Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

IMPLEMENTASI HIERARCHY OF NEEDS PADA KELUARGA DALAM PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK ERA MILENIAL Bagaskara, Roy; Putra, Ahmad
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikr Vol 9 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Mahasiswa RAUSHAN FIKR
Publisher : IAIN Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In this era social media has become a necessity in the New Life Style. Ease of access makes it increasingly loved by all circles, especially teenagers increased from 38% to 72%. However, there is often a misuse of social media by its users, this can be used as a benchmark for the internal condition of the family, lack of knowledge and supervision. However this is a big problem for millennial generation in the future because of the inaccuracy in the use of gadgets can affect cognitive, psychomotor and decreased performance. Basically all the things that are done by children are so that they can meet the five needs, namely; Physiological needs, Safety needs, Belogingness and loves needs, Estem needs, and Self-actualization needs. So that the fulfillment of all these needs can be an appropriate action in dealing with social media abuse.
REORIENTASI PEMIKIRAN PENDIDIKAN KH. M. HASYIM ASY‘ARI: Etika dalam Pendidikan Islam Bagaskara, Roy
Islamuna: Jurnal Studi Islam Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : Madura State Islamic Institute (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/islamuna.v6i2.2545

Abstract

This article aims to reintroduce the education concept of KH. M. Hasyim Asy‘ari which is essentially the ethics in teaching learning process is important. This study used library research to analyze Âdâb al-‘Âlim wa al-Muta‘allim written by KH. M. Hasyim Asy‘ari. In this case, he explains about the ethics of teachers and students in teaching learning process, including primacy of education, students’ duties and responsibilities, the ethics to the books, and others relating to them. Reintroducing his concept of education is an effort to remind the urgency of ethics, especially in teaching learning process as a foundation of character building. Thus, they can worship Allah, be productive, and be dynamic on the right way. Then, the core of Islamic education concept of KH. M. Hasyim Asy‘ari can be realized.[Artikel ini hendak memperkenalkan kembali gagasan KH. M. Hasyim Asy‘ari tentang pendidikan, yaitu pada hakikatnya etika dalam proses belajar mengajar adalah penting. Artikel ini menggunakan metode studi pustaka atas kitab Âdâb al-‘Âlim wa al-Muta‘allim karya KH. M. Hasyim Asyari. Dalam kitab ini, dia menjelaskan etika guru dan murid dalam proses belajar dan mengajar, yang mencakup keutamaan pendidikan, tugas dan tanggung jawab murid, tugas serta tanggung jawab guru, dan etika terhadap buku dan hal-hal yang berkaitan dengannya. Pengenalan kembali gagasan pendidikan KH. M. Hasyim Asya‘ri merupakan sebuah upaya untuk mengingatkan urgensi etika, terutama dalam proses belajar dan mengajar, sebagai fondasi pembentukan karakter manusia, sehingga mereka bisa beribadah kepada Allah, produktif, dan dinamis pada jalan yang benar yang merupakan inti pemikiran pendidikan Islam KH. M. Hasyim Asy‘ari dapat terwujud]
Implikasi Model Belajar Terhadap Brain Development (Neurosains) Alparisi, Salman; Bagaskara, Roy; Azhari, Supian
Jurnal Smart PAUD Vol 4, No 1 (2021): Edisi Januari 2021
Publisher : Jurusan PG-PAUD Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jspaud.v4i1.9936

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan capaian tentang korelasi aktivitas pembelajaran dalam hal ini model-model pembelajaran yang berkaitan dengan neurosains. Neurosains sendiri merupakan ilmu tentang sistem saraf yang mengendalikan seluruh aktifitas tubuh manusia. Penelitian ini dilakukan di Sanggar Anak Alam Kasihan Bantul yang lebih spesifik meneliti Taman Kanak-Kanak atau setara dengan PAUD. Hal ini merupakan fase golden of age dalam fase perkembangan. Metode penelitian berupa penelitian kualitatif yang terdiri dari wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sanggar anak alam merupakan praktik pendidikan yang memiliki sisi unik dan berbeda dibandingkan dengan sekolah pada umumnya. Hal yang paling unik ditemukan bahwa anak-anak diajarkan untuk melakukan riset sederhana didalam lingkungan sekolah maupun diluar lingkungan sekolah. Model pembelajaran yang digunakan lebih kepada student center bahwa siswa itu sendiri yang menentukan pembelajarannya. Pelajaran apa yang mereka sukai untuk terus dikembangkan
IMPLEMENTASI HIERARCHY OF NEEDS PADA KELUARGA DALAM PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK ERA MILENIAL Bagaskara, Roy; Putra, Ahmad
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikr Vol 9 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikr
Publisher : Lembaga Kajian dan Pemberdayaan Mahasiswa UIN Prof. KH. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24090/jimrf.v9i1.4135

Abstract

In this era social media has become a necessity in the New Life Style. Ease of access makes it increasingly loved by all circles, especially teenagers increased from 38% to 72%. However, there is often a misuse of social media by its users, this can be used as a benchmark for the internal condition of the family, lack of knowledge and supervision. However this is a big problem for millennial generation in the future because of the inaccuracy in the use of gadgets can affect cognitive, psychomotor and decreased performance. Basically all the things that are done by children are so that they can meet the five needs, namely; Physiological needs, Safety needs, Belogingness and loves needs, Estem needs, and Self-actualization needs. So that the fulfillment of all these needs can be an appropriate action in dealing with social media abuse.
Konsep Perkawinan yang Bertanggung Jawab dalam Perspektif Zakiah Daradjat Putra, Ahmad; Bagaskara, Roy
Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan Vol. 4 No. 1 (2020): Al-Iman Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan
Publisher : STID Raudlatul Iman Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper explains the importance of instilling a responsible attitude in undergoing marital relations. Someone who has matured to enter the realm of marriage / marriage should understand the purpose and purpose of a marriage that he will take. Zakiah Daradjat in this case said that marriage is not an easy matter, but each family member has their respective rights and obligations, has roles and responsibilities. If responsibilities are not carried out properly, then it is not impossible that problems will easily come and damage the blessing of a marriage. In fact, marriage teaches the meaning of a responsibility, without responsibility the harmony in the family cannot be achieved so that it leads to a broken marriage relationship. This is the reason that can prevent a family from disputes and disputes so that families built through marriage reach the degree of sakinah, mawaddah, warahmah and blessed by Allah SWT. Tulisan ini menjelaskan tentang pentingnya menanamkan sikap tanggung jawab dalam menjalani hubungan perkawinan.Seseorang yang telah matang untuk masuk pada ranah perkawinan/pernikahan hendaknya memahami tujuan dan maksud dari sebuah perkawinan yang akan ia tempuh. Zakiah Daradjat dalam hal ini menyampaikan bahwa perkawinan bukanlah sebuah perkara yang mudah, akan tetapi setiap anggota keluarga mempunyai hak dan kewajibannya masing-masing, memiliki peran dan tanggung jawab. Jika tanggung jawab tidak terlaksana dengan sebagaimana mestinya, maka bukan tidak mungkin permasalahan akan mudah datang dan merusak keberkahan sebuah perkawinan.Sejatinya, perkawinan mengajarkan arti sebuah tanggung jawab, tanpa tanggung jawab maka keharmonisan dalam keluarga tidak akan dapat diraih sehingga membawa kepada retaknya hubungan perkawinan. Alasan inilah yang dapat menghindarkan sebuah keluarga dari percekcokan dan perselisihan agar keluarga yang dibangun melalui perkawinan mencapai derajat sakinah, mawaddah, warahmah serta diridhai oleh Allah SWT.