Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Klasifikasi Tindak Pidana Hudud dan Sanksinya dalam Perspektif Hukum Islam Surya, Reni
Samarah: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam Vol 2, No 2 (2018): Samarah: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam
Publisher : Islamic Family Law Department, Sharia and Law Faculty, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1061.298 KB) | DOI: 10.22373/sjhk.v2i2.4751

Abstract

Tindak pidana dalam hukum pidana Islam disebut jarimah, yaitu segala perbuatan yang dilarang oleh Allah swt. dan diancam dengan hukuman had dan ta’zir. Had adalah tindak pidana dan sanksi pidananya sudah diatur sedemikian rupa dalam nash Al-Qur’an dan Al-Hadis, sedangkan ta’zir adalah tindak pidana yang sanksi pidananya ditetapkan oleh pemimpin. Tindak pidana atau jarimah hudud adalah: Had zina, dihukum bagi yang ghairu muhsan 100 kali cambuk dan muhsan dihukum rajam, had qadhaf  (menuduh orang berbuat Zina) dihukum 80 kali cambuk, had sariqah (pencurian), apabila sudah mencapai nisab dihukum potong tangan, had minum khamar dihukum 40 kali cambuk, had hirabah (perampokan) dihukum sesuai dengan kiteria perbuatan yang dilakukan, had al-baghyu (pemberontakan) dihukum mati, dan had riddah (murtad) dihukum mati apabila tidak mau diajak untuk bertaubat. Ketujuh bentuk had tersebut merupakan hak Allah swt. yang apabila sudah terbukti, maka hakim tinggal memutuskan sesuai dengan yang ditetapkan menurut Al-Qur’an dan Al-Hadis.
State, Custom, and Islamic Law in Aceh: Minor Dispute Resolution in the Perspective of Legal Pluralism Ramli, Misran; Rijal, Syamsul; Surya, Reni; Malika, Irhamni
Samarah: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam Vol 8, No 2 (2024): Samarah: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam
Publisher : Islamic Family Law Department, Sharia and Law Faculty, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/sjhk.v8i2.15924

Abstract

This paper aims to examine the juridical basis for the application of Acehnese customary law, the mediation mechanism of Aceh Tamiang customary law in resolving minor disputes. The study of this paper used empirical research methods, using the theory of legal pluralism. Data were collected by means of in-depth interview and document study. Interviews were conducted with customary stakeholders, while the documents analysed were news of peace events in Aceh Tamiang. The findings reveal that the juridical basis for resolving minor disputes is based on the Law, the Qanun, and the Joint Decree between the Governor, the Aceh Regional Police Chief, and the Chair of the Aceh Customary Council (Majelis Adat Aceh). In Aceh Tamiang, the customary law mediation mechanism in gampong (village) and mukim (township) customary justice is generally carried out by reporting, requiring the presence of the parties to the dispute as well as the witnesses, and being open to the public. However, exception occurs for special disputes, in which according to custom and propriety must not be open to the public, and there is no charge whatsoever. Among the minor disputes that have been successfully resolved through gampong customary courts are domestic violence, inheritance disputes, land ownership, the construction of Telkomsel towers, and traffic accidents. The resolution of minor disputes in Aceh Tamiang from the perspective of legal pluralism has been carried out harmoniously and correlates between state law, customary law, and Islamic law. State law provides an opportunity for customary law to resolve minor disputes, and if it is not successful, then state law will take over. Further, dispute resolution in customary law is also in accordance with the values of Islamic law, which also prioritizes peace or al-sulh. This corresponds to the Acehnese proverb that states “adat ngen hukom lage zat ngen sifeut” which means the relationship between customary law and Islamic law is like a substance with its inseparable properties. 
PENGARUH BERAT UMBI BENIH BAWANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum.L) Surya, Reni; Akbar, Yustitia; Sumbari, Chika; Ramadhan, Fajri
Journal of Agricultural Science Development (JASED) Vol 9, No 1 (2025): VOLUME 9 NO 1 JUNI 2025
Publisher : Journal of Agricultural Science Development (JASED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/faperta umsumbar.v9i1.7056

Abstract

ABSTRAK  Penelitian ini dilakukan dalam bentuk percobaan lapangan dengan judul “Pengaruh Berat UmbiBenih Bawang Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium ascalonicum.L)” telah dilaksanakan di lahan Percobaan Balai Jariang Kelurahan Balai Jariang Kecamatan Payakumbuh Utara dari bulan Juni sampai Agustus 2024.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan berat umbi benih bawang yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah .Penelitian dalam bentuk percobaan lapangan menggunakanRancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 4 kelompok, sehingga berjumlah 20 petak percobaan. Ukuran petak yang digunakan 1 m x 1 m, dengan jarak tanam25 cm x 25 cm sehingga setiappetakterdapat 16 tanaman, 3 tanaman sebagaitanamansampel. Perlakuannya adalah umbi bawang dengan berat 2,5 gram, berat 2,6-3,5 gram,berat 3,6-4,5 gram,berat 4,6-5,5 gram dan berat 5,6-6,5 gram. Adapun parameter pengamatan adalah tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah umbi per rumpun, berat kering umbi per rumpun, berat umbi kering per petak dan berat umbi kering per hektar. Data hasil pengamatan dirata - ratakan dan dianalis secara statistika dengan uji F pada tarafnyata 5% dan dilanjutkan dengan uji Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf nyata 5%Hasil percobaan dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan umbi dengan berat 5,6-6,5 gram menunjukan hasil yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil Tanaman bawang merah.  Kata Kunci : Bawang Merah, Berat Umbi, Umbi
Metoda Pemotongan Bibit Bawang Merah Yang Tepat untuk Meningkatkan Produksi Pada Pratikum Mahasiswa di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Yubniati, Yubniati; Devi, Syarmila; Surya, Reni; Yusnelly, Elsy
Indonesian Journal of Laboratory Vol 8, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijl.v8i1.93819

Abstract

Bawang merah merupakan komoditas strategis karena dibutuhkan sebagian besar masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mempengaruhi ekonomi makro dan tingkat inflasi (Rukmana, 2018). Bawang merah memiliki banyak kegunaan, selain untuk bumbu utama dalam hampir di setiap masakan Indonesia, juga memiliki khasiat sebagai obat (Wibowo, 2009). Secara umum permasalahan budidaya bawang merah adalah tingkat produktivitas tanaman bawang merah masih relatif rendah (Ridho, M.N.F., et al., 2022). Budidaya bawang merah dilakukan mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh pada kegiatan praktek kerja lapang dengan hasil panen yang masih jauh dari memuaskan, disebabkan kurangnya pemeliharaan dan penguasaan teknik budidaya yang tepat. Penelitian ini dilakukan di lahan tanam Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh dari bulan Agustus hingga November 2023, dengan metode pengumpulan data kualitatif pada setiap jadwal pengamatan, diolah secara sederhana, disusun dalam bentuk tabel dengan membandingkan antar pengamatan setiap perlakuan tanpa dianalisa secara statistik. Penelitian ini menerapkan 3 perlakuan dengan 3 kali pengulangan di setiap perlakuan: A1 (pemotongan ½ umbi), A2 (pemotongan 1/3 umbi), A3 (pemotongan ¼ umbi). Parameter yang diamati adalah daya kecambah, jumlah anakan, tinggi tanaman, berat basah dan berat kering umbi. Dari penelitian ini didapatkan daya kecambah tertinggi pada perlakuan pemotongan ¼ bagian umbi, sedangkan tinggi tanamaman, jumlah anakan, berat basah dan kering umbi diperoleh dari perlakuan pemotongan ½ bagian umbi.