Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Profil Penyandang Filariasis di Kabupaten Bandung Hadisiwi, Purwanti; Mulyani, Henny Sri
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.186 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v1i2.6037

Abstract

Filariasis (kaki gajah) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh cacing filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Filariasis dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan payudara serta alat kelamin, baik pada laki-laki maupun pada perempuan. Cacat menetap pada penyandang filariasis menyebabkan hambatan sosiologis dan fisiologis. Penelitian dengan pendekatan fenomenologis ini berupaya mengungkap profil penyandang filariasis yang meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, status perkawinan dan status penyakitnya. Dengan melibatkan 10 orang penyandang filariasis di wilayah Kabupaten Bandung dan melalui wawancara mendalam yang telah dilakukan terungkap bahwa semua penyandang filariasis mengalami cacat bengkak yang menetap, yang berimplikasi pada kesempatanannya memperoleh pendidikan dan pekerjaan. Dalam interaksinya dengan orang lain, ada yang menampilkan diri apa adanya, namun ada juga yang berdramaturgi dan ada yang menolak disebut sakit filariasis. Sedangkan penyandang filariasis perempuan sulit mendapatkan pasangan hidup atau mengalami perceraian.
STRATEGI KOMUNIKASI MENGATASI RENDAHNYA INTEGRITAS SATPOL PP DALAM PENERTIBAN PEDAGANG KAKI LIMA DI JALAN KEPATIHAN BANDUNG (Studi Kasus Strategi Komunikasi Politik Walikota Bandung Ridwan Kamil dalam Mengatasi Rendahnya Integritas Satpol PP Kota Bandu Basith, Achmad Abdul; Mulyani, Henny Sri
PROSIDING KOMUNIKASI PROSIDING : AKSELERSI PEMBANGUNAN MASYARAKAT LOKAL MELALUI KOMUNIKASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI (BUKU
Publisher : PROSIDING KOMUNIKASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.647 KB)

Abstract

Penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) menjadi masalah hampir di setiap kota besar. Pendekatan yang tidak tepat, mampu menyulut bentrokan antara pedagang dengan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Perlu ada strategi komunikasi politik yang tepat agar penertiban berjalan lancar. Jokowi, Tri Rismaharini, dan Ridwan Kamil punya pendekatan yang berbeda dalam melakukan penertiban PKL di daerahnya masing-masing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi politik Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dalam menertibkan PKL di Jalan Kepatihan Bandung, khususnya soal rendahnya integritas petugas Satpol PP, yang selama ini menjadi salah satu penyebab selalu gagalnya penertiban. Metode yang digunakan dari penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan wawancara mendalam, observasi, studi dukumentasi, dan studi pustaka. Dalam penelitian ini peneliti mewawancarai Walikota Bandung Ridwan Kamil, Kepala Satpol PP Kota Bandung Ferdi Ligaswara, Ketua Komisi A DPRD Kota Bandung Haru Suandharu, Koordinator PKL Kepatihan Muhammad Taufik, dan beberapa perwakilan masyarakat Kota Bandung. Hasil daripenelitian menunjukkan bahwa strategi Walikota Bandung Ridwan Kamil dalam penertiban PKL, khususnya masalah rendahnya integritas Satpol PP efektif, yaitu melalui penegakan aturan dengan melakukan pemecatan kepada oknum Satpol PP yang kedapatan melakukan pungli, penyitaan HP personil Satpol PP sebelum melakukan penertiban, serta tidak menyampaikan rencana penertiban kepada anggota sebelum hari pelaksanaan. Kata kunci: Kota Bandung, Pedagang Kaki Lima, Penertiban PKL, Ridwan Kamil, Satpol PP
Taman Herbal Bejo PT. Bintang Toedjoe: Mendukung Sarana Wisata Berbasis Edukasi dan Kearifan Lokal Henny Sri Mulyani R
PAX HUMANA Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : Yayasan Bina Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lokasi wisata  hingga saat ini selalu mendapat perhatian  baik itu  wisata kuliner, belanja, rohani, wisata alam dan lainnya. Yang menarik disini adalah Taman Herbal Bejo      dapat dijadikann tempat wisata yang memunyai  nilai edukasi dan  kearifan lokal.   Taman ini    terdapat di  kota   Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Surabaya dan Bogor  merupakan program creative share value (CSV) PT. Bintang Toedjoe.  Metode penelitian dilakukan dengan cara  deskriptif kualitatif melalui wawancara beberapa nara sumber,  observasi  dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukan setiap kelurahan akan mempunyai   sebuah taman herbal Bejo     dengan luas minimal 3 meter persegi bahkan  ada yang sampai  1500 meter persegi,    mempunyai ragam jenis tanaman herbal atau tanaman obat keluarga (toga) dimana   jahe merah sebagai  toga utamanya dan tanaman pangan yang cepat panen, dikelola oleh ibu-ibu PKK dan atau Kelompok Wanita Tani (KWT),  mempunyai nilai-nilai pawisata ditunjukan dengan adanya  beberapa kegiatan perjalanan atau wisata  dilakukan sekelompok orang yang berkunjung dengan tujuan interaksi pengunjung dengan pengelola,  studi banding,  karena taman ini mepunyai daya tarik  dan potensi edukasi dalam  tanaman obat keluarga khususnya  jahe merah sebagai tanaman primadonanya.   Nilai kearifan lokal ditunjukan oleh faktor  gagasan setempat yang bernilai baik dan diikuti oleh anggota masyarakatnya seperti budaya guyub dalam berpartisipasi. Taman ini dinilai dan dilombakan ditingkat kota masing-masing dan sebagai puncak acara biasanya diselenggarakan  karnaval  dengan menampilkan beragam kreasi budaya khas daerahnya sebagai ciri lokal yang menjadi daya tarik.
Penerapan Pagar Api pada Female Daily Network Cristine Manik; Henny Sri Mulyani; Ika Merdekawati Kusmayadi
Jurnal Kajian Jurnalisme Vol 4, No 2 (2021): KAJIAN JURNALISME
Publisher : School of Journalism, Faculty of Communication Sciences, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkj.v4i2.27156

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses produksi advertorial pada website dan YouTube media gaya hidup Female Daily Network, apa kebijakan yang diterapkan untuk mengatur iklan, dan bagaimana prinsip pagar api diterapkan pada konten advertorial. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masifnya pertumbuhan iklan internet di Indonesia.  Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus intrinsik Robert E. Stake. Peneliti menggunakan studi kasus intrinsik karena terdapat keunikan yang jelas mengenai cara Female Daily Network memproduksi iklan. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dokumen kualitatif, materi audiovisual, studi literatur, dan penelusuran data online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Female Daily Network memproduksi advertorial dalam dua tahap, yaitu proses penjualan dan proses produksi (running campaign). Female Daily Network tidak memiliki ketentuan yang ketat dalam penerimaan kerja sama iklan sehingga harus selalu melakukan negosiasi terlebih dahulu dengan calon pengiklan. Tim redaksi bertugas untuk menulis editorial dan advertorial. Negosiasi dengan pengiklan mempengaruhi aktivitas jurnalistik hingga menimbulkan bias batasan antara advertorial dan editorial di Female Daily Network, meskipun prinsip pagar api mulai diterapkan. Peneliti menyarankan agar Female Daily Network memperjelas batasan pagar api antara editorial dan advertorial dengan cara membuat segmen khusus untuk video advertorial dan kanal khusus untuk artikel; memisahkan alur kerja sumber daya manusianya; dan mengatur kebijakan mengiklan yang tegas terhadap pengiklan.
Konstruksi Makna Aktivitas Jurnalistik Bagi Pelajar Anggota Komunitas Hai School Crew Syifa Nuri Khairunnisa; Henny Srimulyani; Ipit Zulfan
Jurnal Kajian Jurnalisme Vol 4, No 1 (2020): KAJIAN JURNALISME
Publisher : School of Journalism, Faculty of Communication Sciences, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkj.v4i1.26614

Abstract

Hai School Crew (HSC) adalah sebuah komunitas pelajar SMA yang berada di bawah naungan media Hai Online, tempat anggotanya melakukan kegiatan keredaksian yang dilakukan oleh redaksi Hai Online. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motif, pengalaman, dan makna aktivitas jurnalistik bagi pelajar anggota komunitas yang menjalankan aktivitas jurnalistik lewat komunitas HSC. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi terhadap tujuh pelajar yang menjadi anggota komunitas HSC. Hasil penelitian menunjukkan proses konstruksi makna aktivitas jurnalistik yang dialami oleh para pelajar. Para pelajar awalnya memiliki beberapa motif untuk berpartisipasi di komunitas HSC. Motif tersebut mendorong pelajar melakukan berbagai aktivitas jurnalistik, sehingga memberi pengalaman tentang kejurnalistikan. Pengalaman yang menjadi rutinitas membentuk kebiasaan dalam melakukan pekerjaan mereka di redaksi Hai Online. Pengalaman tersebut kemudian membentuk pengetahuan khusus serta membangun pemaknaan tentang aktivitas jurnalistik yang mereka lakukan lewat komunitas HSC. Para informan memaknai aktivitas jurnalistik sebagai sebuah kegiatan mencari berita yang dituangkan ke dalam bentuk tulisan. Makna kegiatan yang mereka lakukan adalah sebagai sarana mempelajari bagaimana jurnalis bekerja. Simpulan dari penelitian ini adalah dengan menjalankan aktivitas jurnalistik secara rutin, para informan memperoleh motif, pengalaman, dan makna aktivitas jurnalistik, sehingga mereka bisa memahami perannya sebagai seorang partisipan yang memiliki tugas layaknya jurnalis profesional. Saran penelitian ini adalah agar para anggota HSC bisa terus mempertahankan eksistensi mereka dan terus aktif melakukan aktivitas jurnalistik yang menarik bagi remaja.
Kepuasan Khalayak dalam Mendengarkan Insert Berita The Highlights Radio Prambors Jakarta Wicaksono Tri Kurniawan; Henny Sri Mulyani; Muhammad Zen Al-Faqih
Jurnal Kajian Jurnalisme Vol 5, No 2 (2022): KAJIAN JURNALISME
Publisher : School of Journalism, Faculty of Communication Sciences, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkj.v5i2.32802

Abstract

Di tengah gempuran perkembangan teknologi, radio tetap mengalami pertumbuhan pendengar. Di Indonesia, Jakarta menjadi kota dengan pertumbuhan pendengar paling tinggi dalam satu tahun terakhir. Selain mengutamakan siaran hiburan, radio di Jakarta kini mulai konsisten menggarap siaran jurnalistik berupa kilas berita dalam bentuk insert. Di antara puluhan stasiun radio di Jakarta, ada delapan radio besar yang rutin menyiarkan kilas berita. Salah satunya Prambors, di mana insert kilas beritanya, The Highlights yang disiarkan di dua program prime time disebarluaskan siarannya ke delapan kota jaringan Prambors. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepuasan pendengar program Sunset Trip di Radio Prambors Jakarta setelah mendengarkan The Highlights berdasarkan empat motif pengonsumsian media menurut Dennis McQuail, yakni motif informasi, identitas pribadi, kepuasan integrasi dan interaksi sosial, dan hiburan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dan teori Uses and Gratifications dengan turunan konsep Gratifications Sought dan Gratifications Obtained menurut Philip Palmgreen. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 responden yang merupakan pendengar Sunset Trip berusia 15-29 tahun berdomisili di DKI Jakarta dan sekitarnya. Hasil penelitian menunjukkan dari keempat motif yang diteliti, motif informasi dan motif hiburan merupakan dua motif terbesar yang dimiliki pendengar dalam mendengarkan The Highlights. Namun, dari keempat motif tidak ada satupun motif yang dapat terpuaskan. Hasil pengukuran tingkat kepuasan berupa perbandingan mean skor Gratifications Sought dan Gratifications Obtained menunjukkan pendengar tidak terpuaskan setelah mendengarkan The Highlights.
CRITICAL DISCOURSE ANALYSIS OF “TRANSBOUNDARY HAZE POLLUTION” ON DETIK.COM AND MALAYSIAKINI.COM NEWS PORTAL Ujang Asmara; Deddy Mulyana; Henny Srimulyani Rohayati
Profetik: Jurnal Komunikasi Vol 13, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/pjk.v13i2.1872

Abstract

This study aimed to determine the construction of cross-border smoke haze (Transboundary Haze Pollution) on detik.com and malaysiakini.com news portal. This study used qualitative method with critical discourse analysis (Critical Discourse Analysis/ CDA) from Teun A. van Dijk’s Model. The results of this study showed that both the reporters detik.com and malaysiakini.com thematically used certain language prominence in writing the news. That was done to attract the attention of the readers. From these two different news portals, it could be concluded that each media was influenced by the interest of each country. It was also very clear that each media did not want to blame the state itself and pro-government. Schematically, from the beginning, detik.com reporters directed that Malaysia corner Indonesia not only through the issue of fog but also touched on the issue of the invasion of pigs. Whereas in the news portal malaysiakini.com, the journalist had directed the reader to the protest letter posted by Malaysia to the Indonesian government. While, semantically, detik.com reporters saw that Malaysia truly blames Indonesia without looking at companies from their countries which involved in forest and land fires in the Indonesian territory. On the malaysiakini.com portal, they dismissed it by making a phrase wanting to help the Indonesian government in dealing with fires that occurred in Indonesian territory.
Pendampingan Pemanfaatan Taman Herbal Bejo Kelurahan Batununggal Kota Bandung sebagai Sarana Literasi Informasi Kesehatan Tradisional Henny Sri Mulyani; Feliza Zubair; Yanti Setianti; Ipit Zulfan
Wikrama Parahita : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/jpmwp.v4i2.1830

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian pemanfaatan "Taman Herbal Bejo" Kelurahan Batununggal Kota Bandung adalah memberikan informasi tentang pemanfaatan taman herbal di lingkungan warga sebagai sarana literasi informasi kesehatan tradisional. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui ceramah dan diskusi. Kelompok sasaran Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah ibu-ibu warga di sekitar "taman herbal Bejo" Kelurahan Batununggal Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung. Manfaat kegiatan ini adalah: pertama, meningkatkan keterampilan warga dalam memanfaatkan pekarangan rumah dengan tanaman obat keluarga atau herbal, khususnya jahe merah sebagai salah satu tanaman obat keluarga; kedua, memfungsikan "taman herbal bejo" sebagai media literasi informasi kesehatan tradisional; ketiga, menata kembali fungsi taman dengan pemberian label nama untuk setiap tanaman obat keluarga yang sudah ada. Hasil evaluasi menunjukkan, peserta pelatihan yang tinggal di sekitar "taman herbal bejo" mulai mengetahui manfaat beberapa tanaman herbal dan tertarik untuk membudidayakannya. Namun, dalam hal budidaya masih perlu diadakan pelatihan lebih lanjut. Secara keseluruhan, kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat "taman herbal Bejo" Kelurahan Batununggal berjalan lancar dan mendapat respon positif.
PENGGUNAAN MEDIA KOMUNIKASI DALAM SOSIALISASI PROGRAM URBAN FARMING DI KOTA SURABAYA Henny Sri Mulyani; Herlina Agustin
Jurnal Ilmu Komunikasi Acta Diurna Vol 14 No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Ilmu Komunkasi FISIP Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.028 KB) | DOI: 10.20884/1.actadiurna.2018.14.1.1141

Abstract

Communication media is a source of power, a control tool that can be utilized as a substitute for poweror other resources, besides the media is a vehicle that plays a role to socialize the events of communitylife both individually and collectively. To provide food availability independently and sustainably itneeds a breakthrough program through the concept of gardening in the yard of the house or the use ofempty land for planting productive crops. The purpose of research to find out how the background ofmedia usage, type of media used and the form of presentation of messages used in the socialization ofurban farming program in the city of Surabaya. The research method used is descriptive qualitativewith data collection interview, observation and literature study. The results showed that the delivery ofagricultural messages in urban areas from the Surabaya City Agriculture Office to poor families(Gakin) scattered in 31 sub-districts did not use mass media on the grounds that the gakin communityrarely mengengan radio, see television and read the print media so generally the delivery of directmessages done facilitator in this case PPL to poor community society by direct way of technicalguidance in the form of group. Media used more to media antarpersona communication. Messagedelivered on how to do urban farming activities for vegetables with a short harvest period ofapproximately one month, the use of narrow land in the yard so as to support household-scale foodsecurity and add green or green open space.
PENGARUH WORK-FAMILY CULTURE TERHADAP WORK-FAMILY CONFLICT PEGAWAI YANG BEKERJA DARI RUMAH Ratih Anbarini; Henny Sri Mulyani Rohayati; Kunto Adi Wibowo
Jurnal Ekobis : Ekonomi Bisnis & Manajemen Vol 12, No 1 (2022): Jurnal Ekobis: Ekonomi Bisnis dan Manajemen
Publisher : STIE Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37932/j.e.v12i1.490

Abstract

Pandemi Covid-19 di Indonesia membuat pemerintah memberlakukan sejumlah kebijakan, salah satunya bekerja dari rumah (work from home/WFH). WFH bagi pekerja di Indonesia masih menjadi sesuatu yang asing, sehingga sulit menempatkan urusan pekerjaan dan keluarga sesuai dengan kebutuhan. Penelitian ini membahas mengenai pengaruh bekerja dari rumah dengan work-family conflict dan akan melihat pula bagaimana work-family culture berpengaruh terhadap work-family conflict dengan menggunakan metode kuantitatif melalui survei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bekerja dari rumah menyebabkan work-family conflict, serta work-family culture berpengaruh terhadap work-family conflict. Karena adanya pengaruh inilah, maka organisasi disarankan menerapkan work-family culture yang mendukung pekerjaan pegawainya, sehingga tingkat work-family conflict tidak menjadi lebih tinggi.    The Covid-19 pandemic in Indonesia has forced the government to implement many policies, one of which is working from home (WFH). Working from home is still an uncommon concept in Indonesia, so it is difficult for workers to place between work and family matters. This study discusses the effect of working from home with work-family conflict and will also see how work-family culture affects work-family conflict using quantitative methods through surveys. The results show that working from home causes work-family conflict, and work-family culture affects work-family conflict. Because of this influence, it is recommended that organizations implement a work-family culture that supports their employees’ work so that work-family conflicts do not become higher.