Ciswiyati, Dwi Endah
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KOKAMI BATIK GROBOGAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN APRESIASI MELALUI PENDEKATAN KRITIK WACHOWIAK DAN CLEMENTS PADA SISWA KELAS VII C SMP N 1 GODONG Ciswiyati, Dwi Endah; Triyanto, Triyanto; Syarif, Muh. Ibnan
Eduarts: Jurnal Pendidikan Seni Vol 7 No 2 (2018): Eduarts
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/eduart.v7i2.34978

Abstract

Permasalahan yang dikaji adalah bagaimana pelaksanaan dan bagaimana hasil pelaksanaan pembelajaran apresiasi melalui pendekatan kritik Wachowiak dan Clement menggunakan media pembelajaran Kokami Batik Grobogan pada siswa kelas VII C SMP Negeri 1 Godong. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dan dilaksanakan melalui pengamatan terkendali. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan tes. Analisis data dilakukan melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut. Pertama, Kokami Batik Grobogan terdiri dari kotak, amplop dan kartu apresiasi. Selain itu juga dibuat buku pedoman apresiasi. Pelaksanaan pembelajaran terdiri dari pengamatan terkendali 1 dan pengamatan terkendali 2. Pelaksanaan pembelajaran diawali dengan memberi penjelasan materi pembelajaran kemudian mendiskusikan pertanyaan evaluasi kelompok pada kartu apresiasi secara berkelompok yang kemudian dipresentasikan hasilnya di depan kelas dan ditutup dengan penarikan kesimpulan hasil pembelajaran serta setelahnya memberikan soal evaluasi individu. Kedua, apresiasi siswa tumbuh dan meningkat selama pembelajaran. Terbukti dengan tumbuhnya apresiasi siswa setelah mengikuti pembelajaran dan hasil nilai rata – rata evaluasi diskusi kelompok dan evaluasi individu yang meningkat. Saran yang diberikan seharusnya guru dilatih dalam memberikan pemahaman tentang materi apresiasi dan mengembangkan media pembelajaran. Sehingga pembelajaran seni rupa tidak hanya terpaku pada kegatan praktik dan penugasan saja sehingga tidak membosankan.
Creativity Overview: A Contemporary Wayang By Nanang Garuda Ciswiyati, Dwi Endah; Syarif, Muhammad Ibnan; Muharrar, Syakir
Catharsis Vol 10 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/catharsis.v10i2.52632

Abstract

The creative process in formulating the background concept of work carried out by an artist with various new and unique works sometimes gets less appreciation, even though there are many new ideas that need more attention. This study examined the motivation and creative process of Nanang Garuda in creating Wayang Pulau (a traditional puppet from Indonesia). The research approach used descriptive qualitative methods in the form of field research at the Garuda House Museum. Data collection used observation, interviews, documentation and recording. The validity technique used triangulation of data sources. Data analysis used data collection, reduction, presentation, and verification. The results of the study are as follows. First, Nanang Garuda always creates unique works. His work motivation is his love for Garuda bird with the vision and mission of reviving and rebranding the Garuda which is currently being forgotten by many Indonesians. The stages of the creative process carried out by Nanang Garuda are in the form of preparing to collect information on various problems regarding Indonesianness. The incubation of ideas is done by looking for answers based on Googling and books. The illumination stage is carried out by visualizing the idea into a work. Lastly, the verification stage is done by evaluating each completion of the work and at the end of the wayang show. The researcher's suggestion is that Nanang Garuda's hard work and dedication should always be used as an example of enthusiasm in spurring work. The creative process in formulating the background concept of work carried out by an artist with various new and unique works sometimes gets less appreciation, even though there are many new ideas that need more attention. This study examined the motivation and creative process of Nanang Garuda in creating Wayang Pulau (a traditional puppet from Indonesia). The research approach used descriptive qualitative methods in the form of field research at the Garuda House Museum. Data collection used observation, interviews, documentation and recording. The validity technique used triangulation of data sources. Data analysis used data collection, reduction, presentation, and verification. The results of the study are as follows. First, Nanang Garuda always creates unique works. His work motivation is his love for Garuda bird with the vision and mission of reviving and rebranding the Garuda which is currently being forgotten by many Indonesians. The stages of the creative process carried out by Nanang Garuda are in the form of preparing to collect information on various problems regarding Indonesianness. The incubation of ideas is done by looking for answers based on Googling and books. The illumination stage is carried out by visualizing the idea into a work. Lastly, the verification stage is done by evaluating each completion of the work and at the end of the wayang show. The researcher's suggestion is that Nanang Garuda's hard work and dedication should always be used as an example of enthusiasm in spurring work.
KOKAMI BATIK GROBOGAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN APRESIASI MELALUI PENDEKATAN KRITIK WACHOWIAK DAN CLEMENTS PADA SISWA KELAS VII C SMP N 1 GODONG Ciswiyati, Dwi Endah; Triyanto, Triyanto; Syarif, Muh. Ibnan
Eduarts: Jurnal Pendidikan Seni Vol 7 No 2 (2018): Eduarts
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/eduart.v7i2.34978

Abstract

Permasalahan yang dikaji adalah bagaimana pelaksanaan dan bagaimana hasil pelaksanaan pembelajaran apresiasi melalui pendekatan kritik Wachowiak dan Clement menggunakan media pembelajaran Kokami Batik Grobogan pada siswa kelas VII C SMP Negeri 1 Godong. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dan dilaksanakan melalui pengamatan terkendali. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan tes. Analisis data dilakukan melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut. Pertama, Kokami Batik Grobogan terdiri dari kotak, amplop dan kartu apresiasi. Selain itu juga dibuat buku pedoman apresiasi. Pelaksanaan pembelajaran terdiri dari pengamatan terkendali 1 dan pengamatan terkendali 2. Pelaksanaan pembelajaran diawali dengan memberi penjelasan materi pembelajaran kemudian mendiskusikan pertanyaan evaluasi kelompok pada kartu apresiasi secara berkelompok yang kemudian dipresentasikan hasilnya di depan kelas dan ditutup dengan penarikan kesimpulan hasil pembelajaran serta setelahnya memberikan soal evaluasi individu. Kedua, apresiasi siswa tumbuh dan meningkat selama pembelajaran. Terbukti dengan tumbuhnya apresiasi siswa setelah mengikuti pembelajaran dan hasil nilai rata – rata evaluasi diskusi kelompok dan evaluasi individu yang meningkat. Saran yang diberikan seharusnya guru dilatih dalam memberikan pemahaman tentang materi apresiasi dan mengembangkan media pembelajaran. Sehingga pembelajaran seni rupa tidak hanya terpaku pada kegatan praktik dan penugasan saja sehingga tidak membosankan.
EKSPLORASI ARTIFICIAL INTELLIGENCE DALAM UJI KOMPETENSI KEAHLIAN DKV SMK TAMANSISWA JETIS YOGYAKARTA SEBAGAI TANTANGAN MENINGKATKAN LITERASI DIGITAL Ciswiyati, Dwi Endah
Jurnal Pendidikan Seni dan Industri Kreatif Vol. 6 No. 1 (2025): Sendikraf Jurnal Pendidikan Seni dan Industri
Publisher : BBPPMPV Seni dan Budaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70571/psik.v6i1.183

Abstract

Uji Kompetensi Keahlian merupakan rangkaian penilaian mengukur ketercapaian kemampuan dan kompetensi di SMK. Peserta didik mudah mengeksplorasi informasi melalui internet, kurangnya literasi digital membuat pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) menjadi kurang efektif dan tidak berkelanjutan. Kebiasaan menganggap remeh kepenulisan terutama pengembangan teks, menyebabkan UKK menghadapi kendala. Kesulitan keterbatasan informasi untuk konten UKK, memaksa mereka harus eksplorasi dan mengolah informasi melalui AI. Artikel ini mengkaji mengenai pelaksanaan eksplorasi Artificial Intelligence dalam UKK dan hubungan eksplorasi Artificial Intelligence dengan literasi digital dalam UKK DKV SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta. Pendekatan penelitian kualitatif deskriptif dengan metode field research. Paket 3. Content Creator Junior dipilih membuat konten UKK bertema makanan. Pembekalan dan latihan disarankan eksplorasi Artificial Intelligence dimanfaatkan sebaik mungkin dalam UKK. Hari pertama AI dimanfaatkan untuk mencari tulisan persuasi dan riset konten poster. UKK kedua AI dimanfaatkan mencari informasi gizi, sejarah, filosofi, asal usul, ciri khas, manfaat, komparasi, perkembangan, dan fakta unik konten infografis. UKK ketiga AI dimanfaatkan membuat tulisan ajakan, mencari referensi video, dan menghilangkan background video. UKK keempat memanfaatkan AI untuk caption sosial media dan presentasi. Eksplorasi Artificial Intelligence meningkatkan daya literasi digital melalui proses membaca, memahami, memilah, menyaring, memodifikasi dan menuliskan kembali. Dampak positif kreativitas, daya pikir kritis, dan analisa informasi meningkat.