Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

KARAKTERISTIK KEMIRINGAN LERENG, KEDALAMAN DAN KECERAHAN DALAM MENDUKUNG AKTIVITAS PERMANDIAN DI PANTAI MARUMASA KECAMATAN BONTOBAHASI KABUPATEN BULUKUMBA Hasriyanti, Hasriyanti; Ansarullah, Ansarullah
Jurnal Environmental Science Vol 2, No 1 (2019): Oktober
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.079 KB) | DOI: 10.35580/jes.v2i1.12030

Abstract

This study aims to explain the characteristics of the slope, depth, and brightness, as supporting activities on the Marumasa beach, Bontobahari sub-district, Bulukumba district. This type of research is a survey research, with variable slope, depth and brightness of Marumasa coastal waters. Primary data in the form of direct measurement data in the field, and secondary data in the form of the Earth Map of Bulukumba Regency, Tanah Beru sheet, Sheet 2110-14 The results showed that Marumasa Beach has various slopes, the lowest slope with type I class or flat is between (0-2%) covering 1.17 hectares with a percentage of 45.88%, slope with type II class or sloping that is between (3 -8%) area of 0.73 hectares with a percentage of 28.63%, slope with type III class or sloping that is between (9-25%) area of 0.52 hectares with percentage of 20.39% and highest slope with type class IV or steep (26-40%) area of 0.13 hectares with a percentage of 5.10%. The results of the measurement of the depth value that has been corrected with the MSL value that is at the deepest A2 point, from the measurement results in the field has obtained the depth of the A2 point about 0.12 m and the lowest point is at point C1 with a measurement depth of 0.29 m with a correction value 0.10 m. The results of the measurement of the waters brightness at Marumasa Beach showed that the brightness value was 100% from all observation points. Marumasa beach characteristics are in the category S = very suitable (highly suitable) to be used as beach tourism (beach bathing).
Pengaruh Penambahan Kacang Almond (Prunus dulcis) Terhadap Uji Organoleptik dan Nilai Gizi Cookies Tepung Kentang (Solanum tuberosum L.) Untuk Memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG) pada Anak-Anak Rufiana, Siti; Karimuna, La; Ansarullah, Ansarullah
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 7, No 6 (2022): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.701 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v7i6.29471

Abstract

ABSTRACT             The purpose of this study was to determine the effect of adding almonds (Prunus dulcis) on organoleptic characteristics and nutritional values of potato (Solanum tuberosum L.) flour cookies to meet the nutritional recommended dietary allowance (RDA) in children. This study used a completely randomized design (CRD) consisting of four treatments, namely K0 (100% wheat flour: 0% potato flour: 0% almonds), K1 (50% wheat flour: 40% potato flour: 10% almonds), K2 (50% wheat flour: 35% potato flour: 15 % Almonds), and K3 (50% wheat flour: 30% potato flour: 20% almonds). Data were analyzed using analysis of variances (ANOVA) with further testing using Duncan's multiple range test (DMRT) at a 95% confidence level. The results show that the treatment of potato flour and almonds addition had a very significant effect on increasing the organoleptic assessment of color, aroma, taste, and texture. The best treatment was obtained in the K2 treatment with average preference scores of color, aroma, taste, and texture reaching 4.62 (very like), 3.98 (like), 4.50 (like), and 4.30 (like), respectively. The nutritional value of the most favored cookies shows that they had 1.47% water content, 5.12% ash content, 3.30% protein content, 14.90% fat content, and 75.21% carbohydrate content. Based on the RDA, the highest energy contribution for snack food (4.77%) was found in the K2 formulation treatment. Potato cookie products met the national quality standards for water, ash, fat, and protein contents. Keywords: cookies, potato flour and almonds ABSTRAK                Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh penambahan kacang almond (Prunus dulcis) terhadap uji organoleptik dan nilai gizi cookies tepung kentang (Solanum tuberosum L.), serta untuk memenuhi angka kecukupan gizi  (AKG)  pada anak-anak. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 perlakuan. Meliputi K0 (100% tepung terigu :  0% tepung kentang :  0% kacang almond), K1 (50% Tepung terigu : 40% tepung kentang: 10% kacang Almond), K2 (50% Tepung  terigu: 35% tepung kentang: 15% Kacang Almond), K3 (50% Tepung terigu: 30% tepung kentang: 20% Kacang Almond). Data dianalisis menggunakan analysis of variances (ANOVA) dengan uji lanjut menggunakan duncan’s multiple range test (DMRT) pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan penambahan tepung  kentang dan kacang almond berpengaruh sangat nyata terhadap peningkatan penilaian organoleptik warna, aroma, rasa, dan tekstur. Perlakuan terbaik diperoleh dari perlakuan K2 dengan skor penilaian kesukaan terhadap warna sebesar 4,62 (sangat suka), aroma sebesar 3,98 (suka), rasa sebesar 4,50 (suka) dan tekstur sebesar 4,30 (suka). Perlakuan terbaik memiliki nilai gizi cookies  yaitu kadar air sebesar 1,47%, kadar abu 5,12%, kadar protein 3,30%,  kadar lemak 14,90% dan kadar karbohidrat 75,21%. Berdasarkan AKG makanan selingan kontribusi energi tertinggi yaitu pada perlakuan formulasi K2 sebesar 4,77%. Produk cookies kentang sudah memenuhi standar mutu SNI terhadap kadar air, kadar abu, kadar lemak dan kadar protein. Kata kunci:  cookies ,tepung kentang dan kacang almond  
PENGARUH PENAMBAHAN SARI WORTEL, PUREE WORTEL DAN TEPUNG WORTEL (Daucus Carota L.)TERHADAP KANDUNGAN GIZI ß-KAROTEN, KADAR SERAT, AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ORGANOLEPTIK BISKUIT BERBASIS WORTEL Rahmayanti, Siti; Karimuna, La; Ansarullah, Ansarullah
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 8, No 2 (2023): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (693.154 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v8i2.38049

Abstract

ABSTRACT The purpose of this study was to determine the effect of adding carrot juice, puree, and flour on the quality of organoleptic assessment, β-carotene content, fiber content, and antioxidant activity of biscuit products. This study used a completely randomized design (CRD) consisting of four treatments, K0 (100% flour), K1 (10% carrot extract), K2 (10% carrot puree), and K3 (10% carrot flour). Each treatment was repeated four times; thus, there were 16 experimental units. Data were analyzed using analysis of variance (ANOVA) with Duncan's multiple range test (DMRT) at a 95% confidence level. The results show that the addition of carrot juice, puree, and flour had a very significant effect on increasing the organoleptic aroma and taste. The highest level of preference was found in the K2 treatment (90% flour: 10% carrot puree) with average preference scores of color, aroma, taste, and texture reaching 4.22 (like), 4.22 (like), 4.35 (like), and 4.32 (like), respectively. The selected biscuits had a beta carotene content of 1304.15 IU/100g, a fiber content of 2.15%, and an antioxidant activity of 71.04%. The results show that carrot-based biscuit products were accepted (preferred) by the panelists. Keyword: carrot juice, carrot puree, carrot flour, biscuit. ABSTRAK Tujuan penelitian ini yaitu untuk menentukan pengaruh penambahan sari, puree dan tepung wortel terhadap kualitas penilaian organoleptik, kandungan β-karoten, kadar serat, dan aktivitas antioksidan produk biskuit. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan, K0 (tepung terigu 100%), K1 ( sari wortel 10%), K2(puree wortel 10%),K3(tepung wortel10%), setiap perlakuan diulang empat kali, sehingga terdapat 16 unit percobaan. Data dianalisis menggunakan analysis of varians (ANOVA) dengan uji lanjut duncan’smultiple range test(DMRT) pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan sari wortel, puree wortel dan tepung wortel berpengaruh sangat nyata terhadap peningkatan organoleptik aroma dan rasa. Tingkat kesukaan tertinggi terdapat pada perlakuan K2 (tepung terigu 90% : pureewortel 10%) diperoleh nilai untuk warna sebesar 4.22 (suka), aroma sebesar 4.22 (suka), rasa sebesar 4.35 (suka), dan tekstur sebesar 4.32 (suka). Biskuit terpilih memiliki kadar beta karoten 1304.15IU/100g %, kadar serat sebesar 2.15% dan aktivitas antioksidan sebesar 71.04%. Berdasarkan hasil penelitian, produk biskuit berbasis wortel dapat diterima (disukai) oleh panelis. Kata kunci: sari wortel,puree wortel, tepung wortel, biskuit.
KAJIAN PEMBUATAN KUE BARUASA SUBSTITUSI TEPUNG BERAS MERAH WAKAWONDU (Oryza nivara) VARIETAS WAKAWONDU DAN PASTA UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.) TERHADAP PENILAIAN ORGANOLEPTIK DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN Merlianti, Merlianti; Karimuna, La; Ansarullah, Ansarullah
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 8, No 1 (2023): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.817 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v8i1.34499

Abstract

ABSTRACT This study aimed to determine the effect of Wakawondu red rice flour and purple sweet potato paste substitution on the organoleptic assessment of Baruasa cookies. This study used a completely randomized design (CRD) with various formulation treatments, namely P0 (100% Wakawondu red rice flour), P1 (90% Wakawondu red rice flour: 10% purple sweet potato paste), P2 (80% Wakawondu red rice flour: 20% purple sweet potato paste), and P3 (70% Wakawondu red rice flour: 30% purple sweet potato paste). Research data were analyzed using analysis of variance, with further tests using Duncan's multiple range test (DMRT) at a 95% confidence level. The results show that the substitution of Wakawondu red rice flour and purple sweet potato paste had a very significant effect on increasing the organoleptic assessment of the color, aroma, taste, and texture of Baruasa cookies. The selected treatment was the P3 sample (70% Wakawondu red rice flour: 30% purple sweet potato paste) with average scores of color, aroma, taste, and texture reaching 3.67 (like), 3.75 (like), 3.98 (like), and 3.91 (slightly like). Analysis of the chemical content of P3 Baruasa cookies shows that they contained 5.82% water, 1.40% ash, and 10.50% crude fiber. The highest antioxidant activity (68.85%) was found in the P3 treatment (70% Wakawondu red rice flour: 30% purple sweet potato paste). Baruasa cookies made from Wakawondu brown rice flour and purple sweet potato paste substitution met national standards for ash content. Keywords: Baruasa cookies, Wakawondu red rice flour, purple sweet potato paste ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh substitusi tepung beras merah wakawondu dan pasta ubi jalar ungu terhadap penilaian organoleptik pada kue baruasa. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan berbagai perlakuan formulasi, yaitu P0 (tepung beras merah wakawondu 100%), P1 (tepung beras merah wakawondu 90%:10% Pasta ubi jalar ungu), P2 (tepung beras merah wakawondu 80%:20% Pasta ubi jalar ungu) dan P3 (Tepung beras merah wakawondu 70%:30% Pasta ubi jalar ungu). Data hasil penelitian dianalisis menggunakan sidik ragam (Analisis of varian), dengan uji lanjut menggunakan Duncan’s multiple range test (DMRT) pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukan bahwa substitusi tepung beras merah wakawondu dan pasta ubi jalar ungu berpengaruh sangat nyata terhadap peningkatan penilaian organoleptik warna, aroma, rasa dan tekstur kue baruasa. Perlakuan terpilih terdapat pada P3 (tepung beras merah wakawondu 70:30 pasta ubi jalar ungu) diperoleh nilai warna 3,67 (suka), aroma 3,75 (suka), rasa 3,98 (suka) dan tekstur 3,91 (agak suka). Analisis kandungan kimia dari produk kue baruasa meliputi J. Sains dan Teknologi Pangan Vol. 8, No. 1, P. 5901-5922, Th. 2023 5902 | P a g e J. Sains dan Teknologi Pangan (JSTP) 2023 kadar air sebesar 5,82%, kadar abu 1,40% dan kadar serat kasar 10,50%. Aktivitas antioksidan tertinggi terdapat pada perlakuan P3 (tepung beras merah wakawondu 70:30 pasta ubi jalar ungu) sebesar 68,85%. Bersadarkan hasil penelitian produk kue baruasa substitusi tepung beras merah wakawondu dan pasta ubi jalar ungu telah memenuhi standar SNI untuk kadar abu. Kata kunci: Kue baruasa, tepung beras merah wakawondu dan pasta ubi jalar ungu.
Studi Kelayakan dan Persyaratan ruang shalat berdasarkan Syarat Ruang Shalat Dalam Islam Studi Kasus Masjid Al-Markaz Al-Islami Di Kabupaten Maros Ansarullah, Ansarullah; M, Muhammad Tayeb
LOSARI : Jurnal Arsitektur Kota dan Pemukiman Vol. 1, No. 1, Februari 2016
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

With the development of human needs will either need relationships between fellow humans also need the human relationship with their Creator . Thus the need for action to review the main prayer hall as a function in terms of the requirements of Islamic worship space . The study was conducted at the Masjid Al Markaz Al Islami which is the main mosque , accommodating a variety of religious and social activities . Given the complexity of the space , is expected to fundamental provisions relating to the main function is not neglected , such as the sanctity of the place , the direction of Qibla , gender segregation , setting rows , mihrab and minbar , and other complementary devices prayer halls. There is a bit of a shortage on the aspects of the sanctity of the place that is the boundary between sacred and unclean areas are interpreted to provide the difference in color and texture of the floor , and height , visually still not sufficiently captured by the pilgrims . So also with aspects of setting rows are being a little more tenuous because of the existence of a rug with a pattern that sectional and acoustic space that still sounds echo , with a range that can be tolerated.
Edukasi Penerapan Asesoris Panel Bulu Ayam pada Ruang Kantor Desa Borisallo Kecamatan Parangloe Gowa Budi, Andas; Ansarullah, Ansarullah; Musda, Gusti Hardyanti; Syarkawi, Mukhtar Thahir
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Edisi Januari - Maret
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i1.4971

Abstract

Daging ayam termasuk makanan yang sangat digemari di masyarakat, harganyapun cukup terjangkau, sehingga daya beli dimasyarakat cukup besar, terlihat pada rumah potong ayam dan di pasar pasar tradisional di desa borisallo. Hal ini menimbulkan potensi akan limbah kotoran bulu ayam melimpah, dapat mengganggu kenyamanan dan kesehatan apabila tidak segera di ola. Tim PKM bersama kepala desa telah melakukan survey dan wawancara dengan beberapa penjual ayam pedaging desa Borisallo, sehari untuk satu pedangan dapat menjual ayam sekitar 500 ekor, menghasilkan sekitar 40 kg sampah bulu dikalikan 100 penjual sehingga memungkinkan 4 ton limbah perhari. Limbah selama ini cuma ditanam atau dibakar, menimbulkan aroma tidak sedap. Satu sisi masyarakat tidak memiliki/kurang memiliki pengetahuan dan keterampilan mengola bulu ayam menjadi asesoris panel. Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Desa Binaan bertujuan untuk: (1) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat untuk mengola limbah bulu ayam menjadi bahan pembuat asesoris panel (2). Hasil keterampilan akan asesoris panel bulu akan diaplikasikan pada dinding ruang kantor desa Borisallo. Metode kegiatan dalam bentuk pilot project pembuatan asesoris panel berbahan bulu ayam. Teknis pelaksanaannya dengan melakukan kegiatan edukasi pengolahan pemanfaatan limbah bulu ayam menjadi asesoris panel dan cara penerapanyan pada ruang, dengan program PKM, akan dilakukan edukasi akan pemanfaatan limbah bulu ayam pada pengolahan menjadi asesoris panel, untuk peningkatan pengatahuan warga akan IPTEK dalam rangka pengembangan sumber daya warga pada pemanfaatan dan pengolahan limbah bulu ayam untuk dijadikan sebagai asesoris panel
Implementasi Panel Surya pada Sawah Tadah Hujan di Desa Borisallo Menuju Desa Green Ekonomi Ansarullah, Ansarullah; Altim, Muhammad Zainal; Hamri, Hamri; Kawani, Gito Adhitya; Abdullah, Abdullah; Kapriani, Kapriani
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Edisi Januari - Maret
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i1.5073

Abstract

Desa Borisallo terletak di Kecamatan Parangloe Gowa, memiliki potensi besar penerapan teknologi guna mendukung konsep green ekonomi. Tujuannya untuk implementasi panel surya pada sawah tadah hujan guna peningkatan efisiensi irigasi, produksi padi, sehingga mendorong Desa menuju konsep green ekonomi berkelanjutan. Metode meliputi studi literatur, survei lapangan, desain dan instalasi sistem panel surya, serta pelatihan. Studi dan survey serta pelatihan dilakukan aplikasi panel surya pada sistem irigasi pertanian akan kondisi lahan dan infrastruktur yang ada. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa implementasi panel surya untuk irigasi sawah tadah hujan mampu meningkatkan produksi padi sebesar 20% dan efisiensi penggunaan air hingga 30%. Selain itu, penggunaan panel surya berhasil mengurangi emisi karbon sebesar 50-ton CO2 per tahun. Peningkatan produksi padi serta efisiensi irigasi berkontribusi langsung pada peningkatan pendapatan petani sebesar 15%, sekaligus memperkuat ketahanan pangan desa. Simpulannya adalah implementasi panel surya pada sawah tadah hujan dapat menjadi solusi efektif untuk mengatasi ketergantungan pada curah hujan dan bahan bakar fosil. Teknologi ini tidak hanya meningkatkan produksi pertanian dan kesejahteraan ekonomi masyarakat, tetapi juga mendukung upaya mitigasi perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan menuju green ekonomi.
Edukasi Perencanaan Rumah Panel Surya pada Sawah Tadah Hujan di Desa Borisallo Kabupaten Gowa Yudistira, Adithya; Ansarullah, Ansarullah; Altim, Muhammad Zainal; Kawani, Gito Adhitya
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 1.1 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) SPECIAL ISSUE
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Borisallo merupakan desa dengan penghasilan penduduknya dari sektor pertanian dengan sistem sawah tadah hujan, dan hanya dapat berproduksi sekali setahun, tergantung dari curah hujan, sehingga perlu dipikirkan alternatif untuk peningkatan produktivitas petani dengan memenuhi kebutuhan air tanaman dari sumber air lain. Urgensi pengabdian kepada masyarakat (PKM) Desa Binaan. Desa Borisallo, merupakan desa binaan Universitas Muslim Indonesia, berada di Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa, terlihat dari tim dan informasi dari mitra bahwa” ada masalah pada penerapan IPTEK pada bidang Pertanian, yakni sawah tadah hujan warga Cuma dapat panel sekali dalam setahun akibat warga cuma mengharapkan air hujan dari langit, sehingga dibutuhkan IPTEK dalam mengatasi masalah tersebut dengan tim memberikan edukasi perencanaan rumah rumah panel surya dalam mengerakkan mesin air untuk mengaliri sawah tadah hujan warga sehingga hasil panel dapat berproduksi lebih sekali dalam setahun. Metode dengan pemberian edukasi pada warga terkait IPTEK dari penerapan teknologi panel suarya dalam membantu meningkatkan produksi pertanian. Tujuan umum PKM desa Binaan yaitu peningkatan derajat kesejahteraan masyarakat dengan mengoptimalkan potensi desa menuju desa green ekonomi berbasis Perencanaan Rumah Panel yang berintegrasi Sistem Teknologi Tenaga Surya dalam meningkatkan produksi pertanian sawah tadah hujan warga desa borisallo. Ini penting dilakukan untuk menuju desa green ekonomi dan warga desa borisallo akan lebih sejahtera
Potensi Pengembangan Infrastruktur Jalan Tol Mamminasata: Studi Kasus: Rencana Jalan Tol Bypass Maros-Gowa Ansarullah, Ansarullah; Surya, Batara; Syafri, Syafri
Urban and Regional Studies Journal Vol. 6 No. 1 (2023): Urban and Regional Studies Journal, Desember 2023
Publisher : Postgraduate Bosowa University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/ursj.v6i1.3948

Abstract

Berbagai aktifitas masyarakat kota maminasata dalam kehidupan sehari-hari kerap kali terjadi persoalan yang kemudian menjadi hambatan bagi kelancaran kinerja masyarakat di kota Maminasata dan pastinya akan menimbulkan dampak yang kurang baik bagi kelangsungan hidup masyarakat kota maminasata. Dengan berbagai persoalan yang kemudian menjadi hambatan bagi kelancaran aktifitas masyarakat di kota Maminasta maka dapat dikatakan bahwasanya kota Maros dan Gowa membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk kemudian membenahi kebutuhan masyarakat sebagai solusi dari persoalan yang ada di kota Maros-gowa ini. Dengan memperhatikan pokok masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi pengembangan infrastruktur jalan TOL bypass maros-gowa terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat serta menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh pada pengembangan infrastruktur jalan TOL by-pass Maros-Gowa. Jenis penelitian ini di kategorikan sebagai penilitian deskriptif kuantitatif. Dieskriptif Kuantitatif adalah data yang diperoleh dari sampel populasi penelitian di analisis sesuai dengan metode Statistik yang digunakan kemudian di interprestasikan. Metode penelitian deskriptif kuantitatif adalah suatu metode yang bertujuan untuk membuat gambar atau deskriptif tentang suatu keadaan secara objektif yang menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut serta penampilan dan hasilnya (Arikunto, 2006). Proses penelitian ini terdiri dari pengumpulan data dan informasi, penyususnan data, dan analisis data. Hasil akhir dari penelitian ini adalah rekomendasi. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah di lakukan pada bab sebelumnya,maka dapat di tarik kesimpulan akhir ialah; 1) Pengembngan Jalan TOL akan memberikan pertumbuhan ekonomi baru di berbagai wilayah, dengan hasil ini dapat di simpulkan adanya kepercayaan masyarakat dalam pembangunan akan memberikan dampak positif dalam skala makro jalan TOL termasuk dalam program pemerintah untuk memajuakan daerah Pembangunan merupakan kenyataan fisik sekaligus keadaan mental (state of mind) dari suatu masyarakat telah melalui kombinasi tertentu dari proses sosial ekonomi dan lemabaga, memiliki cara untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Pengembngan Jalan TOL Baypass Maros-Gowa diharapkan memberikan dampak positif dalam menunjang makro ekonomi, seperti tujuan pembangunan itu sendiri di harapkan dapat meningkatkan taraf kehidupan masyarakat menjadi lebih baik, dapat memberikan pemerataan ekonomi nasional, dan memberikan titik pertumbhan ekonomi baru di berbagai wilayah yang nantinya membuka peluang kesejahteraan masyarakat secara umum sehingga mempermudah pelayanan pemerintah. Various activities of the people of the city of Maminasata in everyday life often occur problems which then become obstacles to the smooth performance of the people in the city of Maminasata and will certainly have an unfavorable impact on the survival of the people of the city of Maminasata. With various problems that later become obstacles to the smooth running of community activities in the city of Maminasta, it can be said that the cities of Maros and Gowa need special attention from the central government and local governments to then fix the needs of the community as a solution to the problems that exist in the city of Maros-Gowa. By paying attention to the main problem above, this study aims to examine the potential of the Maros-Gowa by-pass highway infrastructure development on community economic growth and analyze the factors that influence the development of Maros-Gowa by-pass highway infrastructure. This type of research is categorized as quantitative descriptive research. Quantitative descriptive is data obtained from a sample of the research population analyzed in accordance with the statistical methods used and then interpreted. Quantitative descriptive research method is a method that aims to make a picture or descriptive of a situation objectively using numbers, starting from data collection, interpretation of the data and appearance and results (Arikunto, 2006). The research process consisted of data and information collection, data compilation, and data analysis. The final result of this research is a recommendation. Based on the results of the analysis and discussion that has been carried out in the previous chapter, the final conclusions can be drawn are; 1) The development of the TOL Road will provide new economic growth in various regions, with these results it can be concluded that public trust in development will have a positive impact on the macro scale of the TOL road included in the government program to advance the region Development is a physical reality as well as a mental state (state of mind) of a society that has gone through a certain combination of socio-economic and institutional processes, has a way to realize a better life. The development of the Maros-Gowa Baypass Toll Road is expected to have a positive impact in supporting the macro economy, as the development goal itself is expected to improve the standard of living of the community for the better, can provide national economic equity, and provide new economic growth points in various regions which will open up opportunities for general public welfare so as to facilitate government services
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN RESERVASI RAWAT JALAN MENGGUNAKAN METODE FIRST IN FIRST OUT (FIFO) Milletri Pangloli, Helga Chriesensia; Ansarullah, Ansarullah; Nurdiansah, Nurdiansah
DIPAKOMSI Vol. 17 No. 2 (2023): Jurnal Dipanegara Komputer Sistem Informasi (DIPAKOMSI)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Dipa Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36774/dipakomsi.v17i2.1528

Abstract

Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar (BBKPM), salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang berada di bawah naungan Kementerian Kesehatan, kesulitan mengelola pelayanan pasien dengan sistem antrian manual. Hambatan tersebut antara lain sulitnya menjadwalkan janji temu, kurangnya kesadaran pasien untuk datang tepat waktu, kurangnya informasi mengenai dokter panggilan, dan antrian panjang di rumah sakit. Untuk mengatasi masalah ini, telah dirancang sistem perangkat lunak yang menggunakan first-in, first-out (FIFO) untuk mengatur penjadwalan janji temu pasien. Metode FIFO memberikan urutan antrian yang adil dimana pasien yang datang lebih awal mendapat nomor antrian pertama dan dilayani terlebih dahulu. Dengan menggunakan software ini, pasien dapat membuat janji temu secara online, memilih waktu yang tepat untuk mengunjungi dokter umum, dan mendapatkan nomor perintah pemeriksaan tanpa harus pergi ke rumah sakit. Perangkat lunak ini mengurangi antrian fisik, menghemat waktu dan tenaga pasien, dan memungkinkan mereka mendapatkan informasi akurat tentang janji temu. Pendekatan FIFO diharapkan dapat meningkatkan efisiensi perencanaan, mengurangi waktu tunggu pasien, dan membantu dokter memberikan pelayanan yang lebih baik.