Wicaksono, Hartaja Hatta
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

STUDI GEOKIMIA ENDAPAN SUNGAI AKTIF UNTUK MENDELINEASI AREA PROSPEK MINERALISASI LOGAM DI BAGIAN SELATAN KABUPATEN BLITAR, PROVINSI JAWA TIMUR Suratman, Calvin Nanda; Priadi, Bambang; Sulaeman, Sulaeman; Wicaksono, Hartaja Hatta
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 14, No 3 (2019): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Buletin Sumber Daya Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1800.3 KB)

Abstract

Daerah penelitian secara administratif terletak di Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur. Secara geografis, daerah penelitian terletak pada koordinat 112°05?09?- 112°15?45? Bujur Timur dan 8°11?53?- 8°18?47? Lintang Selatan atau 619625 ? 639039 mT dan 9080860 ? 9093645 mU zona 49S datum WGS1984 dengan luas 248,5 km2. Menurut pembagian zona fisiografi Jawa Timur, daerah penelitian termasuk ke dalam Zona Pegunungan Selatan yang memiliki potensi mineral logam mulia dan logam dasar. Stratigrafi daerah penelitian berdasarkan literatur dari tua ke muda terdiri dari 6 satuan batuan, yaitu Formasi Mandalika, Formasi Campurdarat, Batuan Terobosan, Formasi Nampol, Formasi Wonosari, dan Aluvium. Penelitian bertujuan untuk mendelineasi area prospek mineralisasi logam dengan menganalisis hubungan antara geologi dengan geokimia daerah penelitian. Data geokimia yang dianalisis pada penelitian ini berupa data kandungan unsur Ag, Mo, Pb, Zn, Mn, Cu, Au, dan As dari contoh endapan sungai aktif. Analisis Geokimia dilakukan ke dalam dua tahap yaitu analisis univariat yang bertujuan untuk menentukan nilai ambang unsur dan analisis multivariat yang bertujuan untuk menentukan kelompok asosiasi unsur. Analisis univariat yang dilakukan menghasilkan nilai ambang unsur sebagai berikut; Ag 0,06 ppm, Mo 5,89 ppm, Pb 17,8 ppm, Zn 232 ppm, Mn 2.883 ppm, Cu 77 ppm, Au 0,0733 ppm, dan As 31 ppm. Sedangkan hasil analisis multivariat menunjukkan menunjukkan terdapat dua kelompok asosiasi unsur pada daerah penelitian, yaitu; Ag-Mo-Pb dan Zn-Mn-Cu-Au- As. Tipe mineralisasi pada daerah penelitian yang diperoleh dari asosiasi unsur tersebut adalah tipe Carlin dan tipe epitermal. Hasil analisis geokimia kemudian dihubungkan dengan kondisi geologi daerah penelitian sehingga dapat ditentukan area prospek. Area prospek pada daerah penelitian ini terbagi ke dalam tiga kelompok yaitu, area prospek Ag-Mo-Pb yang terletak di hulu sungai pada daerah Ngrejo, Pasiraman, Kalibawang, Centung, Besole, dan Sumberglagah; area prospek Zn-Mn-Au-As yang terletak di hulu sungai pada daerah Sumberboto, Kepek, dan Sumberwringin; serta area prospek Cu yang terletak pada sungai di daerah Centung.
KARAKTERISTIK ALTERASI DAN MINERALISASI EMAS PADA ZONA OKSIDASI DI DAERAH PANGAPIT, KABUPATEN SAMBAS, PROVINSI KALIMANTAN BARAT Fahmi, Reza; Wicaksono, Hartaja Hatta; Priadi, Bambang
Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 14 No. 1 (2019): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3007.683 KB) | DOI: 10.47599/bsdg.v14i1.237

Abstract

Penelitian dilakukan di Dusun Pangapit, Desa Madak, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat. Daerah tersebut memiliki tambang emas yang dikelola oleh masyarakat sekitar. Daerah di sekitar tambang telah mengalami oksidasi intensif yang ditandai oleh kondisi lapangan yang berwarna kemerahan dan banyaknya mineral oksida besi. Penelitian dilakukan guna mengetahui karakter dari alterasi dan mineralisasi di sekitar tambang dengan menggunakan metode analisis petrografi, mineragrafi, spektra dan geokimia. Zona alterasi di daerah penelitian terdiri dari tiga zona, yaitu kaolinit, serisit-ilit dan klorit-epidot-kalsit. Alterasi di daerah penelitian terjadi dalam dua tahap, tahap pertama terjadi setelah Eosen dan sebelum Pliosen, sementara tahap kedua terjadi setelah Pliosen-Pleistosen. Alterasi pertama ter-overprint sebagian oleh alterasi kedua. Mineralisasi emas di daerah penelitian berupa urat dengan arah umum baratlaut-tenggara yang terdiri dari mineral kuarsa, hematit, goetit, pirolusit, pirit, dan kalkopirit. Emas pada mineralisasi primer berasosiasi sedang dengan unsur Pb. Mineralisasi primer terpusat pada daerah tambang rakyat Pangapit di baratlaut Bukit Batubelah dengan hostrock tuf dan batulempung. Mineralisasi primer terjadi bersamaan dengan terjadinya alterasi pertama.
STUDI GEOKIMIA ENDAPAN SUNGAI AKTIF UNTUK MENDELINEASI AREA PROSPEK MINERALISASI LOGAM DI BAGIAN SELATAN KABUPATEN BLITAR, PROVINSI JAWA TIMUR Suratman, Calvin Nanda; Priadi, Bambang; Sulaeman, Sulaeman; Wicaksono, Hartaja Hatta
Buletin Sumber Daya Geologi Vol. 14 No. 3 (2019): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1800.3 KB) | DOI: 10.47599/bsdg.v14i3.287

Abstract

Daerah penelitian secara administratif terletak di Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur. Secara geografis, daerah penelitian terletak pada koordinat 112°05’09”- 112°15’45” Bujur Timur dan 8°11’53”- 8°18’47” Lintang Selatan atau 619625 – 639039 mT dan 9080860 – 9093645 mU zona 49S datum WGS1984 dengan luas 248,5 km2. Menurut pembagian zona fisiografi Jawa Timur, daerah penelitian termasuk ke dalam Zona Pegunungan Selatan yang memiliki potensi mineral logam mulia dan logam dasar. Stratigrafi daerah penelitian berdasarkan literatur dari tua ke muda terdiri dari 6 satuan batuan, yaitu Formasi Mandalika, Formasi Campurdarat, Batuan Terobosan, Formasi Nampol, Formasi Wonosari, dan Aluvium. Penelitian bertujuan untuk mendelineasi area prospek mineralisasi logam dengan menganalisis hubungan antara geologi dengan geokimia daerah penelitian. Data geokimia yang dianalisis pada penelitian ini berupa data kandungan unsur Ag, Mo, Pb, Zn, Mn, Cu, Au, dan As dari contoh endapan sungai aktif. Analisis Geokimia dilakukan ke dalam dua tahap yaitu analisis univariat yang bertujuan untuk menentukan nilai ambang unsur dan analisis multivariat yang bertujuan untuk menentukan kelompok asosiasi unsur. Analisis univariat yang dilakukan menghasilkan nilai ambang unsur sebagai berikut; Ag 0,06 ppm, Mo 5,89 ppm, Pb 17,8 ppm, Zn 232 ppm, Mn 2.883 ppm, Cu 77 ppm, Au 0,0733 ppm, dan As 31 ppm. Sedangkan hasil analisis multivariat menunjukkan menunjukkan terdapat dua kelompok asosiasi unsur pada daerah penelitian, yaitu; Ag-Mo-Pb dan Zn-Mn-Cu-Au- As. Tipe mineralisasi pada daerah penelitian yang diperoleh dari asosiasi unsur tersebut adalah tipe Carlin dan tipe epitermal. Hasil analisis geokimia kemudian dihubungkan dengan kondisi geologi daerah penelitian sehingga dapat ditentukan area prospek. Area prospek pada daerah penelitian ini terbagi ke dalam tiga kelompok yaitu, area prospek Ag-Mo-Pb yang terletak di hulu sungai pada daerah Ngrejo, Pasiraman, Kalibawang, Centung, Besole, dan Sumberglagah; area prospek Zn-Mn-Au-As yang terletak di hulu sungai pada daerah Sumberboto, Kepek, dan Sumberwringin; serta area prospek Cu yang terletak pada sungai di daerah Centung.