Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengembangan Pentapod Armor Beton Jenis Baru untuk Pelindung Bangunan Pantai Natakusumah, Dantje Kardana; Achiari, Hendra; Nugroho, Eka; Hidayatulloh, Syarif; Angelo, Jonathan; Adinata, Fitra
Jurnal Teknik Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (Desember 2023)
Publisher : Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56860/jtsda.v3i2.92

Abstract

This paper discusses PentaPod concrete armor, a new type of coastal structure protection made from concrete designed to shield against wave and tidal damage. PentaPod concrete armor can be arranged randomly or in an organized fashion without requiring ties. However, it can also be installed systematically, in one or multiple layers, interconnected with ties. The overall stability of structures with PentaPod armor far exceeds that of conventional concrete armor installations. The research method involves determining the Stability Coefficient (Kd) for two variants of PentaPod concrete armor, namely PentaCone and PentaOcta, tested in a Wave Tank. This study aimed to find the stability coefficient for both variants of PentaPod concrete armor when installed randomly and systematically without tie bonds. The novelty of the research includes that the concrete armor: 1) can be installed randomly and systematically, 2) systematic installation without ties reduces the number of armor units and associated costs, 4) systematic tie-bonded installation improves stability and can reduce the size of armor units, thus lowering costs, 5) the use of ties facilitates the installation of armor on the surface and underwater. In this paper, the Flow 3D software is used as a Numerical Wave Flume. Although there are no results from the Numerical Wave Flume that can be compared with the results from the Physical Wave Flume, this is an initial step toward obtaining complementary results between the Physical and Numerical Wave Flume methods.
Pengembangan PentaPod, Armor Beton Jenis Baru Untuk Pelindung Bangunan Pantai Natakusumah, Dantje Kardana; Achiari, Hendra; Oktariyanto Nugroho, Eka; Adinata, Fitra; Hidayatulloh, Syarif; Angelo Ishakputra, Jonathan; Aryo Bronto, Danis; Syabhan, Kiromi
Jurnal Teknik Sipil Vol 31 No 1 (2024): Jurnal Teknik Sipil - Edisi April
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2024.31.1.4

Abstract

Abstrak Check dam, yang dikenal sebagai bendungan kecil atau bendung pengendali sedimen, adalah struktur yang dibangun melintang aliran air, seperti sungai atau saluran drainase, dengan tujuan utama untuk mengendalikan aliran air dan mengurangi kecepatannya. Umumnya dibuat dari pasangan batu atau beton, namun penelitian ini menggunakan checkdam yang terbuat dari pentapod. Check Dam PentaPod yang terbuat dari PentaPod menawarkan solusi armor beton inovatif dengan fitur interkonektivitas, dirancang khusus untuk mengurangi kecepatan air dan secara efektif mencegah erosi dan degradasi dasar sungai. Dengan bentuk lintas seksional yang kompak, struktur ini ditempatkan secara strategis di sungai guna memperlambat aliran air dan meningkatkan stabilitas struktural terhadap gaya dinamis arus sungai. Uji model hidraulik Check Dam PentaPod yang dilakukan oleh Laboratorium Sungai dan Sedimentasi ITB bertujuan mensimulasikan berbagai kondisi hidrodinamik untuk mengevaluasi efektivitas dan kinerja struktur dalam menjaga integritas dan stabilitas di bawah beragam kondisi aliran dan tinggi air. Langkah ini penting untuk memastikan kemampuan Check Dam PentaPod dalam mengontrol degradasi dasar sungai dan menjaga stabilitas tepi sungai secara efektif. Kata-kata Kunci: PentaPod, armor beton baru, check dam, perlindungan alur sungai. Abstract Check dams, also known as small dams or sediment control dams, are structures built across waterways like rivers or drainage channels. Their primary purpose is to regulate water flow and reduce its velocity. Traditionally constructed from stone or concrete, this research explores check dams made from a novel material: PentaPods. The PentaPod Check Dam utilizes prefabricated PentaPod concrete units with interlocking features. This innovative armor solution is specifically designed to decrease water velocity and effectively prevent erosion and riverbed degradation. Due to its compact cross-sectional form, the structure can be strategically placed in rivers to slow down water flow and enhance its structural stability against the dynamic forces of river currents.Hydraulic model testing of the PentaPod Check Dam, conducted by the ITB River and Sedimentation Laboratory, aims to simulate various hydrodynamic conditions. This evaluation process assesses the structure's effectiveness and performance in maintaining integrity and stability under diverse flow rates and water levels. These tests are crucial for ensuring the PentaPod Check Dam's ability to effectively control riverbed degradation and safeguard the stability of riverbanks.  Keywords: PentaPod, new concrete armor, check dam, river channel protection.
KAJIAN KARAKTERISTIK GELOMBANG DI KECAMATAN BUMI WARAS, LAMPUNG Ahmad, Ayu Libiaty; Nurisman, Nanda; Achiari, Hendra; Setiawati, Endang
MARLIN Vol 3, No 1 (2022): (Februari 2022)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marlin.V3.I1.2022.55-66

Abstract

Kecamatan Bumi Waras merupakan kecamatan yang terletak di wilayah pesisir di sekitar Teluk Lampung yang memiliki jumlah penduduk yang cukup padat dan keadaan ekonomi yang cukup berkembang. Letak kecamatan Bumi Waras sendiri menjadi ancaman bagi masyarakat sekitar karena adannya salah satu potensi gelombang ekstrim yang dapat menyebabkan abrasi pantai dan merusak bagunan warga sekitar pesisir. Keberadaan ancaman gelombang ektrim di Teluk Lampung harus menjadi perhatian dalam menentukan perencanaan mitigasi bencana dan tata wilayah di sekitar Teluk Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi potensi gelombang ektrim yang dapat terjadi di sekitar Teluk Lampung sehingga dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam perencanaan mitigasi bencana. Data yang digunakan merupakan data pasang surut dan data angin yang dapat digunakan sebagai prediksi gelombang ektrim. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menggunakan data tahun 2009-2018 tidak ditemukan potensi gelombang ekstrim di wilayah Teluk Lampung karena banyaknya pulau-pulau yang menjadi penghalang secara langsung.Bumi Waras is a sub-district located in the coastal area around Lampung Bay, which has a fairly dense population and a fairly developed economy. The location of Bumi Waras poses a threat to the surrounding community because of the potential for extreme waves that can cause coastal abrasion and damage the buildings of residents around the coast. The existence of the threat of extreme waves in Lampung Bay should be a concern in determining disaster mitigation planning and regional planning around Lampung Bay. This study aims to predict the potential for extreme waves that can occur around Lampung Bay so that it can be used as a consideration in disaster mitigation planning. The data used are tidal data and wind data that can be used as extreme wave predictions. Based on the results of research conducted using data from 2009-2018, there was no potential for extreme waves in the Lampung Bay area because of the many islands that became a direct barrier.
ANALISIS REFLEKSI DAN TRANSMISI GELOMBANG PADA PEMECAH GELOMBANG TIANG PANCANG Achiari, Hendra; Ahmad, Ayu Libiaty; Sulaiman, Dede M
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 12 No. 3 (2020): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitkt.v12i3.27591

Abstract

Pantai berlumpur rentan terhadap kerusakan akibat gelombang, sehingga diperlukan perlindungan pantai yang salah satunya menggunakan pemecah gelombang tipe permeable. Tipe permeable yang dikembangkan ini disebut sebagai Pemecah Gelombang Tiang Pancang. Bahan yang digunakan untuk memodelkan struktur tersebut (prototipe) di laboratorium adalah bambu bulat bersekat yaitu bambu bulat dari taman Pringgodani dengan diameter 1 cm, tinggi 20 cm dengan sekat kayu multiblok setebal 2 cm. Analisis refleksi dan transmisi terhadap hasil pengujian model fisik 2D terhadap pemecah gelombang diperlukan untuk mencapai optimasi dalam penggunaannya. Hasil pengujian laboratorium membuktikan bahwa Pemecah Gelombang ini cukup efektif pada skenario yang memiliki nilai Kt yang lebih kecil dan nilai Kr yang lebih besar. Pada percobaan ini pengujian dilakukan dengan skenario tinggi muka air pada Mean Sea Level (MSL) (44 cm) dan High Water Level (HWL) (50 cm) dengan 2 skenario spasi antar tiang yaitu 1 cm dan 2 cm pada masing-masing tinggi muka air. Kemudian hasil perhitungan Kt dan Kr dibandingkan dengan variabel non-dimensional kecuraman gelombang (Hi/gT2) dan kemiringan gelombang (Hi/L) . Hasil percobaan laboratorium menunjukkan bahwa nilai Kt lebih rendah pada saat kondisi MSL, dan nilai Kr lebih tinggi pada saat kondisi MSL hal ini menunjukkan bahwa Pemecah Gelombang Bambu Bulat Bersekat ini lebih efektif pada muka air rendah dari pada muka air tinggi.