Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengendalian Kamera berdasarkan Deteksi Posisi Manusia Bergerak Jatuh berbasis Multi Sensor Accelerometer dan Gyroscope MELITA, RAHMI AGUS; BHASKORO, SUSETYO BAGAS; SUBEKTI, RUMINTO
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 6, No 2 (2018): ELKOMIKA
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v6i2.259

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini menyajikan pengembangan sistem surveillans berbasis multisensor secara portable dengan memberikan peringatan terkait aktifitas yang tidak biasa. Sistem menginformasikan pengguna atau pengasuh melalui email ketika mendeteksi aktifitas yang abnormal, seperti gerakan jatuh (lansia atau anakanak). Penelitian ini menggunakan multisensor antara lain accelerometer, gyroscope, dan menambahkan sensor kamera untuk membuat informasi lebih akurat. Evaluasi dibagi menjadi dua kategori. kategori pertama adalah deteksi jatuh manusia, dan kategori kedua adalah menangkap gambar. Hasil evaluasi mendeteksi gerakan jatuh adalah accuracy sebesar 88%, recall 88%, specificity 88%, dan precision 93%. Selain itu, hasil evaluasi pengambilan gambar adalah accuracy 86% dengan ketepatan pergerakan kamera ke arah objek sebesar 51%.Kata kunci: bergerak jatuh, kamera, internet of things, accelerometer, gyroscope, fuzzy logic. ABSTRACTThis research presents the development of multi-sensor based portable surveilance system with intrusion alert notification. The system will notify theuser or caregiver by email immediately when an abnormal activity is detected, such as falling motion (elderly or children). This research using multisensor there are accelerometer, gyroscope, and adding camera sensor to make information more accurate. The evaluation divided into two categories. first category is human falling detection, and second category is capturing image. The result of falling detection are 88% for accuracy, 88% for recall, 88% for specificity, and precision is 93%. The result of capturing image are 86% for accuracy 86%, with camera motor movement precision is 51%.Keywords: falling motion, camera, internet of things, accelerometer, gyroscope, fuzzy logic.
Rancang Bangun Sistem Indoor Tracking pada Kegiatan Praktik Mahasiswa Menggunakan Bluetooth Low Energy Ramadan, Yoni Sabda; Purnomo, Wahyudi; Subekti, Ruminto
JIEET (Journal of Information Engineering and Educational Technology) Vol. 8 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jieet.v8n1.p25-29

Abstract

Mahasiswa yang melakukan absen atau membolos kerap kali terjadi di lingkungan Kampus Politeknik Manufaktur Bandung. Mahasiswa memanfaatkan situasi saat dosen tidak memantau mahasiswa secara langsung. Hal ini mengurangi jam kuliah dan jam praktik untuk mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membangun sistem indoor tracking menggunakan Bluetooth Low Energy (BLE) pada kegiatan praktik mahasiswa. Sistem ini dapat digunakan untuk memantau kehadiran mahasiswa pada kegiatan praktik, serta melacak posisi mahasiswa di dalam laboratorium PLC. Sistem ini menggunakan teknologi BLE untuk mengirimkan sinyal dari kartu BLE mahasiswa ke perangkat BLE gateway, yang kemudian diolah oleh program untuk menentukan posisi mahasiswa. Sinyal yang telah dikirimkan kemudian diolah menggunakan pendekatan algoritma Kalman filter dan metode trilateration. Meskipun sinyal Received Signal Strength Indicator (RSSI) yang diterima dari kartu BLE cenderung tidak stabil, penerapan algoritma Kalman filter bertujuan untuk mengestimasi dan menstabilkan nilai RSSI yang terukur. Dengan memanfaatkan metode trilateration, posisi akurat dari kartu BLE dapat ditentukan. Metode ini memanfaatkan informasi jarak dari tiga titik referensi yang telah diketahui di dalam laboratorium. Dengan menggunakan data jarak dan nilai RSSI yang telah distabilkan menggunakan Kalman filter, posisi kartu BLE mahasiswa dapat dihitung dengan lebih tepat. Sistem ini telah berhasil dibuat dengan Metode Trilateration dan dapat mengetahui mahasiswa yang berada di dalam laboratorium PLC dengan tingkat akurasi 64.25%. Penggunaan Kalman filter dapat menstabilkan sinyal RSSI agar tidak terlalu banyak fluktuasi dan meningkatkan akurasi sebesar 78.2%. Hasil pengujian pelacakan mahasiswa di Laboratorium PLC berhasil dengan dimunculkannya indoor tracking pada antarmuka dan penggunaan Kalman filter meredam noise sinyal RSSI dari kartu BLE.
Pengendalian Kamera berdasarkan Deteksi Posisi Manusia Bergerak Jatuh berbasis Multi Sensor Accelerometer dan Gyroscope MELITA, RAHMI AGUS; BHASKORO, SUSETYO BAGAS; SUBEKTI, RUMINTO
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 6, No 2: Published May 2018
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v6i2.259

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini menyajikan pengembangan sistem surveillans berbasis multisensor secara portable dengan memberikan peringatan terkait aktifitas yang tidak biasa. Sistem menginformasikan pengguna atau pengasuh melalui email ketika mendeteksi aktifitas yang abnormal, seperti gerakan jatuh (lansia atau anakanak). Penelitian ini menggunakan multisensor antara lain accelerometer, gyroscope, dan menambahkan sensor kamera untuk membuat informasi lebih akurat. Evaluasi dibagi menjadi dua kategori. kategori pertama adalah deteksi jatuh manusia, dan kategori kedua adalah menangkap gambar. Hasil evaluasi mendeteksi gerakan jatuh adalah accuracy sebesar 88%, recall 88%, specificity 88%, dan precision 93%. Selain itu, hasil evaluasi pengambilan gambar adalah accuracy 86% dengan ketepatan pergerakan kamera ke arah objek sebesar 51%.Kata kunci: bergerak jatuh, kamera, internet of things, accelerometer, gyroscope, fuzzy logic. ABSTRACTThis research presents the development of multi-sensor based portable surveilance system with intrusion alert notification. The system will notify theuser or caregiver by email immediately when an abnormal activity is detected, such as falling motion (elderly or children). This research using multisensor there are accelerometer, gyroscope, and adding camera sensor to make information more accurate. The evaluation divided into two categories. first category is human falling detection, and second category is capturing image. The result of falling detection are 88% for accuracy, 88% for recall, 88% for specificity, and precision is 93%. The result of capturing image are 86% for accuracy 86%, with camera motor movement precision is 51%.Keywords: falling motion, camera, internet of things, accelerometer, gyroscope, fuzzy logic.
Optimisasi SCADA di MPS dengan FINS UDP vs Modbus TCP via Node-RED Subekti, Ruminto; Hadiani, Dini; Ardaneshwara, Akhtar
The Indonesian Journal of Computer Science Vol. 13 No. 4 (2024): The Indonesian Journal of Computer Science (IJCS)
Publisher : AI Society & STMIK Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33022/ijcs.v13i4.4315

Abstract

The increasing human population and rapid urbanization have led to a surge in the demand for manufactured products. This requires more complex and digitally connected control systems. Industrial automation, especially the use of a Programmable Logic Controller (PLC), is key to improve efficiency and productivity. However, the integration of different brands of PLCs in one system faces challenges due to differences in systems, controls, and communication protocols. Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA) is implemented to overcome this problem by connecting the controlling device to the supervisory software. This research aims to develop Node-RED based SCADA to monitor and control Modular Production Systems (MPS) with multi brand PLC integration. Multibrand integration is applied to implement and test the performance of FINS UDP and Modbus TCP protocols. The test results show FINS UDP has a lower delay (66.85 ms) and higher throughput (3706.2 bps) than Modbus TCP, which has a delay of (348.05 ms) and a throughput of (3353.25 bps).