Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Formulasi dan Uji In Vitro Nilai Sun Protecting Factor (SPF) Krim dari Cangkang Telur Ayam Ras Usman, Yusnita; Muin, Rahmatullah
Jurnal MIPA Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jmuo.10.1.2021.31188

Abstract

Potensi limbah cangkang telur (CT) ayam ras di Indonesia cukup besar yakni dihasilkan + 133.703 ton per tahunnya. Penyusun utama dari cangkang tersebut adalah kalsium karbonat (CaCO3) sebesar + 98% dapat berfungsi memblok sinar ultraviolet yang akan terpapar pada kulit. Penelitian ini bertujuan untuk membuat formula dan penentuan nilai sun protecting factor (SPF) secara in vitro krim dari limbah cangkang telur ayam ras. Formula dibuat  dengan perbedaan konsentrasi cangkang telur F1(10%) dan F2 (15%).  Kemudian dilakukan evaluasi karakteristik fisik yang meliputi uji organoleptis, tipe emulsi, kriming, viskositas dan pH serta inversi fase sebelum dan setelah kondisi dipercepat selama 10 siklus. Selanjutnya ditentukan nilai SPF menggunakan spektrofotometer UV-VIS pada panjang gelombang 290-320 nm dan hasil pengukurannya dihitung menggunakan rumus SPF. Data hasil evaluasi kestabilan fisik krim dianalisis menggunakan SPSS dengan uji T parsial dengan tingkat kepercayaan 95% dan signifikansi dianggap bermakna jika P<0,05. Sedangkan nilai SPF dianalisis berdasarkan kategori proteksi tabir surya. Hasil penelitian menunjukkan F1 dan F2 memiliki stabilitas fisik yang memadai. Hasil uji nilai SPF baik CT 7500; CT 9000, F1 dan F2 menunjukkan tidak ada perbedaan kategori proteksi UV. Semua kelompok menunjukkan aktivitas uv protektif dengan kategori ekstra.The potential of chicken eggshell waste in Indonesia is quite large, which is produced + 133.703 every years. The main constituent of this shell is 98% of calcium carbonate (CaCO3) which functions to block ultraviolet light that will be exposed to the skin. This study aims to make a formula and determine the sun protecting factor (SPF) by in vitro test of cream from waste of this eggshells. The formula was made with difference concetration of  this eggshell  F1 (10%) and F2 (15%). Then the evaluation of physical characteristics includes organoleptic test, emulsion type, creaming, viscosity and pH as well as phase inversion before and after the accelerated condition for 10 cycles. Furthermore, the SPF was determined using a UV-VIS spectrophotometer at a wavelength of 290-320 nm and the measurement results were calculated using the SPF formula. The data from the evaluation of the physical stability of the cream were analyzed using SPSS with a partial T test with a confidence level of 95% and the significance was considered significant if P <0.05. Meanwhile, the SPF value was analyzed based on the sunscreen protection category. The results showed that F1 and F2 had adequate physical stability. The SPF value test results are CT 7500; CT 9000, F1 and F2 showed no difference in the UV protection category. All groups showed extra category protective UV activity.
Uji Aktivitas UV Protektif Secara In Vivo pada Krim dari Bahan Aktif Cangkang Telur Ayam Ras Menggunakan Hewan Coba Kelinci Betina Usman, Yusnita; Muin, Rahmatullah
Jurnal MIPA Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.v11i1.36911

Abstract

Previously, an in vitro study of the SPF value of a cream formulation with active ingredients from broiler eggshells was conducted using UV-vis spectrophotometry at a wavelength of 290-320 nm and obtained an SPF value of 8.335 at a concentration of 9000 ppm. This study aims to continue testing the UV protective activity in vivo on creams from these active ingredients with combination of adding 5% titanium dioxide. The experimental animals used consisted of 12 female rabbits divided into 4 groups, namely (1) positive control: market product spf 15, (2) Negative control: cream base, (3) Formula I: (15% egg shell), and (4 ) Formula II: (a combination of 15% eggshell and 5% titanium dioxide). The activity test was carried out by determining (SPF) against UV-B rays in vivo in 4 groups of experimental animals by comparing the Minimum Erythema Dose (MED) value on protected skin with those not protected by sunscreen. The test results were then analyzed based on the category of sunscreen uv protection. The results showed the SPF value of Group 1; 2; 3 and 4 respectively 15.3; 0 ; 8.55 and 12.37. Group 4 has the same activity as group 1 and has better activity than group 3.
UJI EFEKTIVITAS ANTIDIABETES EKSTRAK ETANOL DAUN KEMBANG BULAN (Tithonia diversifolia) Rahmatullah Muin
Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology Vol. 4 No. 1 (2019): Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman kembang bulan berkhasiat sebagai obat diabetes. Kandungan kimia dari daun, kulit batang dan akar tumbuhan kembang bulan mengandung saponin, polifenol dan flavanoid. Penelitian ini dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan, mencit kelompok P1, P2, P3, Kontrol positif, dan Kontrol negatif dipuasakan selama 8 jam kemudian diinduksi glukosa, 1 jam setelah diinduksi kelompok P1,P2,P3 positif diabetes. P1, P2, P3 diberikan perlakuan 19 mg, 47 mg, dan 75 mg ekstrak etanol daun kembang bulan sedangkan kontrol positif diberikan metformin dan kontrol negatif diberikan Na-CMC. Persentase efektivitas pemberian ekstrak etanol daun kembang bulan dengan variasi berat 19 mg, 47 mg dan 75 mg berturut-turut sebagai berikut 42%, 32% dan 17%. Berdasarkan data hasil pengamatan tersebut dapat dilihat bahwa persentase penurunan kadar glukosa darah secara maksimal diperoleh pada saat pemberian ekstrak daun kembang bulan 19 mg sebesar 42%. Dapat disimpulkan ekstrak etanol kembang bulan dapat memberikan efek penurunan kadar gula darah.
STUDI EFEKTIVITAS PARASETAMOL DI PUSKESMAS BATUBATU KABUPATEN SOPPENG BERDASARKAN EVIDENCE BASED Rahmatullah Muin
Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology Vol. 3 No. 1 (2018): Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penlitian ini bertujuan untuk memperoleh data efektivitas parasetamol dengan parameter jenis penyakit, dosis, jenis pasien, dan lama penggunaan. Desain penelitian yang kami gunakan adalah metode penelitian retrospective study, pengambilan sampel sebanyak 60 pasien. Hasil penelitian dalam pengumpulan data dinyatakan bahwa terdapat jenis penyakit, dosis 3x500 mg/hari dan 3x250 mg/hari, jenis pasien dibagi menjadi 3, pasien dewasa (17 tahun ke atas) sebanyak 42 pasien, remaja (13-16 tahun) sebanyak 9 pasien, dan pasien anak (5-12 tahun) sebanyak 9 pasien, dan lama penggunaan selama terapi adalah 3 hari. Pada tabel penelitian diatas menunjukkan bahwa dari 10 jenis penyakit yang paling dominan mnggunakan terapi parasetamol yaitu demam yang disertai batuk, dengan dosis 3x500 mg/hari dan lama penggunaan selama 3 hari. Adapun jenis penyakitnya yaitu dewasa (17 tahun ke atas). Maka disimpulkan bahwa efektivitas parasetamol berdasarkan evidence based dengan parameter jenis penyakit, jenis pasien, dan lama penggunaan, telah memiliki efektivitas yg ditinjau dari aspek asuhan kefarmasian berbasis bukti telah tercatat dengan baik dan mencapai target.
PENGETAHUAN MASYARAKAT TERHADAP PENGGUNAAN DAUN SIRSAK (Anonna muricata Linn) SEBAGAI OBAT HIPERTENSI Rahmatullah Muin
Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology Vol. 5 No. 1 (2020): Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi adalah keadaan peningkatan tekanan darah yang akan memberi gejala lanjut ke suatu organ target seperti stroke (untuk otak), penyakit jantung coroner. Sirsak merupakan salah satu tanaman yang banyak mengandung mineral dan zat fitokimia yang berkhasiat untuk kesehatan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bahwa tingkat pengetahuan masyarakat terhadap penggunaan daun sirsak (Anonna muricata Linn) sebagai obat hipertensi yang meliputi jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan. Dengan variabel yang meliputi pengetahuan tentang daun sirsak, cara pengolahan daun sirsak, dan cara mendapatkan daun sirsak (mudah atau tidak) responden. Pengetahuan ini menggunakan metode deskriptif dengan metode pengambilan data berupa kuesioner menggunakan teknik simple random sampling dengan sampel sebanyak 90 responden di masyarakat Kelurahan Camba Berua, Kecamatan Ujung Tanah Kota Makassar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden dengan tingkat pengetahuan terhadap masyarakat penggunaan daun sirsak (Anonna muricata Linn) terhadap pengetahuan masyarakat tentang daun sirsak dengan pengetahuan cukup dengan presentase sebesar 97,78% dan pengetahuan rendah 2,22%, sedangkan tingkat pengetahuan cukup untuk pengolahan daun sirsak dengan persentase 63,33% dan tingkat pengetahuan rendah pengolahan daun sirsak 36,67%, dan berdasarkan mudah responden mendapatkan daun sirsak dilingkungan sekitar sebesar 40% dan tidak mudah responden mendapatkan daun sirsak dilingkungan sekitar 60%. Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Hipertensi, Anonna muricata Linn.
UJI EFEKTIFITAS GEL EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG KAYU JAWA (Lannea coromandelica) PADA KELINCI (Oryctolagus Cuniculus) SEBAGAI OBAT LUKA BAKAR Rahmatullah Muin
Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology Vol. 6 No. 1 (2021): Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35892/jpsht.v6i1.509

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai gel ekstrak kulit batang kayu jawa (Lannea Coromandelica). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah gel estrak kulit batang kayu jawa (Lannea Coromandelica) dapat memberikan efek obat luka pada kelinci. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan gel ekstrak kulit batang kayu jawa (Lannea Coromandelica) dengan kosentrasi ekstrak 3%,basis gel(tanpa ekstrak) dan bioplacenton. Hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh rata-rata hari dimana luka mulai mengering yaitu ketiga sediaan memberikan efek terhadap luka. Efek paling optimum adalah sediaan gel dengan ekstrak kulit batang kayu jawa (Lannea Coromandelica) konsentrasi 3%, ini ditandai dengan luka mengering pada hari ke-5, untuk sediaan Bioplacenton® luka mengering pada hari ke-6, sedangkan sediaan gel tanpa ekstrak luka mulai mengering pada hari ke-8.
THE COMMUNITY KNOWLEDGE ON USE OF TRADITIONAL MEDICINE FOR SELF-MEDICATION IN MANGNGI HAMLET, NOSU SUB-DISTRICT Indrayani, Ferna; Muin, Rahmatullah; Datu, Jumiati
Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology Vol. 9 No. 1 (2024): Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Traditional medicines are ingredients or ingredients in the form of plants, animals, minerals, galenic preparations or mixtures of various ingredients that have been used for generations as medicine and can be used by the community in accordance with applicable norms. Self-medication or self-medication is an attempt by the community to treat complaints or symptoms of illness on their own without the help of medical personnel. This study aims to determine the description of public knowledge about the use of traditional medicine as self-medication in Mangngi' Hamlet, Nosu District. The type of research used is descriptive research. The research was conducted on June 20-22 2023 for respondents who live in Dusun Mangngi' with the number of respondents using a questionnaire. The description of the use of traditional medicine as self-medication in Dusun Mangngi' is that people who know well (94.74%) and less (5.26%).
Tutorial Pembuatan Balsam Dari Minyak Sereh (Cymbopogon Citratus) Sebagai Pengobatan Relaksasi Pada Masyarakat Desa Panaikang Muin, Rahmatullah; Nurpati Panaungi, Andi
Indonesian Journal of Community Dedication Vol. 6 No. 1 (2024): Indonesian Journal of Community Dedication (IJCD)
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35892/community.v6i1.2153

Abstract

Salah satu tumbuhan yang banyak digunakan dalam masyarakat yaitu sereh (Cymbopogon ciratus). Selain digunakan sebagai bumbu masakan juga merupakan tanaman herbal karena memiliki khasiat untuk kesehatan. Sereh (Cymbopogon ciratus) memiliki beragam senyawa kimia salah satunya yaitu minyak atsiri, minyak atsiri sereh (Cymbopogon ciratus) memiliki sifat relaksasi sehingga sangat cocok diformulasikan dalam bentuk sediaan balsem stick yang lebih elegan dan lebih praktis. Tujuan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yaitu Memberikan edukasi kepada masyarakat Desa Panaikang tentang manfaat minyak sereh sebagai bahan aktif alami dalam pembuatan balsam untuk relaksasi, Melatih masyarakat cara praktis dan aman membuat balsam berbasis bahan alami sehingga dapat dimanfaatkan secara mandiri. Metode pelaksanaan kegiatan PKM ini diawali dengan persiapan yaitu Melakukan survei awal untuk mengetahui kebutuhan masyarakat terkait banyaknya tumbuhan sereh yang belum dilakukan pengolahan dan pembuatan dalam sediaan pengobatan seperti dalam bentuk balsam. Kegiatan PKM dilaksanakan pada tanggal 13 Mei 2023 di Aula Desa Panaikang Kab. Gowa. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa berdasarkan jenis kelamin, peserta terdiri dari perempuan sebanyak 11 orang (73,3%) dan laki-laki sebanyak 4 orang (26,7%). Hal ini menunjukkan bahwa perempuan lebih dominan dalam mengikuti kegiatan ini, yang kemungkinan besar disebabkan oleh peran mereka sebagai pengelola kesehatan keluarga. Dari segi usia, mayoritas peserta berasal dari kelompok usia 41-50 tahun sebanyak 10 orang (66,7%), diikuti oleh kelompok usia 30-40 tahun sebanyak 5 orang (33,3%). Kegiatan ini berhasil menarik perhatian peserta, dengan tingkat partisipasi yang lebih tinggi dari perempuan dan kelompok usia yang lebih matang, yang menunjukkan kesadaran dan minat yang kuat terhadap penggunaan bahan alami dalam pengobatan relaksasi.
FORMULASI DAN UJI STABILITAS FISIK BALSEM DARI BAHAN AKTIF SEREH (Cymbogopon ciratus) Muin, Rahmatullah; La Sakka; B, Muthmainna
Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology Vol. 8 No. 2 (2023): Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35892/jpsht.v1i1.1373

Abstract

Salah satu tumbuhan yang banyak digunakan dalam masyarakat yaitu sereh (Cymbopogon ciratus). Selain digunakan sebagai bumbu masakan juga merupakan tanaman herbal karena memiliki khasiat untuk kesehatan. Sereh (Cymbopogon ciratus) memiliki beragam senyawa kimia salah satunya yaitu minyak atsiri, minyak atsiri sereh (Cymbopogon ciratus) memiliki sifat analgetik dan antipiretik. Dalam pelitian ini telah dilakukan formulasi balsem dari bahan aktif sereh (Cymbopogon ciratus) yang bertujuan untuk mengetahui konstentrasi minyak atsiri sereh (Cymbopogon ciratus) yang paling baik sebagai balsem, dimana digunakan sampel daun sereh sebanyak 500 gram, dalam pengambilan minyak atsiri menggunakan metode destilasi dan diperoleh minyak atsiri sebanyak 5 ml. pada penelitian ini dibuat balsem dengan tiga konsentrasi dimana terdapat perbedaan konsentrasi minyak atsiri yaitu F1 (6%), F2 (12%), dan F3 (24%). Dari hasil analisis yang telah dilakukan dengan beberapa pengujian terhadap tiga formula yaitu uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji iritasi dan uji kesukaan, dari pengujian yang telah dilakukan, semua formula balsem sudah memenuhi syarat dan memiliki kualitas fisik yang baik. Dan dapat disimpulkan bahwa konsentrasi minyak atsiri yang paling baik sebagai sediaan balsem yaitu pada F3 (24%) karena dari hasil uji kesukaan didapatkan persentase kesukaan yang paling tinggi.
UJI KUALITATIF DAN PERHITUNGAN NILAI RF SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK DAUN GULMA SIAM : UJI KUALITATIF DAN PERHITUNGAN NILAI RF SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK DAUN GULMA SIAM Usman, Yusnita; Muin, Rahmatullah
Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology Vol. 8 No. 2 (2023): Journal of Pharmaceutical Science and Herbal Technology
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35892/jpsht.v1i1.1433

Abstract

The gulma siam leaves are nuisance plants but are beneficial to human life. In health it is useful as a medicine for wounds, diabetes, coughs and as an antioxidant. It is known that compounds that can heal wounds and antioxidant activity are flavonoid compounds. Research has been carried out to identify the flavonoid compounds of gulma siam leaf extract (Chromolaena odorata L.) by qualitative test and calculation of the retention factor (Rf) value using the thin layer chromatography (TLC) method. This study aims to identify the presence or absence of flavonoid compounds contained in siam weed leaf extract (Chromolaena odorata L.). The gulma siam leaves were dissolved using 70% ethanol solvent with the maceration method which aims to extract the chemical content contained in the Siamese weed leaves. Determination of compounds using two methods, namely qualitative test (reagent test) and calculation of the RF value by thin layer chromatography (TLC). The results showed that Siamese weed leaves contain flavonoid compounds which are marked with a red color change after a qualitative test (reagent test). As for thin layer chromatography (TLC) using ethyl acetate as an eluent: n-hexan (1:1) ethanol extract with Rf value (0.3 cm, 0.55 cm), N-Hexan extract with Rf value (0.27 cm , 0.36 cm) and the H2O extract with an Rf value (0.61 cm, 0.67 cm) positively contained flavonoids marked with blue and green color spots and identified with an Rf Flavonoid value of 0.2-0.75 cm.