Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni

DINAMIKA PEMBAGIAN PERAN GENDER DALAM HUBUNGAN PERNIKAHAN PADA USIA LANJUT DAN PENSIUN: ANALISIS TINJAUAN SISTEMATIS Cendy, Cendy; Kartasasmita, Sandi
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol. 8 No. 1 (2024): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora , dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v8i1.27291.2024

Abstract

Kesenjangan dalam pembagian tugas rumah tangga merujuk pada pembagian tugas domestik yang tidak setara dalam rumah tangga yang mayoritas dikerjakan oleh perempuan. Kesenjangan ini dapat tetap bertahan hingga pasangan memasuki usia lanjut. Hal ini dapat mempengaruhi tingkat kebahagiaan pernikahan dan meningkatkan risiko memiliki kesehatan mental yang buruk bagi perempuan. Penelitian sebelumnya menunjukan bahwa laki-laki yang telah pensiun lebih sedikit melakukan pekerjaan domestik (memasak dan bersih-bersih) walaupun memiliki lebih banyak waktu luang. Tinjauan sistematis ini ditujukan untuk mensintesis literasi mengenai pembagian pekerjaan rumah tangga antara pasangan lansia yang telah pensiun, untuk mengeksplorasi pembagian, tingkat ketimpangan, dan faktor yang dapat mempengaruhi. Pencarian studi dilakukan melalui database Science Direct, Taylor & Francis Online, dan Pubmed dengan rentang tahun 2012-2023. Studi inklusi jika membahas pembagian tugas domestik antara pasangan berusia >60 tahun dan sudah pensiun. Quality assessment juga dilakukan untuk meningkatkan relevansi dan kualitas. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perempuan lanjut usia yang telah pensiun tetap memiliki beban pekerjaan domestik yang lebih banyak dibandingkan pasangan. Perempuan lansia yang telah pensiun tetap melakukan tugas domestik antara lain: merawat cucu dan merawat pasangan serta menangani pekerjaan rumah tangga lainnya meskipun suami juga telah pensiun. Penemuan dari studi ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan intervensi atau kebijakan yang dapat meningkatkan kualitas hidup lansia.
HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PROBLEMATIC INTERNET USE PADA EMERGING ADULTHOOD PENGGUNA MEDIA SOSIAL Alodia; Kartasasmita, Sandi
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol. 7 No. 2 (2023): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v7i2.26459.2023

Abstract

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara self esteem dengan problematic internet use pada emerging adulthood pengguna media sosial. Penelitian ini juga dilakukan karena adanya peningkatan durasi waktu penggunaan internet terutama media sosial yang seringkali digunakan oleh individu untuk berinteraksi satu sama lain. Penggunaan internet yang berlebihan dan sulit dikontrol terjadi akibat adanya self esteem yang rendah pada diri individu. Pada penelitian ini, teori dan alat ukur yang digunakan adalah Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES) dari Rosenberg (1965) dan Generalized Problematic Internet Use Scale 2 (GPIUS 2) dari Caplan (2010). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik non probability sampling yaitu convenience sampling dengan menyebarkan kuesioner secara online melalui google form. Partisipan dalam penelitian ini menghasilkan sebanyak 500 orang partisipan dengan rentang usia 18-25 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara self esteem dengan problematic internet use pada emerging adulthood pengguna media sosial dengan nilai r = -0.566, p = 0.000 < 0.05. Hasil lainnya menunjukkan bahwa self esteem memiliki hubungan negatif dan signifikan dengan dimensi preference for online social interaction, mood regulation, cognitive preoccupation, compulsive internet use, dan negative outcomes pada variabel problematic internet use. Hal ini berarti semakin tinggi self esteem individu, maka semakin rendah problematic internet use.