This Author published in this journals
All Journal Jurnal Distilasi
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH WAKTU EKSTRAKSI DAN KONSENTRASI HCl PADA PROSES EKSTRAKSI SELULOSA DALAM AMPAS TEH Fernianti, Dewi; Jayanti, Yeyen
Jurnal Distilasi Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Distilasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jd.v1i1.906

Abstract

Selulosa merupakan bahan dasar penyusun tumbuhan yang merupakan metabolit primer. Sedangkan selulosa dapat dengan mudah diperoleh melalui ekstraksi dari bahan dasar tumbuhan. Dalam ampas teh mengandung selulosa yang cukup tinggi yakni 43,87 % . Melihat masih tingginya kadar selulose dalam ampas teh tersebut maka pada penelitian ini akan dilakukan ekstraksi selulosa dari ampas  teh menggunakan HCL. Metode yang dilakukan yaitu dengan cara mengekstrak ampas teh menggunakan HCl. Variabel yang dipelajari adalah variasi kosentrasi 3%, 5%, 7%, 9% dan 11% dengan variasi waktu mulai dari 3 jam, 6 jam, 9 jam dan 12 jam. Dari hasil penelitian diperoleh hasil selulose yang baik yaitu pada waktu ekstraksi 12 jam dan konsentrasi HCl 1 %  dengan kadar air 0,2 % dan Kadar abu 0,02 %, sedangkan kadar selulosa yang dihasilkan  yang tinggi, yaitu untuk konsentrasi HCL 7% dari hasil SEM diperoleh konsentrasi  Oksigen (O) 72,8 % dan Karbon (C) 20,5 %, untuk konsentrasi HCL 5% diperoleh konsentrasi Oksigen (O) 71,2% dan Karbon (C) 21,0% dan untuk konsentrasi HCL 9% diperoleh konsentrasi Oksigen (O) 74,5 % dan Karbon (C) 20,0 %.
PENGARUH WAKTU DAN RATIO VOLUME EKSTAK AIR BELIMBING WULUH : AIR PADA PROSES EKSTRAKSI SELULOSA DALAM SELUDANG PISANG Fernianti, Dewi; prihatmoko, Atikah
Jurnal Distilasi Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Distilasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jd.v3i1.1877

Abstract

Kelopak jantung pisang (seludang jantung pisang) berwarna merah tua yang bila diamati dengan kasat mata tersusun secara spiral, berlapis lilin, dan berserat. Serat merupakan senyawa yang membentuk selulosa. Selulosa adalah senyawa organik penyusun utama dinding sel tumbuhan. Selulosa merupakan bahan dasar penyusun tumbuhan yang merupakan metabolit primer yang dapat dengan mudah diperoleh melalui ekstraksi dari bahan dasar tumbuhan. Asam organik bisa didapat dari buah-buah yang memiliki rasa asam seperti belimbing wuluh. Penelitian dilakukandengan mencuci seludang jantung pisang dengan air hingga bersih, lalu dikeringkan selama kurang lebih 3 hari dibawah sinar matahari dan disimpan pada suhu ruangan. Kemudian serat di bleaching dengan larutan sodium chlorite (NaClO2) selama 3 jam pada 80oC di waterbath lalu disaring dan dicuci dengan air destilat. Untuk menghilangkan kadar hemiselulosa maka sebanyak 5 gram seludang jantung pisang diekstrak menggunakan air belimbing wuluh pada temperatur 60oC dengan variabel waktu 1, 2, 3, 4, 5 dan variasi air ekstrak belimbing wuluh dengan air 60:40, 70:30, 80:20, 90:10 dan 100:0. Selanjutnya sampel disaring dan dicuci dengan air destilasi. Untuk mendapatkan hasil maksimal maka serat selulosa yang telah diperoleh direndam kembali dalam ekstrak air belimbing wuluh selama 5 jam, kemudian dilakukan penyaringan dan dicuci dengan air distilat hingga terbebas dari asam. Dari penelitian dihasilkan kadar ?-selulosa dari seludang jantung pisang yang didapatkan cukup besar yaitu 67,12% pada kondisi waktu pemasakan 3 jam dan ratio air ekstrak belimbing wuluh dengan air yaitu 70 : 30, dengan rendemen 73,00%, kadar air 8% dan kadar abu 5%.Kata kunci : selulosa, belimbing wuluh, ekstraksi
PENGARUH MASSA OSSEIN DAN WAKTU EKSTRAKSI GELATIN DARI TULANG IKAN TENGGIRI DENGAN PERENDAMAN ASAM SITRAT BELIMBING WULUH Fernianti, Dewi; Juniar, Heni; Dwiayu Adinda, Nola
Jurnal Distilasi Vol 5, No 2 (2020): Jurnal Distilasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jd.v5i2.3027

Abstract

Kota Palembang terkenal dengan berbagai  makanan  olahan  yang  berasal  dari  ikan,  seperti  pempek,  kerupuk, tekwan,  model,  dan  sebagainya.  Ikan yang banyak digunakan dalam makanan olahan tersebut ialah ikan tenggiri. Ikan tenggiri ini memiliki potensi untuk digunakan dalam pembuatan gelatin karena ikan tenggiri merupakan jenis ikan bertulang keras yang mengandung kolagen  berkisar  dari  15-17%. Salah  sumber gelatin halal yang murah dan mudah didapat adalah tulang ikan terutama tulang ikan tenggiri. Belimbing wuluh merupakan salah satu asam organik yang digunakan sebagai pengubah serat kolagen menjadi gelatin. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh massa ossein dan waktu ekstraksi terhadap kualitas gelatin yang dihasilkan yaitu yield, kadar protein, kadar air, kadar abu dan nilai pH. Penelitian ini dilakukan juga pengujian kekuatan gel, viskositas dan kandungan logam yang terkandung dalam gelatin. Proses ekstraksi dilakukan dengan suhu 70oC dan massa 50, 100, 150, 200, dan 250 gram masing – masing selama 1, 2, dan 3 jam. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dihasilkan gelatin dengan kondisi optimum pada suhu ekstraksi 250 gram selama 3 jam dengan % yield sebesar 6%, kadar protein sebesar 75,92%, kadar air sebesar 8,83%, kadar abu sebesar 3,75%, bernilai pH 6. Didapatkan juga hasil kekuatan gel dan viskositas masing-masing sebesar 61,0468 gbloom dan 29,8308 cPs. Gelatin yang dihasilkan dari penelitian ini mengandung logam seng (Zn) dan tembaga (Cu) masing-masing sebesar 97,87 mg/kg dan 28,43 mg/kg.