Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

ANALISIS HUJAN RATA-RATA DALAM MENENTUKAN DEBIT BANJIR RANCANGAN PADA DAS BLAMBANGAN KABUPATEN BANYUWANGI JAWA TIMUR Prawati, Eri
TAPAK [Teknologi Aplikasi Konstruksi] : Jurnal Program Studi Teknik Sipil Vol 9, No 1 (2019): November 2019
Publisher : Prodi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/tp.v9i1.1047

Abstract

Analisis hidrologi dapat digunakan sebagai analisis untuk memperkirakan debit banjir pada suatu daerah yang rawan banjir, dan digunakan juga untuk merencanakan bangunan air seperti bendung, tanggul, dan bendungan. Bangunan air, misal bendungan direncanakan untuk dapat menampung, melewatkan dan mengantisipasi banjir maksimum yang terjadi.Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur merupakan daerah yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan sangat strategis, hal ini tercermin dari pesatnya pembangunan di kawasan wilayah tersebut. Dari tahun ketahun pembangunan industri dan pemukiman meningkat, sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan. Dari lahan pertanian, dan perkebunan menjadi lahan industri/perdagangan dan kawasan pemukiman, konsekuensinya adalah koefisien aliran semakin tinggi karena fungsi penyerapan lahan semakin kecil dan aliran permukiman semakin besar. Infrastruktur bangunan air yaitu stasiun hujan yang mencatat data dasar yaitu curah hujan dapat mendukung pengendalian banjir dan pemanfaatan air pada suatu daerah aliran sungai. Keseimbangan antara biaya yang minim dengan ketelitian data hidrologi yang optimum khususnya data curah hujan sangat dibutuhkan.Debit banjir rancangan yang didapat dari perhitungan analisis frekuensi dengan HSS Nakayasu untuk kala ulang 2 tahun adalah 1074,86 m3/detik, untuk kala ulang 5 tahun adalah 1147,37  m3/detik, untuk kala ulang 10 tahun adalah 1169,38 m3/detik, untuk kala ulang 25 tahun adalah 1175,48 m3/detik, untuk kala ulang 50 tahun adalah1179,11 m3/detik, untuk kala ulang 100 tahun adalah 1180,07 m3/detik, untuk kala ulang 200 tahun adalah1180,45 m3/detik, dan , untuk kala ulang 1000 tahun adalah 1190,44 m3/detik, jumlah total rerata sebesar 1162,15 m3/detik.
ANALISIS SISTEM DRAINASE AKIBAT CURAH HUJAN YANG TINGGI (Studi Kasus Ruas Jalan Krakatau – Ruas Jalan Tawes Kelurahan Yosorejo Kecamatan Metro Timur Kota Metro) Prawati, Eri; Fajri, Riski Al
TAPAK [Teknologi Aplikasi Konstruksi] : Jurnal Program Studi Teknik Sipil Vol 10, No 2 (2021): Mei 2021
Publisher : Prodi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/tp.v10i2.1581

Abstract

Bencana banjir dapat terjadi setiap saat dan sering mengakibatkan kerugian jiwa dan harta benda. Kejadian banjir tidak dapat dicegah, namun, untuk mengurangi kerugian akibat bencana tersebut perlu dipersiapkan saluran yang  mampu mengaliri air dengan baik. Drainase adalah saluran untuk mengalirkan air yang berlebih pada suatu kawasan. Jika perencanaan drainase kurang baik maka akan menimbulkan genangan air di daerah sekitar saluran drainase karena tidak mampunya saluran drainase menampung debit air yang tinggi dan akan menimbulkan dampak bagi masyarakat setempat.Pada ruas Jalan Krakatau sampai Jalan Tawes terdapat 1 saluran  pembuang jenis salurannya berbentuk trapesium dengan kemiringan dasar saluran rata-rata kurang dari 1 %.  Saluran drainase pada ruas Jalan Cemara memiliki struktur bangunan yang kurang baik dan juga banyak terdapat sedimen yang berasal dari limbah rumah tangga ataupun sampah disekitar sehingga menyebabkan kinerja saluran tidak maksimal. Kemudian pada ruas jalan Kapten Tendean kondisi saluran cukup baik dengan tipe saluran rata-rata pasangan batu. Dilihat dari debit banjir rencana yang didapat maka dapat ditentukan dimensi saluran ekonomis untuk saluran 4 yaitu lebar dasar saluran (b) adalah 01,58 m, tinggi muka air (h) adalah 0.79 m, dan tinggi jagaan (w) adalah 0.53 m. Untuk saluran 5 lebar dasar saluran (b) adalah 2,14 m, tinggi muka air (h) adalah 1,07 m dan tinggi jagaan (w) adalah 0.36 m. Pada saluran 6 lebar dasar saluran (b) adalah 3,20 m, tinggi muka air (h) adalah 1,60 m dan tinggi jagaan (w) adalah 0,53 m
RASIONALISASI PENEMPATAN STASIUN HUJAN MENGGUNAKAN METODE KAGAN-RODDA DI WILAYAH KOTA METRO Dwika Putra, Dhiya; Rolia, Eva; Prawati, Eri
JUMATISI: Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Vol 5 No 2 (2024): JUMATISI : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/jumatisi.v5i2.7950

Abstract

Hasil analisa hidrologi bergantung pada ketersediaan data hidrologinya yaitu berupa data hujan dari stasiun hujan sebagai input dalam analisa. Keakuratan data hidrologi dipengaruhi oleh jumlah stasiun hujan pada suatu daerah aliran sungai, kerapatan, pola penyebarannya, serta ketelitian dalam pencatatan data hujan. Apabila jumlah stasiun hujan sedikit maka tingkat keakuratan dari data tersebut akan berkurang. Namun apabila stasiun hujan diperbanyak maka biaya operasional yang dikeluarkan akan membengkak di antaranya biaya operasional harian serta biaya perawatan. Selain itu hal ini juga akan memakan waktu yang lebih lama dalam proses analisa data. Sehingga jumlah dan penempatan stasiun hujan pada suatu wilayah harus tepat untuk mendapatkan data yang akurat. Dengan luas wilayah sekitar 66,34 km2 dan panjang aliran sungai 12 km, Kota Metro memiliki 5 titik stasiun hujan yang tersebar pada setiap kecamatan. Jumlah dan letak pos hujan menjadi hal yang di perlu diperhatikan terkait ketersedian data hujan. Penempatan stasiun hujan di wilayah Kota Metro dapat di optimalkan dengan menggunakan metode Kagan-Rodda. Berdasarkan pola penyebaran dan kerapatan jaringan stasiun hujan dengan titik simpul jaring-jaring Kagan-Rodda dengan nilai L=3,897 km, merubah jumlah dan penempatan stasiun menjadi 4 stasiun hujan yang direkomendasikan. Dengan perubahan jumlah tersebut didapatkan bahwa kesalahan relatif rerata untuk curah hujan rancangan dan metode Kagan-Rodda sebesar 1,4492%.
Sosialisasi Pengolahan Sampah Organik dengan Menggunakan Maggot BSF (Black Soldier Fly) di RW 01 Kelurahan Hadimulyo Barat, Kecamatan Metro Pusat, Kota Metro Aswad, Siti Hajar; Kurniawan, Septyanto; Sriharyani, Leni; Amran, Yusuf; Prawati, Eri; Hadijah, Ida; Oktavia, Chica; Putri, Feby Aristia
SINAR SANG SURYA Vol 8, No 1 (2024): FEBRUARI 2024
Publisher : UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sss.v8i1.3187

Abstract

RW 01 Kelurahan Hadimulyo Barat, Kecamatan Metro Pusat, Kota Metro merupakan salah satu RW yang telah melaksanakan program 3R (Reuse, Reduce, Recycle) dalam pengolahan sampah domestik (Rumah Tangga) non-organik. Hasil survei awal diketahui bahwa RW 01 Kelurahan Hadimulyo Barat mengalami kendala dalam hal pengolahan sampah organik. Hingga saat ini hasil dari pemilahan timbulan sampah domestik berupa sampah organik masih ikut dibuang menuju TPAS (Tempat Pembuangan Akhir Sementara) Karang Rejo Kota Metro. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan penyuluhan dan sosialisasi mengenai pengolahan sampah organik yang dapat membantu masyarakat khususnya RW 01 Kelurahan Hadimulyo Barat dalam mengolah timbulan sampah organiknya.Permasalahan dalam pengolahan sampah organik yang terdapat di RW 01 Kelurahan Hadimulyo Barat, Kecamatan Metro Pusat dapat diselesaikan dengan menerapakan penggunaan maggot BSF dalam proses pengolahan sampah organik warga. Berdasarkan hal tersebut diatas dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat terkait Sosialisasi Pengolahan Sampah Organik dengan Menggunakan Maggot BSF yang bertujuan untuk: (1) meningkatkan pengetahuan warga tentang pengolahan sampah organik dengan menggunakan maggot BSF, (2) meningkatkan keterampilan warga dalam pembuatan wadah tumpuk maggot BSF serta Biopond, (3) memberdayakan masyarakat untuk mengolah sampah organik agar dapat bernilai ekonomi tinggi.Metode yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa sosialisasi, sharing knowledge dan praktik. Pada tahapan sosialisasi, narasumber menjelaskan mengenai maggot BSF yang meliputi siklus hidup, proses penguraian sampah organik, serta nilai ekonomis dari maggot BSF. Pada tahapan sharing knowledge masyarakat berkonsultasi mengenai jenis sampah organik yang dapat diolah, sedangkan pada tahapan praktik, dilakukan praktik pembuatan wadah tumpuk dan kolam biopond.Kegiatan pengabdian di RW 01 Kelurahan Hadimulyo Barat berlangsung dengan lancar dan memberikan hasil yang baik dan memuaskan. Antusiasme warga dalam sharing knowledge dan praktik menjadi tolak ukur keberhasilan kegiatan ini.
PENERAPAN EKO-DRAINASE DALAM MITIGASI PERUBAHAN IKLIM DI KAWASAN METRO PUSAT Prawati, Eri; Rolia, Eva; Prastio, Anton Budi
TAPAK [Teknologi Aplikasi Konstruksi] : Jurnal Program Studi Teknik Sipil Vol 14, No 1 (2024): November 2024
Publisher : Prodi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/tp.v14i1.3842

Abstract

Perubahan iklim telah membawa dampak signifikan terhadap pola cuaca global, termasuk peningkatan intensitas curah hujan dan frekuensi banjir. Selain itu perubahan iklim juga meningkatkan resiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan genangan air, khususnya di wilayah perkotaan. Eko-drainase merupakan salah satu solusi berbasis alam (nature-based solutions) yang bertujuan untuk mengelola air hujan secara berkelanjutan melalui pendekatan yang ramah lingkungan. Penelitian ini membahas potensi penerapan eko-drainase di kawasan Metro Pusat sebagai bagian dari mitigasi perubahan iklim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi eko-drainase dapat mengurangi resiko banjir, meningkatkan kualitas lingkungan dan mendukung keberlanjutan kawasan. Studi kasus dari beberapa kota di dunia yang telah berhasil menerapkan eko-drainase juga dibahas untuk memperlihatkan potensi teknologi ini dalam membangun ketahanan iklim di wilayah perkotaan
Pendampingan Lanjutan Optimalisasi Pendampingan Paving Block Berbahan Baku Limbah Plastik Tertolak (Plastik LDPE) Kelurahan Yosodadi, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro Oktavia, ST., MT, Chica; Amran, Yusuf; Kurniawan, Septyanto; Iskandar, Dadang; Sriharyani, Leni; Prawati, Eri; Rolia, Eva; Hadijah, Ida; Putri, Feby Aristia
SINAR SANG SURYA Vol 9, No 1 (2025): Februari 2025
Publisher : UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sss.v9i1.3703

Abstract

Kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat memberikan dampak positif, baik dari segi lingkungan maupun pemberdayaan ekonomi masyarakat. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk menginspirasi dan mendorong terciptanya inovasi-inovasi lain dalam pengelolaan limbah plastik yang lebih luas di masa depan. Kondisi saat ini penyuluhan mengenai solusi pengolahan sampah domestik baik organik maupun non organik tingkat rumah tangga masih mengalami kendala baik terkait biaya maupun tim yang memiliki kapasitas dalam melakukan sharing knowledge mengenai pengolahan sampah tersebut. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan upaya pendampingan lanjutan untuk membantu para pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) dalam mengoptimalkan proses produksi paving block berbahan limbah plastik ini. Metode yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa sosialisasi, sharing knowledge dan praktek serta pendampingan pengembangan teknologi. Pada tahapan sosialisasi dan sharing knowledge narasumber menjelaskan mengenai sifat fisik dan mekanis paving block, pemilihan bahan baku utama dan tambahan serta pengetahuan dan keterampilan teknis terkait pembuatan paving block berbahan baku limbah plastik LDPE, termasuk konsultasi mengenai jenis sampah plastik yang dapat diolah, pada tahapan praktek, dilakukan praktek dan simulasi pembuatan sampel/contoh paving block, sedangkan pada tahap pendampingan dan pengembangan teknologi, narasumber memberikan bimbingan teknis lanjutan untuk mengoptimalkan penggunaan mesin dan teknologi dalam produksi paving block. Ini termasuk pemilihan alat yang tepat, pengaturan mesin, dan metode produksi yang efisien. Masyarakat setempat, khususnya anggota Karang Taruna, telah terlatih dalam pembuatan paving block berbahan dasar limbah plastik LDPE. Ini meliputi pengetahuan tentang pengolahan limbah, pencampuran bahan, hingga pencetakan paving block yang siap pakai. Limbah plastik jenis LDPE (Low-Density Polyethylene) yang sebelumnya mencemari lingkungan kini dimanfaatkan sebagai bahan baku utama dalam produksi paving block, sehingga mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Pelatihan Dan Pendampingan Pembuatan Paving Block Berbahan Baku Limbah Plastik HDPE Kelurahan Yosodadi, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro Iskandar, Dadang; Kurniawan, Septyanto; Amran, Yusuf; Oktavia, Chica; Sriharyani, Leni; Prawati, Eri; Rolia, Eva; Hadijah, Ida; Putri, Feby Aristia; Permana, Arif Wahyu
SINAR SANG SURYA Vol 8, No 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sss.v8i2.3515

Abstract

Karang Taruna dan bank sampah Kelurahan Yosodadi Kecamatan Metro Timur Kota Metro merupakan salah satu Karang Taruna dan bank sampah yang telah melaksanakan program 3R (Reuse, Reduce, Recycle) sesuai dengan Peraturan Pemerintahan No 81 Tahun 2012 hal ini berlaku untuk pengolahan sampah domestik (Rumah Tangga) maupun no-domestik (industri) baik kategori organik maupun non-organik. Sudah banyak prestasi yang diperoleh oleh Karang Taruna Kelurahan Yosodadi Kecamatan Metro Timur Kota Metro, salah satunya adalah berhasil mewakili Kota Metro pada lomba desa tingkat Provinsi Lampung dimana karang taruna ini bekerjasama dengan bank sampah Mutiara 21 yang berada di Kelurahan Yosodadi Kota Metro dan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Metro dalam pengembangan dan pemanfaatan limbah plastik jenis  HDPE yang dimanfaatkan sebagai bahan baku utama pembuatan paving block .Permasalahan dalam pengolahan dan pemanfaatan limbah sampah plastik jenis HDPE yang dapat membantu masyarakat khususnya Kelurahan Yosodadi dalam mengatasi permasalahan sampah plastik serta memberikan nilai tambah bagi masyarakat baik berupa edukasi maupun ekonomi.Metode yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa sosialisasi, sharing knowledge dan praktek serta pendampingan pengembangan teknologi. Pada tahapan sosialisasi dan sharing knowledge narasumber menjelaskan mengenai sifat fisik dan mekanis paving block, pemilihan bahan baku utama dan tambahan,  termasuk konsultasi mengenai jenis sampah plastik yang dapat diolah, pada tahapan praktek, dilakukan praktek dan simulasi pembuatan sampel/contoh paving block, sedangkan padas tahap pendampingan dan pengembangan teknologi, nara sumber memberikan pemahaman terkait parameter dan standar mutu paving block serta pemaparan data-data hasil pengujian sifat fisik dan mekanis paving block di laboratorium. Kegiatan pengabdian masyarakat di karang taruna dan bank sampah mutiara 21 Kelurahan Yosodadi berlangsung dengan lancar dan memberikan hasil yang baik dan memuaskan. Antusiasme warga dalam sharing knowledge dan praktek menjadi tolak ukur keberhasilan kegiatan ini.
STRATEGI DAN TEKNOLOGI DALAM SMART WATERSHED MANAGEMENT MENUJU DAS BERKELANJUTAN (STUDI LITERATUR) Rolia, Eva; Mufidah, Mufidah; Prawati, Eri; Yanidar, Ramadhani
TAPAK [Teknologi Aplikasi Konstruksi] : Jurnal Program Studi Teknik Sipil Vol 14, No 2 (2025): Mei 2025
Publisher : Prodi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/tp.v14i2.4187

Abstract

Smart Watershed Management (SWM) merupakan pendekatan inovatif dalam pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) yang mengintegrasikan teknologi modern, perencanaan strategis, dan partisipasi multipihak. Studi ini merupakan tinjauan literatur sistematik terhadap berbagai publikasi ilmiah yang membahas strategi dan teknologi dalam SWM selama dekade terakhir. Fokus utama kajian mencakup penggunaan model hidrologi (seperti SWAT dan DML-PMA), pendekatan Total Maximum Daily Load (TMDL), serta perencanaan partisipatif berbasis SWOT dan PESTEL. Hasil kajian menunjukkan bahwa keberhasilan SWM bergantung pada integrasi antara pemanfaatan data spasial, penguatan kapasitas kelembagaan, dan keterlibatan masyarakat lokal. Selain itu, SWM terbukti meningkatkan efektivitas konservasi tanah dan air, menurunkan beban pencemar, serta memperkuat ketahanan sosial-ekologis DAS, khususnya di wilayah dengan tekanan lingkungan tinggi. Temuan ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pengambil kebijakan dan peneliti dalam merancang pengelolaan DAS yang adaptif dan berkelanjutan