Kecelakaan kerja adalah penyebab utama kerugian yang signifikan. Menurut data ILO, 430 juta insiden terjadi setiap tahun, dengan kerugian ekonomi mencapai hingga 4% dari PDB suatu negara. Di Indonesia, meskipun jumlah perusahaan yang mencapai nol kecelakaan telah meningkat, banyak yang masih menghadapi tantangan dalam mengendalikan kecelakaan kerja. Diketahui bahwa 88% kecelakaan kerja disebabkan oleh tindakan yang tidak aman. Penelitian ini mengkaji implementasi program B-Safety di PT X Sragen. Berdasarkan data K3 perusahaan, kecelakaan terus sering terjadi di unit jahit, yang telah diselidiki karena tindakan yang tidak aman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak dan efektivitas program dalam mengurangi tindakan tidak aman sebagai bagian dari upaya peningkatan manajemen keselamatan kerja. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan pra-eksperimental dengan desain pasca tes pra-uji satu kelompok. Intervensi penelitian adalah implementasi program B-Safety, dengan total pengambilan sampel populasi yang melibatkan 55 operator jahit di PT X Sragen. Studi ini mengukur tindakan tidak aman responden dan efektivitas implementasi B-Safety melalui kuesioner. Data dianalisis menggunakan uji-T berpasangan dan d Cohen. Penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam tindakan tidak aman (p-value = 0,000; p ? 0,05) sebelum dan sesudah implementasi program B-Safety. Efektivitas program B-Safety termasuk dalam kategori tinggi, seperti yang ditunjukkan oleh nilai ukuran efek d = 0,8 (d > 0,8). Implementasi program B-Safety secara signifikan mengurangi tindakan tidak aman di PT X Sragen, menunjukkan tingkat efektivitas yang tinggi.