Abstrak. Keandalan adalah nilai yang diukur melalui menggunakan parameter tertentu. Dalam sistem distribusi keandalan dapat diartikan sebagai kemampuan sistem dalam menyalurkan energi listrik secara optimal. Penelitian ini menganalisis tingkat keandalan sistem distribusi di Gardu Induk Kuta, yang terdiri dari tiga penyulang utama, yaitu penyulang Kuta, Novotel, dan Teluk Awang. Evaluasi keandalan dilakukan dengan menganalisis nilai indeks keandalan berupa SAIDI dan SAIFI dengan dua metode, yaitu metode Section Technique dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Proses untuk menentukan apakah sistem distribusi memenuhi standar keandalan, penelitian ini mengacu pada SPLN No. 68 dengan nilai SAIFI sebesar 3,2 kali/pelanggan/tahun dan SAIDI sebesar 21 jam/pelanggan/tahun. Hasil analisis menunjukkan bahwa penyulang Novotel memiliki nilai SAIFI terbaik sebesar 4,26 kali/tahun/pelanggan, sedangkan penyulang Teluk Awang memiliki nilai SAIFI tertinggi sebesar 22,198 kali/tahun/pelanggan. Untuk indeks keandalan SAIDI pada penyulang GI Kuta, hanya penyulang Novotel yang sesuai standar SPLN No. 68 dengan nilai 12,9 jam/pelanggan/tahun. Sedangkan, hasil percobaan menggunakan software ETAP menunjukkan bahwa nilai SAIFI pada penyulang Novotel menjadi yang paling kecil dengan nilai 4,458 kali/tahun/pelanggan, sedangkan nilai SAIFI terbesar terjadi pada penyulang Kuta dengan 25,63 kali/tahun/pelanggan.Abstract. Reliability serves as a key indicator represented by an index or numerical value. Broadly, system reliability is defined as the capability of a power system to deliver an adequate electricity supply while maintaining satisfactory quality standards. This study conducts a comprehensive analysis of the reliability level of the distribution system at the Kuta Main Substation. The substation is supported by three feeders: the Kuta feeder, the Novotel feeder, and the Teluk Awang feeder. To assess the reliability of the distribution system, this study refers to SPLN No. 68 of 1986, which sets the SAIFI standard at 3.2 interruptions per customer annually and the SAIDI standard at 21 hours per customer per year. The lowest SAIFI value is found in the Novotel feeder at 4.26 times/year/customer and the highest SAIFI value is found in the Teluk Awang feeder at 22.198 times/year/customer. For the SAIDI values of the three feeders, only the Novotel feeder meets the PT.PLN SAIDI reliability index with a SAIDI value of 12.9 hours/customer/year. While in the ETAP simulation, the lowest SAIFI value is found in the Novotel feeder with a value of 4.458 times/year/customer and the highest in the Kuta feeder with a value of 25.63 times/customer/year.Keywods : Reliability, SAIFI, SAIDI, Section Technique, FMEA