Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Mahasiswa

Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap dengan Kontrol Diet Rendah Garam pada Penderita Hipertensi : Hipertensi saat ini masih menjadi masalah kesehatan yang merupakan salah satu penyakit degeneratif dan seringkali disebut dengan istilah the silent killer (pembunuh diam-diam). Pengetahuan dan sikap memiliki peranan penting terhadap pengendalian penyakit hipertensi, khususnya dalam kontrol diet rendah garam. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan kontrol Rasnawati, Rasnawati; Zainal, Syaifuddin; Fajriansi, Andi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan Vol 3 No 4 (2023): Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan (JIMPK)
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35892/jimpk.v3i4.1092

Abstract

Hipertensi saat ini masih menjadi masalah kesehatan yang merupakan salah satu penyakit degeneratif dan seringkali disebut dengan istilah the silent killer (pembunuh diam-diam). Pengetahuan dan sikap memiliki peranan penting terhadap pengendalian penyakit hipertensi, khususnya dalam kontrol diet rendah garam. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan kontrol diet rendah garam pada penderita hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Tamalanrea Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional study. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 50 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan SPSS 24 dengan uji statistik chi-square di dapatkan adanya hubungan pengetahuan terhadap kontrol diet rendah garam dengan nilai ρ=0.001<α=0.05, dan adanya hubungan sikap terhadap kontrol diet rendah garam dengan nilai ρ=0.000<α=0.05. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan kontrol diet rendah garam pada penderita hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Tamalanrea Kota Makassar.
Hubungan Peran Keluarga dan Self Esteem dengan Tingkat Kemandirian Lansia dalam Pemenuhan Kegiatan Sehari-hari (Adl) Afifah, Nur; Darwis, Darwis; Fajriansi, Andi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan Vol 3 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan (JIMPK)
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35892/jimpk.v3i1.1266

Abstract

Nur Afifah. NH0221030. Hubungan Peran Keluarga dan Self Esteem dengan Kemandirian Lansia dalam Pemenuhan Kegiatan Sehari-Hari (ADL) di Wilayah Kerja UPT BLUD Puskesmas Bajoe Kabupaten Bone, dibimbing oleh Prof. Darwis dan Andi Fajriansi. Latar Belakang: Lansia adalah seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun atau lebih yang dapat mengalami penurunan terhadap kemandirian. Namun hal ini dapat teratasi dengan adanya peran keuarga yang dilakukan secara terus menerus oleh anggota keluarga untuk memelihara sistem yang efisien dan sehat terhadap lasia serta Self esteem yang bernilai positif terhadap lansia. Tujuan: Untuk mengidentifikasi hubungan peran keluaga dan self esteem dengan kemandirian lansia dalam pemenuhan kegiatan sehari-hari (ADL) di Wilayah Kerja UPT BLUD Puskesmas Bajoe Kab. Bone. Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional dan dimana cara pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling dan Cluster sampling dengan jumlah 60 responden. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan peran keluaga dan self esteem dengan kemandirian lansia dalam pemenuhan kegiatan sehari-hari (ADL) di Wilayah Kerja UPT BLUD Puskesmas Bajoe Kab. Bone dengan nilai p=0,000. Kesimpulan dan saran: Diketahui ada hubungan peran keluaga dan self esteem dengan kemandirian lansia dalam pemenuhan kegiatan sehari-hari (ADL) di Wilayah Kerja UPT BLUD Puskesmas Bajoe Kab. Bone. Dengan terselesaikannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi tenaga kesehatan dan keluarga agar lebih memperhatikan kemandirian lansia dalam pemenuhan kegiatan sehari-hari.
Hubungan Treatment Seeking Behavior Dengan Quality Of Life Penderita Tuberculosis Paru Pada Masyarakat Ntt Di Wilayah Kerja Puskesmas Oepoi Kupang Nusa Tenggara Timur Mone, Ketrin; Suarnianti; Fajriansi, Andi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan Vol 3 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan (JIMPK)
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35892/jimpk.v3i1.1280

Abstract

TB paru masih menjadi masalah kesehatan utama di dunia karena terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pasien TB paru menderita bukan hanya karena gejala penyakit, tetapi juga karena penurunan kualitas hidup (quality of life) secara umum. Salah satu langkah yang baik dilakukan untuk dalam meningkatkan taraf kualitas hidup dengan memperbaiki perilaku pencarian pengobatan (treatment seeking behavior). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan treatment seeking behavior dengan quality of life penderita Tuberculosis Paru pada Masyarakat NTT di Wilayah Kerja Puskesmas Oepoi Kupang Nusa Tenggara timur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional study. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 89 penderita TB paru yang Berdomisili di Kota Kupang Nusa Tenggara Timur. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dianalisa menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang memiliki treatment seeking behavior baik berjumlah 46 responden, dimana terdapat 40,4% memiliki quality of life yang baik dan 11,2% memiliki quality of life yang kurang, sedangkan responden yang memiliki treatment seeking behavior kurang berjumlah 43 responden, dimana terdapat 22,5% memiliki quality of life yang baik dan 25,8% memiliki quality of life yang kurang. Hasil uji statistik dengan Chi-square diperoleh nilai ρ=0,02. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang cukup signifikan antara treatment seeking behavior dengan quality of life penderita TB paru pada Masyarakat NTT di wilayah Kerja Puskesmas Oepoi Kupang Nusa Tenggara Timur Kata kunci: Treatment Seeking Behavior, Quality of Life, Tuberculosis Paru
Faktor Yang Berhubungan Dengan Minat Home Care Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Puskesmas Tamalanrea Jaya Kota Makassar Rosalina, Nova; Fajriansi, Andi; Darmawan, Sri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan Vol 4 No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan (JIMPK)
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35892/jimpk.v4i1.1391

Abstract

Hipertensi merupakan eskalasi tekanan darah dari pembuluh arteri yang sifatnya sistemik dan secara terus menerus dalam tenggang waktu yang lama (persisten) .Minat home care adalah dorongan kuat bagi seseorang untuk memberikan layanan kesehatan yang berkesinabungan dan komperhensif kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka.Di Indonesia, kemajuan home care telah mendorong banyak orang untuk mengetahui home care dan mencoba menggunakannya. Tujuan Untuk mengetahui factor yang berhubungan dengan minat home care pada lansia dengan penderita hipertensi di Puskesmas Tamalanrea jaya  Kota Makassar .Metode Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei analitik dengan rancangan penelitian cross sectional . Hasil Berdasarkan hasil uji statistic dengan chi-square test di peroleh niali pengetahuan p 0,002 maka H0 di tolak , dukungan keluarga di peroleh niali p 0,003 maka H0 di tolak , status ekonomi di peroleh niali p 0,001 maka H0 di tolak.kesimpulan Ada hubungan antara pengetahuan dengan minat home care pada lansia penderita hipertensi ,Ada hubungan antara Dukungan Keluarga dengan minat home care pada lansia penderita hipertensi dan Ada hubungan antara Status Ekonomi dengan minat home care pada lansia penderita hipertensi.
Perbandingan Pemberian Jus Mentimun Dan Air Rebusan Daun Sirsak Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Tamalanrea Jaya Makassar Leatemia, Pieter; Fajriansi, Andi; Darmawan, Sri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan Vol 4 No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan (JIMPK)
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35892/jimpk.v4i1.1393

Abstract

Tekanan darah tinggi atau hipertensi  merupakan penyakit yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah melebihi normal. Hipertensi sering mengakibatkan keadaan yang berbahaya karena keberadaanya yang sering kali tidak disadari dan kerap tidak menimbulkan keluhan yang berarti, sampai suatu waktu terjadi komplikasi jantung, otak, ginjal, mata, pembuluh darah , atau organ-organ vital lainnya. Namun demikian penyakit hipertensi sangat dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi masyarakat. Pola hidup sehat dan pola makan sehat merupakan pilihan tepat untuk menjaga diri terbebas dari hipertensi. semuanya dilakukan secara terus menerus tidak boleh temporer. Sekali kita lengah menjaga diri dengan mengikuti pola hidup sehat, dipastikan kita akan mudah terkena hipertensi dan penyakit lainnya. Penelitian Ini Bertujuan Untuk Mengetahui Perbandingan Pemberian Jus Mentimun Dan Air Rebusan Daun Sirsak Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Tamalanrea Jaya Makassar Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Eksperimen dengan bentuk desain penelitian pre-post test control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah Orang Yang Menderita Hipertesi, sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 Responden, Data di analisis dengan menggunakan Uji T Ada perbedaan signifikan Jus Mentimun Dan Air Rebusan Daun Sirsak Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi, menunjukkkan bahwa dari 60 responden (100%) yang diteliti. Menjelaskan Uji T Berpasangan / Paired Sample T-Test, di peroleh nilai signifakan sebesar 0,000. Hal ini berarti H0 di tolak karena nilai signifikan < 0,05 dan Ha di terima, dengan nilai t hitung yaitu, 4,062 -1,004,  nilai t table df yaitu 58.
Faktor Yang Berhubungan Dengan Respon Time Perawat Pada Penanganan Pasien Di Igd Rs Dr. Dody Sarjoto Tni-Au Lanud Sultan Hasanuddin Mokar, Angeliapretty; Fajriansi, Andi; Darmawan, Sri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan Vol 4 No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan (JIMPK)
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35892/jimpk.v4i1.1508

Abstract

Response time tergantung kepada kecepatan yang tersedia serta kualitas pemberian pertolongan untuk menyelamatkan nyawa/ mencegah cacat. Tujuan penelitian mengetahui faktor yang berhubungan dengan Response Time perawat pada penanganan pasien gawat darurat di IGD RS DR Dody Sarjoto TNI-AU Lanud Sultan Hasanuddin. Metode penelitian dengan pendekatan cross sectional. Pemilihan sampel dengan total sampling sebanyak 30. Variabel independen meliputi motivasi, kesejahteraan dan beban. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi dan kuesioner. Teknik analisa data uji regresi logistik berganda pada tingkat kemaknaan 99% (α 0,01). Hasil penelitian ini dengan uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan antara motivasi (ρ 0.320), kesejahteraan (ρ 0.003), beban kerja (ρ 0.414) dengan response time perawat. Kesimpulan Response time perawat dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dari faktor motivasi, kesejahteraan maupun beban. Dari Faktor Motivasi yang diteliti didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi dengan response time perawat. Hal ini berarti motivasi yang tinggi tidak menjamin response time seorang perawat akan semakin cepat, dari faktor kesejahteraan yang diteliti yaitu kesejahteraan yang diterima perawat didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antar kesejahteraan dengan response time perawat. Hal ini berarti semakin tinggi kesejahteraan yang diterima maka response time perawat akan semakin cepat. Reward yang sesuai dengan beban kerja perawat akan meningkatkan kinerja, pelayanan kepada pasien pun akan ditingkatkan, dan dari Faktor Beban kerja yang diteliti didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan dengan response time perawat, hal ini berarti beban kerja yang tinggi dari seorang perawat tidak menjamin response time nya akan semakin cepat.
Hubungan Pengetahuan Tentang Menstruasi Dengan Kesiapan Menghadapi Menarche Pada Siswi SD Negeri Sipala I Makassar Sudirman, Jumruspita; Suarnianti, Suarnianti; Fajriansi, Andi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan Vol 4 No 4 (2024): Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan (JIMPK)
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35892/jimpk.v4i4.1572

Abstract

Menarche merupakan menstruasi pertama sering kali dimulai antara usia 10 hingga 16 tahun. Usia remaja pertama kali menstruasi tidak semua sama, beberapa dimulai pada usia 8 tahun sementara yang lain berusia 12 tahun. Kurangnya pengetahuan merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi remaja pada saat menarche, sehingga remaja putri tidak siap menghadapi menarche akan muncul reaksi negatif seperti kecemasan, kesedihan, kebingungan, ketakutan, merasa terkekang dalam beraktivitas dan menganggap menarche sebagai beban dalam hidupnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang menstruasi dengan kesiapan menghadapi menarche pada siswi di SD Negeri Sipala I Makassar. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain survei analitik dengan pendekatan cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 56 siswi perempuan kelas 4, 5 dan 6 yang belum mengalami menarche dengan teknik sampling menggunakan total sampling. Teknik analisis data pada penelitian ini mencakup analisis univariat dengan mencari distribusi frekuensi dan analisis bivariat dengan uji chi-square test (p < 0,05). Hasil penelitian diperoleh dari 56 sampel, siswi yang pengetahuan tentang menstruasi kurang cenderung memiliki kesiapan menghadapi menarche yang tidak siap sebanyak 31 responden. Hasil uji chi-square test menunjukkan ρ- value 0,000 <0,05. Kesimpulan ada hubungan pengetahuan tentang menstruasi dengan kesiapan menghadapi menarche pada siswi di SD Negeri Sipala I Makassar. Semakin banyak remaja putri memahami dan memiliki pengetahuan tentang menstruasi maka semakin siap menghadapi menarche, begitupun sebaliknya semakin kurangnya pengetahuan maka semakin tidak siap dalam menghadapi menarche.
Hubungan Antara Aktivitas Fisik, Pola Makan, Dan Status Gizi Dengan Kejadian Premenstrual Syndrom Pada Remaja Putri Di SMAS Kristen Elim Makassar Adhar, Siti Khadijah; Suarnianti, Suarnianti; Fajriansi, Andi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan Vol 4 No 4 (2024): Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan (JIMPK)
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35892/jimpk.v4i4.1573

Abstract

Premenstrual syndrom adalah kumpulan gejala fisik, psikologis, emosional yang dialami banyak wanita setelah ovulasi dan sebelum dimulainya periode atau dapat dikatakan premenstrual syndrom adalah kumpulan gejala fisik, psikologis, dan emosi yang terkait dengan dengan siklus menstruasi wanita. Menstruasi merupakan peristiwa penting yang terjadi pada remaja putri pada masa pubertas sebagai penanda biologis. Menstruasi biasanya terjadi pada usia 12-15 tahun dan akan berhenti pada usia 40-50 tahun. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian premenstrual syndrom antara lain faktor hormon, kimiawi, psikologi, genetik, makanan, gaya hidup, usia menarche, dan lain-lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik, pola makan, dan status gizi dengan kejadian premenstrual syndrom. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sejumlah 120 siswi. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 55 responden. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner dan dianalisa menggunakan uji spearman’s rho. Hasil uji spearman’s rho menunjukkan nilai sig = 0,037 untuk variabel aktivitas fisik, nilai sig = 0,029 untuk variabel pola makan, dan nilai sig = 0,042 untuk variabel status gizi karena nilai signifikansi ketiga variabel tersebut < 0,05 maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan dari penelitian ini terdapat hubungan antara aktivitas fisik, pola makan, dan status gizi dengan kejadian premenstrual syndrom pada remaja putri di smas kristen elim makassar.