Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

ANALISA KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN MINUMAN INSTAN DARI EKSTRAK KACANG HITAM (Cajanus sp.) Isrofatin, Isrofatin; Mushollaeni, Wahyu; Rahmawati, Atina
Fakultas Pertanian Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Black beans is one type of Leguminosae origin from West Nusa Tenggara. Black beans are usually only processed by the community as a raw materials for local cuisine and traditional medicine. The use of the this black beans for instant beverages and the analysis of financial feasibility hasn?t been done. This study aims to analyze the financial feasibility of the production of instant drink from black bean extract. This research is done by descriptive analysis and investment criteria. The results showed that the capacity of 12.5 kg of black bean extract per day obtained investment capital of Rp 151,789,000 with operational cost of Rp 124,500,000 per year. The calculation is done within one year obtained the cost of production (HPP) of Rp 3.531 per pack with a weight of 3 grams. 10% profit from HPP net profit of Rp 106 575,000. Financial analysis obtained break event point (BEP) is Rp 949,837,155 per year. If the interest rate is 12% per year then, the RCR value is 1.8, NPV of Rp 384.181.560, and IRR value of 50%. Kacang hitam adalah salah satu jenis tanaman Leguminosae yang berasal dari Nusa Tenggara Barat. Kacang hitam belum banyak dimanfaatkan dan hanya diolah oleh masyarakat sebagai bahan masakan khas daerah dan obat tradisional. Pengolahan kacang hitam menjadi produk minuman instan dan analisa kelayakan usahanya belum pernah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kelayakan usaha pembuatan minuman instan dari ekstrak kacang hitam. Perhitungan analisa kelayakan usaha dilakukan dengan analisis deskriptif dan kriteria investasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan kapasitas 12,5 kg ekstrak kacang hitam per hari didapatkan modal investasi sebesar Rp 151.789.000 dengan biaya operasional sebesar Rp 124.500.000 per tahun. Perhitungan dilakukan dalam jangka setahun dan didapatkan HPP sebesar Rp 3.531 per 3 g. Laba bersih dari keuntungan 10% HPP adalah Rp 106.575.000 dengan nilai BEP adalah Rp. 949.837.155 per tahun. Jika tingkat bunga 12% per tahun, maka didapatkan nilai RCR adalah 1,8; NPV sebesar Rp 384.181.560, dan nilai IRR sebesar 50%.
ANALISA KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN JAMU INSTAN TEMULAWAK DAN DAUN KUMIS KUCING (TINJAUAN DARI PELAKUAN TERBAIK KOMBINASI MALTODEKSTRIN DAN TAPIOKA SEBAGAI BAHAN PENGISI) Kila, Kristina; Mushollaeni, Wahyu; Rahmawati, Atina
Fakultas Pertanian Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Traditional herbal medicine made from various natural materials, including from Curcuma xanthoriza Roxb and Orthosiphon spicatus B.B.S that are very potential to be developed into herbal medicine ingredients. Until now these two materials are still widely processed into herbal ingredients in the form of dry materials or processed by the community into herbal form liquid or brewed and not yet processed into herbal medicine in the form of instant. The process of making herbal medicine in the form of instantly requires the right filler. Instant food processed fillers are cheap and easy to find in the market is maltodekstrin and tapioca. However, no studies have revealed the use of these two fillers in the manufacture of instant herbs made from Curcuma xanthoriza Roxb and Orthosiphon spicatus B.B.S, as well as analyzing the feasibility of the business. Therefore, this study aims to determine the feasibility of the business of making instant herbal medicine made from Curcuma xanthoriza Roxb and Orthosiphon spicatus B.B.S, with a review of the best formulation of maltodextrin and tapioca as the filler. The best formulations for the use of maltodextrin and tapioca are 30% and 5%. The business feasibility analysis shows that instant herbs with 30% maltodextrin and 5% tapioca ratio are feasible because RCR value is more than 1 (1.1). Jamu tradisional dibuat dari berbagai bahan alam, diantaranya dari temulawak dan daun kumis kucing yang sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi bahan obat herbal. Hingga saat ini kedua bahan tersebut masih banyak diolah menjadi bahan jamu dalam bentuk bahan kering atau diproses oleh masyarakat menjadi jamu bentuk cair atau seduhan dan belum banyak diproses menjadi jamu dalam bentuk instan. Proses pembuatan jamu dalam bentuk instan sangat membutuhkan bahan pengisi yang tepat. Bahan pengisi produk olahan pangan instan yang cukup murah dan mudah ditemui di pasaran adalah maltodekstrin dan tapioka. Namun demikian, belum ada peneliitian yang mengungkapkan penggunaan kedua bahan pengisi ini dalam pembuatan jamu instan berbahan temulawak dan daun kumis kucing, sekaligus menganalisa kelayakan usahanya. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menentukan kelayakan usaha pembuatan jamu instan berbahan temulawak dan daun kumis kucing, dengan tinjauan dari formulasi terbaik maltodekstrin dan tapioka sebagai bahan pengisi. Formulasi terbaik penggunaan maltodekstrin dan tapioka adalah 30% dan 5%. Analisa kelayakan usaha menunjukkan bahwa jamu instan dengan perbandingan maltodekstrin 30% dan tapioka 5%, layak diusahakan karena nilai RCR lebih dari 1 (1,1).
ANALISA USAHA PEMBUATAN MENTEGA BUAH PISANG DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG JAGUNG PULUT (ZEA MAYZ) Laba, Ferdinandus; Santosa, Budi; Rahmawati, Atina
Fakultas Pertanian Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banana butter is a food product made from mashed bananas and added with pulut corn flour (Zea Mayz). Fruit butter is different from butter on the market. Fruit butter is made from fruit that is rich in vitamins, minerals and fiber. Fruit butter in the process of making bread cannot be included in the dough, but can only be used as a topping or spread. The purpose of this study was to analyze the business of making banana butter with the addition of pulut corn flour based on the best treatment. The experimental design used in the study used a single randomized complete design (CRD). The factor is the proportion between pulut corn flour consists of 5 levels, namely: J1 10%, J2 20%, J3 30%, J4 40% and J5 50%. The feasibility analysis of the business of banana butter from pulut corn flour and bananas?s industry is HPP of Rp 285,937.50 and a selling price of 25,000 per 400 grams. BEP prices obtained are in the amount of IDR 183,009,088, BEP units at 9,302 units, NPV at IDR 371,789,198, Net B / C at 2.14. The R / C ratio is 1.35, which means that this banana butter?s business is feasible to be run on a small industrial scale. Mentega buah pisang merupakan produk pangan berbahan dasar buah pisang yang dihaluskan dan ditambah dengan tepung jagung pulut (Zea Mayz). Mentega buah berbeda dengan mentega yang ada di pasaran. Mentega buah terbuat dari buah yang kaya kandungan vitamin, mineral dan serat. Mentega buah dalam proses pembuatan roti tidak dapat disertakan kedalam adonan, tetapi hanya bisa dipakai sebagai topping atau olesan. Tujuan penelitian ini untuk melakukan analisa usaha pembuatan mentega buah pisang dengan penambahan tepung jagung pulut berdasarkan perlakuan terbaik. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal. Faktornya yaitu proporsi antara tepung jagung pulut terdiri antara 5 taraf yaitu: J1 10%, J2 20%, J3 30%, J4 40% dan J5 50%. Perhitungan analisa kelayakan usaha pembuatan mentega buah pisang dari tepung jagung pulut dan buah pisang yaitu HPP sebesar Rp 285.937.50 dan harga jual 25.000 per 400 gram. BEP harga diperoleh yaitu sebesar Rp 183.009.088, BEP unit sebesar 9,302 unit, NPV sebesar Rp 371,789,198, Net B/C sebesar 2,14. Nilai R/C ratio sebesar 1,35, yang berarti usaha mentega buah pisang ini layak untuk diusahakan dalam skala industri kecil.
ANALISA USAHA PEMBUATAN KUE SAGON KERING MENGGUNAKAN CAMPURAN ANTARA TEPUNG KELADI TERMODIFIKASI DAN TEPUNG KETAN Frumen, Maksimus; Santosa, Budi; Rahmawati, Atina
Fakultas Pertanian Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sagon cookies is a typical archipelago food that is well known in the community, especially in Java. Sagon cookies has a sweet and savory taste, so many people like it from children and adults. The purpose of this study was to calculate the feasibility of the dry sagon cookies industry business based on the best treatment of the research results. The experimental design used in the study used a single factor RAL (completely randomized design). The factor used is the proportion of modified taro tubers flour with sticky rice flour consisting of 5 levels, namely: T1 90% + 10%, T2 80% + 20%, T3 70% + 30%, T4 60% + 40% and T5 50% + 50%. Calculation of the feasibility analysis of the business of making dried sagon cookies from modified taro flour and sticky rice flour is a BEP unit of 1125 and a BEP price of Rp. 5,627,004 for 5 years. The calculation of NPV value is 78.02,869, Net B / C is 2.15, PP (year) is 2.0 and RCR is 1.119. An RCR of more than 1 indicates that the dry sagon cookies industry is feasible. Kue sagon merupakan makanan khas nusantara yang sudah terkenal ditengah masyarakat khususnya di pulau Jawa. Kue sagon mempunyai rasa yang manis dan gurih, sehingga banyak yang menyukainya dari kalangan anak-anak maupun dewasa. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menghitung kelayakan usaha industri kue sagon kering berdasarkan perlakuan terbaik dari hasil penelitian. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) faktor tunggal. Faktor yang digunakan adalah proporsi tepung keladi termodifikasi dengan tepung beras ketan yang terdiri antara 5 taraf yaitu: T1 90%+10%, T2 80%+20%, T3 70%+30%, T4 60%+40% dan T5 50%+50%. Perhitungan analisa kelayakan usaha pembuatan kue sagon kering dari tepung keladi termodifikasi dan tepung ketan adalah BEP unit sebesar 1125 dan BEP harga sebesar Rp. 5.627.004 selama 5 tahun. Perhitungan nilai NPV sebesar 78.02.869, Net B/C sebesar 2,15, PP (tahun) sebesar 2,0 dan RCR sebesar 1,119. NIlai RCR yang lebih dari 1 menunjukkan bahwa industri kue sagon kering telah layak untuk diusahakan.
MANAJEMEN RANTAI PASOK RAW MATERIAL HINGGA CRUDE PALM OIL (CPO) DI PT CIPTA USAHA SEJATI KABUPATEN KAYONG UTARA, KALIMANTAN BARAT Wahyudi, Irfandi; Handayani, Sri; Rahmawati, Atina
Fakultas Pertanian Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Crude Palm Oil (CPO) supply chain management is the management of crude palm oil into semi-finished products and finished products, which are then sent to consumers through a distribution system. The purpose of this study is to obtain the process of financial flow management and information flow in the processing of Crude Palm Oil (CPO) in PT Cipta Usaha Sejati (CUS), North Kayay regency, West Kalimantan and get the structure of raw material chain management to Crude Palm Oil (CPO) in PT Cipta Usaha Sejati (CUS) of Kayong Utara Regency, West Kalimantan. Based on the results of the study it was found that the flow of information is very often hampered because in this flow there are many delays in the delivery of fresh fruit bunches, as well as a lack of communication between the company and the oil palm farmer. Therefore, the company has not been maximized because it is often hampered by employee payroll. Supply chain management actors in PT Cipta Usaha Sejati (CUS) of North Kayong Regency, West Kalimantan consist of smallholders as producers of oil palm, pengempul as carriers of palm oil from smallholders to mills and the company as processors of palm oil into palm oil (CPO). Manajemen rantai pasok Crude Palm Oil (CPO) adalah pengelolaan minyak sawit mentah menjadi produk atau produk setengah jadi dan produk jadi, yang kemudian dikirimkan kekonsumen melalui sistem distribusi. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan proses manajemen aliran keuangan dan aliran informasi pada pengolahan Crude Palm Oil (CPO) di PT Cipta Usaha Sejati (CUS) kabupaten kayong utara, kalimantan barat dan mendapatkan struktur manajemen rantai raw material hingga Crude Palm Oil (CPO) di PT Cipta Usaha Sejati (CUS) Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa aliran informasi sangat sering terhambat karena di aliran ini banyak terjadi keterlambatan pengiriman tandan buah segar, serta kurangnya komunikasi antara pihak perusahaan dan pihak petani kebun kelapa sawit. Oleh karena itu, pihak perusahaan belum maksimal karena sering terhambat pada penggajian karyawan. Pelaku manajemen rantai pasok yang ada di PT Cipta Usaha Sejati (CUS) Kabupaten Kayong Utara Kalimantan Barat terdiri dari petani kebun sebagai penghasil kelapa sawit, pengempul sebagai pembawa kelapa sawit dari petani kebun ke pabrik dan pihak perusahaan sebagai pengolah kelapa sawit menjadi minyak sawit (CPO).
PENGGUNAAN JENIS ADSORBEN UNTUK PENJERNIHAN MINYAK GORENG BEKAS PENGGORENGAN VAKUM KERIPIK BUAH KM, Yis Wiyanto; Ahmadi, Kgs; Rahmawati, Atina
Fakultas Pertanian Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Used cooking oil is cooking oil that has undergone changes due to physicochemical use repeatedly. This research aims to get type of adsorbent and concentration of adsorbents that may improve the quality of used cooking oil as well as examining the business feasibility of the economic process of the best adsorbent. Adsorbents used namely rice husk, corn cobs, coconut shell and palm shell. The design used in this study is nested design. Concentration each cooking oil adsorbent to treatment is 2%, 4%, 6% and 8% of the 250 ml used cooking oil.Theresearchresultsshowedcorn cobs adsorbent treatmentconcentrationof6%is the best of recovery oil 88%, the number of peroxides 10.53 meq/kg, FFA 1.02%, The test of oil color L 30.47, The intensity of the color a * 5.30, The intensity of color b * 15.37, Test your like 2.20 and the hedonic of color 2.23. Economic business feasibility analysis results BEP of 1,664 Units and BEP price of Rp 26,782.592. Cost of production Rp 9,477.222 and the selling price of Rp 16,100 (1 kg), the NPV of Rp 4,176.727, Net B/C of 1.47 while R/C ratio of 1.70, 15% IRR and Payback Period for 1.13 years. Minyak jelantah adalah minyak goreng yang telah mengalami perubahan fisikokimia akibat digunakan secara berulang kali. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jenis adsorben dan konsentrasi adsorben yang dapat memperbaiki kualitas minyak goreng bekas serta mengkaji kelayakan ekonomi proses penjernihan minyak goreng bekas menggunakan jenis adsorben terbaik. Adsorben yang digunakan yaitu sekam padi, tongkol jagung, tempurung kelapa dan cangkang sawit. Rancangan yang digunakan rancangan tersarang (Nested Design). Konsentrasi masing-masing adsorben untuk menjernihkan minyak goreng bekas yaitu 2%, 4%, 6% dan 8% dari 250 ml minyak goreng bekas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan adsorben tongkol jagung konsentrasi 6% merupakan yang terbaik menghasilkan rendemen minyak 88%, bilangan peroksida 10,53 meq/kg, FFA 1,02 %, kecerahan warna L 30,47, intensitas warna a* 5,30, intensitas warna b* 15,37, uji kesukaan aroma 2,20 dan uji kesukaan warna 2,23. Hasil analisa kelayakan ekonomi diperoleh BEP sebesar 1,664 Unit dan BEP Harga Rp 26.782,592 . HPP sebesar Rp 9.477,222 dan harga jual sebesar Rp 16.100(1 kg) , NPV Rp 4.176,727, Net B/C sebesar 1,47 sedangkan R/C ratio sebesar 1,70, IRR 15% dan Payback Periode selama 1,13 tahun.
ANALISIS SWOT POTENSI WASTE-TO-ENERGY PADA LIMBAH KAWASAN KAFE SUDIMORO KOTA MALANG GUNA MENDUKUNG TERBENTUKNYA KONSEP SIRKULAR EKONOMI: Swot Analysis of Potential Waste-To-Energy Garbage in the Sudimoro Cafe Area in Malang City to Support the Formation of a Circular Economy Concept Sasongko, Pramono; Rahmawati, Atina
Journal Of Industrial Engineering & Technology Innovation Vol. 1 No. 1 (2023): Journal Of Industrial Engineering & Technology Innovation (JIETI)
Publisher : LENVARI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61105/jieti.v1i1.12

Abstract

Kota Malang merupakan salah satu kota Pendidikan yang terkenal dengan sejumlah Perguruan tinggi ternama di Indonesia. Hal ini mendorong tumbuhnya kawasan kafe dengan jumlah yang pesat. Kondisi ini diiringi dengan terbentuknya limbah atau sampah yang semakin meningkat pula. Metode konvensional pengolahan limbah dan sampah tidak cukup untuk mengatasi permasalahan lingkungan yang dihasilkan secara global. Melalui analisis SWOT dan penerapan konsep waste-to-energy diharapkan mampu membuat sebuah gagasan berbasis studi untuk mengatasi permasalahan sampah di Kota Malang pada umumnya dan kawasan kafe Sudimoro pada khususnya. Dua scenario pengolahan sampah menggunakan teknologi anaerobic digestion dan incineration menjadi pilihan yang paling memungkinkan untuk dapat digunakan sebagai proses konversi sampah menjadi energi yang secara sirkular dapat dimanfaatkan kembali oleh kawasan kafe tersebut. Dengan scenario tersebut maka dapat disusun sebuah konsep ekonomi sirkular yang dapat menjadi kunci menyeimbangkan proses bisnis dan pengelolaan lingkungan.
Optimalisasi Produksi Bersih dengan Pendekatan Neraca Air di Pabrik Tahu ABC neldis, flafiana neldis; Rahmawati, Atina
Journal of Industrial Engineering & Technology Innovation Vol. 2 No. 1 (2024): Journal Of Industrial Engineering & Technology Innovation (JIETI)
Publisher : LENVARI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61105/jieti.v2i1.30

Abstract

Tofu is a food product derived from soybeans. The production process generates waste that can pollute the environment. This study aims to examine clean production methods through direct observation and interviews. The growth of food industry centers, particularly in Wagir, Malang, has intensified competition, often neglecting environmental impacts. Conducted at ABC tofu factory in December 2022, this research investigates the tofu production stages: soaking, washing, grinding, boiling, filtering, coagulating, pressing, molding, and cutting. Notably, ABC factory’s washing process involves flowing water over soybeans soaked for 3 minutes. Water is essential for all stages except molding and is sourced from a well. The factory’s water storage system fills the tank unless manually stopped. At ABC tofu industry, 4350 liters of water are used for 75 kg of soybeans, producing 3813.3 liters of wastewater. Soaking lasts 4-5 hours in a 42 cm diameter and 50 cm height bucket, causing soybeans to swell and soften. Wastewater volume is measured by filtering water from soaked soybeans in a 7-liter bucket; not all soak water is captured during filtration
KARAKTERISTIK MINUMAN CELUP DARI KOMBINASI KULIT KAYU AKWAY (Drimys spp.) DAN JAHE PUTIH (Zingiber officinale var. amarum): Characteristics of Dipping Beverages from Akway Bark (Drimys spp.) and White Ginger (Zingiber officinale var. amarum) Bela Wawo, Desnawati; Mushollaeni, Wahyu; Rahmawati, Atina
Journal Of Industrial Engineering & Technology Innovation Vol. 1 No. 2 (2023): Journal Of Industrial Engineering & Technology Innovation (JIETI)
Publisher : LENVARI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61105/jieti.v1i2.56

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan Formulasi terbaik dari kombinasi kulit kayu Akway dan jahe putih untuk memperoleh minuman celup dengan kualitas fisik dan kimia terbaik. Dan Menganalisis kelayakan usaha pembuatan minuman celup dari kombinasi kulit kayu Akway dan jahe putih. Rancangan Acak Lengkap (RAL) digunkan dalam penelitian ini, dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan.  Perlakuan yang digunakan adalah penggunaan serbuk kulit kayu akway dan serbuk jahe putih , A1 (70:30), A2 (60:40), A3 (50:50), A4 (40:60), A5 (30:70). Data yang diperoleh dianalisa menggunakan ANOVA untuk RAL. Penentuan perlakuan terbaik menggunakan metode indeks efektivitas, Perlakuan terbaik di lanjutkan dengan analisa kelayakan usaha meliputi HPP, BEP, RCR, NPV dan IRR. Formulasi terbaik dari  serbuk kulit kayu akway dan jahe putih terhadap sifat kimia dan organoleptik minuman celup diperoleh komposisi terbaik serbuk kulit kayu akway 50% dan jahe putih 50% dengan  kadar air 4,00%, kadar abu 4,33%, kadar serat 15,91%, total padatan 9,83°Brix. Serta panelis terhadap organoleptic menyatakan suka dengan nilaik aroma 4,09,  rasa 3,98, dan warna 4,31. Berdasarkan hasil analisis usaha dan perlakuan terbaik diperoleh R/C ratio adalah 1,37, yang artinya usaha yang akan dijalankan adalah layak, efisien dan    menguntungkan.
PEMANFAATAN BUNGA KECOMBRANG (Nicolaia speciosa) MENJADI KERUPUK: TINJAUAN SIFAT FISIKOMIA DAN ORGANOLEPTIK KERUPUK: Utilisation of Kecombrang (Nicolaia Speciosa Horan) Crackers: A Study of Their Physico-Chemical and Organoleptic Properties Silitonga, Bilmar Gerson; Mushollaeni, Wahyu; Rahmawati, Atina
Journal Of Industrial Engineering & Technology Innovation Vol. 1 No. 2 (2023): Journal Of Industrial Engineering & Technology Innovation (JIETI)
Publisher : LENVARI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61105/jieti.v1i2.59

Abstract

Bunga Kecombrang secara tradisional banyak digunakan sebagai obat tradisional atau bahan masakan. Namun, dalam skala industri, olahan pangan menggunakan bahan bunga kecombrang masih jarang dilakukan. Pada olahan kerupuk, minyak atsiri yang terkandung dalam bunga kecombrang dapat memberikan aroma yang khas. Sedangkan warna yang lebih menarik didapatkan dari karoten. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan rasio konsentrasi bunga kecombrang dan tepung terigu, serta menghitung analisa kelayakan usahanya. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap, dengan satu faktor yaitu formulasi bunga kecombrang dan tepung tapioka, dengan ulangan sebanyak 3 kali, sehingga didapatkan 15 unit sampel. Analisis data menggunakan ANOVA untuk RAL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerupuk bunga kecombrang dengan kualitas terbaik diperoleh dari subtitusi bunga kecombrang 35% dan tepung tapioka 65%. Karakteristik kadar protein 3,04%, kadar total serat 5,93%, serta hasil uji hendonik panelis menunjukkan kesukaan rasa 2,55 (suka), warna 2,98 (suka), tekstur 2,43 (suka), aroma 2,83 (suka). Analisa usaha kerupuk bunga kecombrang adalah layak untuk diusahakan atau diproduksi dengan HPP sebesar Rp. 9.672,275 dan harga jual perkemasan Rp. 12.000 dengan keuntungan 15%. Keuntungan bersih perhari sebesar Rp. 23.277,25; BEP sebesar Rp. 2.159,58; serta RCR sebesar 1,240 yang artinya usaha kerupuk bunga kecombrang menguntungkan atau layak untuk diusahakan karena RCR>1.