Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Keanekaragaman Spesies Kupu-Kupu di Taman Cibodas, Cianjur, Jawa Barat sebagai Sumber Pembelajaran Biologi : The Diversity of Butterfly Species at Cibodas Park, Cianjur, West Java as a Source of Biology Learning Murwitaningsih, Susanti; Dharma, Agus Pambudi; Depta, Depta; Nurlaeni, Yati
SEJ (Science Education Journal) Vol. 3 No. 1 (2019): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/sej.v3i1.2717

Abstract

Indonesia has many endemic butterfly species and there are about 2,000 species found in Indonesia from 17,500 species of butterflies in the world. This research was conducted for five months from January to May 2017 at Cibodas Botanical Garden of Cianjur Regency, West Java. Technique of taking data is done by butterfly captured directly by insect net in each observation point. The observation of butterflies in the three locations of Sakura Park, Guest House and Fountain at Cibodas Botanical Garden found 98 individuals from 21 species consisting of 4 families, among others Papilionidae (4 species), Nymphalidae (12 species), Pieridae ( 4 species), and Lycaenidae (1 species). At the location of Sakura Park has the highest index value, among others, the species diversity index (H '= 1.92) is moderate, the species richness index (R = 3.51), and the dominance index (C = 0.27), while the species evenness index highest at the Fountain location (E = 0.87). Students are rarely invited to visit KRC to learn directly.
STUDI EKOLOGI HABITAT, TEKNIK PERBANYAKAN DAN PENGOLEKSIAN DALAM RANGKA KONSERVASI EX-SITU ANDALIMAN (Zanthoxyllum acanthopodium DC.) Nurlaeni, Yati; Junaedi, Decky Indrawan
Bioma Vol. 14 No. 2 (2018): Bioma
Publisher : LPPM Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.533 KB) | DOI: 10.21009/Bioma14(2).4

Abstract

Andaliman (Zanthoxyllum acanthopodium DC.) terkenal sebagai bumbu masak khas masyarakat suku Batak, Sumatera Utara. Tanaman ini tersebar alami di Indonesia hanya di bagian utara pulau Sumatera yaitu Aceh dan Sumatera Utara. Andaliman merupakan tanaman bernilai penting baik secara ekonomi, budaya, dan konservasi di Tapanuli Utara dan kawasan sekitar Danau Toba, Sumatera Utara. Tanaman ini dikenal sebagai tanaman yang sulit diperbanyak. Studi ini bertujuan untuk: (1) menginventarisasi sebaran Andaliman di kawasan alaminya dan kawasan pertanian di wilayah sekitar Danau Toba; (2) melakukan studi ekologi habitat Andaliman, termasuk data keragaman jenis pada soil seedbank pada habitat Andaliman; dan (3) mengumpulkan informasi teknik perbanyakan Andaliman dari petani Andaliman di kawasan sekitar Danau Toba. Studi sampling inventarisasi dilakukan di lima kabupaten di sekitar Danau Toba: Kabupaten Samosir, Kabupaten Tobasa (Toba-Samosir), Kabupaten Simalungun, Kabupaten Dairi, dan Kabupaten Kabanjahe. Andaliman secara umum di lima kabupaten ini ditemukan di ketinggian lebih dari 1000 m dpl, kawasan lereng dengan kemiringan relatif tinggi, tidak langsung terkena cahaya matahari dan atau terkena matahari langsung pada sebagian waktu. Sampel soil seed bank dari habitat Andaliman banyak mengandung biji dari Compositae, Melastomataceae, Lamiaceae, Solanaceae, dan Cannabaceae. Petani Andaliman di wilayah sekitar Danau Toba melakukan setidaknya tiga pendekatan untuk memperbanyak Andaliman. Pertama, Andaliman ditumbuhkan dengan cara membakar ladang atau lahan yang terdapat biji Andaliman yang sudah direndam air hangat sebelumnya. Pembakaran ladang/lahan akan memecah dormansi biji Andaliman. Kedua, Andaliman dibiarkan tumbuh alami setelah lahan dibersihkan untuk merangsang pertumbuhan soil seed bank Andaliman di tempat tersebut. Ketiga, Andaliman diperbanyak secara vegetatif dengan metode stek pucuk.