Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

COMPARATIVE ANALYSIS OF WATER COLUMN TEMPERATURE USING SEISMIC INVERSION AND WORLD OCEAN ATLAS (WOA) METHODS IN WAIPOGA WATERS, PAPUA Kusdiana, Dias; Manik, Henry Munandar; Nainggolan, Tumpal Bernhard; Firdaus, Yulinar
Jurnal Perikanan Unram Vol 15 No 2 (2025): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v15i2.1400

Abstract

Seismic oceanography is a combination of two sciences: seismic and oceanography. It is used to study phenomena in the water column, one of which is temperature measurement in the water column. This study aims to analyze the differences in water column temperature measurements using the seismic inversion method and measurements using data from the World Ocean Atlas (WOA). The data processing is divided into three stages: seismic data processing using ProMAX 2D software, synthetic seismogram processing using Hampson-Russell Software, and temperature distribution processing using Ocean Data View and Matlab software. The accuracy of the inversion-derived temperature was tested against observational data using the mean absolute error (MAE) criterion. The results of the temperature difference analysis show that the temperatures obtained from WOA data measurements are lower than those obtained using the seismic inversion method. The temperatures measured using WOA data range from 27.5–29.4 °C, while the inversion method ranges from 30.8–29.3 °C. Verification results indicate fairly good accuracy, with the MAE between WOA and seismic inversion ranging from 1.9–3.4 °C.
APLIKASI METODE SURFACE CONSISTENT DECONVOLUTION PADA DATA SEISMIK LAUT DANGKAL 2D DI PERAIRAN WAIPOGA, PAPUA Winjaniatun, Siti Novrianti; Manik, Henry Munandar; Nainggolan, Tumpal Bernhard
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 13 No. 1 (2021): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitkt.v13i1.32784

Abstract

Data seismik yang dihasilkan saat akuisisi mengandung wavelet yang kompleks dan derau seperti multipel yang mengakibatkan menurunnya resolusi temporal penampang seismik. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan penerapan metode Surface Consistent Deconvolution (SCD) dan dekonvolusi prediktif dalam meningkatkan resolusi temporal penampang seismik pada data seismik laut dangkal 2D lintasan C12, C21 dan L18 di Perairan Waipoga, Papua. Penelitian ini menerapkan metode SCD dan dekonvolusi prediktif. Surface consistent deconvolution dilakukan dengan mendekomposisikan wavelet seismik menjadi sumber, penerima, offset dan midpoint, sedangkan dekonvolusi prediktif dilakukan dengan membuat prediksi dari tras seismik yang mengandung multipel periode pendek. Penampang seismik yang dihasilkan pada penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode dekonvolusi prediktif maupun SCD dapat menghilangkan multipel periode pendek yang terdapat pada penampang seismik. Metode SCD memberikan hasil yang lebih baik dalam meningkatkan resolusi temporal penampang seismik dibandingkan metode dekonvolusi prediktif. Hal tersebut dikarenakan metode SCD memberikan hasil yang lebih baik dalam memampatkan wavelet, meningkatkan kontinuitas lapisan dan mempertajam reflektor.
ATENUASI DERAU ACAK DAN KOHEREN PADA DATA SEISMIK 2D DI PERAIRAN ARU, PAPUA Manik, Henry Munandar; Nainggolan, Tumpal Bernhard; Adrianus, Aldwin
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 13 No. 1 (2021): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitkt.v13i1.32796

Abstract

Data seismik selalu terdiri dari sinyal utama yang diinginkan dan komponen derau. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk meredam derau koheren dan acak pada data dengan menggunakan metode yang berbeda agar dapat meningkatkan resolusi data sehingga interpretasi data menjadi akurat. Derau acak dapat dihilangkan dengan mudah pada proses filter bandpass dan stacking dengan hasil yang signifikan, sedangkan derau koheren harus melalui tahapan yang lebih kompleks karena derau koheren dapat bertumpang tindih dengan data. Perairan Aru yang menjadi tempat data penelitian ini diambil, secara geografis berada pada lokasi bertemunya 3 lempeng benua yang aktif sehingga berpotensi dalam bidang migas. Penelitian ini menggunakan dua metode utama untuk mengatenuasi derau koheren untuk melihat bagaimana perbedaan penerapan kedua metode tersebut pada data. Metode koheren filter memiliki hasil akhir yang memuaskan, dengan target utama untuk menghilangkan swell noise dan berhasil dengan hasil yang signifikan. Metode koheren denoising disisi lain juga memiliki hasil akhir yang memuaskan, derau yang menjadi target adalah derau koheren linear yang bertumpang tindih dengan reflektor permukaan dan berhasil dengan hasil yang cukup signifikan, namun metode ini masih menimbulkan jejak samar dari swell noise pada penampang hasil akhir. Metode koheren filter dan metode denoising koheren cukup efektif dalam mengidentifikasi dan mengatenuasi derau acak maupun koheren pada data namun perbedaan kedua metode terletak pada target derau yang dapat diatenuasi dengan maksimal.
ATENUASI MULTIPLE DENGAN KOMBINASI METODE SURFACE RELATED MULTIPLE ELIMINATION DAN TRANSFORMASI RADON DI LAUT SERAM Manik, Henry Munandar; Nainggolan, Tumpal Bernhard; Nur Fitria, Hanita
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 13 No. 1 (2021): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitkt.v13i1.32890

Abstract

Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki kekayaan sumber daya laut, selain hasil tangkap perikanan yang melimpah terdapat kandungan minyak dan gas di dalam batuan dasar laut. Eksplorasi minyak dan gas di Indonesia masih banyak dilakukan hingga saat ini. Salah satu metode yang digunakan dalam pencariannya adalah metode seismik refleksi. Metode seismik refleksi memanfaatkan gelombang suara yang dihasilkan oleh sumber, gelombang akan menjalar ke dalam batuan dasar bumi kemudian dipantulkan kembali dan diterima oleh receiver. Penelitian ini menggunakan data seismik 2D laut berupa data lapang hasil akuisisi di Perairan Seram, Papua Barat. Data lapang hasil akuisisi masih bercampur dengan multipel yang disebabkan perbedaan impedansi akustik dari lapisan-lapisan bawah permukaan bumi. Keberadaan multipel dapat menyebabkan kerumitan pada saat interpretasi karena menimbulkan efek reflektor semu. Oleh karena itu perlu diterapkan metode atenuasi multipel yang tepat, untuk mengurangi derau multipel. Penelitian ini menerapkan kombinasi antara Surface Related Multiple Elimination (SRME) dan transformasi Radon yang diharapkan mampu mereduksi water bottom multiple dari penampang seismik. Hasil dari pengolahan data menunjukkan bahwa kombinasi metode SRME dan transformasi Radon efektif untuk menghilangkan multipel periode panjang pada zona near offset, middle offset dan far offset. Penerapan kombinasi metode ini juga menghapus beberapa bagian yang tidak signifikan pada reflektor utama oleh karena bercampurnya sinyal dan multipel dalam domain moveout yang sama. Kombinasi kedua metode ini baik untuk menghilangkan multipel jenis water bottom multiple pada data seismik perairan dalam, dan meningkatkan kualitas sinyal terhadap gangguan.