Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

AGAMA, TUBUH, DAN PEREMPUAN: Analisis Makna Tubuh Bagi Perempuan Berjilbab di Ponorogo Janah, Unun Roudlotul
Kodifikasia Vol 4, No 1 (2010)
Publisher : IAIN PONOROGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.525 KB) | DOI: 10.21154/kodifikasia.v4i1.744

Abstract

Abstraks: Perlindungan terhadap tubuh perempuan dilakukan dengan mengenakan kain panjang yang dikenal dengan jilbab. Sebagai anjuran agama yang masuk dalam kesadaran perempuan muslimah, perintah menutup aurat bagi perempuan dengan berjilbab memunculkan keanekaragaman bentuk dan model jilbab yang dikenakan para perempuan, termasuk di Ponorogo. Artikel ini berusaha menemukan jawaban atas makna tubuh bagi perempuan berjilbab di balik bentuk jilbab yang mereka pilih. Selanjutnya akan dipaparkan landasan pilihan tersebut akan diketahui permasalahan kedua tentang makna tubuh dalam model praktik berjilbab bagi perempuan. Dari penelitian di lapangan dan hasil anaalisis data dapat disimpulkan. Pertama, Tiga kategori  perempuan  berjilbab  di  Ponorogo  secara  ideologis  memiliki  alasan yang sama, yaitu sebagai bentuk implementasi pemahaman mereka terhadap konsep aurat. Kedua, tubuh bagi perempuan jilbaber adalah hak individu yang sangat sakral dan menjadi tubuh pribadi yang diciptakan Tuhan dan menjadi tubuh populasi yang menempatkan agama yang tersubordinasi pada kontrol seksualitas bagi perempuan berjilbab sedang. Adapun bagi perempuan berjilbab dengan busana sexy, tubuh dimaknai sebagai komoditas yang menjadi aset bagi pemiliknya.
AGAMA, TUBUH, DAN PEREMPUAN: Analisis Makna Tubuh Bagi Perempuan Berjilbab di Ponorogo Janah, Unun Roudlotul
Kodifikasia: Jurnal Penelitian Islam Vol 4, No 1 (2010)
Publisher : IAIN PONOROGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/kodifikasia.v4i1.744

Abstract

Abstraks: Perlindungan terhadap tubuh perempuan dilakukan dengan mengenakan kain panjang yang dikenal dengan jilbab. Sebagai anjuran agama yang masuk dalam kesadaran perempuan muslimah, perintah menutup aurat bagi perempuan dengan berjilbab memunculkan keanekaragaman bentuk dan model jilbab yang dikenakan para perempuan, termasuk di Ponorogo. Artikel ini berusaha menemukan jawaban atas makna tubuh bagi perempuan berjilbab di balik bentuk jilbab yang mereka pilih. Selanjutnya akan dipaparkan landasan pilihan tersebut akan diketahui permasalahan kedua tentang makna tubuh dalam model praktik berjilbab bagi perempuan. Dari penelitian di lapangan dan hasil anaalisis data dapat disimpulkan. Pertama, Tiga kategori  perempuan  berjilbab  di  Ponorogo  secara  ideologis  memiliki  alasan yang sama, yaitu sebagai bentuk implementasi pemahaman mereka terhadap konsep aurat. Kedua, tubuh bagi perempuan jilbaber adalah hak individu yang sangat sakral dan menjadi tubuh pribadi yang diciptakan Tuhan dan menjadi tubuh populasi yang menempatkan agama yang tersubordinasi pada kontrol seksualitas bagi perempuan berjilbab sedang. Adapun bagi perempuan berjilbab dengan busana sexy, tubuh dimaknai sebagai komoditas yang menjadi aset bagi pemiliknya.
Efektivitas Digital Fundraising melalui Platform “indonesiadermawan.id” pada Aksi Cepat Tanggap Ponorogo Sholikhah, Nurul Alfiatus; Janah, Unun Roudlotul
Nidhomiya: Research Journal of Islamic Philanthropy and Disaster Vol. 1 No. 1 (2022): Islamic Philanthropy and Disaster
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/nidhomiya.v1i1.714

Abstract

As a philanthropic institution, ACT Ponorogo uses “indonesiadermawan.id” platform for fundraising activities. However, many people are still unfamiliar with the “indonesiadermawan.id” platform. The main purpose of this research is to find out more about the background of using the platform and the effectiveness of the mechanism for implementing digital fundraising through the platform, as well as the supporting and inhibiting factors. This study uses a descriptive qualitative approach with a case study method. Data was collected through interviews, observations, and documentation studies. Based on the results of the study, it was concluded that the reasons behind the use of the “indonesiadermawan.id” platform as a fundraising method by ACT Ponorogo were private ownership of the platform and low operating costs. The mechanism for implementing the platform based on performance has not been effective, because the acquisition of donations is still far from the target. Fundraising through ‘indonesiadermawan.id’ has supporting factors including a privately owned platform, low operating costs, easy access, detailed information on the platform, and allowing transfer via e-wallet and Alfamart outlets. In addition, there are also inhibiting factors, namely less known by the public and access to the internet network that has not been evenly distributed. Sebagai salah satu lembaga filantropi, ACT Ponorogo menggunakan platform “indonesiadermawan.id” untuk kegiatan penggalangan dana. Namun, banyak masyarakat yang masih awam mengenai platform “indonesiadermawan.id”. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih jauh latar belakang penggunaan platform dan efektivitas mekanisme penerapan digital fundraising melalui platform tersebut serta faktor pendukung dan penghambatnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa faktor yang melatarbelakangi penggunaan platform “indonesiadermawan.id” sebagai salah satu metode fundraising oleh ACT Ponorogo, yaitu kepemilikan platform secara pribadi dan biaya operasional yang murah. Mekanisme penerapan platform jika dilihat berdasarkan kinerja belum efektif, sebab perolehan donasi masih jauh dari sasaran. Penggalangan dana melalui “indonesiadermawan.id” memiliki faktor pendukung di antaranya: platform milik pribadi, biaya operasional yang murah, kemudahan akses, informasi rinci dalam platform, dan menerima transfer melalui e-wallet dan gerai Alfamart. Selain itu ada pula faktor penghambat, yaitu kurang dikenal oleh masyarakat dan akses jaringan internet yang belum merata.
Kesadaran Hukum Masyarakat terhadap Legalisasi Tanah Wakaf sebagai Upaya Mencegah Sengketa Wakaf: Studi di Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo Legawaningtyas, Suto; Janah, Unun Roudlotul
Nidhomiya: Research Journal of Islamic Philanthropy and Disaster Vol. 2 No. 1 (2023): Islamic Philanthropy and Disaster
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/nidhomiya.v2i1.1354

Abstract

Waqf disputes are significant issues that need to be addressed in society as they do not only involve the religious dimension but also legal and social ones. Most dispute cases stem from the absence of the legality of a waqf asset. That would put a waqf asset in a low setting from a legality standpoint. It will be too risky when sued by its heirs or irresponsible people. The waqf land legality is also closely related to the level of public legal awareness. A higher level of legal acknowledgment will lead to better concern about legalizing waqf land. The purpose of this study was to analyze the legal perception of the Sukorejo District's community concerning the importance of the waqf land legality to avoid waqf disputes, including factors that influence the public legal perception of the waqf land legality and the implications of public legal awareness of waqf land legality for the occurrence of waqf disputes. This study uses a qualitative approach. The data sources are primary and secondary. The population of the study is all community members in Sukorejo District. The sample is ten respondents consisting of nadzir, witnesses, heirs of wakif, modin, and KUA (religious affairs office) counselors. Data processing and analysis techniques used the Glaser and Strauss techniques with fixed comparison methods. The research results concluded that the people of Sukorejo District have low legal awareness concerning waqf land legality. There are only 2 out of 10 respondents that understand waqf land legality. The factors affecting the community of Sukorejo District include the lack of socialization of waqf, time limitation, the complexity of the bureaucracy to manage a waqf land legality, costs limitation, and strong bond in trusting each other. Sengketa wakaf menjadi permasalahan yang penting untuk diatasi di masyarakat karena permasalahan ini tidak hanya menyangkut dimensi keagamaan, tetapi juga hukum dan sosial. Kebanyakan kasus sengketa bermula dari ketiadaan legalitas hukum suatu aset wakaf yang akhirnya melemahkan aset wakaf tersebut dihadapan hukum ketika digugat oleh ahli waris ataupun oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Legalitas tanah wakaf juga berkaitan erat dengan tingkat kesadaran hukum masyarakat, semakin tinggi kesadaran hukum yang dimiliki, maka semakin peka mereka akan pentingnya legalisasi tanah wakaf. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kesadaran hukum masyarakat Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo terhadap pentingnya legalitas tanah wakaf untuk menghindari sengketa wakaf, termasuk faktor yang mempengaruhi kesadaran hukum masyarakat terhadap legalitas tanah wakaf dan implikasi kesadaran hukum masyarakat atas legalitas tanah wakaf terhadap terjadinya sengketa wakaf. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data berupa primer dan sekunder dengan populasi seluruh masyarakat Kecamatan Sukorejo dengan sampel sebanyak 10 responden yang terdiri dari nadzir, saksi, ahli waris wakif, modin, dan penyuluh agama KUA. Teknik pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik Glaser dan Strauss dengan metode perbandingan tetap. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa masyarakat Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo memiliki kesadaran hukum yang rendah terkait legalitas tanah wakaf dimana hanya 2 dari total 10 responden yang memahami terkait legalitas tanah wakaf. Faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat Kecamatan Sukorejo, antara lain: kurangnya sosialisasi perwakafan, keterbatasan waktu, rumitnya mengurus legalitas tanah wakaf, keterbatasan biaya, dan masih kuatnya prinsip saling percaya.
Strategi Penghimpunan dan Penyaluran Dana Zakat, Infaq, dan Sedekah NU-Care LAZISNU Kabupaten Ponorogo di Masa Pandemi COVID-19 Jaya, Ali Sukma; Janah, Unun Roudlotul
Nidhomiya: Research Journal of Islamic Philanthropy and Disaster Vol. 2 No. 2 (2023): Islamic Philanthropy and Disaster
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/nidhomiya.v2i2.1823

Abstract

The COVID-19 pandemic has negatively impacted human life, including the economic sector. To help the community recover, NU-Care from LAZISNU Ponorogo Regency made various innovations in collecting and distributing ZIS during the COVID-19 pandemic in different ways compared to before the pandemic. This research contains a qualitative approach that produces descriptive data in written or oral from informants or observable behavior. The research results show two main points. First, in collecting ZIS, NU-Care from LAZISNU Ponorogo Regency is using E-Wallet payments (OVO, Gopay, Shopee pay, etc.) and gathering the charity boxes that distributed in many areas in Ponorogo Regency. Second, the distribution of ZIS at LAZISNU Ponorogo Regency during the COVID-19 pandemic was intentionally for the consumptive purpose by giving rice to people in need and cash funds to fulfill their daily consumption and education needs or Islamic da'wah. Meanwhile, as for productive purposes, ZIS is distributed as a program "livestock house" in collaboration with UPZ. Pandemi COVID-19 memberikan dampak negatif terhadap kehidupan manusia, salah satunya pada sektor ekonomi. Dalam rangka membantu masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19, NU-Care LAZISNU Kabupaten Ponorogo membuat berbagai inovasi penghimpunan dan penyaluran ZIS pada masa pandemi COVID-19 yang berbeda dengan sebelum adanya pandemi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu suatu pendekatan penelitian yang mengahasilkan data deskriptif berupa data-data tertulis atau lisan dari informan atau perilaku yang dapat diamati. Hasil penelitian menunjukkan beberapa hal. Pertama, dalam melakukan penghimpunan dana zakat, infaq, dan sedekah (ZIS), NU-Care LAZISNU Kabupaten Ponorogo memiliki beberapa cara, yaitu dengan menggunakan pembayaran E-Wallet (OVO, Gopay, Shopeepay, dan lain-lain) dan metode jemput bola, yaitu dengan mengambil kotak amal yang telah disebar ke seluruh wilayah Kabupaten Ponorogo. Kedua, sifat penyaluran dana zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) NU-Care LAZISNU Kabupaten Ponorogo di masa pandemi COVID-19 diberikan untuk kepentingan konsumtif berupa pemberian beras kepada orang-orang yang berhak menerima dan dana tunai untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan pendidikan atau dakwah Islam. Sementara itu, untuk tujuan produktif, bantuan disalurkan dalam bentuk program produktif “rumah ternak” yang bekerja sama dengan UPZ.
Pengelolaan Aset Wakaf di Pondok Pesantren Al-Barokah Mangunsuman, Siman, Ponorogo Ikhsan , M. Mulazimul; Janah, Unun Roudlotul
Nidhomiya: Research Journal of Islamic Philanthropy and Disaster Vol. 2 No. 2 (2023): Islamic Philanthropy and Disaster
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/nidhomiya.v2i2.2154

Abstract

Waqf is something that has been known for a long time in Indonesia, usually the practice of waqf is often carried out in terms of education of places of worship. But currently waqf has progress in terms of management, one of which is in the Al-Barokah Mangunsuman Siman Ponorogo Islamic Boarding School, where waqf management is advancing in its management towards the education sector. Waqf land began to be used for evening and night ngaji facilities. But unfortunately, there is a lack of skills from waqf managers, so the fulfillment of educational facilities as a whole still requires a more competent stage. This study aims to: (1) Know and analyze the pattern of waqf asset management at Al-Barokah Mangunsuman Siman Ponorogo Islamic Boarding School, (2) Know and analyze the impact of waqf asset management on the implementation of activities at Al-Barokah Mangunsuman Siman Ponorogo Islamic Boarding School. This research is a qualitative research that is a case study. Data collection is carried out using interview, observation and documentation methods. The data analysis used is Miles and Huberman's qualitative analysis which consists of three components of analysis, in the form of: data reduction, data presentation and conclusions. The results showed that: (1) Waqf in Pondok Al-Barokah is classified as productive waqf, firstly the pattern of waqf management must be integrated, meaning that waqf funds are allocated for empowerment programs with all kinds of costs included in it. The second azaz of nadzir welfare, meaning that the work of being a nadzir is not only a side job, but a job that is truly pursued because of Allah. Third, the principle of transparency and responsibility, means that the waqf nadzir must report the management process in writing. (2) The impact of waqf management can be seen from: first through deposits intended to serve development projects, second helping the establishment of cottage infrastructure, third providing opportunities to get jobs and reduce unemployment. Wakaf merupakan suatu hal yang sudah di kenal lama di Indonesia, biasanya praktik wakaf sering dilakukan dalam hal pendidian tempat-tempat ibadah. Namun saat ini wakaf memiliki kemajuan dalam hal pengelolaan, salah satunya yang ada di Pondok Pesantren Al-Barokah Mangunsuman Siman Ponorogo, yang mana pengelolaan wakaf maju dalam pengelolaannya menuju sektor pendidikan. Tanah wakaf mulai dimanfaatkan untuk sarana ngaji sore dan malam. Namun sayangnya, kurang adanya keterampilan dari pengelola wakaf, sehingga untuk pemenuhan fasilitas pendidikan secara menyeluruh masih memerlukan tahap yang lebih kompeten lagi. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui dan menganalisis pola pengelolaan aset wakaf di Pondok Pesantren Al-Barokah Mangunsuman Siman Ponorogo, (2) Mengetahui dan menganalisis dampak pengelolaan aset wakaf terhadap penyelenggaraan kegiatan di Pondok Pesantren Al-Barokah Mangunsuman Siman Ponorogo. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat studi kasus. Pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif milik Miles and Huberman yang terdiri atas tiga komponen analisis, berupa: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Wakaf pada Pondok Al-Barokah tergolong wakaf produktif, pertama pola manajemen wakaf harus terintegrasi, artinya dana wakaf dialokasikan untuk program-program pemberdayaan dengan segala macam biaya yang tercakup di dalamnya. kedua azaz kesejahteraan nadzir, artinya pekerjaan menjadi nadzir bukan hanya menjadi pekerjaan sampingan, tetapi menjadi pekerjaan yang benar-benar ditekuni karena Allah. ketiga azaz transparansi dan tanggung jawab, artinya nadzir wakaf harus melaporkan proses pengelolaan secara tertulis. (2) Dampak pengelolaan wakaf dapat dilihat dari: pertama melalui simpanan yang ditujukan untuk melayani proyek-proyek pembangunan, kedua membantu pendirian infrastruktur pondok, ketiga memberikan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan dan mengurani pengangguran
Islamic Social Finance and Institutional Accountability: A Case Study of Zakat and Philanthropic Organizations Prasetiyo, Luhur; Janah, Unun Roudlotul; Nisak, Khoirun
El-Barka Journal of Islamic Economics and Business Vol. 8 No. 2 (2025)
Publisher : El-Barka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/elbarka.v8i2.11973

Abstract

Islamic Social Finance (ISF) significantly promotes social welfare, poverty alleviation, and inclusive economic development, particularly in Muslim-majority countries like Indonesia. This study investigates institutional accountability within Islamic philanthropic organizations managing Zakat, Infaq, Sadaqah, and Waqf (ZISWAF) in Ponorogo, Indonesia. Addressing gaps in the literature that mostly focus on national or international levels, this study emphasizes local governance challenges, the relationship between accountability and public trust, and the need for a Sharia-based accountability model. Employing a qualitative case study approach, data were collected through in-depth interviews, participant observation, and document analysis involving five Islamic philanthropic institutions. Thematic analysis revealed significant variations in financial accountability, Sharia compliance, and social accountability across institutions, highlighting the critical role of transparent reporting, external audits, and community engagement in enhancing public trust. The study proposes an integrated accountability model encompassing financial, Sharia, and social dimensions, advocating for enhanced digitalization, standardized Sharia audits, and improved public literacy to optimize ZISWAF fund management. These findings contribute to the theoretical discourse on Islamic social finance and provide practical recommendations for policymakers and practitioners aiming to strengthen institutional accountability and advance sustainable development goals.
Transformasi Home Industry Es Krim Parem Jamu (ESEMMU) melalui Pendampingan Digital Marketing pada Era Pandemi COVID-19 di Kelurahan Kadipaten Kabupaten Ponorogo Cahyanto, Ilham; Janah, Unun Roudlotul
Ngarsa: Journal of Dedication Based on Local Wisdom Vol. 3 No. 2 (2023): Ngarsa: Journal of Dedication Based on Local Wisdom
Publisher : LP2M UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/ngarsa.v3i2.332

Abstract

Jamu merupakan obat herbal tradisional yang mengandung bahan-bahan alami dan memiliki beranekaragam khasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit serta warisan budaya asli Indonesia yang berkembang di masyarakat secara turun-temurun dan bisa digunakan untuk keperluan kesehatan. Setelah terjun di lokasi pengabdian penulis menemukan sebuah aset yang berpotensi untuk dilakukan pemberdayaan. Setelah dilakukan wawancara dan observasi ternyata pelaku home industry belum pernah memasarkan produknya melalui media digital, sejauh ini teknik pemasaran yang dilakukan hanya di sekitar Kelurahan Kadipaten melalui berjualan keliling bersepeda dan belum adanya inovasi menciptakan produk lain dari olahan minuman jamu. Tujuan dari pengabdian ini yakni memberikan program terobosan baru dengan melakukan pendampingan digital marketing dan pembuatan inovasi produk Es Krim Parem Jamu (ESEMMU) pada pelaku usaha, harapan untuk ke depannya dapat menambah keahlian dalam memasarkan produk dan menambah jenis produk pada home industri jamu tradisional milik Ibu Siti Aminah yang berlokasi di Kelurahan Kadipaten. Metode yang digunakan dalam pengabdian yakni pendekatan Asset Based Community - Driven Development (ABCD). Hasil pengabdian menunjukkan bahwa home industry telah memiliki akun di media digital untuk memasarkan produknya, tercetusnya produk Es Krim Parem Jamu (ESEMMU) yang siap dikembangkan dan meningkatnya skill dalam inovasi produk. Kata Kunci: Pemberdayaan; Digital Marketing; Inovasi Produk; Home Industry; ABCD Jamu is a traditional herbal medicine containing natural ingredients that have various properties to cure various diseases as well as the original Indonesian cultural heritage that developed in the community for generations that are used for health purposes. After plunging in the location of the service, the author found an asset that has the potential to be empowered. After conducting interviews and observations, it turns out that home industry players have never marketed their products through digital media, so far the marketing techniques carried out are only around the Duchy Village through selling around cycling and there is no innovation in creating other products from processed herbal drinks. The purpose of this service is to provide a new breakthrough program by providing digital marketing assistance and making innovations for ice cream parem jamu (esemmu) products for business actors, hoping that in the future they can add expertise in marketing products and add types of products to Mrs. Siti Aminah traditional herbal home industry is located in the Kadipaten Village. The method used in the service is the Asset Based Community - Driven Development (ABCD) approach. The results of the service show that the home industry already has an account in digital media to market its products, the emergence of the Parem Jamu ice cream product (ESEMMU) which is ready to be developed and increased skills in product innovation. Keywords: Empowerment, Dgital Marketing, Product Innovation, Home Industry, ABCD