Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Peer Counselor Training for High School Students in West Jakarta Risnawaty, Widya; Kartasasmita, Sandi; Suryadi, Denrich
MITRA: Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Vol 3 No 2 (2019): MITRA: Jurnal Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/mitra.v3i2.350

Abstract

The present community service activities were held to provide peer counselor training for high school Students in West Jakarta. Results from our survey showed several problems such as high achievement demand from parents, disparity between peer groups, and verbal abuse from parents. Despite these problems, students prefer to share their problems with their peers to consulting their problems with the Guidance and Counseling (GC) teacher, subject teacher, or homeroom teacher. To address this problem, the solution offered was to prepare assistance for GC teachers by giving training to selected students so that they are able to help other students, that is as peer counselors. Students who were trained must pass a selection process to meet standard qualifications as peer counselors. The peer counselor training aimed to provide competency-based knowledge and skills as a counselor. The task of these peer counselors was to act as peer assistants who can accommodate stories and complaints from peers based on basic counselling skills. Peer counselors are expected to help reduce psychological tension experienced by peers in need. The implementation stages included the following: socializing the program, implementation of training with 14 sessions, practices and supervisions, and evaluation program. Through the training, the students were successfully introduced to simple theories and counseling skills to trainees. After 6 simulated exercises, each participant experienced better counseling skills. However, to keep improving their skills, it is necessary that the trainees be given a periodic training and a strong support from the school, especially from GC teachers.
Keterkaitan antara Fear of Missing Out dengan Social Media Engagement pada Generasi X Marcela, Sherly Pricilia; Suryadi, Denrich
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 3 (2023): Desember 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v7i3.11805

Abstract

Di Indonesia pengguna media sosial berasal dari berbagai kalangan usia, tidak hanya generasi Alpha atau generasi Z namun juga generasi X menggunakan media sosial. Penggunaan media sosial ini erat kaitannya dengan fenomena Fear of Missing Out atau FOMO. Individu yang menggunakan media sosial sebagai salah satu alat berkomunikasi agar tidak tertinggal informasi dari lingkungan sosialnya menyebabkan timbulnya perilaku social media engagement. Penelitian ini terdiri dari 300 individu generasi X yang berusia 40 hingga 65 tahun, yang aktif menggunakan media sosial Facebook dengan memakai teknik non-probability sampling SPSS 26. Penelitian ini menggunakan alat ukur, yaitu Fear Of Missing Out Scale dan Social Media Engagement (SME) Questionnaire. Dari hasil data penelitian, dapat disimpulkan terdapat hubungan positif dan signifikan antara FOMO dengan social media engagement sebesar r = 0.745 dengan tingkat hubungan kuat. Artinya semakin tinggi FOMO maka semakin tinggi pula social media engagement.
GAMBARAN ATTITUDES AND OPINIONS DISCLOSURE PADA MANAJEMEN KONFLIK PASANGAN DEWASA MUDA Prabandari, Darlyss Chatarina Elsa; Suryadi, Denrich
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol. 6 No. 3 (2022): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v6i3.19431.2022

Abstract

Salah satu tugas perkembangan pada masa dewasa muda yakni menjalin hubungan romantis dengan lawan jenis. Pada dasarnya, hubungan berpacaran merupakan bentuk penjajagan dari hubungan intim, yang melalui relasi tersebut harapannya kedua individu mampu untuk belajar saling mengenal dan memahami lebih dalam satu sama lain. Namun, adanya perbedaan atau pertentangan pola pikir, sikap dan sudut pandang tertentu dapat menyebabkan konflik relasional. Self-dislcosure dalam teori penetrasi sosial berguna untuk memahami kualitas dan meningkatkan keterhubungan serta dukungan sosial yang lebih baik, melalui salah satu aspek yang mendasari perbedaan individu yakni keterbukaan pada sikap dan pandangan personal. Meskipun konflik dalam hubungan dapat menyebabkan munculnya pengaruh negatif bagi individu maupun keberlangsungan hubungan, konflik juga dapat memberikan evaluasi yang lebih baik dari suatu relasi romantis yang dimaksudkan untuk menciptakan strategi manajemen konflik melalui komunikasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif fenomenologi melalui wawancara mendalam terhadap tiga pasangan pria dan wanita dalam rentang usia dewasa muda 19-40 tahun yang telah menjalin hubungan romantis minimal selama satu tahun. Penelitian ini menemukan bahwa keterbukaan diri dalam hal sikap dan pandangan personal berpengaruh positif dalam rangka memediasi manajemen konflik dengan pasangannya. Saat mengekspresikan dirinya selama konflik, adanya determinasi sosial dan peran gender turut mempengaruhi bagaimana individu berperilaku. Para subyek menunjukkan adanya beragam gaya manajemen konflik dengan jenis compromising style, integrating style, obligin style, dominating style, dan avoiding style.
Peran Kontrol Diri terhadap Fear Of Missing Out Coffee Shop Viral di Media Sosial pada Remaja Akhir di Jakarta Kartohadiprodjo, Aisha Pramadita; Suryadi, Denrich
AKADEMIK: Jurnal Mahasiswa Humanis Vol. 5 No. 1 (2025): AKADEMIK: Jurnal Mahasiswa Humanis
Publisher : Perhimpunan Sarjana Ekonomi dan Bisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37481/jmh.v5i1.1163

Abstract

The Fear of Missing Out (FoMO) Scale, developed by Przybylski, Muryama, DeHaan, and Gladwell (2013), and the self-control scale created by Averill (1973) were both used in this study. Correlation analysis results showed an r-value of -0.913 with Sig. (2-tailed) = 0.000 (p < 0.05), indicating a significant negative relationship between self-control and Fear of Missing Out (FoMO). Additionally, the study found that self-control contributed effectively by 33% to Fear of Missing Out (FoMO), while the remaining 67% was influenced by other factors outside the study. The purpose of this research was to determine the level of self-control exercised by late adolescents in Jakarta toward coffee shops that became popular on social media due to Fear of Missing Out (FoMO). The uncomfortable sensation of feeling left out of others' experiences or possessions is known as Fear of Missing Out (FoMO), which often prevents individuals from appreciating the present. Self-control, a crucial skill, allows individuals to adapt to their environment through appropriate behavior, understanding, and decision-making. Fear of Missing Out (FoMO) occurs more frequently in individuals with poor self-control as they struggle to resist impulses and minimize the impact of social media. A total of 403 late adolescents (aged 18–22) who frequently visited coffee shops at least once a week and were active on social media were selected as the study sample.
Peran Grit terhadap Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta di Jakarta Anggerahma, Shelma; Suryadi, Denrich
AKADEMIK: Jurnal Mahasiswa Humanis Vol. 5 No. 1 (2025): AKADEMIK: Jurnal Mahasiswa Humanis
Publisher : Perhimpunan Sarjana Ekonomi dan Bisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37481/jmh.v5i1.1169

Abstract

This study aims to examine the role of grit in academic procrastination among students at private universities in Jakarta. Grit, as defined by Duckworth (2016, in Utanto & Satiningsih, 2022), is the combination of passion and perseverance to achieve long-term goals. Meanwhile, academic procrastination is defined by Balkis (2013, in Sartika & Nirbita, 2021) as the irrational tendency to delay completing academic tasks. The study employed a quantitative method with a correlational design to investigate the relationship between the two variables. Data were collected from 352 students at private universities in Jakarta through a questionnaire. Academic procrastination was measured using an instrument based on Ferrari’s (1995) theory, while grit was measured using the Short Grit Scale (Grit-S) developed by Duckworth and Quinn. This research used a correlational study with a quantitative approach, including two variables: grit as the independent variable and academic procrastination as the dependent variable. Spearman's correlation analysis was employed, and the results showed an r-value of -0.549 and p = 0.000 < 0.05. This indicates that the higher the level of grit a student possesses, the lower their level of academic procrastination. These findings suggest that characteristics such as perseverance and consistency in pursuing goals can help students reduce their tendency to procrastinate on academic tasks. The study provides significant implications for the development of intervention programs in universities aimed at enhancing students’ grit, helping them better manage their time, and improving academic performance. Additionally, the findings contribute to the literature on educational psychology, particularly in the context of private university students in Jakarta.
Efektivitas Cinema Therapy dalam Regulasi Emosi Pada Usia Remaja di Panti Asuhan X di Jakarta Imanuel, Dastin; Suliyanto Wijaya, Lydia; Nugroho, Billy; Sinanta Poek Xin Pei, Aurellya; Petrosmand, Ethan; Joanreitha Kunady, Kathryn; Putri Sonatha, Keysha Alisya; Prisciella, Erica Rahma; Suryadi, Denrich
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 4 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) Edisi September - Desembe
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i4.4252

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk  menguji tingkat efektivitas Terapi Film dalam meningkatkan regulasi emosi pada remaja perempuan di Panti Asuhan X, Jakarta. Masa remaja merupakan masa dimana individu mengalami perubahan fisik, emosional, dan sosial secara signifikan yang akan mempengaruhi cara individu untuk berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Perubahan ini dapat menimbulkan tantangan dalam mengelola emosi dan adaptasi sosial. Remaja yang tidak dapat meregulasi emosinya dengan baik dapat berperilaku agresif serta kesulitan dalam menghadapi tekanan sosial, yang dapat memicu timbulnya stres atau depresi dalam diri individu. Penelitian ini menggunakan film 'Inside Out' sebagai intervensi untuk para remaja perempuan Panti Asuhan X memahami dan memiliki gambaran mengenai emosi yang ada pada diri mereka. Penelitian ini menggunakan desain one group pretest-posttest dengan 14 remaja perempuan sebagai partisipan yang rentang usianya adalah 10-17 tahun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan alat ukur the Emotion Regulation Questionnaire for Children and Adolescents (ERQ-CA) versi translasi bahasa Indonesia dan dianalisis deskriptif dengan menggunakan SPSS versi 25 (Statistical Package of Social Sciences). Hasil uji mean menunjukkan adanya peningkatan pada kemampuan regulasi emosi partisipan setelah intervensi. Rata-rata skor reappraisal meningkat dari 22,2 menjadi 24,1 dan suppression dari 12,9 menjadi 14,6. Berdasarkan hasil data tersebut, penelitian ini dapat menunjukkan bahwa terapi film efektif dalam membantu remaja untuk meregulasi emosi mereka.
Hubungan Intensitas Bermain Online Game terhadap Agresivitas pada Dewasa Awal di Jakarta Sunnardy, Robin; Suryadi, Denrich
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bermain online game sudah menjadi salah satu aktivitas yang sering dilakukan di kalangan dewasa awal untuk melepas stres dan ditemukan fenomena bahwa intensitas bermain online game pada individu dewasa awal termasuk tinggi. Tingginya intensitas bermain online game dapat memberikan dampak negatif seperti agresivitas. Agresivitas merupakan kecenderungan dalam diri seseorang untuk bertindak agresif dalam situasi tertentu yang sering dikaitkan dengan perasaan marah atau permusuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara intensitas bermain online game dengan agresivitas pada dewasa awal di Jakarta. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif dengan teknik sampling menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini melibatkan individu dewasa awal dengan total 207 orang partisipan. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala intensitas bermain game dan Buss-Perry Aggression Questionnaire (BPAQ). Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah menggunakan SPSS dengan uji korelasi. Berdasarkan hasil olah data didapatkan nilai koefisien r (207) = 0,657 dengan nilai signifikansi (p) <0,001. Artinya terdapat hubungan positif dan signifikan antara intensitas bermain online game dengan agresivitas. Kesimpulannya semakin tinggi intensitas bermain online game maka semakin tinggi agresivitas individu. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan intensitas bermain online game dengan agresivitas pada dewasa awal di Jakarta. Bermain online game sudah menjadi salah satu aktivitas yang sering dilakukan dikalangan dewasa awal untuk melepas stres dan intensitasnya pada individu dewasa awal termasuk tinggi. Tingginya intensitas bermain online game dapat memberikan dampak negatif seperti agresivitas. Agresivitas merupakan kecenderungan dalam diri seseorang untuk bertindak agresif dalam situasi tertentu yang sering dikaitkan dengan perasaan marah. Penelitian ini dilakukan pada individu dewasa awal dengan total 207 responden. Alat ukur yang digunakan adalah skala intensitas bermain game dan Buss-Perry Agression Questionnaire (BPAQ). Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah menggunakan SPSS dengan uji regresi linear sederhana. Berdasarkan hasil olah data didapatkan nilai koefisien r (207) = 0,779 dengan nilai signifikansi (p) <0,001. Artinya terdapat hubungan positif dan signifikan antara intensitas bermain online game dengan agresivitas. Kesimpulannya semakin tinggi intensitas bermain online game maka semakin tinggi agresivitas.  
Peran Kepercayaan Diri terhadap Stres Akademik pada Mahasiswa Tingkat Akhir yang sedang Mengerjakan Tugas Akhir di Universitas X Lovela, Adelia; Suryadi, Denrich
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran kepercayaan diri terhadap stres akademik pada mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengerjakan tugas akhir atau skripsi di Universitas X, sampel penelitian terdiri dari 300 mahasiswa. Stres akademik pada mahasiswa sering kali muncul akibat tekanan akademik, seperti tuntutan penyelesaian skripsi, manajemen waktu yang buruk, dan ekspektasi yang tinggi dari berbagai pihak. Kepercayaan diri, sebagai salah satu faktor psikologis yang dapat mempengaruhi cara pandang individu terhadap tantangan, diyakini berperan penting dalam mengatasi stres akademik tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif non-eksperimental dengan melibatkan mahasiswa aktif semester akhir yang sedang mengerjakan tugas akhir. Data dikumpulkan melalui survei menggunakan instrumen yang mengukur tingkat kepercayaan diri dan tingkat stres akademik mahasiswa. Berdasarkan kategorisasi, mayoritas mahasiswa memiliki tingkat kepercayaan diri sedang (67,7%) dan stres akademik sedang (71%). Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan signifikan antara kepercayaan diri dan stres akademik dengan nilai p > 0,05 dan korelasi negatif (r = -0,363, p < 0,05), yang mengindikasikan bahwa semakin tinggi kepercayaan diri, semakin rendah tingkat stres akademik yang dialami mahasiswa. Kepercayaan diri memiliki peran signifikan dalam mengurangi stres akademik dengan nilai r (300) = 0,415, p < 0,05, dan memberikan kontribusi sebesar 17,2% terhadap pengurangan stres akademik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan diri mahasiswa tergolong tinggi dibandingkan stres akademik yang tergolong rendah.
Peran Kecenderungan Adiksi Online Game terhadap Psychological Well-Being pada Mahasiswa Pemain Online Game Kurniawan, Febriansyah Dwi; Suryadi, Denrich
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era digital telah membawa dampak besar pada berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia hiburan melalui online game. Online game kini menjadi salah satu pilihan hiburan yang populer di kalangan generasi Z, khususnya mahasiswa karena menawarkan pengalaman interaktif serta konektivitas dengan pemain dari berbagai belahan dunia. Meskipun memiliki beberapa dampak positif, seperti peningkatan keterampilan motorik, konsentrasi, kreativitas, dan pengendalian emosi, penggunaan online game secara berlebihan dapat menyebabkan kecenderungan adiksi yang berpotensi mengganggu psychological well-being pemainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran kecenderungan adiksi online game terhadap psychological well-being pada mahasiswa pemain online game. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif non-eksperimental dengan teknik purposive sampling. Partisipan penelitian terdiri dari 160 mahasiswa aktif berusia 18-24 tahun dan bermain online game (131 perempuan dan 29 laki-laki). Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Indonesian Online Game Addiction Questionnaire untuk mengukur kecenderungan adiksi online game, dan Ryff Psychological Well-Being Scales untuk mengukur psychological well-being. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa kecenderungan adiksi online game berkontribusi sebesar 14,1% terhadap penurunan psychological well-being mahasiswa, sedangkan 85.9% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini.
KONSELING DAN SOSIALISASI POLA ASUH BAGI ORANGTUA SISWA SDN 02 SIJUK KABUPATEN BELITUNG Suryadi, Denrich; Pangandaheng, Aldonia; Melvin, Darren; Nurqalby, Upie Fitri; Steven, Willson; Sandra, Mega
Jurnal Serina Abdimas Vol 1 No 2 (2023): Jurnal Serina Abdimas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jsa.v1i2.26075

Abstract

SDN 02 Sijuk is located in Piak Air, Sijuk Village, with 102 students who live in Sijuk District, Belitung Regency, Bangka Belitung Islands Province. Based on needs analysis, teachers at SDN 02 Sijuk need help to provide psychoeducation about parenting styles and inclusive children problems. The purpose of this PKM program is to provide psychoeducation regarding the importance of parenting parents for the growth and development of children and to find out problems with inclusive children. PKM's current target is the parents of SDN 02 Sijuk students. The 2023 Thematic KKN MBKM group that assisted SDN 02 Sijuk made observations on 11-12 March 2023 and designed two activities, namely counseling activities for parents of inclusive children at SDN 02 Sijuk who needed private counseling which took place on 20-21 March 2023 and psychoeducational activities regarding parenting patterns on April 3, 2023. Counseling activities were attended by 6 parents of students of inclusive students and students with emotional and behavior problem. By filling feedback questionnaire, parents were feeling relieved, more capable of self-introspection, more motivated, increased knowledge, and gained more support regarding the role of parents as a driving factor for inclusive children's lives. While the results of parenting socialization activities which were attended by 50 parents of students at SDN 02 Sijuk were increasing knowledge about parenting methods, attitudes and behaviors that are beneficial for the formation of children's character. These two activities were considered successful and provided the assistance needed by the school. SDN 02 Sijuk terletak di Dusun Piak Air Desa Sijuk memiliki 102 siswa yang berdomisili di Kecamatan Sijuk Kabupaten Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Berdasarkan analisis kebutuhan, para guru SDN 02 Sijuk membutuhkan bantuan untuk memberikan edukasi mengenai pola asuh orang tua dan masalah terhadap beberapa anak inklusi. Tujuan program PKM ini untuk memberikan psikoedukasi mengenai pentingnya pola asuh orang tua terhadap tumbuh kembang anak serta untuk mengetahui permasalahan terhadap siswa inklusi dan anak dengan masalah emosional dan perilaku. Sasaran PKM saat ini pada para orang tua siswa SDN 02 Sijuk. Kelompok MBKM KKN Tematik 2023 yang membantu SDN 02 Sijuk telah melakukan observasi pada tanggal 11-12 Maret 2023 dan merancang dua buah kegiatan yaitu kegiatan konseling bagi orang tua anak inklusi SDN 02 Sijuk yang membutuhkan konseling secara pribadi yang berlangsung pada tanggal 20-21 Maret 2023 dan kegiatan psikoedukasi mengenai pola asuh orang tua pada tanggal 03 April 2023. Kegiatan konseling diikuti oleh 6 orangtua siswa dari anak inklusi dengan umpan balik berupa pengisian kuesioner yang berisikan jawaban yaitu perasaan lega, lebih mampu introspeksi diri, lebih termotivasi, menambah pengetahuan, dan mendapatkan lebih banyak dukungan mengenai peran orang tua yang merupakan faktor pendorong bagi kehidupan anak inklusi. Sedangkan hasil kegiatan sosialisasi pola asuh yang diikuti oleh 50 orangtua siswa SDN 02 Sijuk adalah bertambahnya pengetahuan mengenai cara pola asuh, bersikap dan berperilaku yang bermanfaat bagi pembentukan karakter anak. Dua kegiatan ini dianggap berhasil dan memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh pihak sekolah.