Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGEMBANGAN MEDIA INFOGRAFIS PADA MATERI PEMANASAN GLOBAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 19 SURABAYA TOBING, MEYRINDA
Inovasi Pendidikan Fisika Vol 6, No 3 (2017): Vol. 6 No. 3 Tahun 2017
Publisher : Inovasi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan media sangat diperlukan dalam pembelajaran fisika karena banyak fenomena dan gejala alam yang tidak dapat disajikan dan dipahami dengan baik oleh peserta didik tanpa adanya media. Materi Pemanasan Global yang didominasi teori membutuhkan sebuah media pembelajaran yang mengemas konsep-konsep sehingga menjadi efektif dan meningkatkan pemahaman peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media infografis pada materi Pemanasan Global untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMA Negeri 19 Surabaya. Jenis penelitian yang digunakan yaitu pengembangan dengan menggunakan model ADDIE. Subjek penelitian uji coba terbatas pada 15 siswa di XI MIA 2 SMA Negeri 19 Surabaya. Media infografis dinyatakan layak apabila memenuhi kriteria kelayakan yaitu kevalidan, kepraktisan dan keefektifan. Kevalidan media ini dinilai oleh dua dosen validator. Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh nilai pre-test dan post test peserta didik yang dianalisis dengan menggunakan indeks gain untuk mengetahui peningkatan hasil belajar. Validasi dari 2 dosen validator menunjukkan persentase sebesar 83% yang berarti ”Sangat Layak” menurut skala Likert. Berdasarkan perhitungan indeks gain terdapat peningkatan dengan kategori tinggi pada 73,33% dari total siswa yang diuji dan 26,67% kategori sedang, dan 0% kategori rendah. Peningkatan hasil belajar tersebut menunjukkan keefektifan dari media infografis yang dikembangkan. Keterlaksanaan pembelajaran yang dilakukan dan angket respons peserta didik berada dalam kategori sangat baik. Hal ini mengindikasikan bahwa kriteria kepraktisan media telah tepenuhi. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa media infografis Pemanasan Global memenuhi kriteria kelayakan media pembelajaran dan mampu meningkatkan hasil belajar siswa di SMA Negeri 19 Surabaya. Kata kunci : kelayakan, media infografis, hasil belajar.                 Abstract The use of media is necessary in the study of physics because many natural phenomena and phenomena that can not be presented and well understood by student whithout the media. The theory of Global Warming which is predominantly a theory requires a learning medium that packs concepts so that it becomes effective and improve students understanding. This study aims to develop infographic media on Global Warming materials to improve student learning outcomes In SMA Negeri 19 Surabaya. Infographic media is feasible if it meets the eligibility criteria of validity, practicality and effectiveness. Media is assessed by two validator lecturers to test the validity of the media. Type of research used is development by using model of ADDIE. The subjects of the trial study were limited to 15 students in XI MIA 2. From the research that has been done, obtained the value pre-test and post-test of students analyzed by using index gain to know the improvement of learning result. Validation of 2 validator lecturers shows a percentage of 83% which means “Very Eligible”by Likert Scale. The result showed that the students learning outcomes increased after being given a study using the Global Warming Infographic Media. Based on the calculation of gain index there was a high category increase at 73,33% of total students tested and 26,67% medium category, and 0% low category. The increase in learning outcomes demonstrates the effectiveness of developed infograic media. Activity of teacher implementation and student response questionnaire are in very good category. This indicates that the criteria of media practicability have been met. So the infographic media Global Warming meet the eligibility criteria of learning media and able to improve student learning outcomes in SMA Negeri 19 Surabaya. Keywords: Feasibility, infographic media, learning outcomes.     
Perbedaan Penurunan PH Saliva Setelah Minum Sari Buah Citrus Sinensis dan Citrus Sinensis (L) Osbeck Indriyasari, Arini; Mega Pertiwi, Lintang; Tobing, Meyrinda; Gunawan, Ibnu
Jurnal Farmasetis Vol 14 No 1 (2025): Jurnal Farmasetis: Februari 2025
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/far.v14i1.3730

Abstract

Karies gigi merupakan kondisi penyakit kronis yang kompleks dan multifaktor penyebabnya. Saliva merupakan cairan tubuh yang disekresikan oleh kelenjar saliva yang memiliki kemampuan buffer saliva dipengaruhi oleh tingkat keasaman saliva (pH). Karbohidrat seperti fruktosa, sukrosa, dan glukosa merupakan salah satu bentuk nutrisi yang dapat menurunkan tingkat keasaman saliva. Kandungan karbohidrat dan asam yang terdapat pada Citrus sinensis dan Citrus sinensis (L) Osbeck diduga dapat menurunkan pH saliva dan menjadi faktor predisposisi terbentuknya karies gigi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental labolatoris (true experimental). Rancangan penelitian yang digunakan adalah randomized pre test-post design yaitu dengan pemilihan kelompok dilakukan secara acak dan terdapat 2 kelompok. Setiap kelompok dilakukan pengamatan dan pengukuran pH sebelum dan setelah perlakuan.Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui perbedaan penurunan pH saliva setelah minum sari buah Citrus sinensis dan Citrus sinensis (L) Osbeck. Data pengukuran rata-rata pH saliva sebelum diberikan perlakuan pada kelompok Citrus sinensis sebesar 6,69 ± 0,00. Rata-rata pH saliva sebelum diberikan perlakuan pada kelompok Citrus sinensis (L) osbeck adalah 7,06 ± 0,00. Penurunan rata-rata pH terjadi pada menit ke-15 dan menit ke-30 serta meningkat lag pada menit ke-60 pada kedua kelompok perlakuan. Konsumsi jus buah Citrus sinensis dan Citrus sinensis (L) osbeck dapat menurunkan pH saliva. Saliva mempunyai sifat buffer sehingga dapat mengubah pH saliva menjadi mendekati netral. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan konsumsi jus jeruk Citrus sinensis dan sari buah Citrus sinensis (L) osbeck dapat menurunkan pH saliva pada menit ke-15 dan kembali ke pH buffer pada menit ke-60.
Penerapan Metode Menyikat Gigi untuk Meningkatkan Kesehatan Gigi dan Mulut Indriyasari, Arini; Gunawan, Ibnu; Tobing, Meyrinda; Prijaryanti, Dorisna; Widyastomo, Widyastomo; pertiwi, Lintang Mega
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 7 No 3 (2025): Jurnal Peduli Masyarakat: Mei 2025
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v7i3.6502

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut berpengaruh pada status gizi, berbahasa, dan penampilan. Kasus kesehatan gigi dan mulut di Indonesia mencapai 57,6% apabila tidak segera ditangani akan berpengaruh pada kualitas hidup seseorang. Anak – anak seringkali mengalami permasalahan kesehatan gigi. Oleh sebab itu, penting untuk peranan orang tua dan guru dalam mengedukasi anak terkait cara menjaga kesehatan gigi dengan menyikat gigi yang benar. Tujuan pengabdian masyarakat adalah untuk menyelaraskan pengabdian kepada masyarakat dan menjamin pengembangan pebgabdian kepada masyarakat unggulan spesifik, serta meningkatkan mutu kesehatan gigi dan mulut pada siswa. Metode pengabdian masyarakat ialah melakukan perijinan dengan mitra, mapping siswa dan siswi RA Nurul Huda Kediri sebanyak 60 siswa, perkenalan dengan siswa dan siswi RA Nurul Huda Kediri, penjelasan maksud dan tujuan kegiatan, pemberian pre test, pendidikan kesehatan gigi dan mulut, sikat gigi bersama, dan pemberian post test. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat adalah memberikan edukasi kesehatan gigi dan mulut dengan cara menyikat gigi yang benar. Harapannya dari edukasi mengenai cara menyikat gigi yang benar dapat menjadi perubahan perilaku sehat bagi anak – anak hingga dewasa. Kegiatan pengabdian masyarakat cara menyikat gigi yang benar memberikan pengetahuan dan praktik langsung cara menjaga kesehatan gigi serta cara pencegahan karies gigi dan lubang gigi. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian masyarakat siswa dapat mengetahui cara menyikat gigi dan mulut yang benar dan dapat menerapkan dalam kehidupan sehari – hari.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGASEM KAB KEDIRI Tobing, Meyrinda; Winarti, Eko
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 3 No. 12 (2023): Cerdika : Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/cerdika.v3i12.714

Abstract

Stunting merupakan suatu kondisi dimana terjadi gagal tumbuh pada anak balita (bawah lima tahun) disebabkan oleh kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Target pemerintah dalam RPJMN tahun 2019 adalah sebesar 28%.Data status gizi balita Kabupaten Kediri tahun 2021 menyatakan bahwa anak kurang gii disebabkan oleh kekurangan makronutrisi yaitu karbohidrat, lemak, dan protein; atau mikronutrisi, yaitu vitamin dan mineral. Banyak faktor yang mempengaruhi ketidaktahuan orangtua, sosial ekonomi, kebersihan yang buruk, dan adanya penyakit penyerta dengan gizi kurus 12,5% sedangkan balita pendek (TB/U) sebesar 14,4%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Ngasem Kabupaten Kediri. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif analitik observasional dengan desain case control. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita usia 24-59 bulan yang melakukan pemeriksan dan tercatat datanya di Puskesmas Ngasem. Jumlah Populasi pada penelitian ini adalah 1.433 balita, 251 sampel. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah random sampling dengan metode purposive sampling. Analisis bivariat menggunakan uji Chi-square. Hasil dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara riwayat BBLR (p=0,000), riwayat pemberian ASI Eksklusif (p=0,000), riwayat pemberian MPASI (p=0,000), usia ibu saat hamil (p=0,001), usia kehamilan ibu (p=0,000), tinggi badan ibu (p=0,000), tinggi badan ayah (p=0,000), status gizi ibu saat hamil (p=0,000), jarak kelahiran (0,021), status pendidikan ibu (p=0,001) dan riwayat ISPA (0,000) dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Ngasem