Astuti, Dies Oktavia Dwi
Affiliation Universitas Negeri Semarang, Semarang, 50229, Indonesia

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Variasi keluasan makna interpersonal dalam teks translasional dwibahasa “perburuan” berbahasa Indonesia dan berbahasa Prancis Astuti, Dies Oktavia Dwi; Tou, Asruddin Barori
LingTera Vol 3, No 1: May 2016
Publisher : Department of Applied Linguistics, Graduate School of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.349 KB) | DOI: 10.21831/lt.v3i1.8470

Abstract

Tujuan penelitian ini mendeskripsikan tingkat variasi keluasan makna interpersonal dalam teks translasional yang melibatkan dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Prancis serta mendeskripsikan faktor kontekstual yang memicu terjadinya variasi keluasan makna interpersonal dalam dua teks translasional. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode simak, dengan melihat mood dan residue dari Eggin. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variasi keluasan makna interpersonal lapis pertama yang diwujudkan dalam T1-T2 didominasi oleh variasi 0 (paling rendah). Hal ini dikarenakan T1-T2 keduanya bersarana grafik dengan kecirian bahasa tulis yang di dalamnya bercirikan Mood dan Residu yang tersurat. Selain itu, penerjemah T2 dari awal telah memutuskan T1 menjadi intertekstual konteks T2. Adapun bukti empiriknya adalah judul T1-T2 mempunyai makna kata yang sama sehingga dengan otomatis isi selanjutnya, ranah sosial dalam T2 selalu terkait dengan T1. Adapun pendorong penerjemah T2 memutuskan T1 menjadi intertekstual konteks T2 karena penerjemah T2 menganut ideologi makna berangkat dari T1 sehingga dalam melakukan tindak penerjemahan, penerjamah T2 setia dengan T1.Kata Kunci: variasi, keluasan makna interpersonal The breadth variation of interpersonal meaning on the bilingual translational text of “perburuan” in bahasa Indonesia and France AbstractThis research aims to describe the degree of the interpersonal meaning breadth on the translational texts which involves two languages, in this case Bahasa Indonesia and French. It also aims to describe the factors of the interpersonal meaning breadth on those texts. The data collection was conducted by observing the texts. The findings show that the variation of interpresional meaning breadth of the first layer, which is represented T1-T2, is dominated by variation 0 (the lowest variation). This is beacause T1-T2 is in the form of written text in which the characteristic of written text is the extrinsic Mood and Residue. Moreover, the T2 translator decided that T1 became the T2 intertextual context. The empirical proof is represented in the title of T1-T2 which has the same meaning so that the social context is always related to T1. The motive of the translator T2 to decide that T1 became intertextual of T2 is that he follows the ideology that meaning derives from T1 so that in the process of translation, he sticks to the T1.Keywords:variation, interpersonal meaning breadth 
L’Équivalance des Idiomes Français ayant le Nom de Parties du Corps Humain en l’Idiom Indonésien Pradivasari, Kinanti; Pudjitriherwanti, Anastasia; Dwi Astuti, Dies Oktavia; Kurniawati, Novi
Lingua Litteria Journal Vol 8 No 2 (2021): Octobre 2021
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ll.v8i2.50582

Abstract

Cette recherche concentre sur l’équivalence des idiomes français ayant le nom des parties du corps en idiome indonésien. L'objectif majeur de cette étude de description de l'existence, les différences et les similitudes des éléments lexicaux entre les idiomes français ayant le nom du corps humain et leur équivalence en idiome indonésien. Les corpus utilisés dans ce mémoire sont les idiomes français dans le livre. Les expressions idiomatiques ainsi que le dictionnaire d'idiome et le dictionnaire d'expression indonésienne. La méthodologie la chercheuse est utilisée est celle de la méthode descriptive qualitative. La méthode de collecte est la méthode de lire avec la technique de base est technique de tapotement et la technique avancée est technique de prise de notes. La méthode analyse les données, le chercheur a utilisé la méthode équivalente, la technique de la segmentation d’élément défini et la technique de comparer l’élément essentiel. D’après l'analyse des données, on peut dire qu’il y beaucoup l’équivalence avec les éléments partie du corps qui décrivent caractère d’humain alors qu’il y a un élément qui forme l’idiome, à savoir le nom de la plante.
Training for Trainer Outbond Konservasi untuk Meningkatkan Perilaku Cinta Lingkungan pada Anak Hasyim, Mohamad Yusuf Ahmad; Miftahuddin, Ahmad; Astuti, Dies Oktavia Dwi
Jurnal Puruhita Vol 3 No 1 (2021): February 2021
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/puruhita.v3i1.53066

Abstract

Permasalahan lingkungan, khususnya terkait sampah merupakan salah satu permasalahan utama di Desa Morodemak Kecamatan Bonang Kabupaten Demak. Adanya permasalahan lingkungan dan sampah ini turut dipengaruhi oleh sikap dan perilaku cinta lingkungan (pro-environmental behavior). Perilaku cinta lingkungan berupakan bentuk perilaku yang bersifat konservasi, yaitu perilaku yang secara aktif turut mendukung terwujudnya lingkungan yang berkelanjutan (sustainable environment). Selain upaya kuratif dengan melakukan pembersihan terhadap sampah yang ada di desa, upaya preventif atau pencegahan perlu dilakukan, khususnya melalui pendidikan karakter konservasi pada anak-anak. Kegiatan pengabdian ini bertujuan umum meningkatkan karakter konservasi pada anak-anak di Desa Morodemak Kecamatan Bonang Kabupaten Demak melalui Outbond Konservasi dengan memanfaatkan potensi wisata mangrove di desa setempat. Tujuan khusus dari pengabdian ini adalah melakukan pelatihan untuk tim wisata Mangrove Morodemak yang terdiri dari pemuda-pemuda Karang Taruna untuk dapat menyelenggarakan Outbond Konservasi bagi anak-anak. Tahapan kegiatan yang akan dilakukan dalam pengabdian ini meliputi: 1) penyusunan modul Outbond Konservasi, 2) pelatihan traning for trainer bagi tim wisata Mangrove Morodemak dalam mengadakan Outbond Konservasi, 3) simulasi atau praktik penyelenggaraan Outbond Konservasi oleh tim wisata di Desa Morodemak Kecamatan Bonang Kabupaten Demak. Alternatif pemecahan masalah yang diterapkan melalui kegiatan pengabdian ini adalah melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan. Adapun metode pendidikan dan pelatihan yang akan diterapkan adalah: 1) ceramah, 2) diskusi dan tanya jawab, 3) roleplay dan simulasi, dan 5) evaluasi. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa peserta menilai positif seluruh aspek penyelenggaraan kegiatan. Hasil pengamatan juga menunjukkan peserta memahami cara mempraktikkan outbond konservasi untuk anak sehingga dapat diterapkan sebagai salah satu paket wisata.
French Pronunciation Difficulty for Javanese Speakers: A Two Language Interference Ria Fitrasih; Neli Purwani; Dies Oktavia Dwi Astuti
IJEBD (International Journal of Entrepreneurship and Business Development) Vol 4 No 2 (2021): March 2021
Publisher : LPPM of NAROTAMA UNIVERSITY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.423 KB) | DOI: 10.29138/ijebd.v4i2.1301

Abstract