PURNAMASARI, RIZKA
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGEMBANGAN MEDIA PANDA PINTAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP WARNA PRIMER ANAK USIA 4-5 TAHUN PURNAMASARI, RIZKA; AGUSTIN NINGRUM, MALLEVI
PAUD Teratai Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : PAUD Teratai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Anak usia dini merupakan masa keemasan (the golden age), anak usia dini memiliki karakterisrik yang berbeda-beda namun sekaligus periode yang sangat kritis dalam setiap tahap perkembangannya. Tujuan dari penelitian ini yakni untuk mendeskripsikan dan menganalisis desain pengembangan media panda pintar, dari kelayakan serta keefektifan media panda pintar. Pengembangan media pintar ini dirancang berdasarkan prinsip media pembelajaran PAUD yang menarik dan menyenangkan. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian Research and Development Borg and Gall. Prosedur penelitian yang digunakan menggunakan langkah-langkah prosedur penelitian dari Borg and Gall. Penelitian ini menggunakan desain uji coba one group pretest posttest. Uji coba dilakukan di lembaga TK Islam Terpadu Nada Ashobah dengan jumlah subjek uji coba 22 anak . Hasil uji validasi produk dengan ahli materi dan ahli media, diperoleh hasil nilai rata-rata 83% dari ahli materi dan nilai rata-rata 100% dari ahli media. Data uji normalitas menggunakan uji kolmogorov smirnov spss 16. Hasil dari uji normalitas kolmogorov smirnov diperoleh data berdistribusi tidak normal sehingga dilanjutkan dengan menggunakan uji wilcoxon. TK Islam Terpadu Nada Ashobah setelah dihitung menggunakan uji wilcoxon diperoleh data ?h????? < ?????? (0<65). Simpulannya adalah bahwa media panda pintar layak dan efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan mengenal konsep warna primer anak usia 4-5 tahun. Kata Kunci: konsep warna primer, media panda pintar
DOLMEN DUSUN LEKET DAN SARKOFAGUS DUSUN GEBANGAN SEBAGAI TAMBAHAN DATA TINGGALAN MEGALITIK DI KABUPATEN SITUBONDO Purnamasari, Rizka
Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya Vol 16, No 2 (2022): Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um020v16i22022p354-364

Abstract

Situbondo Regency has significant number of megalithic cultural remains. The remains are widespread in several sub-districts in the Situbondo Regency. So far, the megalithic cultural remains found in Situbondo can be categorized into several types, such as dolmens, sarcophagi, terraced buildings, menhirs, and stone mortars. The distribution of megalithic remains in Situbondo cannot be separated from the geographical landscape of the eastern end of Java Island, which consists of Jember, Bondowoso, Situbondo, and Banyuwangi Regency which also has very significant findings of megalithic cultural remains, both in number and type. The existence of two megalithic remains documented by the Yogyakarta Archaeological Center in June 2021 certainly contributes new data to the distribution of megalithic remains in Situbondo RegencyKabupaten Situbondo memiliki tinggalan budaya megalitik dengan jumlah yang signifikan. Tinggalan-tinggalan tersebut tersebar di beberapa kecamatan di Wilayah Kabupaten Situbondo. Sejauh ini tinggalan- budaya megalitik yang terdapat di Situbondo dapat dikategorikan dalam beberapa jenis seperti dolmen, sarkofagus, bangunan berundak, menhir, dan lumpang batu. Sebaran tinggalan megalitik di Situbondo tidak terlepas dari kesatuan geografis wilayah ujung timur Pulau Jawa yang terdiri dari Jember,  Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi yang juga memiliki temuan tinggalan budaya megalitik yang sangat signifikan baik jumlah maupun jenisnya. Adanya dua tinggalan megalitik yang didokumentasikan oleh Balai Arkeologi Provinsi DIY pada Juni 2021 tentunya menyumbangkan data baru pada sebaran tinggalan megalitik di Kabupaten Situbondo.
Excavation Results from Gua Bedug: New Insights on the Early-Mid Holocene Prehistory of the Rembang Zone Wibowo, Hari; Citra Iqliyah, Darojah; Purnamasari, Rizka; Aris Tanudirjo, Daud; Noerwidi, Sofwan; Rahmadi, Cahyo
PURBAWIDYA: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Vol. 13 No. 2 (2024): Vol. 13 (2) November 2024
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55981/purbawidya.2024.5561

Abstract

There are not many Early-Mid Holocene sites in the Rembang Zone, moreover that have human remains recovered from excavation. Gua Bedug is one of these sites, and this article presents the preliminary analysis of its excavation results. Currently, dating associated with human remains from Gua Bedug shows occupation from 5.895 - 8.542 cal. BP, showing similarity with the human remains from the southern part of Java that ranged between 9.000-5.000 BP. These human remains at Gua Bedug were recovered in context mostly with shell and bone artifacts, markers of Preneolithic culture. Dating related to the Preneolithic cultural layers in Gunung Sewu shows that this culture lasted between 12,000 to 4,000 BP. Therefore, the cultural layers from the southern part of Java are older than the northern part. Although they share the same markers of Preneolithic culture as the southern sites, the much smaller quantity of lithic artifacts from Gua Bedug, and the abundance of shell and bone artifacts is more likely driven by local adaptation rather than material preference for specific purposes. This local adaptation is also shown in the faunal remains records, which indicate a close interaction between the people of Gua Bedug and their aquatic paleoenvironment.