Article Per Year (5 Year)
p-Index From 2020 - 2025
2.928
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Cakrawala Pendidikan Imaji: Jurnal Seni dan Pendidikan Seni Harmonia: Journal of Research and Education Rekayasa: Jurnal Penerapan Teknologi dan Pembelajaran Catharsis Eduarts: Journal of Arts Education Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan Brikolase : Jurnal Kajian Teori, Praktik dan Wacana Seni Budaya Rupa Dewa Ruci : Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni Abdimasku : Jurnal Pengabdian Masyarakat Room of Civil Society Development Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Room of Civil Social Development
Muh. Ibnan Syarif, Muh. Ibnan
Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Arts Humanities Computer Science & IT Economics, Econometrics & Finance Education Engineering Environmental Science Health Professions Industrial & Manufacturing Engineering Languange, Linguistic, Communication & Media Social Sciences Other

Published : 37 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

 1   2   3   4 
MASJID JAMI’ PITI MUHAMMAD CHENG HOO PURBALINGGA: REFLEKSI AKULTURASI BUDAYA PADA MASYARAKAT PURBALINGGA Damayanti, Risca; Triyanto, Triyanto; Syarif, Muh. Ibnan
Catharsis Vol 5 No 2 (2016)
Publisher : Catharsis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masjid Cheng Hoo Purbalingga memiliki bentuk yang unik dan menarik, serta berada di tengah-tengah muslim Jawa yang secara umum memiliki kepercayaan/keyakinan dan budaya berbeda dengan muslim Cina Purbalingga. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini: (1) bagaimana perwujudan akulturasi pada bentuk masjid; (2) bagaimana pola-pola hubungan dan keterlibatan muslim Jawa dan Cina; dan (3) bagaimana fungsi Masjid Cheng Hoo Purbalingga. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan interdisiplin (sosial, budaya, dan seni). Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan studi dokumen. Pemeriksaan data dengan triangulasi, member checking, dan rich and thick description. Prosedur analisis data dengan reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Masjid Cheng Hoo Purbalingga merefleksikan akulturasi budaya pada masyarakat Purbalingga. Refleksi tampak pada hal-hal sebagai berikut. Pertama, Masjid Cheng Hoo Purbalingga benar-benar hasil akulturasi budaya, yaitu antara nilai-nilai Islam, unsur budaya Arab, Jawa, Cina, dan Hindu. Kedua, terdapat pola-pola hubungan dan keterlibatan muslim Jawa dan Cina dalam memunculkan gagasan tentang Masjid Cheng Hoo Purbalingga berkaitan dengan pengembangan ide/gagasan, pendirian, dan pemilihan nama masjid, baik yang berada di dalam maupun luar Purbalingga. Ketiga, Masjid Cheng Hoo Purbalingga memiliki fungsi berkaitan dengan ekspresi, fungsi individu, sosial, dan budaya.
TOPENG SENI BARONGAN DI KENDAYAKAN TEGAL: EKSPRESI SIMBOLIK BUDAYA MASYARAKAT PESISIRAN Murni, Endri Sintiana; Rohidi, Tjetjep Rohendi; Syarif, Muh. Ibnan
Catharsis Vol 5 No 2 (2016)
Publisher : Catharsis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kehadiran seni dalam kehidupan manusia menjadi salah satu kebutuhan bagi manusia. Salah satunya topeng seni barongan di Kendayakan Tegal. Bentuk topeng mengarah pada keislaman dan masih mempertahankan bentuk terdahulu. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini: (1) bagaimana bentuk topeng dalam seni barongan di Kendayakan Tegal?; (2) mengapa bentuk topeng dalam seni barongan di Kendayakan Tegal mengekspresikan secara simbolik budaya pesisiran?. Metode dan pendekatan penelitian adalah kualitatif dengan kajian interdisiplin. Analisis data seni dengan intra dan ekstraestetik. Hasil penelitian yang pertama, topeng seni barongan terdiri dari Capluk, Gendruwo Lanang, Gendruwo Wadon, Singa, dan Buroq. Bentuk visual topeng memiliki gaya imajinatif dan stilaisi dengan corak sederhana serta variatif. Warna topeng cerah dan tegas. Topeng juga terkait dengan nilai kosmologis, klasifikasi simbolik, dan orientasi kehidupan. Kedua, topeng seni barongan sebagai praktik budaya masyarakat Desa Kendayakan berada di kawasan pesisir menghasilkan produk budaya berupa topeng seni barongan yang mengekspresikan secara simbolik budaya pesisiran. Topeng seni barongan dahulu memiliki unsur-unsur budaya Hindu bergeser menjadi budaya dan simbol Islam sebagai legitimasi yang kuat pada masyarakat Kendayakan serta bertujuan sebagai media syiar Islam.
Arts Education in Pesantren (Islamic Boarding School) : an Aesthetic Expression of Students’ Drawing in MTs Al Asror Semarang Ma'sum, Aziz; Triyanto, Triyanto; Syarif, Muh. Ibnan
Catharsis Vol 7 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/catharsis.v7i2.23695

Abstract

Pesantren Environment is an environment that has different characteristic from other environments. The research purpose is to observe the problem of aesthetic expression of Pesantren students’ drawing, the environment that influences them. Qualitative method was used with descriptive qualitative approach. Data collection techniques were observation, interview, and document study. data validity techniques used source triangulation, technique triangulation, and member checking. Data analysis procedure used data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The research results show; first, aesthetic expression of students’ painting shows the visual uniqueness in the lines, looks, shapes, textures, colors, and aesthetic principles. Second, environment that influences, natural-physical environment, social environment, Pesantren cultural environment that is manifested in a form of any symbol that relates to Pesantren.
The Visual Intelligence of PSGCC Gifted Child Community at Yogyakarta Ardiyawan, Ardiyawan; Syarif, Muh Ibnan; Triyanto, Triyanto
Catharsis Vol 7 No 3 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/catharsis.v7i2.28443

Abstract

In art education, through psychological perspective, the intellectuality of a gifted child is a possible influence to the projected expression in their drawing. Children’s intelligence allows them to freely visualize their creativity on the canvas. In this context, this research aims to analyse “The Visual Intelligence of PSGCC Gifted Child Community at Yogyakarta”. The research employed qualitative methods and utilized case study design. The data of the research were from observation, interview, and documentation. Further, the researcher conducted triangulation of sources and data to validate the findings. The analysis of the data was through the sequence of data reduction, presentation, and verification. The findings of the research showed that the gifted children in the PSGCC community had the tendency of possessing visual intelligence with some details to discuss. First, the existence of the visual intelligence of the gifted children from PSGCC community shows that the children have the sensitivity to visual elements (lines, colours, shapes, and spaces); that is to say, the children are able to compose the element and visual principle in accordance with their behalf. Second, the visual intelligence of the children is visible from the way they identify an object to paint, starting from describing the position of the object, identify the part of the object, and recognize the characteristic of the object. Third, the visual intelligence from the children portrays that the children’s ability to comprehend and portray a dimension of an object as well as its surrounding. The researchers expect that this research gives an implication to become a reference for parents, teachers, and children community’s liaisons to observe and acknowledge the intelligence of children through their paintings.
The Javanese Cultural Values in Lengger Giyanti Mask, Wonosobo Eko Budiyanto, Ari Eko Budiyanto Ari; Triyanto, Triyanto; Ibnan Syarif, Muh.
Catharsis Vol 8 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/catharsis.v8i2.32168

Abstract

Lengger Giyanti Mask Art Wonosobo is a popular traditional art that is full of noble cultural values ​​that exist in the lives of its people. Art that develops in the communities around the Dieng mountains is inseparable from spiritual and religious values, whose teachings are conveyed in the form of Javanese community symbols. The purpose of this research is to analyze the Javanese cultural values ​​that exist in Wonosobo's Lengger Giyanti Mask. This study uses a type of qualitative research. Data collection techniques are carried out by interviews, direct observation and document study. The collected data is then analyzed inductively through the stages of reduction, data presentation, and verification.The results showed that the Lengger Giyanti Mask show, Wonosobo Regency always gave rise to Javanese cultural values. Cultural values ​​expressed in Mask Lengger in Giyanti Village, Wonosobo Regency generally have cultural values, namely values ​​about norms or rules while in values ​​related to Javanese culture are divided into 3 namely (1) cosmologically, contained in Sulasih mask dance, which invites gods and goddesses and ancestors to come to the performance; (2) in symbolic classification, each mask has a representation of basic human characteristics; and (3) in the orientation of the life of the Javanese people, in the mask art of Lengger there are symbols or implied messages, namely dance pangeling or reminder (advice).
THE ART CREATIVE PROCESS OF INDONESIAN CHILDREN IN THE STUDENT’S NATIONAL COLLECTIVE PAINTING COMPETITION IN 2018 Arisianto, Arisianto; Triyanto, Triyanto; Syarif, Muh. Ibnan
Catharsis Vol 8 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/catharsis.v8i2.32816

Abstract

Creative process is a process on how an artwork created through a physiological and psychological process. All of the art creators, including children, have their own different way to create artworks. This research was held to analyze an art creative process of Indonesian Children in the Student’s National Collective Painting Competition in 2018. This research was held in Indonesian National Gallery at Jalan Medan Merdeka Timur No. 14, Gambir, RT.6/RW.1, Gambir, Central Jakarta. The approach of this research is cultural approach with phenomenology research design. The technique of data collection was observation, interview, and documentation. The data validity was done through; a) reflection through an experience observed; b) asking an opinion from colleagues or other researchers; c) rational analysis by beating out whether a phenomenological description from the whole subjective meanings of are logic or not. The data analysis was done through four steps, the first is data grouping, second is reduction and elimination of data. Third, giving the occurring data from the reduction stage and then named. Fourth, the data identification stage. The results show that the painting creative process of children shows the highest creativity process, it is a conclusion from the whole creative process that are achieved from painting. The art competition should not only see only from the result, but also from the process so the children are not trapped in aesthetic matter, but process is also becomes a determining part in building creative ideas. The museum institution, like Indonesian National Gallery should see more on the children’s honesty in painting, therefore type haptik painting is still can be found in the collective painting competition.
KOKAMI BATIK GROBOGAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN APRESIASI MELALUI PENDEKATAN KRITIK WACHOWIAK DAN CLEMENTS PADA SISWA KELAS VII C SMP N 1 GODONG Ciswiyati, Dwi Endah; Triyanto, Triyanto; Syarif, Muh. Ibnan
Eduarts: Jurnal Pendidikan Seni Vol 7 No 2 (2018): Eduarts
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/eduart.v7i2.34978

Abstract

Permasalahan yang dikaji adalah bagaimana pelaksanaan dan bagaimana hasil pelaksanaan pembelajaran apresiasi melalui pendekatan kritik Wachowiak dan Clement menggunakan media pembelajaran Kokami Batik Grobogan pada siswa kelas VII C SMP Negeri 1 Godong. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dan dilaksanakan melalui pengamatan terkendali. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan tes. Analisis data dilakukan melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut. Pertama, Kokami Batik Grobogan terdiri dari kotak, amplop dan kartu apresiasi. Selain itu juga dibuat buku pedoman apresiasi. Pelaksanaan pembelajaran terdiri dari pengamatan terkendali 1 dan pengamatan terkendali 2. Pelaksanaan pembelajaran diawali dengan memberi penjelasan materi pembelajaran kemudian mendiskusikan pertanyaan evaluasi kelompok pada kartu apresiasi secara berkelompok yang kemudian dipresentasikan hasilnya di depan kelas dan ditutup dengan penarikan kesimpulan hasil pembelajaran serta setelahnya memberikan soal evaluasi individu. Kedua, apresiasi siswa tumbuh dan meningkat selama pembelajaran. Terbukti dengan tumbuhnya apresiasi siswa setelah mengikuti pembelajaran dan hasil nilai rata – rata evaluasi diskusi kelompok dan evaluasi individu yang meningkat. Saran yang diberikan seharusnya guru dilatih dalam memberikan pemahaman tentang materi apresiasi dan mengembangkan media pembelajaran. Sehingga pembelajaran seni rupa tidak hanya terpaku pada kegatan praktik dan penugasan saja sehingga tidak membosankan.
ESKPLORASI MOTIF BATIK KONTEMPORER (KAJIAN PADA INDUSTRI BATIK RUMAH BATIK WARDI DESA GALUH KECAMATAN BOJONGSARI KABUPATEN PURBALINGGA) Wardoyo, Dwi; Syakir, Syakir; Syarif, Muh. Ibnan
Eduarts: Jurnal Pendidikan Seni Vol 8 No 3 (2019): Eduarts
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/eduart.v8i3.35135

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan eksplorasi motif batik kontemporer pada Rumah Batik Wardi; bentuk motif batik kontemporer hasil eksplorasi pada Rumah Batik Wardi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, perekaman, wawancara dan studi data dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rumah Batik Wardi mengembangkan berbagai motif batik kontemporer dengan basis unggulan dan kearifan lokal. Bentuk yang dieksplorasi sebagai motif batik kontemporer merupakan berbagai hal yang menjadi ciri khas Kabupaten Purbalingga. Motif-motif tersebut meliputi motif flora, fauna, lingkungan alam dan motif batik klasik.
PELATIHAN MENGAJAR SENI RUPA BERBASIS KONSERVASI LINGKUNGAN BAGI PARA GURU SEKOLAH DASAR Ismiyanto, PC. S.; Syarif, Muh. Ibnan
Rekayasa : Jurnal Penerapan Teknologi dan Pembelajaran Vol 16, No 1 (2018): Juli 2018
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/rekayasa.v16i1.15082

Abstract

Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan tentang (1) konsep pendidikan dan pembelajaran seni rupa, (2) memilih jenis seni rupa dan media berkarya berdasarkan Kurikulum 2013, (3) berkarya seni rupa sesuai dengan prosedur, dan (4) membuat RPP dan penerapannya di kelas kepada Guru SD. Penataran dengan metode ceramah, tanya-jawab dan brainstorming dilakukan sebagai bentuk pemberian pemahaman tentang konsep pendidikan dan pembelajaran seni rupa di SD. Workshop untuk menganalisis kurikulum terkait dengan berbagai istilah, jenis dan media seni rupa di SD. Peserta terdiri dari empat SD Negeri di Kecamatan Ungaran Timur. Oleh karena keterbatasan waktu dari pihak mitra, maka kegiatan pelatihan dilangsungkan mulai 29 April sampai dengan 22 Juli 2017; dilaksanakan setiap hari Sabtu, dari pukul 08.00-12.30, dan penyusunan rancangan pembelajaran berikut penerapannya dilakukan mandiri dengan monitoring Tim.
MASJID JAMI’ PITI MUHAMMAD CHENG HOO PURBALINGGA: REFLEKSI AKULTURASI BUDAYA PADA MASYARAKAT PURBALINGGA Damayanti, Risca; Triyanto, Triyanto; Syarif, Muh. Ibnan
Catharsis Vol 5 No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masjid Cheng Hoo Purbalingga memiliki bentuk yang unik dan menarik, serta berada di tengah-tengah muslim Jawa yang secara umum memiliki kepercayaan/keyakinan dan budaya berbeda dengan muslim Cina Purbalingga. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini: (1) bagaimana perwujudan akulturasi pada bentuk masjid; (2) bagaimana pola-pola hubungan dan keterlibatan muslim Jawa dan Cina; dan (3) bagaimana fungsi Masjid Cheng Hoo Purbalingga. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan interdisiplin (sosial, budaya, dan seni). Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan studi dokumen. Pemeriksaan data dengan triangulasi, member checking, dan rich and thick description. Prosedur analisis data dengan reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Masjid Cheng Hoo Purbalingga merefleksikan akulturasi budaya pada masyarakat Purbalingga. Refleksi tampak pada hal-hal sebagai berikut. Pertama, Masjid Cheng Hoo Purbalingga benar-benar hasil akulturasi budaya, yaitu antara nilai-nilai Islam, unsur budaya Arab, Jawa, Cina, dan Hindu. Kedua, terdapat pola-pola hubungan dan keterlibatan muslim Jawa dan Cina dalam memunculkan gagasan tentang Masjid Cheng Hoo Purbalingga berkaitan dengan pengembangan ide/gagasan, pendirian, dan pemilihan nama masjid, baik yang berada di dalam maupun luar Purbalingga. Ketiga, Masjid Cheng Hoo Purbalingga memiliki fungsi berkaitan dengan ekspresi, fungsi individu, sosial, dan budaya.
Co-Authors Adi, Lukmono Agus Cahyono Amaliyah, Millatun Ardiyawan, Ardiyawan Arisianto, Arisianto Athian, Muhammad Rahman Aulia Pambajeng Miftahunnajah, Nimas Ciswiyati, Dwi Endah Dewannata, Danial Aghnia Dwi Retno Sri Ambarwati Eko Budiyanto, Ari Eko Budiyanto Ari Eko Haryanto Endri Sintiana Murni Erni Eka Ariyanti Fakhrihun Na'am, Muh Gunadi Gunadi Halilintar, Mark Dhaksa Hartono & Wahyu Lestari Heri Wijayanto Ikram, Fadhli Dzil Indrasmara, Atmanurvita Prameswari Kusumantoro Lukmono Adi Ma'sum, Aziz Mardi Mardi Maria Krisnawati Muh Fakhrihun Naam Muhammad Jazuli Muharrar, Syakir Mujiyono Mujiyono Mukaddam, Sarah Sabrina Naryatmojo, Deby Luriawati Na’am, Muh. Fakhrihun Pamadhi, Hajar PC. S. Ismiyanto Risca Damayanti, Risca Riyan Hidayatullah, Riyan Suharto Suharto Sunarto Sunarto syakir syakir Tjetjep Rohendi Rohidi, Tjetjep Rohendi Triyanto Triyanto Wadiyo Wadiyo Wahyu Iskandar Wardoyo, Dwi Wulansari Prasetyaningtyas, Wulansari