Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN OBESITAS SENTRAL DENGAN MEMORI JANGKA PENDEK MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO Tinta, Iniche; Sumarni, Sumarni
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 5 No. 3 (2019)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.618 KB) | DOI: 10.22487/htj.v5i3.130

Abstract

Mahasiswa memerlukan memori yang baik sebagai salah satu fungsi kognitif untuk membantu proses belajar. Memori yang baik tergantung pada tingkat aktivasi memori jangka pendek. Perburukan pada memori jangka pendek dapat menyebabkan penurunan kemampuan belajar. Salah satu kondisi yang mempengaruhi pembentukan memori adalah peningkatan profil lipid yang banyak terjadi pada keadaan obesitas sentral. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan obesitas sentral dengan memori jangka pendek pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan disain cross sectional. Subjek penelitian berjumlah 87 orang laki-laki dan perempuan usia 16-23 tahun yang diperoleh secara purposive sampling. Penentuan obesitas sentral ditentukan dengan mengukur lingkar perut menggunakan pita pengukur dan penilaian memori jangka pendek menggunakan digit span test. Ukuran rata-rata lingkar perut 91,30 cm dan memori jangka pendek terbanyak adalah kategori sedang. Obesitas sentral memiliki hubungan dengan memori jangka pendek pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako (p=0.015, r=-0.261). Obesitas sentral berhubungan dengan memori jangka pendek pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako.
Pemberian Citicoline pada Tikus Cedera Saraf Mentalis: Ekspresi Gen SIRT1 Ganglion Trigeminal: The Administration of Citicoline on Rat Model with Mental Nerve Crush Injury: Gene Expression of Trigeminal Ganglion SIRT1 Pakaya, David; Tinta, Iniche; Ibrahim, Elfiana; Amri, Imtihanah
Jurnal Farmasi Galenika (Galenika Journal of Pharmacy) (e-Journal) Vol. 4 No. 1 (2018): (March 2018)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.861 KB) | DOI: 10.22487/j24428744.2018.v4.i1.10005

Abstract

Cedera saraf perifer menyebabkan jumlah neuron menurun di ganglion sensorik, sehingga regenerasinya tidak baik. Pemberian Citicoline telah dilaporkan dapat memperbaiki kondisi fungsi motorik dan mencegah nyeri neuropati pada model tikus cedera saraf perifer. Pada ganglion sensorik, peningkatan regenerasi terkait dengan SIRT1 yang mendorong kelangsungan hidup neuron. Penelitian ini bertujuam untuk menguji hipotesis bahwa pemberian citicoline meningkatkan ekspresi gen SIRT1 fase akut pada model tikus cedera saraf mentalis. Setelah dianestesi, saraf mentalis kanan dijepit dengan klem tanpa gerigi selama 30 detik. Tikus-tikus dibagi menjadi 3 kelompok, kelompok operasi sham, kelompok cedera dan kelompok citicoline. Citicoline diberikan secara i.p. 50 mg/kg BB/hari selama 7 hari. Tikus dinekropsi pada hari ke-1, 3 dan 7 setelah cedera. Pada hari ke-1,3,7 (3 tikus per kelompok), ganglion trigeminal kanan dipotong dan diekstraksi RNA, reverse transcriptase PCR dan qPCR untuk melihat ekspresi gen SIRT1. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan ekspresi SIRT1 hari ke-7 setelah cedera saraf mentalis tikus yang diberikan terapi citicoline i.p. Sebagai kesimpulan, pemberian citicolin segera setelah cedera saraf mentalis meningkatkan ekspresi SIRT1 pada hari ke-7.