Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Ekspos media tentang pelecehan seksual finalis Miss Universe Indonesia 2023 Wahyu, Selly Fitriyani; Herawati, Maimon; Saputra, Sandi Jaya
Comdent: Communication Student Journal Vol 1, No 2 (2023): November 2023 - April 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/comdent.v1i2.53870

Abstract

Latar Belakang: Berita tentang pelecehan seksual terhadap finalis Miss Universe Indonesia 2023 menjadi sorotan utama di berbagai media daring, dengan lebih dari 50 liputan dalam rentang waktu 7 Agustus hingga 6 September 2023. Insiden ini bermula ketika salah satu finalis, yang dikenal sebagai PKN, memutuskan untuk mengajukan tuntutan hukum terhadap pihak tertentu dari PT Capella Swastika Karya di Polda Metro Jaya pada tanggal 7 Agustus 2023. Berkaitan dengan isu tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana Kompas.com membingkai pemberitaan tentang pelecehan seksual yang terjadi dalam ajang kecantikan prestisius ini. Isu-isu ini masih jarang dibahas dalam penelitian sebelumnya yang lebih banyak memusatkan perhatian pada pelecehan seksual di institusi pendidikan seperti pondok pesantren dan kampus. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Kompas.com membingkai berita terkait pelecehan finalis Miss Universe Indonesia 2023 periode 7-9 Agustus 2023. Metode: Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme dengan pendekatan kualitatif. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis framing Robert M. Entman dengan menganalisis 5 berita yang sesuai dengan elemen framingnya. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kompas.com memberikan ruang bagi sudut pandang pihak yang terlibat, baik dari pihak korban maupun pihak tertuduh. Penelitian ini juga mengungkap sensitivitas Kompas.com terhadap isu-isu gender, terutama dalam kasus pelecehan pada ajang kecantikan yang prestisius. Dalam beritanya terkait isu ini, Kompas.com menunjukkan komitmennya dalam menjalankan fungsi jurnalistiknya sesuai dengan ketentuan yang ada dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers.
Ruang Personal Sebagai Pelarian dari Modernitas Saputra, Sandi Jaya; Adiprasetio, Justito
Jurnal Common Vol 1 No 1 (2017): Common
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.827 KB) | DOI: 10.34010/common.v1i1.247

Abstract

Dalam artikel ini penulis membedah keseharian Ruang Personal sebagai Pelarian dari Modernitas dengan mengunakan medium fotografi dokumenter dan semiologi Barthesian. Tujuannya adalah untuk mendemonstrasikan bagaimana ruang personal dan komunal dalam realitas keseharian terhubung dengan narasi modernitas. Dalam artikel ini, penulis menunjukan relasi praktik keseharian yang remeh temeh dengan wacana besar modernitas di kostan yang terdapat di Bandung bersifat oposisif dan kontraproduktif. Penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas-aktivitas yang terdapat di ruang personal, merupakan representasi leisure dan ketidak-bergunaan di level ekstrim bila dipandang dari ukuran efisiensi dan efektifitas semangat modernisme. AbstractThis article discusses personal and communal spaces as an escape from modernity by using the medium of documentary photography and semiology Barthesian. The goal of is to demonstrate how personal and communal spaces in everyday reality is connected with the narrative of modernity. In this article, the authors show the relation of daily practice that is trivial with the great discourse of modernity in kostan contained in Bandung is oppositional and counterproductive. This study shows that activities in the personal and communal spaces, representing leisure and uselessness at the extreme level when viewed from the measure of efficiency and effectiveness of the spirit of modernism
TAMAN ALUN-ALUN: PRODUKSI RUANG (SOSIAL) DAN KEPUBLIKAN Adiprasetio, Justito; Saputra, Sandi Jaya
Jurnal Common Vol 1 No 2 (2017): Common
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (65.097 KB) | DOI: 10.34010/common.v1i2.575

Abstract

Since the beginning of revitalization, Taman Alun-alun Bandung is expected to be a public space where people can interact with each other and build a healthy social order. Public space when viewing on the concept of Juergen Habermas, is a space within which there is participation and plural public consolidation and across classes and social structures with an emancipatory agenda. This research is by ethnography method which seeks to examine how so far Taman Alun-alun Bandung carry out its function as a public space of Bandung city residents. This research uses two big concepts namely Public Space from Juergen Habermas and Production of Social Space from Henrik Lafebvre, seeks to describe how social production space and nuance of publicity in the Park Taman Alun-alun Bandung. In the praxis level Taman Alun-alun Bandung can not be said to successfully perform its function as a representational spaces for community participatory activities. Created public spaces become pseudo, considering the imprisonment it makes imagined publicity can fill Taman Alun-alun Bandung not achieved. Sejak awal revitalisasi, Taman Alun-alun Bandung diharapkan dapat menjadi ruang publik tempat di mana masyarakat dapat saling berinteraksi dan membangun tatanan sosial yang sehat. Ruang publik apabila menilik pada konsep Juergen Habermas, adalah ruang yang didalamnya terdapat partisipasi dan konsolidasi publik yang plural dan melintasi kelas serta struktur sosial dengan agenda emansipasi. Penelitian ini mengunakan metode etnografi, yang berupaya memeriksa bagaimana sejauh ini Taman Alun-alun Bandung menjalankan fungsinya sebagai ruang publik warga kota Bandung. Penelitian ini menggunakan dua konsep besar yaitu Ruang Publik dari Juergen Habermas dan Produksi Ruang Sosial dari Henrik Lefebvre, berupaya mendeskripsikan bagaimana ruang produksi sosial dan nuansa kepublikan di Taman Alun-alun Bandung. Dalam tataran praksis Taman Alun-alun Bandung tidak dapat dikatakan berhasil menjalankan fungsinya sebagai representational spaces bagi aktivitas partisipatif masyarakat. Ruang publik yang tercipta menjadi semu, mengingat keberjarakan tersebut membuat kepublikan yang dibayangkan dapat mengisi Taman Alun-alun Bandung tidak tercapai.
ANIMASI STORYTELLING SEBAGAI STRATEGI EDUKASI KESEHATAN: SCRIPTWRITING DENGAN TEKNIK STORYTELLING DALAM PRODUKSI VIDEO ANIMASI “SEMBARANGAN BELI OBAT? WASPADALAH!” Asyam, Muhamad; Karimah, Kismiyati El; Saputra, Sandi Jaya
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 5 No. 6 (2024): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v5i6.7030

Abstract

Bahaya pembelian obat secara sembarangan tanpa informasi lengkap menyebabkan kesalahan dalam suatu pengobatan sendiri atau swamedikasi di masyarakat yang dapat membahayakan tubuh. Tujuan dibuatnya video animasi edukasi ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya membeli obat di tempat yang memiliki izin seperti apotek agar masyarakat mendapat informasi yang tepat dari apoteker. Pembuatan video animasi ini dimulai dengan proses penciptaan dari beberapa tahapan, mulai dari riset, pengembangan konsep, hingga pra produksi sampai pasca produksi animasi. Proses penulisan naskah animasi menggunakan teknik storytelling untuk membangun narasi yang menarik, menyampaikan pesan edukasi melalui karakter, alur cerita, dan visual yang efektif. Kendala pembuatan video animasi edukasi ini terletak pada keselarasan antara naskah dan visual dimana informasi sebagai edukasi yang perlu disampaikan sangat padat dengan waktu terbatas, namun harus informatif. Melalui pendekatan storytelling, diharapkan animasi dapat menjadi media edukasi yang efektif dan mudah dipahami oleh masyarakat luas.Kata kunci: Animasi, Edukasi, Storytelling, Scriptwriting, Kesehatan
PENATAAN VISUAL TERHADAP PENCIPTAAN POINT OF INTEREST VIDEO ANIMASI 2D “SEMBARANGAN BELI OBAT? WASPADALAH!” Afif, Ali Rozi; Karimah, Kismiyati El; Saputra, Sandi Jaya
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 5 No. 6 (2024): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v5i6.7032

Abstract

Sebagai bentuk pelayanan kefarmasian, kegiatan konseling diberikan oleh apoteker kepada pasien untuk meningkatkan efektifitas proses pemulihan. Kegiatan konseling dibutuhkan oleh pasien yang hendak melakukan pengobatan sendiri atau swamedikasi. Kehadiran apoteker pada tempat penjualan obat yang berizin dapat menghindari misinformasi seputar obat maupun terhadap keluhan penyakit pasien. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya mendapatkan obat pada tempat berizin apotek agar menerima informasi serta obat yang sesuai melalui konseling dengan apoteker, maka media audio-visual berupa animasi ini diciptakan. Proses penciptaan karya animasi dilakukan oleh seorang animator dengan tujuan menghasilkan visualisasi berdasarkan konsep yang telah dikembangkan. Animator menciptakan elemen visual dengan tata letak yang mengarahkan fokus sehingga menghasilkan point of interest pada setiap adegan. Tata letak elemen visual yang strategis merupakan hasil dari implementasi teknik staging yang menyelaraskan antara urutan aksi, penataan waktu, serta peletakkan kamera. Melalui teknik staging, alur cerita yang berisi pesan terhadap pentingnya kehadiran apoteker pada karya animasi dapat tersampaikan dengan tata letak elemen visual yang mengarahkan fokus pada aksi utama setiap adegan. Hasil karya animasi yang diciptakan dengan menerapkan teknik staging dapat merefleksikan pentingnya kehadiran apoteker terhadap efektivitas pengobatan pasien melalui tata letak elemen visual yang berpengaruh terhadap alur penceritaan.Kata kunci: Teknik Staging, Point Of Interest, Visual, Animasi, Animator
The Antagonist Visual Framing of Soekarno in Kompas Daily‘s 1966 Photo Selection Besman, Abie; Hidayat, Dadang Rahmat; Saputra, Sandi Jaya
Jurnal Kajian Jurnalisme Vol 9, No 1 (2025): KAJIAN JURNALISME
Publisher : School of Journalism, Faculty of Communication Sciences, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkj.v9i1.53730

Abstract

This paper examined Kompas Daily’s editorial framing strategy in depicting President Soekarno as an antagonist during Indonesia’s 1966 political turbulence. It investigated how the newspaper used visual framing, photo selection, and headline composition to construct contrasting images of Soekarno and his successor, Soeharto. Employing a qualitative method with visual and contextual analysis, this research analyzed the symbolic representation of leadership transition in Kompas’s front-page layout published on February 23, 1967. The findings revealed that Kompas framed Soekarno as a declining and melancholic figure while Soeharto was presented as confident and resolute. These visual choices were not neutral but tendentious in shifting political power, allowing Kompas to adapt to the rise of the New Order regime. The study introduces the concept of “swinging journalism” to describe the maneuver of media institutions to survive during the changing political climates. This framing positioned Kompas as not only a chronicler of events but also an agent that legitimized the New Order through subtle visual rhetoric. The paper suggested that visual media could shape public memory and political legitimacy during transitional periods. Therefore, it contributes to the growing body of literature on media representation, newsroom dynamics, and the visual construction of political narratives in authoritarian contexts. Furthermore, this study presents a case-specific illustration of editorial decision-making and ideological positioning in Indonesia’s press history, and contributes conceptual perspectives relevant to broader media studies.
TEATER KEBUDAYAAN SEBAGAI MEDIA PROMOSI WISATA KECAMATAN JATIGEDE, SUMEDANG Susanti, Santi; Saputra, Sandi Jaya; Indriani, Sri Seti; Mahameruaji, Jimi Narotama; Puspitasari, Lilis; Rosfiantika, Evi; Alam, Pandu Watu
KABUYUTAN Vol 4 No 2 (2025): Kabuyutan, Juli 2025
Publisher : PT. RANESS MEDIA RANCAGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61296/kabuyutan.v4i2.349

Abstract

Gagasan pembangunan Teater Kebudayaan Kecamatan Jatigede (TKKJ) sebagai ruang kreatif dan media promosi wisata berbasis budaya lokal merupakan bagian dari Program Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) Prodi Televisi dan Film FIKOM Unpad. TKKJ dirancang sebagai pusat kolaborasi antara komunitas budaya, akademisi, dan pelaku industri kreatif, dengan fungsi utama menyajikan narasi lokal melalui pertunjukan teater dan konten multimedia. Meskipun belum direalisasikan, konsep ini menawarkan pendekatan inovatif dalam pengembangan pariwisata berbasis pengalaman dan partisipasi masyarakat.Metode yang digunakan meliputi produksi konten kreatif berupa video dan foto promosi, serta perencanaan pembangunan fisik Jatigede Display Room di sekitar Masjid Al-Kamil. Konten audiovisual dirancang untuk menampilkan kekayaan budaya lokal, seperti mitos, sejarah, dan ekspresi seni kontemporer, dengan prinsip multimedia learning untuk meningkatkan daya tarik dan retensi informasi wisatawan. TKKJ diharapkan menjadi creative hub yang memperkuat branding Jatigede sebagai destinasi budaya dan edukatif.Tantangan seperti keterbatasan SDM, pendanaan, dan keberlanjutan program diantisipasi melalui sinergi lintas sektor dan dukungan kebijakan. Dengan perencanaan yang matang dan pelibatan komunitas, TKKJ berpotensi menjadi model promosi wisata budaya yang berkelanjutan dan berdampak sosial.