Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Musim pemijahan dan ukuran layak tangkap udang jerbung (Penaeus merguiensis) di perairan Dumai dan sekitarnya, Riau Putri Pane, Andina Ramadhani; Suman, Ali
Dinamika Lingkungan Indonesia Vol 7, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1763.021 KB) | DOI: 10.31258/dli.7.2.p.81-88

Abstract

The high demand for shrimp commodities will increase catching to spur production so that it will affect the shrimp population. This scientific study will discuss the spawning season of banana shrimp (Penaeus merguiensis), catch size, and environmental conditions of Dumai and surrounding waters. This research was conducted from April to December 2018 using survey methods around the waters of Dumai, Riau. Data collection was carried out monthly on 4,677 banana shrimps assisted by enumerators. The analysis was carried out on the relationship between carapace length and body weight, sex ratio, gonad maturity level, and catch size. The condition of the aquatic environment that influences the process of reproduction becomes a comparison in determining management efforts. Banana shrimp size structure 18-60 mm, dominant at 28 mm and negative allometric growth patterns. The genital ratio shows that female shrimp are more dominant than males and the spawning season lasts throughout the year with peaks in June and December. The length at first capture was 34.5 mm with the length at first maturity was 30.8 mm (Lc> Lm), meaning that it had spawned before being capture. However, the polluted water environment can interfere with the process of growth and population growth even though various environmental parameters are still within normal limits. So the thing to do is to close the shrimp catching area in June and December, not catch in the spawning area, the size of the shrimp that can be caught is 31 mm and protect the aquatic environment from pollution.
ASPEK BIOLOGI DAN TINGKAT PEMANFAATAN UDANG DOGOL (Metapenaeus ensis) DI PERAIRAN MEULABOH Hufiadi, Mr.; Hasanah, Ap'idatul; Putri Pane, Andina Ramadhani
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol. 4 No. 1 (2020): JFMR
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Science, Brawijaya University, Malang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2020.004.01.24

Abstract

Udang dogol (Metapenaeus ensis) merupakan salah satu komoditas udang yang ditangkap menggunakan alat tangkap pukat dasar di perairan Meulaboh.  Diperlukan informasi ilmiah agar dapat dilakukan upaya pengelolaan sumberdaya udang dogol agar populasinya tetap terjaga dan lestari. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui aspek biologi baik struktur ukuran, hubungan panjang karapas dengan bobot tubuh, rasio kelamin, tingkat kematangan gonad, perbandingan ukuran pertama kali tertangkap (Lc) dengan ukuran pertama kali matang gonad (Lm) serta tingkat pemanfaatannya di perairan Meulaboh. Penelitian dilakukan dari April sampai dengan Desember 2018 dengan sampel sebanyak 4.701 ekor baik jantan maupun betina. Struktur ukuran udang dogol 12 – 50 mm dengan dominan pada ukuran 30 mm dengan pola pertumbuhan allometrik negatif. Rasio kelamin udang seimbang antara jantan dengan betina dengan tingkat kematangan gonad tertinggi pada bulan September yang diprediksi sebagai puncak musim pemijahan. Ukuran pertama kali matang gonad (25,95 mm), udang dogol di perairan Meulaboh lebih dahulu matang gonad dari pada ukuran pertama kali tertangkap (28,10 mm) sehingga telah memberikan kontribusi di lingkungan (Lm > Lc). Tingkat pemanfaatan  (E) udang dogol masih rendah (0,35) dan ini menunjukkan masih dapat dilakukan upaya peningkatan penangkapan, dan didukung dengan tidak menggunakan alat tangkap pukat dasar sesuai dengan Permen KP Nomor 2 Tahun 2015.