Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Sifat Magnetoelektrik pada Material Keramik Berbasis Ferrite Suastiyanti, Dwita
JTM-ITI (Jurnal Teknik Mesin ITI) Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Teknik Mesin ITI
Publisher : Institut Teknologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.826 KB) | DOI: 10.31543/jtm.v2i1.8

Abstract

Material multiferroic adalah kelas dari material yang menampilkan dua atau lebih fasa ferroic, yaitu feroelektrik, feromagnetik, feroelastisitas, dan ferotoroidisitas. Aplikasi dari material ini adalah untuk divais penyimpanan informasi/data (ultimate memory device). Kualitas material multiferroic ditentukan oleh sifat magnetoelektrik yang dimiliki material tersebut. Jika material diberikan efek medan magnet luar maka akan muncul respons berupa tegangan listrik.  Kegiatan sintesis material multiferroic dari material keramik berbasis ferrite (BiFeO3), menggunakan metode sol-gel dengan temperatur kalsinasi 210 dan 230oC selama 4 jam dan temperatur sinter 560oC selama 4, 6 dan 8 jam. Karakterisasi dilakukan dengan uji X-Ray Diffraction (XRD) untuk mengkonfirmasi jenis fasa dan uji sifat magnetoelektrik. Serbuk dengan temperatur kalsinasi 230oC dan temperatur sinter 560oC selama 8 jam menunjukkan respons tegangan listrik yang paling besar (sekitar 220 volt) meskipun efek medan magnet yang diberikan kecil (160 Gauss). Respons tegangan listrik yang paling besar tersebut ternyata ditunjukkan oleh material keramik yang mempunyai fasa tunggal BiFeO3 (tidak mengandung fasa impuritas). 
Peningkatan Sifat Mekanis Al-Mg-Si dengan Proses Aging Untuk Aplikasi Selongsong Peluru Suastiyanti, Dwita; Topan, Bambang Agus; Wijaya, Marlin
JTM-ITI (Jurnal Teknik Mesin ITI) Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Teknik Mesin ITI
Publisher : Institut Teknologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.413 KB) | DOI: 10.31543/jtm.v3i2.297

Abstract

Aluminium paduan Al-Mg-Si khususnya T6061 merupakan paduan yang pada umumnya diaplikasikan untuk otomotif dan alat-alat konstruksi. Penelitian ini diarahkan untuk peningkatan sifat mekanis khususnya kekerasan material T6061 untuk diaplikasikan sebagai selongsong peluru. Selama ini material untuk selongsong peluru banyak menggunakan kuningan yang mempunyai density yang lebih besar daripada aluminium padahal sebagai selongsong peluru diperlukan material yang ringan tetapi kuat sehingga dapat menembakan peluru dengan lancar dan mudah. Untuk peningkatan sifat mekanis dilakukan perlakuan panas precipitation hardening melalui proses pemanasan pada temperatur 500oC selama 1 jam kemudian dicelup di dalam air sampai mencapai temperatur kamar, setelah itu untuk peningkatan kekerasan dilakukan proses aging (penuaan) pada temperatur 90, 120, 150, 180 dan 210oC masing-masing selama 8,9 dan 10 jam. Karakterisasi aluminium setelah mengalami precipitation hardening adalah dengan melakukan pengujian kekerasan metode Vickers dan pengamatan struktur mikro. Dari hasil pengujian kekerasan diperoleh hasil bahwa kekerasan terus meningkat mulai dari temperatur aging 90oC sampai dengan temperatur aging 150oC. Kekerasan maksimum diperoleh pada temperatur aging 150oC sebesar 103 HV. Di atas temperatur 150oC terjadi penurunan kekerasan yang menandakan bahwa terjadi over aging pada temperatur di atas 150oC yang ditandai dengan makin membesarnya presipitat Mg2Si. Kondisi aging optimum yang dapat diterapkan untuk precipitation hardening T6061 yang diaplikasikan untuk selongsong peluru adalah  temperatur aging 150oC selama 8, 9 dan 10 jam.  
Analisa Kerusakan Pipa Boiler Super Kritikal Chudhoifah, Mochamad Nanchy; Suastiyanti, Dwita; Rupajati, Pathya
JTM-ITI (Jurnal Teknik Mesin ITI) Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Teknik Mesin ITI
Publisher : Institut Teknologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1606.821 KB) | DOI: 10.31543/jtm.v4i1.334

Abstract

AbstrakBoiler adalah alat yang digunakan untuk mengubah air menjadi uap dengan cara dipanaskan menggunakan batubara sebagai bahan bakar utama. Pada pembangkit listrik tenaga uap dengan menggunakan boiler super critical berkapasitas 660 MW, temperatur uap 566 °C dan tekanan 240 bar memiliki pipa di area final superheater dengan jenis material SA213 – T91. Pada saat unit start up, pipa di area final superheater mengalami kebocoran sehingga pipa menjadi pecah. Pecahnya pipa menyerupai mulut ikan, hasil analisa penyebabnya kemungkinan karena Short Term Temperature. Melalui uji metalografi ditemukan adanya rongga-rongga dan retak pada struktur mikro, kemungkinan karena pengelupasan lapisan magnetik didalam pipa. Untuk itu pengoperasian boiler harus memperhatikan kenaikan metal temperatur tidak boleh melebihi 2°C/menit agar tidak terjadi pengelupasan lapisan magnetik pada pipa Boiler.Kata kunci: SA213-T91, retak, superheater.Abstract Boilers are tools used to convert water into steam by heating using coal as the main fuel. In steam power plants using super critical boilers with a capacity of 660 MW, steam temperatures of 566 ° C and pressure of 240 bar have pipes in superheater final area with material type SA213 - T91. When start of the unit, the pipe in the final superheater area has leaked so that the pipe was rupture. The rupture of a pipe like a fish's mouth, the results of the analysis cause may be due to Short Term Temperature. Through metallographic tests it was found that there were cavities and creeps on the microstructure, possibly due to the peeling of the magnetic layer in the pipe. For this reason, the operation of the boiler must pay attention to the increase in metal temperature should not exceed 2 ° C / minute so there is no exfoliation of the magnetic layer in the Boiler pipe.Keywords: SA213-T91, creep, superheater.
Analisa Kerusakan Tube Heat Exchanger Menggunakan Metode Remote Field Testing (RFT) Suastiyanti, Dwita; Fatanur, Yudha; Rupajati, Pathya
JTM-ITI (Jurnal Teknik Mesin ITI) Vol 4, No 3 (2020): Jurnal Teknik Mesin ITI
Publisher : Institut Teknologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1490.557 KB) | DOI: 10.31543/jtm.v4i3.418

Abstract

Kegiatan pengolahan bahan kimia banyak melibatkan heat exchanger dan fluida service yang bersifat korosif. Seiring berjalannya waktu, heat exchanger tersebut akan mengalami korosi yang berakibat pada hasil akhir olahan bahan kima. Heat exchanger yang beberapa tubenya teridentifikasi terkorosi adalah heat exchanger unit EA-110 yang terdapat di PT. Chandra Asri Petrochemical. Pada studi kali ini, akan dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisa kerusakan pada bagian tube berupa adanya pengikisan diameter tube pada Heat Exchanger unit EA-110 di PT. Chandra Asri Petrochemical. Setelah itu, dilakukan proses pengujian pada tube heat exchanger unit EA-110 dengan material ASTM A 334 Gr. 1. Pada proses pengujian tersebut akan digunakan metode Non Destructive Test (NDT) Remote Field Testing (RFT), kemudian akan dilakukan pengamatan metalografi (mikro) dan pengujian kekerasan brinell untuk mengetahui kerusakan yang terjadi pada tube heat exchanger. Hasil terbesar pada pengujian kekerasan brinell adalah 146,149 HB dan hasil terkecil pada pengujian kekerasan brinell adalah 138,283 HB. Kedua hasil tersebut lebih rendah dari nilai kekerasan maksimum material dikarenakan waktu pemakaian tube yang sudah lama dan ditemukannya korosi seragam pada dinding tube yang disebabkan oleh deposit.
Peningkatan Sifat Mekanis Permukaan Master Link Doozerr Komatsu Dengan IQT (Induction Quenching Tempering) Gunawan, Gian Oktaputra; Suastiyanti, Dwita; rupajati, pathya
JTM-ITI (Jurnal Teknik Mesin ITI) Vol 4, No 3 (2020): Jurnal Teknik Mesin ITI
Publisher : Institut Teknologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1313.319 KB) | DOI: 10.31543/jtm.v4i3.447

Abstract

Baja SMnB3H-1 merupakan baja paduan rendah yang banyak digunakan sebagai material komponen mesin seperti master link pada undercarriage yang pada penggunaannya banyak mengalami gesekan atau aus. Master Link adalah salah satu komponen undercarriage bulldozer berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan proses assembly dan diassembly pada track link undercarriage. Untuk meningkatkan ketahanan aus pada master link, diperlukan perlakuan pengerasan permukaan salah satunya yaitu Induction Quenching Tempering (IQT). IQT adalah proses pengerasan baja menggunakan induksi dan dilanjut dengan pendinginan cepat (quenching) menggunakan soluble/polymer. Dalam penelitian ini dilakukan proses IQT dengan variasi holding time 45 detik, 60 detik dan 75 detik pada suhu austenite (850°). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh holding time IQT terhadap kekerasan dan kekerasan kedalaman (Case Depth). Hasil dari uji kekerasan dan pengukuran case depth didapat nilai tertinggi yaitu pada holding time 75 detik, untuk nilai kekerasan 58,5 HRC sedangkan case depth posisi H1, H2 dan T adalah 31,62 mm, 30,12 mm dan 19,8 mm.
ANALISIS RISIKO BAHAYA PADA STASIUN LOADING RAMP DAN PEREBUSAN PADA INDUSTRI PENGOLAHAN KELAPA SAWIT DENGAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) Sudarma, Ahmad; Suastiyanti, Dwita
Journal of Industrial Engineering and Technology Vol 4, No 1 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/jointech.v4i1.11302

Abstract

The oil palm plantation industry in Southeast Asia, including PT. Kelapa Sawit plays an important economic role by creating jobs for thousands of people. This research employs the Job Safety Analysis (JSA) approach to recognize potential incidents and suggest the use of suitable personal protective gear (PPE/APD). Accidents on the production floor, such as falls, pinches, or contact with hazardous materials, pose a serious threat to employee safety. In order to achieve this goal, oil palm plantation companies need to continuously improve awareness of K3, identify existing risks, involve workers in safety improvements, and provide the necessary training and support
Analisis Resiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Dengan Menggunakan Metode HAZOP Pada Proses Produksi Aluminium di PT XYZ Saputro, Bagus Angger; Suastiyanti, Dwita
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 6 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT XYZ adalah sebagai Perusahaan produsen profil aluminium ekstrusi berstandar internasional. Sistem tenaga kerja PT XYZ memiliki operasi yang rawan pada kecelakaan kerja yang tinggi, sedang dan ringan. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan faktor-faktor yang berpotensi menyebabkan kecelakaan kerja dan kemudian membuat saran untuk mengurangi jumlah kecelakaan tersebut. Ada banyak metode analisis operasi dalam sistem manajemen K3 untuk menemukan masalah yang mengganggu proses dan berbahaya bagi manusia atau peralatan. Metode HAZOP digunakan untuk ttujuan menemukan apadak ada proses produksi yang memiliki penyimpangan ke alur kejadian yang tidak kita inginkan, untuk menemukan masalah potensial dan sumber gangguan operasional, dan untuk menemukan kemungkinan penyelesaian Tingkat resiko untuk setiap unit kerja ditentukan melalui analisis penilaian resiko yang dilakukan untuk setiap unit kerja. Ada tiga resiko tinggi.