R, Hesty Utami
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Evaluasi Kerasionalan dan Switch Therapy Antibiotik pada Pasien Anak Pneumonia dan Pasien Tifoid di Ruang Rawat Inap Anak di RS Bhakti Asih Tangerang Banten Periode Januari-Maret 2018 Handika, Dede; L, Dian Ratih; R, Hesty Utami
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 8 (2023): Volume 3 Nomor 8 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.024 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v3i8.10765

Abstract

ABSTRACT Infectious diseases are still a medical problem that is very important because of the high mortality rate. Children are very susceptible to infection including pneumonia and typhoid. Both of these diseases recorded increased from year to year. The main therapy for both diseases is antibiotics. This study aims to evaluate the rationality of antibiotic use using the Gyssens method and analysis of the implementation of antibiotic therapy switches (intravenous antibiotic replacement to oral) in patients with pneumonia and typhoid. This study is descriptive analytic with cross sectional study design.The number of antibiotics that are most widely used for both diseases are the third generation cephalosporin antibiotics. The results of the evaluation of the rationality of antibiotics in Bhakti Asih Hospital are not yet fully rational. Gyssens evaluation of pneumonia infectious diseases obtained data included in category IIA as many as 28 patients (68.30%), for category 0 obtained data of 13 patients (31.71%) and category IVA and IVC obtained 41 patients. whereas typhoid infection, category IIA obtained data of 41 patients (46.1%), category 0 obtained data of 44 patients (49.44%), for category IIB data obtained 4 patients (4.5%) and categories IVA and IVC were obtained 89 patients. The results of the switch therapy evaluation for pneumonia infectious diseases, 32 patients (78.05%) according to temperature criteria, 1 patient (2.44%) did not match the temperature criteria and 8 patients (19.51%) did not switch therapy. Switch therapy in typhoid infection found 70 patients (78.65%) according to temperature criteria, there were 3 patients (3.37%) not in accordance with leukocyte criteria and 16 patients (18%) did not switch therapy.mType switch therapy on this study for pneumonia infectious disease, switch over 14 patients (34.1%), step down 19 patients (46.3%) and for typhoid infectious diseases all were switch over 73 patients (82%). The use of antibiotics at Bhakti Asih Hospital is not yet fully rational and the implementation of switch therapy at Bhakti Asih Hospital has mostly followed the clinical criteria of switch therapy. Keywords: Pneumonia, Typhoid, Antibiotics, Rationality, Gyssens, Switch Therapy.   ABSTRAK Penyakit infeksi masih merupakan suatu masalah medis yang sangat penting karena masih tingginya angka kematian. Anak-anak sangat rentan terkena infeksi diantaranya pneumonia dan tifoid. Kedua penyakit ini terdata mengalami peningkatan dari tahun ketahun. Terapi utama dari kedua penyakit tersebut adalah antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kerasionalan penggunaan antibiotik menggunakan metode gyssens dan analisis pelaksanaan switch therapy antibiotik (pergantian antibiotik intravena ke oral) pada pasien pneumonia dan tifoid. Studi ini bersifat deskriptif analitik dengan desain studi cross sectional. Jumlah antibiotik yang paling banyak digunakan untuk kedua penyakit tersebut adalah antibiotik golongan sefalosporin generasi III. Hasil evaluasi kerasionalan antibiotik di RS Bhakti Asih belum sepenuhnya rasional. Evaluasi Gyssens pada penyakit infeksi pneumonia, didapatkan data yang termasuk kategori IIA sebanyak 28 pasien (68,30%), untuk kategori 0 didapatkan data 13 pasien (31,71%) dan kategori IVA dan IVC didapatkan hasil 41 pasien. Sedangkan penyakit infeksi tifoid, kategori IIA didapatkan data 41 pasien  (46,10%), kategori 0 didapatkan data 44 pasien (49,44%), untuk kategori IIB didapatkan data 4 pasien (4,5%) dan kategori IVA dan IVC didapatkan 89 pasien. Hasil evaluasi Switch Therapy untuk penyakit infeksi pneumonia, 32 pasien (78,05%) sesuai kriteria suhu, 1 pasien (2,44%) tidak sesuai dengan kriteria suhu dan 8 pasien (19,51%) tidak melakukan switch therapy. Switch Therapy pada penyakit infeksi tifoid didapatkan 70 pasien (78,65%) sesuai dengan kriteria suhu, ada 3 pasien (3,37%) tidak sesuai dengan kriteria leukosit dan 16 pasien (18%) tidak melakukan Switch Therapy. Tipe Switch Therapy pada penelitian ini untuk penyakit infeksi pneumonia, switch over 14 pasien (34,10%), step down 19 pasien (46,30%) dan untuk penyakit infeksi tifoid semuanya bertipe switch over dengan 73 pasien (82%).Penggunaan antibiotik di Rumah Sakit Bhakti Asih belum sepenuhnya rasional dan pelaksanaan switch therapy di Rumah Sakit Bhakti Asih sebagian besar sudah mengikuti kriteria klinis switch therapy. Kata Kunci: Pneumonia, Tifoid, Antibiotik, Rasionalitas, Gyssens, Switch Therapy