petekan, gossiping, entertainment, and finally throw away the kuro. The effort to preserve traditional traditions by marriage of upek-upekan is a marriage tradition that is only carried out with fellow Osing tribe community in Kemiren Village, and does not participate in some processions of the villages traditional ceremonies. Keywords: Marriage, Traditional Ceremony, Osing Tribe
Tata Laksana Upacara Pernikahan Adat Suku Osing Di Desa Kemiren Banyuwangi RATNA SARI, LINDA; SINTA MEGASARI, DINDY
Jurnal Tata Rias Vol. 9 No. 1 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jtr.v9n1.33296

Abstract

Abstrak Suku Osing di Desa Kemiren mempunyai tradisi sendiri dalam melaksanakan upacara pernikahan adat yang merupakan warisan budaya lokal. Penulisan artikel ilmiah ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) tradisi pra pernikahan dan tahapan tata laksana upacara pernikahan adat suku Osing di Desa Kemiren Banyuwangi serta maknanya, dan (2) menggali lebih dalam bagaimana upaya masyarakat suku Osing di Desa Kemiren Banyuwangi dalam melestarikan upacara pernikahan adat. Hasil penulisan artikel menunjukkan bahwa tradisi pra pernikahan pada suku Osing di Banyuwangi terbagi menjadi tiga macam yaitu: angkat-angkatan atau lamaran, kawin colong, dan ngleboni. Tata laksana upacara pernikahan adat suku Osing di Desa Kemiren memiliki beberapa prosesi antara lain: ngirim doa, mbuka terop, mocoan lontar Yusuf, akad nikah, sedekahan, arak-arakan atau surup (memiliki beberapa persayaratan yang harus dipenuhi yaitu, godong kolang-kaling, bokor kinangan, peras suhun, bokor kendi, picis punjen, petek ngerem, cingkek, dan bantal kloso), petekan, ngosek ponjen, hiburan, dan yang terakhir mbuang kuro. Upaya melestarikan tradisi adat istilah kawin upek-upekan merupakan tradisi pernikahan yang hanya dilakukan dengan sesama masyarakat suku Osing Desa Kemiren, serta tidak meninggalkan beberapa prosesi upacara adat desa tersebut. Kata Kunci: Pernikahan, Upacara Adat, Suku Osing Abstract The Osing tribe in Kemiren Village has their own traditions in carrying out traditional wedding ceremonies which are local cultural heritage. The writing of this scientific article aims to describe (1) the pre-wedding traditions and rules of conduct of the Osing tribal wedding ceremony in Kemiren Banyuwangi Village and their meaning, and (2) further help about the Osing tribe community in the Kemiren Banyuwangi Village in preserving traditional wedding ceremonies. Articles about Osing in Banyuwangi are divided into three types, namely: lift-up or application, mating funnel, and ngleboni. The Osing traditional wedding ceremonies in Kemiren Village have several processions including: sending prayers, mbuka terop, mocan lontar Yusuf, marriage covenant, almsgiving, procession or fading of kinangan bowl, squeezing suhun, bokor kendi, picis punjen, petek ngerem brakes, cingkek, and kloso pillows), petekan, gossiping, entertainment, and finally throw away the kuro. The effort to preserve traditional traditions by marriage of upek-upekan is a marriage tradition that is only carried out with fellow Osing tribe community in Kemiren Village, and does not participate in some processions of the villages traditional ceremonies. Keywords: Marriage, Traditional Ceremony, Osing Tribe
Tata Laksana Upacara Pernikahan Adat Suku Osing Di Desa Kemiren Banyuwangi RATNA SARI, LINDA; SINTA MEGASARI, DINDY
Jurnal Tata Rias Vol. 9 No. 1 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jtr.v9n1.33297

Abstract

Abstrak Suku Osing di Desa Kemiren mempunyai tradisi sendiri dalam melaksanakan upacara pernikahan adat yang merupakan warisan budaya lokal. Penulisan artikel ilmiah ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) tradisi pra pernikahan dan tahapan tata laksana upacara pernikahan adat suku Osing di Desa Kemiren Banyuwangi serta maknanya, dan (2) menggali lebih dalam bagaimana upaya masyarakat suku Osing di Desa Kemiren Banyuwangi dalam melestarikan upacara pernikahan adat. Hasil penulisan artikel menunjukkan bahwa tradisi pra pernikahan pada suku Osing di Banyuwangi terbagi menjadi tiga macam yaitu: angkat-angkatan atau lamaran, kawin colong, dan ngleboni. Tata laksana upacara pernikahan adat suku Osing di Desa Kemiren memiliki beberapa prosesi antara lain: ngirim doa, mbuka terop, mocoan lontar Yusuf, akad nikah, sedekahan, arak-arakan atau surup (memiliki beberapa persayaratan yang harus dipenuhi yaitu, godong kolang-kaling, bokor kinangan, peras suhun, bokor kendi, picis punjen, petek ngerem, cingkek, dan bantal kloso), petekan, ngosek ponjen, hiburan, dan yang terakhir mbuang kuro. Upaya melestarikan tradisi adat istilah kawin upek-upekan merupakan tradisi pernikahan yang hanya dilakukan dengan sesama masyarakat suku Osing Desa Kemiren, serta tidak meninggalkan beberapa prosesi upacara adat desa tersebut. Kata Kunci: Pernikahan, Upacara Adat, Suku Osing Abstract The Osing tribe in Kemiren Village has their own traditions in carrying out traditional wedding ceremonies which are local cultural heritage. The writing of this scientific article aims to describe (1) the pre-wedding traditions and rules of conduct of the Osing tribal wedding ceremony in Kemiren Banyuwangi Village and their meaning, and (2) further help about the Osing tribe community in the Kemiren Banyuwangi Village in preserving traditional wedding ceremonies. Articles about Osing in Banyuwangi are divided into three types, namely: lift-up or application, mating funnel, and ngleboni. The Osing traditional wedding ceremonies in Kemiren Village have several processions including: sending prayers, mbuka terop, mocan lontar Yusuf, marriage covenant, almsgiving, procession or fading of kinangan bowl, squeezing suhun, bokor kendi, picis punjen, petek ngerem brakes, cingkek, and kloso pillows), petekan, gossiping, entertainment, and finally throw away the kuro. The effort to preserve traditional traditions by marriage of upek-upekan is a marriage tradition that is only carried out with fellow Osing tribe community in Kemiren Village, and does not participate in some processions of the villages traditional ceremonies. Keywords: Marriage, Traditional Ceremony, Osing Tribe
Tata Laksana Upacara Pernikahan Adat Suku Osing Di Desa Kemiren Banyuwangi RATNA SARI, LINDA; SINTA MEGASARI, DINDY
Jurnal Tata Rias Vol. 9 No. 1 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jtr.v9n1.33298

Abstract

Abstrak Suku Osing di Desa Kemiren mempunyai tradisi sendiri dalam melaksanakan upacara pernikahan adat yang merupakan warisan budaya lokal. Penulisan artikel ilmiah ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) tradisi pra pernikahan dan tahapan tata laksana upacara pernikahan adat suku Osing di Desa Kemiren Banyuwangi serta maknanya, dan (2) menggali lebih dalam bagaimana upaya masyarakat suku Osing di Desa Kemiren Banyuwangi dalam melestarikan upacara pernikahan adat. Hasil penulisan artikel menunjukkan bahwa tradisi pra pernikahan pada suku Osing di Banyuwangi terbagi menjadi tiga macam yaitu: angkat-angkatan atau lamaran, kawin colong, dan ngleboni. Tata laksana upacara pernikahan adat suku Osing di Desa Kemiren memiliki beberapa prosesi antara lain: ngirim doa, mbuka terop, mocoan lontar Yusuf, akad nikah, sedekahan, arak-arakan atau surup (memiliki beberapa persayaratan yang harus dipenuhi yaitu, godong kolang-kaling, bokor kinangan, peras suhun, bokor kendi, picis punjen, petek ngerem, cingkek, dan bantal kloso), petekan, ngosek ponjen, hiburan, dan yang terakhir mbuang kuro. Upaya melestarikan tradisi adat istilah kawin upek-upekan merupakan tradisi pernikahan yang hanya dilakukan dengan sesama masyarakat suku Osing Desa Kemiren, serta tidak meninggalkan beberapa prosesi upacara adat desa tersebut. Kata Kunci: Pernikahan, Upacara Adat, Suku Osing Abstract The Osing tribe in Kemiren Village has their own traditions in carrying out traditional wedding ceremonies which are local cultural heritage. The writing of this scientific article aims to describe (1) the pre-wedding traditions and rules of conduct of the Osing tribal wedding ceremony in Kemiren Banyuwangi Village and their meaning, and (2) further help about the Osing tribe community in the Kemiren Banyuwangi Village in preserving traditional wedding ceremonies. Articles about Osing in Banyuwangi are divided into three types, namely: lift-up or application, mating funnel, and ngleboni. The Osing traditional wedding ceremonies in Kemiren Village have several processions including: sending prayers, mbuka terop, mocan lontar Yusuf, marriage covenant, almsgiving, procession or fading of kinangan bowl, squeezing suhun, bokor kendi, picis punjen, petek ngerem brakes, cingkek, and kloso pillows), petekan, gossiping, entertainment, and finally throw away the kuro. The effort to preserve traditional traditions by marriage of upek-upekan is a marriage tradition that is only carried out with fellow Osing tribe community in Kemiren Village, and does not participate in some processions of the villages traditional ceremonies. Keywords: Marriage, Traditional Ceremony, Osing Tribe
Tata Laksana Upacara Pernikahan Adat Suku Osing Di Desa Kemiren Banyuwangi RATNA SARI, LINDA; SINTA MEGASARI, DINDY
Jurnal Tata Rias Vol. 9 No. 1 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jtr.v9n1.33299

Abstract

Abstrak Suku Osing di Desa Kemiren mempunyai tradisi sendiri dalam melaksanakan upacara pernikahan adat yang merupakan warisan budaya lokal. Penulisan artikel ilmiah ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) tradisi pra pernikahan dan tahapan tata laksana upacara pernikahan adat suku Osing di Desa Kemiren Banyuwangi serta maknanya, dan (2) menggali lebih dalam bagaimana upaya masyarakat suku Osing di Desa Kemiren Banyuwangi dalam melestarikan upacara pernikahan adat. Hasil penulisan artikel menunjukkan bahwa tradisi pra pernikahan pada suku Osing di Banyuwangi terbagi menjadi tiga macam yaitu: angkat-angkatan atau lamaran, kawin colong, dan ngleboni. Tata laksana upacara pernikahan adat suku Osing di Desa Kemiren memiliki beberapa prosesi antara lain: ngirim doa, mbuka terop, mocoan lontar Yusuf, akad nikah, sedekahan, arak-arakan atau surup (memiliki beberapa persayaratan yang harus dipenuhi yaitu, godong kolang-kaling, bokor kinangan, peras suhun, bokor kendi, picis punjen, petek ngerem, cingkek, dan bantal kloso), petekan, ngosek ponjen, hiburan, dan yang terakhir mbuang kuro. Upaya melestarikan tradisi adat istilah kawin upek-upekan merupakan tradisi pernikahan yang hanya dilakukan dengan sesama masyarakat suku Osing Desa Kemiren, serta tidak meninggalkan beberapa prosesi upacara adat desa tersebut. Kata Kunci: Pernikahan, Upacara Adat, Suku Osing Abstract The Osing tribe in Kemiren Village has their own traditions in carrying out traditional wedding ceremonies which are local cultural heritage. The writing of this scientific article aims to describe (1) the pre-wedding traditions and rules of conduct of the Osing tribal wedding ceremony in Kemiren Banyuwangi Village and their meaning, and (2) further help about the Osing tribe community in the Kemiren Banyuwangi Village in preserving traditional wedding ceremonies. Articles about Osing in Banyuwangi are divided into three types, namely: lift-up or application, mating funnel, and ngleboni. The Osing traditional wedding ceremonies in Kemiren Village have several processions including: sending prayers, mbuka terop, mocan lontar Yusuf, marriage covenant, almsgiving, procession or fading of kinangan bowl, squeezing suhun, bokor kendi, picis punjen, petek ngerem brakes, cingkek, and kloso pillows), petekan, gossiping, entertainment, and finally throw away the kuro. The effort to preserve traditional traditions by marriage of upek-upekan is a marriage tradition that is only carried out with fellow Osing tribe community in Kemiren Village, and does not participate in some processions of the villages traditional ceremonies. Keywords: Marriage, Traditional Ceremony, Osing Tribe
MANAJEMEN PERENCANAAN USAHA PADA PELAYANAN DI PUTRY WEDDING ORGANIZER AULIA BESTARI, CINDY; SINTA MEGASARI, DINDY
Jurnal Tata Rias Vol. 9 No. 1 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jtr.v9n1.33360

Abstract

Wedding Organizer (WO) pada abad ini mengalami perkembangan yang cukup pesat dan diminati para pelaku usaha karena memiliki peluang yang cukup menjanjikan termasuk di kota-kota besar seperti Surabaya. Putry Wedding merupakan sebuah usaha jasa yang bergerak di bidang tata rias, persewaan busana, dan pembuatan busana gaun pengantin. Hingga saat ini Putry Wedding Organizer dapat menerima 15-27 client rias pengantin dalam satu bulan. Tujuan penelitian untuk mengetahui manajemen perencanaan usaha dengan menggunakan pisau analisis konseptual Fungsi Manajemen yang dikemukakan oleh Terry (2010:9). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini diketahui manajemen perencanaan usaha pada pelayanan di Putry Wedding Organizer dapat dilihat pada beberapa proses mulai dari manajemen perencanaan yaitu membuat perincian harga paket, menentukan tema pernikahan, memilih tema prewedding, melakukan fitting baju, penyusunan rundown acara, pengorganisasian karyawan berdasarkan jobdesk, pelaksanaan akad sampai resepsi, pengawasan kerja tim dekorasi, fotografer, tim make up pengantin dan among tamu serta tim crew lainya. Kata kunci: Wedding Organizer, Manajemen, Perencanaan Usaha Abstract Wedding Organizer (WO) in this century experienced a fairly rapid development and demanded by businesses because it has quite promising opportunities, including in big cities like Surabaya. Putry Wedding is a service business that is engaged in cosmetology, fashion rental, wedding dress fashion making. Putry Wedding Organizer can accept 15-27 bridal makeup clients in one month. The purpose of this study was to determine the management of business planning by using a conceptual analysis knife of Management Functions proposed by Terry (2010: 9). The research method used is descriptive qualitative. Data collection techniques are done using interviews, observation and documentation. The results of this study note that business planning management in services at the Putry Wedding Organizer can be seen in several processes ranging from planning management that is making package price details, determining wedding themes, choosing prewedding themes, fitting clothes, arranging event rundowns, organizing employees based on jobdesk, implementing the contract until the reception, the supervision of the work of the decoration team, the photographer, the bridal make-up team and the guests and other crew teams. Keywords: Wedding Organizer, Management, Business Planning
MANAJEMEN PERENCANAAN USAHA PADA PELAYANAN DI PUTRY WEDDING ORGANIZER AULIA BESTARI, CINDY; SINTA MEGASARI, DINDY
Jurnal Tata Rias Vol. 9 No. 1 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jtr.v9n1.33361

Abstract

Wedding Organizer (WO) pada abad ini mengalami perkembangan yang cukup pesat dan diminati para pelaku usaha karena memiliki peluang yang cukup menjanjikan termasuk di kota-kota besar seperti Surabaya. Putry Wedding merupakan sebuah usaha jasa yang bergerak di bidang tata rias, persewaan busana, dan pembuatan busana gaun pengantin. Hingga saat ini Putry Wedding Organizer dapat menerima 15-27 client rias pengantin dalam satu bulan. Tujuan penelitian untuk mengetahui manajemen perencanaan usaha dengan menggunakan pisau analisis konseptual Fungsi Manajemen yang dikemukakan oleh Terry (2010:9). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini diketahui manajemen perencanaan usaha pada pelayanan di Putry Wedding Organizer dapat dilihat pada beberapa proses mulai dari manajemen perencanaan yaitu membuat perincian harga paket, menentukan tema pernikahan, memilih tema prewedding, melakukan fitting baju, penyusunan rundown acara, pengorganisasian karyawan berdasarkan jobdesk, pelaksanaan akad sampai resepsi, pengawasan kerja tim dekorasi, fotografer, tim make up pengantin dan among tamu serta tim crew lainya. Kata kunci: Wedding Organizer, Manajemen, Perencanaan Usaha Abstract Wedding Organizer (WO) in this century experienced a fairly rapid development and demanded by businesses because it has quite promising opportunities, including in big cities like Surabaya. Putry Wedding is a service business that is engaged in cosmetology, fashion rental, wedding dress fashion making. Putry Wedding Organizer can accept 15-27 bridal makeup clients in one month. The purpose of this study was to determine the management of business planning by using a conceptual analysis knife of Management Functions proposed by Terry (2010: 9). The research method used is descriptive qualitative. Data collection techniques are done using interviews, observation and documentation. The results of this study note that business planning management in services at the Putry Wedding Organizer can be seen in several processes ranging from planning management that is making package price details, determining wedding themes, choosing prewedding themes, fitting clothes, arranging event rundowns, organizing employees based on jobdesk, implementing the contract until the reception, the supervision of the work of the decoration team, the photographer, the bridal make-up team and the guests and other crew teams. Keywords: Wedding Organizer, Management, Business Planning
MANAJEMEN PERENCANAAN USAHA PADA PELAYANAN DI PUTRY WEDDING ORGANIZER AULIA BESTARI, CINDY; SINTA MEGASARI, DINDY
Jurnal Tata Rias Vol. 9 No. 1 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jtr.v9n1.33362

Abstract

Wedding Organizer (WO) pada abad ini mengalami perkembangan yang cukup pesat dan diminati para pelaku usaha karena memiliki peluang yang cukup menjanjikan termasuk di kota-kota besar seperti Surabaya. Putry Wedding merupakan sebuah usaha jasa yang bergerak di bidang tata rias, persewaan busana, dan pembuatan busana gaun pengantin. Hingga saat ini Putry Wedding Organizer dapat menerima 15-27 client rias pengantin dalam satu bulan. Tujuan penelitian untuk mengetahui manajemen perencanaan usaha dengan menggunakan pisau analisis konseptual Fungsi Manajemen yang dikemukakan oleh Terry (2010:9). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini diketahui manajemen perencanaan usaha pada pelayanan di Putry Wedding Organizer dapat dilihat pada beberapa proses mulai dari manajemen perencanaan yaitu membuat perincian harga paket, menentukan tema pernikahan, memilih tema prewedding, melakukan fitting baju, penyusunan rundown acara, pengorganisasian karyawan berdasarkan jobdesk, pelaksanaan akad sampai resepsi, pengawasan kerja tim dekorasi, fotografer, tim make up pengantin dan among tamu serta tim crew lainya. Kata kunci: Wedding Organizer, Manajemen, Perencanaan Usaha Abstract Wedding Organizer (WO) in this century experienced a fairly rapid development and demanded by businesses because it has quite promising opportunities, including in big cities like Surabaya. Putry Wedding is a service business that is engaged in cosmetology, fashion rental, wedding dress fashion making. Putry Wedding Organizer can accept 15-27 bridal makeup clients in one month. The purpose of this study was to determine the management of business planning by using a conceptual analysis knife of Management Functions proposed by Terry (2010: 9). The research method used is descriptive qualitative. Data collection techniques are done using interviews, observation and documentation. The results of this study note that business planning management in services at the Putry Wedding Organizer can be seen in several processes ranging from planning management that is making package price details, determining wedding themes, choosing prewedding themes, fitting clothes, arranging event rundowns, organizing employees based on jobdesk, implementing the contract until the reception, the supervision of the work of the decoration team, the photographer, the bridal make-up team and the guests and other crew teams. Keywords: Wedding Organizer, Management, Business Planning
PELATIHAN TATA RIAS DASAR BAGI REMAJA EKONOMI LEMAH DESA TULUNGREJO KABUPATEN KEDIRI FEBRIAN CHRISTININGTYAS, DWI; SINTA MEGASARI, DINDY
Jurnal Tata Rias Vol. 9 No. 2 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Tata Rias

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jtr.v9n2.33601

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) pengelolaan pelatihan tata rias dasar bagi remaja ekonomi lemah di Tulungrejo, 2) aktivitas peserta pelatihan remaja desa tulungrejo, 3) hasil merias wajah pada remaja dusun tulungrejo kecamatan pare sebelum dan sesudah dilakukan pelatihan, 4) respon peserta terhadap pelatihan tata rias wajah. Metode penelitian ini adalah pre-eksperimen dengan desain pretest dan posttest. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data pada penelitian ini menggunakan lembar observasi keterlaksanaan pengelolaan pelatihan, lembar observasi aktivitas peserta, lembar tes hasil pelatihan dan lembar angket respon peserta. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan uji t atau paired sample t-test dengan aplikasi SPSS 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) keterlaksanaan pengelolaan pelatihan sangat baik, 2) ktivitas peserta sangat baik, 3) nilai rata-rata Pretest dan Posttest dengan perhitungan taraf signifikansi menggunakan uji t test dengan SPSS 16 menunjukkan bahwa ada peningkatan kompetensi keterampilan merias setelah dilakukan treatment atau pelatihan merias wajah, 4) respon peserta, diketahui bahwa peserta bersemangat dan antusias dalam mengikuti pelatihan merias wajah. Kata Kunci: Pelatihan Tata rias Desa Tulungrejo ABSTRACT This study aims to find out 1) the management of basic cosmetology training for economically weak youth in Tulungrejo, 2) the activities of youth training participants in Tulungrejo village, 3) the results of makeup on teenagers in Tulungrejo hamlet, Pare sub-district before and after the training, 4) participant responses to face makeup training. This research method is a pre-experimental design with pretest and posttest. The instrument used for data collection in this study used the observation sheet of the management of the training, the observation sheet of the participants activity, the test sheet of the results of the training and the participants questionnaire response sheet. Data analysis techniques in this study used a t-test or paired sample t-test with SPSS 16 applications. The results showed that 1) the management of the training was very good, 2) the participants were very good, 3) the pretest and posttest average values ??with calculations significance level using t test with SPSS 16 shows that there is an increase in the competency of makeup skills after treatment or training in makeup, 4) participant responses, it is known that participants are excited and enthusiastic in taking makeup training. Keywords: Make-up Training in Tulungrejo Village.